Semua Bab Silakan Nikahi Saja Ibumu, Mas!: Bab 51 - Bab 60
158 Bab
Catatan kecil Yana
Bab 51Catatan kecil YanaArif tak sengaja melihat halaman yang bertaburan bunga Edelweis tersebut, dan Arif tercengang ketika membaca lembar demi lembar isi buku kecil tersebut.14 Mei 2021[Hari ini aku sangat sedih, karena ibu tidak mengizinkan aku untuk memasak ayam bumbu yang kemaren di olah sama Mas Arif, padahal, Mas Arif niatnya ngolah ayam bumbu untuk di masak ketika Dila mau makan, mungkin aku kurang bersyukur menjadi seorang istri, sehingg di kasih cobaan punya mertua yang tidak pernah menyukaiku.]Arif menarik napas saat membaca tulisan tangan Yana yang indah di atas buku note kecil tersebut.Arif membuka halaman berikutnya.20 Juni 2021[Aku sangat kecewa sama Mas Arif, dengan kasarnya, Mas Arif menjambak rambutku dan menampar pipiku, hanya karena aku protes dengan pengurangan uang belanja. Bagaimana aku tidak protes, uang satu juta rupiah selama satu bulan bisa dipakai buat apa? Sedangkan kebutuhan diapers Dila dan susunya saja sudah memakan hampir satu juta. Aku jualan
Baca selengkapnya
Kegelisahan Yana
Bab 52Kegelisahan YanaSuasana di rumah Pak Bejo tampak selalu ramai dengan derai canda tawa. Baik pak Bejo, istrinya, atau pun Intan dan Sasa sangat merasa bahagia dengan kedatangan Dila dan Yana. Dila yang selalu berceloteh membuat mereka tertawa. Tak heran jika Dila diperlakukan Bak Ratu di rumah itu. Semua keinginan Dila selalu di penuhi, Pak Bejo dan Istrinya bahkan rela berangkat ke Pasar yang jaraknya jauh jika Dila menginginkan lauk Ayam goreng.Yana sedang menyuapi Dila makan, karena Intan memasak sup ayam untuk Dila, Yana selau menyuapi Dila jika yang akan Dila makan adalah makanan berkuah, karena Yana khawatir, Dila akan makan berserakan, karena sudah terbiasa, jika di rumah mertuanya, Bu Wongso akan mengomel jika melihat Dila makan berserakan."Punya anak itu diurus, dong. Makan kok sampai berserakan begitu," ucapan Bu Wongso selalu terngiang-ngiang ditelinga Yana. Yana menyuapi Dila dengan termenung, perasaan Rindu pada Arif begitu merajai hatinya. Tidak bisa dipungkiri
Baca selengkapnya
Kegelisahan Yana bag 2
Bab 53"Semoga aja sinyal lagi error'," ujar Intan mencuci tangan Dila dan mengganti pakaian bocah mungil itu.Yana tiba di bukit yang tinggi, Yana menyalakan ponselnya, dan langsung membuka aplikasi WhatsApp, Yana melihat kalau blokir kontaknya sudah di buka oleh Arif."Akhirnya, Mas, kamu membuka blokir kontakku juga," ujar Yana tersenyum dan mengusap tombol call. Namun, panggilan tersebut hanya memanggil, tidak berdering. Tidak putus asa, Yana mengunjungi kontak telepon seluler Arif, namun, Veronika yang menjawab."Mas, kamu kenapa?" Gumam Yana di dalam hati.[Mas, kamu di mana? Yana sama Dila di Jambi]Yana mengirimkan chat tersebut, berharap suatu saat Arif akan membaca, Yana menunggu selama satu jam di bukit tersebut, namun, tetap saja, kontak WhatsApp dan selular Arif tidak bisa di hubungi.[Mas, kalau kamu baca chat ini, balas ya, Yana minta maaf pergi tanpa pamit, jemput Yana ya, Mas]Yana menarik napas berat, lalu kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku jaket, dan kembali
Baca selengkapnya
Wejangan Asri
Bab 54Wejangan AsriSiang itu, Yana bersama Dila dan Intan pergi berbelanja kebutuhan Dila ke kota. Sebenarnya, Intan sangat khawatir jika Yana ikut ke kota dan membuka aplikasi Facebook atau WhatsApp, Intan takut, Yana bisa menghubungi Arif dan meminta Arif untuk menjemputnya.Sepanjang perjalanan, Intan sengaja mengalihkan perhatian Yana agar tidak terlalu berfokus pada Arif."Kita mau belanja di mana nih, Mbak?" Tanya Intan ketika sudah memasuki kota Muara bulian."Hmm, di mini market aja deh," jawab Yana singkat.Mereka berbelanja di mini market.Dila terlihat sangat ceria. Bocah berumur dua tahun itu sangat bahagia karena semua keinginannya dipenuhi oleh Intan. Yana tersenyum melihat kebahagiaan Dila terlebih karena Intan memang sangat telaten menjaga dan merawat Dila."Sekarang, kita kemana lagi?" Tanya Intan pada Dila.Dila tampak terdiam sejenak. Dila belum mengenal bagaimana berbelanja dan bepergian bersama Intan, jadi, Dila tidak tahu harus kemana lagi."Gimana kalau kita m
Baca selengkapnya
Wejangan Asri bag 2
Bab 55Asri hanya menarik napas berat. Lalu menoleh ke arah Dila dan Intan yang bermain di kolam renang."Kamu lihat Dila? Bagaimana rasa sayangmu pada Dila?" Tanya Asri menatap Yana dengan senyuman."Tentu saja aku sangat menyayanginya. Aku akan melakukan apa pun untuk Dila," jawab Yana tersenyum melihat kebahagiaan Dila."Begitu juga perasaan orang tuamu," sahut Asri menatap Yana."Apa hubungannya dengan kedua orang tuaku, Mbak?" Tanya Yana terlihat bingung."Orang tuamu sangat menyayangimu, mencintaimu setulus hati, sekalipun bapakmu suka marah-marah, tapi Mbak yakin, beliau tidak pernah memukulmu ataupun mencaci makimu," ujar Asri memandang Dila yang tertawa lepas di tengah kolam."Lalu, dengan seenaknya, suamimu dan ibunya menyiksa lahir batinmu, mencaci makimu, kamu tau bagaimana perasaan orang tuamu?" Tanya Asri menatap Yana dengan pertanyaan.Yana hanya terdiam, tak bersuara."Jika, suatu saat nanti ada orang yang menyiksa Dila atau menyakiti Dila, apakah kamu akan rela?" Asri
Baca selengkapnya
Keputusan Yana
Bab 56Keputusan YanaSetelah kepergian Asri, Yana kembali duduk di saung, memandangi Dila yang masih Asik bermain di kolam renang bersama Intan.Intan terlihat sangat telaten menemani Dila bermain. Derai tawa mereka bahkan begitu nyaring terdengar di telinga Yana. Perlahan, Yana bangkit dari tempat duduknya dan memanggil Dila."Dila, ayo pulang, Nak. Kapan-kapan kita kesini lagi!" Teriak Yana pada Dila.Bocah berumur dua tahun itu bergelayut manja di leher Intan. Intan dan Dila segera mengganti baju renang mereka di ruang ganti. Lalu, Intan menggendong Dila dengan penuh kasih sayang menemui Yana di saung."Gimana, Sayang? senang berenangnya?" Tanya Yana sembari mengelap badan Dila yang masih sedikit basah."Ceneng, mah. seneng banget!" Sahut Dila dengan bertepuk tangan."Besok, kita ajak Aunty Intan ke sini lagi ya, Sayang!" Ujar Yana tersenyum kepada Dila."Horee ..." teriak Dila berbahagia.Mereka lalu melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan, Yana tidak bersuar
Baca selengkapnya
Keputusan Yana bag 2
Bab 57Yana memandangi Dila yang tertidur pulas. Bocah kecil itu hari ini terlihat sangat bahagia. Yana tidak pernah melihat kebahagiaan itu terpancar di wajah Dila ketika mereka tinggal di Pati."Seandainya kamu mau tinggal di sini, Mas. Aku berjanji, akan menjadi istri yang baik untukmu," gumam Yana di dalam hati.Yana benar-benar bingung harus mengambil keputusan. Akhirnya, Yana pun melangkah keluar kamar dan menemui Ibunya. "Bu, nanti malam kita bisa bicara?" Tanya Yana kepada ibunya. Bu Bejo menatap Yana sejenak. "Ada apa, Nduk?" tanya Bu Bejo kepada Yana."Yana mau membicarakan hal yang sangat penting Bu. Yana minta, bapak, Ibu, Intan, dan Sasa bisa berbicara dengan Yana, Bu. Yana ingin mengungkapkan perasaan Yana saat ini," Jawab yana menatap ibunya.Setelah salat isya, dan makan malam bersama, keluarga Pak Bejo berkumpul di ruang tengah. "Pak, Bu ... Yana mau bicara," ujar Yana membuka pembicaraan.Bicaralah, Nduk. katakan apa yang ingin kamu katakan," sahut Bu Bejo menatap
Baca selengkapnya
Arif bangun dari koma
Bab 58Arif bangun dari komaArif membuka matanya perlahan. memandang sekeliling ruangan. "Di mana Aku?" tanya Arif di dalam hati.Arif mencoba bangkit dari tempat tidurnya, namun kakinya tidak bisa digerakkan Arif terkejut ketika melihat kakinya diperban. "Apa yang terjadi denganku?" Pekik Arif terkejutArif semakin terkejut ketika mendapati dirinya yang ditempel dengan selang-selang dan perban. Arif mencoba mengingat-ingat kembali apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya. Hingga akhirnya Arif mengingat peristiwa hari itu, ketika Arif sedang berteriak histeris memanggil-manggil nama Yana, Arif menyebrangi jalan raya dengan sepeda motornya dengan kecepatan tinggi. Tiba-tiba sebuah truk melintas, dan Arif tertabrak truk tersebut sehingga Arif terpental ke jalan raya dan di tabrak oleh mobil sedan yang melintas. Arif tidak mengingat kejadian selanjutnya, karena ketika Arif mencoba bangkit semuanya menjadi gelap dan Arif hanya mendengar suara orang berteriak meminta tolong."Alhamduli
Baca selengkapnya
Arif bangun dari koma bag 2
Bab 59Arif memutar bola matanya, terkejut dengan perkataan ibunya. "Bu, kalau ada yang disalahkan atas kecelakaan yang menimpaku, maka itu adalah ibu," sahut Arif menatap ibunya. "Apa? kamu bilang Ibu? berani kamu bilang kalau Ibu penyebab semua ini?" Ujar bu Wongso mulai berkacak pinggang.Arif membuang wajahnya kasar, tidak peduli dengan apa yang dikatakan Ibunya. Arif lalu menarik selimutnya, memunggungi ibunya, menghadap ke dinding.Bu Wongso merasa sangat kesal melihat sikap Arif. Anak yang dinantinya untuk sadar selama dua minggu, ketika terbangun malah menyalahkan dirinya atas kecelakaan tersebut."Ibu menantimu dengan sepenuh hati, Rif. Tapi ini jawaban kamu ketika kamu terbangun dari koma? Ujar Bu Wongso lirih.Arif membalikan badannya, dan menatap kearah ibunya. "Arif tidak akan bicara seperti ini, kalau ibu tidak menyalahkan Yana atas kecelakaan yang menimpa Arif, Bu!" Pungkas Arif menatap ibunya."Tapi, memang kenyataannya begitu kan, Rif!" sahut Bu Wongso"Cukup, Bu! cu
Baca selengkapnya
Berdamai dengan Asri
Bab 60Berdamai dengan AsriMalam itu seperti biasa, keluarga Pak Bejo berkumpul di ruang tengah setelah menikmati makan malam. Yana berniat untuk mengutarakan keinginannya kepada bapak dan ibunya."Pak, Bu, Yana mau ngomong sesuatu, nih," ujar Yana membuka pembicaraan."Mau ngomong apa toh, Nduk? tanya Bu Bejo seraya melipat pakaian yang dicucinya kemarin sore."Begini, Tadi pagi Yana pergi ke sekolahnya mbak Asri, Yana berniat untuk melamar pekerjaan di sana. Boleh nggak Pak? Bu?" tanya Yana dengan hati-hati."Apa? kamu datang ke sekolah Asri ngapain kamu ke sana?" bentak Pak Bejo dengan tiba-tiba."Yana mau ngajar, Pak. Mbak Asri bilang, aku masih bisa melamar mengajar di sana," jawab Yana menatap Bapaknya."Ngapain, sih, kamu masih mikir mau ngajar segala? urus Dila aja lah, gak usah mikir yang lain," pungkas Pak Bejo membuat Yana terkejut."Bapak kan, tahu, sejak dari dulu Aku pengen jadi guru, aku pengen ngajar di sekolahnya mbak Asri. Mbak Asri bilang, semester depan aku bisa d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
16
DMCA.com Protection Status