All Chapters of Hati yang Terbagi : Chapter 91 - Chapter 100
147 Chapters
Bab 92
"Hah! Kamu menganggap enteng aku, Alina. Kamu akan tersingkirkan, aku yakin itu!""Coba saja!" Tantangku."Nanti kamu akan mengemis meminta aku melepaskan Mas Ubay. Saat itu aku akan mencampakkan dirimu dan anak kamu itu ke jalanan. Aku lah yang seharusnya menjadi ratu di rumah ini. Karena sebentar lagi, Mama akan tau jika aku sedang hamil anak Mas Ubay,""Jangan yakin, dulu. Kalau gagal nanti nangees!"Aina mendengkus kesal. Lalu berjalan dengan menghentak-hentakan kaki menuju mobilnya.Pasti setelah ini dia akan kerumah Bibi Rosita. Seperti kebiasaannya beberapa hari ini. Perempuan itu memanfaatkan perselisihan kakak beradik itu untuk kepentingannya. Aku menarik napas dalam-dalam. Jangan lemah Alina! Jangan lemah!****Malam itu, makan malam terasa beku. Sejak perdebatan Mama dan Mas Ubay, laki-laki itu lebih banyak diam jika di dekat Mama. Begitu juga dengan Mama. Tak ada niat sama sekali untuk memperbaiki hubungan mereka."Tumben nih, pada diam. Lagi sariawan?" tanya Papa yang su
Read more
Bab 93
Akhirnya dengan berat hati Mas Ubay berangkat ke Surabaya. Walau sebelumnya dia berencana mengajakku, tapi mengingat di sana dia harus fokus dengan kerjaan dan Hafidz yang masih terlalu kecil, rencana itu akhirnya dibatalkan."Sayang, jaga diri baik-baik, ya. Jika kamu mau, aku akan meminta Lea menemani disini," begitu khawatirnya Mas Ubay."Jangan, Mas. Lea lagi hamil. Kasian nanti kecapekan. Biar aku sendiri saja. Aku yakin bisa menjaga diri,"Mas Ubay mendekat. Tangannya terulur membingkai wajahku. Mata kami bersitatap, ada kaca-kaca di matanya yang berusaha dia tahan."Mas, janji akan segera kembali," aku mengangguk seiring pelukan yang erat yang Mas Ubay berikan.Aku pun merasa berat, ada sesuatu yang rasanya hilang ketika lelakiku itu beranjak pergi."Ma, titip Alina. Ubay harap Mama ga bawa Aina lagi ke sini, kalau tidak. Setelah Ubay kembali kami akan pindah ke rumah kami sendiri,""Kamu mengancam, Mama?" Mama pun terlihat sewot.Aku meraih tangan Mas Ubay, meremasnya erat, se
Read more
Bab 94
"Tapi, Mama kan bisa memaksa Mas Ubay untuk menceraikannya, Ma," Aina memburu."Tidak bisa, Aina. Alina seperti sebuah magnet yang membuat seluruh perhatian dan kasih sayang Ubay tercurah padanya," Mama mendesah."Maafkan Mama," lanjut Mama."Tak apa, Ma. Misal Aina berubah penampilan seperti Alina apa Mas Ubay akan tertarik?""Mama tak yakin. Karena dia tak suka wanita karier,"Jawaban Mama menjadi skakmat untuk Aina. Perempuan itu seakan sangat kecewa lalu pamit pulang.[Jeki, Aina keluar dari rumah saya. Kamu ikuti sekarang,][Siap, Bu.]Aku kembali ke kamar. Setalah tadi video call dengan Mas Ubay, perasaanku sedikit tenang, beruntung Mas Ubay selalu menenangkanku.Ponsel Mas Ubay yang kini kupegang berbunyi, ada panggilan dari Aina. Aku mengabaikan. Khawatir jika Aina mengetahui jika Mas Ubay sudah mengganti ponselnya.[Mas, angkat teleponnya!][Aku sedang rapat, tak bisa!] Ketikku dengan dada berdebar.Tak lama Aina mengirim video panasnya dengan laki-laki yang mirip sekali deng
Read more
Bab 95
POV Aina.Lelah juga setelah seharian mencari muka pada Tante Hana, mamanya Mas Ubay. Sejak mantan suamiku itu menceraikanku, ada penyesalan yang sangat di dalam hati ini. Mas Ubay tampak begitu mempesona, ditambah hidupnya yang memang mapan sedari dulu. Berbagai upaya telah aku lakukan agar dia kembali padaku.Namun, akhirnya dia menikah juga dengan perempuan norak yang memakai kerudung itu. Bahkan sekarang sudah punya anak. Aku tak tau lagi harus melakukan apa. Walau jika aku mendapatkan Mas Ubay, aku harus melepaskan karirku sebagai artis terkenal."Kamu ngapain lagi, sih, Na. Mengambil hati mantan kamu itu? Apa tak cukup ada aku yang setia menemani kamu?" Aku sedang membersihkan sisa makeup di depan meja rias, ketika Roy berciloteh yang membuatku muak. Lelaki yang menjadi manager sekaligus teman tidurku itu selalu saja berkata seperti itu jika aku mau berangkat ke rumah Mas Ubay."Kamu ga usah ikut campur, Mas. Ini urusan pribadiku. Aku yang mengurusnya sendiri,""Tapi, apa yang
Read more
Bab 96
Andre sudah dipenjara karena keteledorannya. Padahal aku sudah memberi saran agar membunuh Alina dengan cara halus. Namun, lelaki bodoh itu malah menyiramkan minyak ke anak tangga menuju kamar Alina. Dengan cara seperti itu, aku khawatir justru orang lain yang kena, bahkan bisa Mas Ubay sendiri yang terjatuh. Dasar laki-laki tak berpikir panjang, benar saja perkiraanku. Malah istrinya sendiri yang jatuh dan berguling dari anak tangga yang tinggi itu hingga kini lemah tak berdaya di atas kursi roda.****Hari menjelang sore aku mendatangi rumah Tante Rosita. Seperti biasa, perempuan itu sedang sibuk mengurus anaknya yang kemungkinan akan cacat seumur hidup itu."Jadi apa rencana kamu, Na?""Aina, mau Mas Ubay menceraikan Alina. Gimanapun caranya,""Iya, Tante juga setuju. Perempuan itu pembawa sial, kalau saja dia tak menikah dengan Ubay, pasti Flo tak akan celaka seperti ini. Sekarang Flo seperti mayat hidup, Tante capek mengurusnya," Keluh Tante Rosita.Aku tersenyum kecut. Selama i
Read more
Bab 97
"Kenapa bisa begini, sih!" rutukku saat kembali ke apartemen."Makanya aku bilang kamu sibuk sama karir aja, jangan malah ngurusin yang tidak-tidak!""Emang aku ngurusin apa!" teriakku tak terima."Kamu ngurusin mantan, sampai membuat video kita sedang begituan! Kamu sudah mengirim video itu ke siapa aja?" Tanya Mas Roy.Sejenak aku berpikir, selain kepada Mas Ubay, aku tak mengirimkan pada siapa lagi. Tapi, dalam benakku kan itu Mas Ubay, bukan Mas Roy, karena perawakan mereka mirip apalagi aku sudah mengedit sedemikian rupa hingga wajahnya sekarang wajah Mas Ubay."Cuma ke Mas Ubay, dan aku sudah mengedit video itu!""Bod*h kamu! Benar-benar bod*h!" Umpatnya."Apa kamu bilang!aku bod*h! Hei! Kamu yang bod*h, kamu berharap aku cinta sama kamu, kan? Ngaca dong, Mas! Aku masih single sedangkan kamu laki-laki beristri!"Wajah Mas Roy memerah marah. Istrinya sengaja dikirim ke kampung agar dia bebas melakukan apa saja disini."Oke!kalau gitu aku berhenti menjadi manager kamu. Silahkan ca
Read more
Bab 98
Aku hanya diam, karena saat ini dia sedang memelukku erat.***Keesokan harinya aku kembali ke rumah Mama Mas Ubay. "Bu Hana dan Mbak Alina sedang tak di rumah, Mbak," ujar security yang sedang menjaga di pos depan rumah Mas Ubay.Lelaki itu kini menempatkan dua orang penjaga di sana. Berlebihan sekali."Kemana, ya, Pak?""Saya kurang tau, Mbak,"Akhirnya aku pergi dengan rasa kecewa seharusnya hari ini aku bisa mengajak Mama keluar dan makan bersama, sembari mencari tau tentang keseharian Alina, Mama pasti tau kemana Alina biasa pergi dan makanan apa yang dia suka. Dengan begitu aku bisa merencanakan segala sesuatunya lebih sempurna.Namun, semua gagal karena mereka ternyata tak ada dirumah. Agar tidak terlalu cepat pulang, aku memilih ke rumah Tante Rosita.Sesampainya di sana, Flo yang sedang duduk di kursi roda di ruang tamu menatapku dengan tatapan tak suka."Kamu ngapain lagi, kesini, Mbak?""Mau ketemu Tante," ujarku santai lalu menjatuhkan bobot tubuh di sofa."Mama tak ada, M
Read more
Bab 99
POV Alina.[Mantap kerja kamu!] Aku tersenyum puas melihat rekaman cctv yang terpasang di apartemen milik Aina. Semua kegiatan yang dia lakukan bersama laki-laki simpanannya dapat kulihat. Meski begitu menjijikkan. Tak menyangka dibalik wajah cantik itu tersimpan jiwa yang liar.[Apa ada tugas lagi, Bu?][Tetap kamu mata-matai apa saja kegiatan dia.][Ok, Bu.]Aku mengetuk-ngetuk bibir dengan jari, rasanya tak sabar melihat reaksi Aina ketika video-video yang telah kurekam ini, sampai ditangan para agency yang bekerjasama dengannya. Apa jadinya seorang artis ternama hidup kumpul kebo dengan seorang laki-laki yang mengaku sebagai managernya. Pasti akan menjadi berita heboh nanti.Mama pasti akan mual melihat kelakuan Aina. Apa masih minat menjadikan perempuan itu sebagai menantu? Kita lihat saja.Mas Ubay besok akan pulang. Ini akan menjadi berita besar baginya. Dengan begitu suamiku akan terbebas dari ancaman perempuan tak tau malu itu.Aku kembali menaruh ponsel ketika terdengar tan
Read more
Bab 100
"Astaghfirullah, Alina! Tolong, Nak. Jangan bilang Papamu, ya! Mama mohon. Mama tak mau dimadu, Mama tak mau berbagi. Papa tak boleh mencintai wanita lain selain Mama;" Mama histeris. Aku tertawa geli. Panik ga? Paniklah masa engga!"Gapapa, Ma. Mama mau lihat orangnya?" Mama menggeleng tapi aku tanpa mempedulikan Mama tetap membuka folder galeri di ponsel, lalu memperlihatkan seorang wanita pemilik perusahaan kosmetik ternama yang wajahnya sangat cantik dan tampak masih muda."Ini, Ma. Usianya sudah 45tahun, tapi wajahnya, seperti wanita berusia 30an,"Mama melirik segan tapi penasaran."Al, Mama ga sudi! Pokoknya Mama tak mau jika Papa kawin lagi. Tolong ya, jangan kasih tau Papa," Mama terus memelas."Maaf, Ma. Ini amanah dari Bu Claudia yang wajib Alina sampaikan,""Ya Allah, Al. Mama mohon,"Akhirnya setelah sekian lama saling terdiam, Mama pamit keluar. Aku menutup mulut meredam tawa agar tak terdengar oleh Mama. Segitu aja Mama, udah panik. Apalagi kalau beneran. Karena Bu Cla
Read more
Bab 101
Saat sedang menikmati wajah Mama yang syok, ponselku berbunyi.Pesan di dalamnya membuatku cemas. "Kenapa, Sayang?" Ternyata Mas Ubay menangkap wajah cemasku setelah membaca pesan itu."Mas, kamu capek ga?" Mas Ubay masih menatapku bingung."Engga, kenapa emang?"jawabnya kemudian."Bisa tolong antarkan aku ke rumah Flo?"Mama terkesiap."Ngapain, Al? Yang ada nanti Mbak Rosita marah-marah lagi pada kita,""Ini pembantu Flo mengirim pesan, katanya hari ini dia diberhentikan kerja sama Bibi Rosita. Dia tak bisa lagi menjaga Flo. Sedangkan Flo seperti orang depresi, tak mau makan, tak mau ngomong hanya bergumam 'ingin mati saja' gitu, Ma,""Ya Allah, apa yang ada dipikiran Mbak Ita. Astaghfirullah ... Anaknya selamat, seharusnya dia syukuri, bukan malah di sia-siakan,""Entahlah, Ma. Flo sepertinya sudah putus asa, apalagi sikap Mamanya yang juga sudah berubah sejak ada Aina,""Apa hubungannya dengan Aina?" Mama terlihat kaget."Aina menghasut Bi Rosita untuk menyingkirkan Flo, begitu k
Read more
PREV
1
...
89101112
...
15
DMCA.com Protection Status