All Chapters of Aku Bukan Budak (Iparku Ternyata Selingkuhan Suamiku): Chapter 121 - Chapter 125
125 Chapters
Bab 121. Zaki Pulang
Dua tahun berlalu. Nirmala menikmati kesendiriannya dengan membangun beberapa bisnisnya yang baru. Dia ingin membuktikan jika perempuan bisa sukses juga.Berkat dukungan dari Ridwan dan juga Aisyah, Nirmala mampu melewati ujian demi ujian dalam hidupnya. Saat ini, Nirmala jauh sekali dari segi penampilan maupun finansial. "Ta, tolong bilang sama teman-teman yang lain kalau rencananya Inshaa Allah bulan depan kita akan piknik bareng-bareng. Jadi tolong dikondisikan cucian yang masuk tanggal 4-8, ya," ucap Nirmala pada salah satu karyawannya."Piknik, Bu? Kemana, Bu?" sahut yang lainnya girang.Mengurus kerjaan di laundry memang tidak ada habisnya. Nirmala sadar itu karena dia juga pernah mengalami hal itu. Maka dari itu, dia berencana membuat semua karyawannya berlibur guna melepas penat setelah bekerja. "Nanti saya ajak kalian liburan ke Bali. Nanti saya umumkan di grup whats*pp. Kalian juga butuh liburan. Iya, kan?" kelakar Nirmala. Semua orang yang ada di outlet laundry Nirmala y
Read more
Bab 122. Harapan
"Pak, tolong ke alamat ini, ya!" Zaki menyodorkan kartu nama milik Raga. Dia penasaran sekali dan ingin tahu kondisi Raga saat ini. Jika memang bukan dengan Nirmala, lalu Raga menikah dengan siapa? Karena dulu dia pernah dihubungi oleh Fano kalau dapat undangan dari Raga tapi tidak menyebutkan nama mempelai wanitanya."Baik, Mas." Taksi itu langsung melesat memecat kemacetan ibukota. Perlu waktu agak lama untuk sampai di alamat itu karena jalanan terlalu padat. Setelah hampir satu jam setengah, akhirnya Zaki sampai juga di depan rumah Raga. Rumah yang dulu saat masih sekolah sering dia kunjungi hanya sekedar untuk bermain. "Menepi di pinggir jalan sana saja, ya, Pak," pinta Zaki sambil menunjuk ke arah kanan di seberang rumah Raga. Zaki kembali menunggu di dalam taksi sambil mengamati pergerakan dari rumah Raga. Dia benar-benar penasaran dengan kondisi Raga saat ini. "Memangnya rumah siapa lagi ini, Mas?" tanya sopir taksi yang kepo dengan urusan penumpangnya."Teman lama saya,
Read more
Bab 123. Rasa yang Sama
Tak banyak berpikir, Zaki langsung mengambil penerbangan tercepat. Zaki berharap dia sampai terlebih dahulu daripada Nirmala. Dia akan menunggu di pelabuhan yang biasa dipakai para wisatawan jalur darat. "Semoga saja aku lebih cepat daripada Nirmala," batin Zaki sembari mengemudi mobil.Tak penting bagi dia masalah baju. Nanti bisa dibeli saat di Bali, begitu pikirannya. Yang terpenting untuknya, dia bisa segera tiba di Bali dan bertemu dengan Nirmala. Sepertinya momen yang sangat tepat untuk kembali mengungkapkan niatan hatinya dulu di sana. "Semoga kali ini kamu mau membuka hatimu untukku, La. Aamiin!"Gelisah. Zaki sangat gelisah ketika berada di pesawat. Berulang kali dia membenarkan posisi duduknya sampai orang yang duduk di sebelahnya merasa risih. "Kenapa duduknya begitu, sih, Mas? Saya capek lihatnya," keluh ibu-ibu di sebelah Zaki.Namun Zaki tidak menghiraukan keluhan itu. Dia hanya melihat ibu itu sekilas, lalu memalingkan mukanya kembali ke arah yang berlawanan dengan i
Read more
Bab 124. Liburan Bersama
Mereka berdua saling tatap untuk waktu yang agak lama. Hingga sampai sebuah panggilan dari karyawan Nirmala menyadarkan keduanya. "Bu, ayo kita pindah tempat!" ajak karyawan itu. Nirmala menoleh dan berkata, "Iya, tunggu sebentar, ya.""Mas Zaki liburan juga?" tanya Nirmala setelah karyawannya pergi. "I—ya. Gak nyangka ketemu kamu di sini, La," jawab Zaki berbohong.Penampilan Nirmala jauh berbeda dari yang dulu. Kulitnya sekarang terawat dan juga jauh lebih bersih dibandingkan saat menjadi istri Arga. Jelas saja, Nirmala rutin perawatan wajah dan juga tubuh. Dia sadar jika perempuan itu juga harus menjaga penampilan."Boleh aku ikut bersama rombonganmu, La? Aku liburan sendiri soalnya," kata Zaki lagi."Boleh, Mas. Ayo ikut aku, Mas!" jawab Nirmala bersemangat. "Memangnya Mas Zaki liburan sendirian?" sambung Nirmala yang berjalan beriringan menuju bus dengan Zaki."Iya. Lama banget aku gak liburan, La. Belum lama ini aku baru balik ke Indonesia," jawab Zaki dengan mata terus men
Read more
Bab 125. Surat Ayah Zaki
"Apa ini, Mas?" Nirmala sontak berdiri dan mundur ketika Zaki berlutut dihadapannya. "Maukah kamu menikah denganku, La?" kata Zaki. Kini adalah lamaran keduanya pada Nirmala. Nirmala masih tak percaya dengan lamaran Zaki. Walaupun hatinya sebenarnya senang, tapi Nirmala juga tidak gegabah dengan langsung menjawabnya. Dia paham sekali kalau antara Zaki dan dia sangatlah beda kasta. Nirmala hanya seorang tukang 'cuci', sedangkan Zaki dokter yang sangat hebat dan punya rumah sakit yang besar. Apalagi sebelumnya, Mama Zaki sempat bersitegang dengan Nirmala. "Segala cara sudah aku coba untuk melupakanmu, La. Tapi, cinta ini selalu ada di hatiku. Saat tahu ternyata kamu belum menikah lagi, aku memberanikan diri untuk melamarmu lagi. Aku tak menuntutmu untuk menjawab sekarang juga jika kamu memang belum punya jawaban," kata Zaki panjang lebar. Nirmala benar-benar tak bisa berkata-kata. Ingin sekali menjawab iya, tapi lidahnya kelu. Tanpa disadari, Nirmala mengambil cincin yang disodorka
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status