Silakan Nikahi Saja Ibumu, Mas!

Silakan Nikahi Saja Ibumu, Mas!

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-17
Oleh:  AlthafunnisaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.9
17 Peringkat. 17 Ulasan-ulasan
158Bab
69.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Mas sangat mencintaimu, Yana, tapi Mas tidak bisa memprioritaskan kamu ketimbang ibu karena ibu sudah banyak berjuang membesarkan dan memberi Mas pendidik yang baik. Mas mohon untuk mengerti posisi Mas saat ini. Berdamailah dengan ibu. Mas mohon kamu bersedia mengerti kemauan ibu (Arif) Aku tidak sanggup terus-menerus mendapat tekanan dari ibu mertua. Aku sudah berusaha menjadi menantu yang baik, tapi Ibu tetap tidak mau menerima kehadiranku dan mencintai putri kami. Aku mengalah, aku pergi bukan karena aku tidak mencintaimu, tapi karena aku juga ingin berbahagia. (Yana) Sampai kapanpun, kamu tidak akan pernah bisa menguasai harta dan perhatian Arif karena selamanya Arif adalah milikku. Jika Arif memilihmu dan tidak memprioritaskan aku, maka aku akan meminta dia untuk mengembalikan air susu yang mengalir di dalam tubuhnyanya. (Bu Wongso)

Lihat lebih banyak

Bab 1

Terkekang

Suamiku milik ibunya.

"Yana! Yana!" Seorang perempuan paruh baya berteriak memanggil nama Yana. Perempuan tersebut adalah Bu Wongso, mertua Yana.

"Iya, Bu ..." Yana mendekati mertuanya.

"Kamu punya kuping, nggak sih! Kamu nggak dengar saya teriak-teriak?" Bu Wongso berkacak pinggang dengan tatapan sinis.

"Maaf, Bu … saya mengantar Mas Arif kedepan gang, Dila pengen lihat ayahnya berangkat kerja," ucap Yana sambil menundukkan kepala.

"Hallah, alasan saja kamu itu. Bilang saja, kamu gak mau saya suruh masak, kan?" Bu Wongso mengibaskan tangannya.

"Sekarang, kamu masak! Saya lapar. Jangan mentang-mentang kemaren ada Arif, kamu bisa jalan-jalan, ya …" lanjut Bu Wongso lagi.

"Baik, Bu …" Yana masuk kedalam rumah dan menurunkan Dila dari gendongannya.

Bocah berumur 2 tahun itu sempat merengek, meminta gendong pada ibunya. namun, Yana membujuknya dengan lembut, sehingga Dila akhirnya duduk didepan televisi menonton kartun kesukaannya.

Yana meracik bumbu dapur dan mulai memasak. Masakan Yana memang enak, karena dulu sebelum menikah dengan Arif, Yana pernah bekerja di sebuah restoran ternama di kota Jambi.

"Yana! Koq lama banget sih masaknya!" Bu Wongso kedapur melihat pekerjaan Yana.

"Ini sudah hampir siap, Bu ..." ujar Yana seraya memindahkan masakannya kedalam mangkok dan piring.

Bu Wongso duduk bersilang kaki di meja makan sambil terus mengomel dan memaki Yana.

"Masakannya sudah matang, Bu ..." Yana menyendokkan nasi kedalam piring dan menambahkan lauk pauknya. Lalu menyodorkannya kehadapan Bu Wongso.

"Ya sudah! sana, cuci peralatan masaknya. Saya gak mau ada perabotan yang kotor, sedikitpun," ujar Bu Wongso.

Yana membawa perabotan memasak ke wastapel, dan mencuci semuanya sampai bersih.

"Ma … au mamam …." Dila berjalan menemui Yana didapur.

"Sebentar ya, Sayang! Mama goreng ayamnya dulu." Yana membuka kulkas dan mengambil ayam yang telah dibumbui nya kemaren.

"Eh eh eh, siapa yang kasih kamu izin, ngambil ayam dalam kulkas. Hahh?" Bu Wongso melotot menatap tajam kepada Yana.

"Saya meminta Mas Arif untuk membeli ayam, Bu … kemaren mas Arif ungkep ayamnya pake bumbu, supaya kalau Dila mau makan, tinggal goreng saja." Yana membawa kotak berisi ayam ungkep tersebut untuk dimasak.

"Saya bilang, tidak boleh!" Bu Wongso mengambil kotak berisi ayam tersebut .

"Bu … Mas Arif membelinya untuk Dila, anak kami, cucu Ibu. Mengapa Ibu tidak boleh saya memasaknya?" Dada Yana naik turun menahan emosi.

"Kamu kan sudah dikasih uang sama Arif, sana, kamu beli aja lagi!" Bu Wongso memasukkan kembali kotak tersebut kedalam kulkas.

"Tapi, Bu … bukankah gaji Mas Arif lebih banyak diberikan kepada Ibu?" Yana menatap mertuanya sejenak, lalu kembali menundukkan kepala.

"Anak laki-laki itu hak ibunya, kamu itu cuma orang asing! Kalau kamu mau makan enak, kamu kerja, lah …." Ujar Bu Wongso, sorot matanya sangat tajam.

"Kalau saya kerja, siapa yang akan jaga Dila, Bu?" Yana merangkul putrinya yang mulai terisak.

"Ma … lapay …" Dila mulai merengek dan menangis kencang.

"Berisik! Bawa anakmu keluar, sana!" Bu Wongso menunjuk muka Yana dengan berang.

Yana menggendong Dila ke kamar, mengambil uang yang diberikan Arif, lalu melangkah ke luar rumah.

Yana membawa Dila menuju warung nasi di dekat rumah mertuanya.

"Mbak, nasi sama lauk ayam gorengnya satu, ya …" ucap Yana kepada pemilik warung.

Pemilik warung mengangguk, dan memberikan sepiring nasi dengan lauk ayam goreng kepada Yana. 

Yana menyuapi putrinya yang tampak kelaparan.

"Eh, ada Dila … enak ya, makan di warung. Pantes aja, kata Bu Wongso, uang yang dikasih Arif gak pernah cukup." Bu Nani, tetangga mertua Yana menghampiri.

"Jadi orang itu, mbok yo jangan boros. Suami kerja jauh, kamu malah boros. Pantesan aja mertuamu suka ngomel," ucap Bu Nani lagi, membuat dada Yana terasa panas.

Ingin sekali Yana menyangkal semua ucapan Bu Nani. Namun, diurungkannya. Karena Yana tidak ingin kejadian dulu terulang lagi.

Pernah, Yana membantah omongan tetangga, tentang tuduhan mertuanya. Namun yang terjadi, para tetangga melaporkan hal tersebut kepada Arif. Sehingga Yana habis-habisan dimarahi oleh Arif. Berbuntut pertengkaran dan Yana tentu saja disudutkan. Menurut Arif, Yana tidak perlu menanggapi omongan tetangga. Ataupun menanggapi omongan ibunya.

Yana menggendong Dila pulang, setelah Dila menghabiskan makannya. Sesampai dirumah, Yana melihat Bu Wongso menerima tamu. Mungkin temannya.

"Ini siapa jeng?" Tamu tersebut bertanya dengan memandang penampilan Yana dari kaki sampai kepala.

"Istrinya Arif, kamu liat sendiri, kan … penampilannya kucel begitu. Makanya saya gak pernah mengajak dia ikut acara keluarga!" Bu Wongso mencebikkan bibirnya.

Yana tidak ingin dihina oleh tamu mertuanya. Yana memutuskan masuk kamar, dan menidurkan Dila.

Yana membuka akun sosial medianya. Yana hanya punya akun sosial berwarna biru, itu pun Yana pakai dengan mode Ungu. Karena Yana harus berfikir seribu kali jika menggunakan uangnya untuk membeli Kuota.

Ponsel yana bergetar. Chat dari salah seorang teman Yana ketika sekolah Menengah Atas.

[Yan, kamu sekarang punya kesibukan apa?] Akun sella mengirimi Yana messenger.

[Gak ada, Sel … aku gak bisa ninggalin Dila buat kerja.] Jawab Yana

[Eh, kamu mau gak ikut aku bisnis?]

[ Bisnis apa, Sel?]

[Bisnis produk kesehatan dan kecantikan. Lagi booming lho. Kamu gak perlu nyiapin modal, cukup posting-posting aja.]

[Masa sih, Sel?]

[Iya lah … kamu hanya posting, trus kalau ada yang pesan, kamu list ke aku. Aku yang kirim. Nah … nanti, dari sana kamu dapat komisi. Gak banyak sih, tapi kalau kamu rajin posting dan banyak costumer, komisi kamu banyak juga, lho …]

[Caranya gimana, Sel?]

Chat mereka pun terus berlanjut di messenger, sampai yana sepakat untuk menjadi reseller produk tersebut.

Sella membelikan Yana kuota internet ukuran kecil, hanya untuk posting produk yang di jualnya di sosmed berwarna biru dan hijau.

[Kalau pake mode Ungu, kamu emang bisa posting gambar sih, Yan … tapi ntar kalau ada yang nanya, kamu pasti bingung itu gambar apa?] Ledek Sella.

Yana mulai mempromosikan Produk tersebut di akun sosial medianya.

*********

Yana tidak menyangka, produk yang ditawarkannya memang sedang membooming. Banyak sekali ibu-ibu bahkan remaja yang membeli produk tersebut melalui Yana.

Bahkan, teman-teman Yana di jambi pun banyak yang membeli produk tersebut.

Yana tidak pernah lagi mengeluh masalah keuangan. Yana menabung hasil komisi penjualannya tersebut. Yana takut, jika suatu saat terjadi padanya, Yana tidak bisa berbuat apa-apa jika tidak mempunyai tabungan.

************

"Dek, uang jatah kamu mas kurangi, ya!" Arif memberikan beberapa lembar uang berwarna merah kepada Yana.

Yana menerima uang tersebut, jumlahnya hanya sepuluh lembar.

"Mas, apa ini gak salah?" Yana menatap Arif dengan tatapan kecewa.

"Kenapa?" tanya Arif

"Ini gak cukup, Mas …." Yana meletakkan lembaran uang tersebut diatas tempat meja.

"Tapi, kamu sekarang punya penghasilan sendiri juga, kan?" ujar Arif.

Yana terperangah, tidak ada yang tau tentang komisi yang didapatnya. Lalu, bagaimana Arif bisa tau.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Erik Titik
belum baca, baru baca review tapi sudah darah tinggi.. ......
2025-03-21 10:27:46
0
user avatar
Iwan Susy Nurhayatii
blm baca ..tp mgk ini sering terjadi dimasyarakat dimana anak dijadikan aset untuk hari tua.
2024-03-13 19:13:24
1
user avatar
Uchiha Nåmìkaze Shanzec
keren.....
2023-11-04 13:04:15
0
user avatar
Ekky Fajar
Novel yg bagus yg menceritakan keadaan yg sebenarnya dlm bbrp pasangan suami istri dlm kehidupan sehari-hari.
2022-12-07 11:27:17
1
user avatar
Wahyuni
suka banget novelnya, sedih ihhh kasian Arif..sampai harus bunuh diri
2022-10-12 05:43:44
3
user avatar
Shafira P Rani
keren, bagus banget veritanya
2022-09-24 16:06:05
1
user avatar
Anjani
novel nya bagus ada pesan pesan moral didalam nya yang bisa kita jadikan contoh sehari hari
2022-07-26 11:56:38
1
user avatar
Anisah Cute
cerita nya bagusss semangattt kakakkk
2022-07-26 10:49:42
1
user avatar
ar gaming
ceritanya menarik, kesabaran sang istri seperti kehidupan nyata
2022-07-26 10:47:07
2
user avatar
Ika Dewi Fatma J
semangat kak ,cerita nya ok
2022-07-26 10:46:30
1
user avatar
Liin Bateew
menarik ceritanya
2022-07-26 09:59:11
2
user avatar
Dwi Handayani
Semangat kak
2022-07-26 09:16:38
2
user avatar
althafunnisa jambi
bukunya bagus. semangat, Kak
2022-07-25 22:54:52
2
user avatar
Astika Buana
semangat, Kak
2022-07-25 21:49:09
2
user avatar
Tifa Nurfa
keren selalu lah karya author satu ini. ...
2022-07-25 20:32:45
2
  • 1
  • 2
158 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status