All Chapters of Antara Aku, Suami, dan Maduku: Chapter 21 - Chapter 30
65 Chapters
Si Rubah Kecil
ANTARA AKU, SUAMI DAN MADUKU – 21“Memangnya hanya kamu yang bisa kesal, Mas? kamu benar – benar tidak bisa berlaku adil, dan kamu pun sama sekali tidak bisa bertindak tegas sebagai seorang suami. Kau pikir aku akan diam saja? aku sudah cukup mengalah selama ini …” ujar Esha dengan lantang. Sayangnya, ia tidak mengucapkannya secara langsung melalui lisannya, melainkan Esha mengatakannya di dalam hatinya sendiri. Ia tengah berdamai dengan keadaan yang sebenarnya memaksanya untuk bersikap berani mengatakan itu kepada Bram.Namun sayangnya Esha sudah memilih untuk diam. Ia pernah berjanji pada dirinya sendiri, tepatnya ketika ia tahu bagaimana posisi dan keadaan suaminya saat ini … Esha akan memilih untuk tetap berada di sisinya dan berusaha menemani Bram melewati masa- masa sulitnya melawan rasa trauma itu.Mungkin … sangat tidak layak jika itu hanya diartikan sebagai rasa simpati dan sejenisnya. Segala apa yang Esha berikan pada Bram, termasuk apa yang ia usahakan untuk suaminya sampai
Read more
Memuaskan Istri Muda
ANTARA AKU, SUAMI DAN MADUKU – 22“Aku sudah membagi dua aset rumah yang sama besarnya. Jadi kamu, tidak berhak untuk terus merengek dan meminta hak yang sama besarnya dengan Esha. Kamu dengar itu?” pekik Bram yang berusaha untuk bersikap tegas pada Alysa.‘Shut!’Alysa dengan segera menyambar kunci rumah yang masih berada di tangan Bram. “Aku kan hanya meminta kamu untuk adil. Kalau mbak Esha saja dari awal sudah menguasai rumah ini, maka wajar jika aku bisa mendapatkan rumah yang sama besarnya. Lalu …. Jika mbak Esha juga mendapatkan mobil dan perusahaan, lantas … apa kamu tega membiarkanku tidak mendapatkannya juga, Mas?”Suara Alysa benar – benar terdengar tidak tahu malu. Tanpa ragu ia bahkan kembali meminta sesuatu yang nilainya fantastis. Bukan barang murah yang main – main. Jelas sekali terlihat watak asli Alysa yang memang serakah, penuh dengan karakter manja, hidup penuh dengan kemewahan tanpa mau bekerja atau mengusahakan sesuatu.Esha lantas mendengkus, membuang napasnya k
Read more
Syarat dari Esha
ANTARA AKU, SUAMI DAN MADUKU – 23“Hush! Sudah diam lah kamu, Mas. Kamu sendiri bahkan tidak bisa menjadi suami yang normal dan adil. Masih pantaskah kamu memintaku untuk ini dan itu, hum? Aku sudah cukup tertekan tinggal di rumah ini!”Alysa membanting sebuah kain yang sempat ia bawa dari atas. Ia hentakkan cukup keras di sebuah sofa panjang tepat disisi kanan tempat Alysa dan Bram masih berdiri.Usai menuntaskan kalimat terakhirnya, Alysa kemudian membalikkan tubuhnya dan melangkah pergi dengan cepat dari pandangan Bram. Bram sama sekali tidak menjawab. Ia terlanjur malas dan kesal dengan sikap Alysa.Bersama Alysa, Bram selalu saja merasakan hatinya sakit seolah tercabik – cabik. Kata – kata Alysa benar – benar tidak bisa ditoleransi bagi Bram. Bram selalu saja merasa dirinya kembali tak berguna setiap kata itu kemudian sampai kepada kedua telinganya.Meski apa yang Alysa katakan memang ada benarnya dan sesuai fakta, tetap saja Bram masih merasa belum bisa menerima kata – kata itu.
Read more
Dokter Spesialis
Antara Aku, Suami dan Maduku – 24“Sebagai syarat yang pertama, aku ingin kamu ikut bersama denganku besok pagi.”Kening Bram sedikit berkerut. Ia mencoba untuk menebak gerak ekspresi Esha yang saat ini masih menatapnya dengan tatapan ambigu, sehingga sulit untuk bisa ia definisikan.“Kemana?” sahut Bram pelan. Nada suaranya yang bariton terdengar tetap tenang meski sesungguhnya ia merasa amat sangat penasaran.“Rahasia. Tidak akan aku beri tahu. Kamu di larang bertanya dan hanya boleh ikut kalau memang kamu mau untuk aku maafkan!” sahut Esha tanpa ekspresi.Bram memutar bola matanya sedikit kesal dan kecewa.“Besok pagi bukannya kau ada jadwal ke kantor? hey … aku tahu kau selalu ada meeting bersama vendor di hari Kamis pagi. Iya kan?” Bram kembali mencari – cari alasan.“Ya … memang. Aku ini bukan seorang pelupa. Jadi tanpa kau mengingatkan aku pun aku tahu. Termasuk …. Setiap kebohongan yang mungkin saja masih kau lakukan, aku masih ingat.” Esha memicingkan sebelah matanya seolah s
Read more
Rencana Esha untuk Kesembuhan Bram
ANTARA AKU, SUAMI, DAN MADUKU – 25“Ibu tenang saja, ini soal keluarga terdekat ibu kan? Saya akan beritahu dokter Harris segera. Ibu bisa segera membuat jadwal dengan dokter Haris,” ujar dokter Luis dengan begitu ramah.Esha lantas melemparkan senyum simpulnya pada dokter Luis. Dalam hati, Esha seperti merasa dokter Luis tahu dan bisa menebak siapa yang Esha maksut. Tapi Esha memilih untuk tidak akan membahasnya, ia mencoba untuk tetap bersikap tenang dan biasa saja seolah memang dokter Luis pun tidak tahu siapa orang yang Esha maksut.Usai mengatakan hal tersebut, Dokter Luis segera menghubungi dokter Harris. Terdengar pembicaraan diantara keduanya di hadapan Esha sehingga Esha bisa mendengar dengan jelas apa yang disampaikan dengan dokter Luis.“Eum, maaf dok … bisa jika saya minta pertemuan besok pagi? Mungkin sekitar pukul sembilan atau sebelumnya?” bisik Esha sedikit memekik, untuk menahan suaranya. Khawatir dokter Harris bisa mendengarnya dari sebrang telepon sebab pembicaraan
Read more
Dokter Haris
ANTARA AKU, SUAMI, DAN MADUKU – 26‘Padahal aku sudah dengan susah payah menyusun dan membuat janji dengan dokter Haris … argh, lagi dan lagi Alysa selalu saja menjadi penghalangnya. Kalau saja aku tahu dia akan sangat merepotkan seperti ini, tidak akan aku memberi hati dan kesempatan di awal pertemuan kita. Tebakanku memang benar … bahwa Alysa tidak bisa dianggap remeh, dia akan lebih berbahaya terlebih jika ada orang dibelakangnya..’Esha menggigit bagian bawah bibirnya sembari menatap jauh ke arah mobil Bram yang kini telah menghilang dari jarak pandangnya. Esha menahan kecewa, ia berpikir keras bahwa penyebab ini semua adalah Alysa. Tapi ia tak akan mempermasalahkan hal itu sekarang. yang perlu ia pikirkan adalah bagaimana caranya agar dokter Haris tidak merasakan kecewa yang sama dengannya. Esha yang sudah mengganti jadwal kerjanya, terpaksa harus berakhir dengan sia – sia seperti ini.Ia pikir, ia bisa mengosongkan satu hari ini untuk bisa menemani Bram menjalani pemeriksaan un
Read more
Kekerabatan Dokter Haris dan Alysa
ANTARA AKU, SUAMI DAN MADUKU – 27“Jangan berusaha mengingatku kalau memang kamu tidak tahu dan tidak ingat … tak apa, santai saja, Esha … lagipula kita memang belum pernah mengenal sebelumnya.”Esha tersenyum getir, menanggapi pria ini. ‘Siapa laki – laki ini sebenarnya?’Namun karena Esha merasa tak bisa melanjutkan hubungan dan permintaannya jika memang ia tidak tahu persis siapakah sosok orang yang dihadapannya, maka Esha bertekad harus tahu terlebih dahulu apa maksut dari kalimatnya tadi.“Ah tidak – tidak. Bukan aku tidak ingat, aku benar – benar merasa … merasa familiar, namun aku masih belum bisa menemukan siapa Anda sebenarnya?” ujar Esha sembari menyampaikan permohonan maafnya dengan kedua tangan yang ia rapatkan di depan dadanya.Pria itu tertawa renyah. “Aku kerabat jauh dari Alysa. Aku juga tak tahu bagaimana bisa Alysa menikah dengan laki – laki yang sudah memiliki istri sempurna sepertimu. Kalau saya pikir – pikir, rasanya wajar karena memang keluarga Alysa punya andil
Read more
Kemanakah Alysa?
Antara Aku, Suami, dan Maduku – 28‘Orang cerdas memang sulit untuk dimengerti!’ batin Esha dalam hati.Ciit!Secara mendadak mobil Esha harus terhenti karena tepat di depan lampu merah terjadi kecelakaan yang baru saja terjadi. Maka secara otomatis, mobil Esha pun secara mendadak harus ikut terhenti tiba – tiba.Namun fokus Esha bukan pada bagaimana dan siapa yang mengalami kecelakaan tersebut. Orang – orang yang hadir dan melihat mungkin akan panik dan sibuk menyelamati korban kecelakaan tersebut, namun Esha justru tidak dapat mengalihkan pandangannya pada sosok perempuan yang ia kenal.‘Alysa?!’Ya, siapa lagi kalau bukan Alysa. Esha baru saja melihat Alysa berada dalam mobil seseorang. Mobil yang baru saja melintas tak jauh dari mobil Esha terhenti. Esha sangat yakin bahwa itu adalah Alysa, sebab mobil yang mereka tumpangi adalah mobil sport keluaran terbaru dengan bagian atas yang terbuka.Namun sudah barang tentu itu bukan mobil Mas Bram, suami Esha. Bram bukan tipikal pria yang
Read more
Beban Keluarga?
Antara Aku, Suami, dan Maduku – 29“Berarti benar bahwa apa yang aku lihat tadi memang Alysa …” gumam Esha dengan lirih. Sembari ia meluruskan pinggangnya yang mulai terasa pegal selama kurang lebih satu jam duduk di kursi kantornya.“Maaf, Bu. Ada berkas yang perlu ibu tanda tangani …” Suara sekretaris pribadi Esha, sontak saja membuat Esha menjadi terkesiap dan segera menerima berkas – berkas dan dokumen tersebut.“Sepertinya ibu Esha akhir – akhir ini nampak kurang fokus. Apa sedang ada masalah, Bu? Maaf jika saya lancang …” ujar wanita muda yang Esha angkat sebagai sekretarisnya.Esha melirik sekilas sembari sedikit menunjukkan senyumnya. Ia tahu sekretarisnya memang ramah, usianya pun masih sangat muda dan terlihat polos, maklum ia memang datang dari desa. Tapi semenjak Esha mengenal Alysa, ia menjadi lebih berhati – hati untuk bisa memberikan kepercayaannya pada orang lain. Dari Alysa, Esha pun sebetulnya sedikit banyak mendapatkan ilmu baru bagaimana menyikapi orang baru yang
Read more
Tidak Ada yang Hamil diantara Istriku
ANTARA AKU, SUAMI, DAN MADUKU – 30“Aku bukannya – Aish!! Baiklah! Aku tunggu kamu. Tidak lebih dari sepuluh menit, lebih dari itu aku akan pergi sendiri." Bram berusaha berteriak untuk menjangkau Esha yang mulai berdiri lebih jauh darinya, terlebih Esha saat ini sudah berada di lantai dua tepat di sisi kamarnya.Esha yang mendengarnya, hanya menarik sudut pinggir bibirnya seraya berkata. ‘Terserah!’Esha masuk, dan mulai bersiap. Ia membersihkan diri secepat mungkin, dan mulai menghias dirinya senatural mungkin dengan tambahan sedikit sentuhan make up. Esha tidak akan memburu – buru dirinya sendiri sekalipun waktu yang ia gunakan akan lebih dari sepuluh menit.Dan benar saja, tepat ketika Esha selesai, waktu di arloji tangannya sudah menujukkan waktu lebih dari lima belas menit yang lalu. Dan Esha tetap berjalan santai menuju ke bawah.Sekalipun terlambat, rupanya Bram masih saja setia menunggu di bawah dengan kondisi wajah yang mungkin amat sangat kesal. Esha tak bisa melihatnya jel
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status