All Chapters of DENDAM IBU TIRI: Chapter 21 - Chapter 30
122 Chapters
Kembali Mesra
"Tidak ada manusia yang sempurna. Hargailah apa yang kamu miliki sekarang ...."Mihran akhirnya mengikuti saran Eliza. Ia bergegas kembali ke rumahnya. Saat Mihran sampai di rumah, ia langsung masuk ke dalam kamarnya bersama Amaliya. Suasana gelap, hanya terlihat bertabur lilin disekitar kamar. Amaliya ternyata sudah siap dengan surprisenya. "Eliza benar. Seharusnya aku menghargai apa yang sudah dilakukan Amaliya untukku."Sebuah senyuman merekah dibibir tipis Amaliya, menyambut Mihran dengan sebuah candle light dinner. Mihran pun terharu. Ia menghampiri Amaliya yang sudah menunggu di sisi meja makan yang sudah disiapkannya dengan berbagai menu favorit Mihran. Kedua netra itu kini semakin dekat. Beradu pandang. Mihran pun memperhatikan sekeliling kamar yang sudah dikelilingi lampu hias warna-warni. Dibagian bawah ada lilin-lilin kecil membuat suasana semakin romantis."Kamu yang menyiapkan ini semua?" tanya Mihran yang masih menatap Amaliya dengan tatapan penuh cinta. "Kamu suka?"
Read more
Cemburu Tanda Cinta
Mihran says"Apa ini waktunya aku jujur ke Amaliya?Apa sebaiknya aku kasih tahu Amaliya jika sebenarnya Eliza mencintaiku? Dan bahkan kami telah berhubungan terlarang?" "Ternyata Dygta juga tahu soal ini? Apa Eliza juga cerita ke Dygta? Aku nggak mungkin cerita hal yang sebenarnya ke Amaliya sekarang. Aku belum siap. Aku harus menunggu waktu yang tepat buat membicarakan hal ini ke Amaliya baik-baik .... " batin Mihran. ****Bel berbunyi Alia pun bergegas membuka pintu saat mendengar suaea bel berbunyi. Awalnya Alia berpikir jika yang datang Oma Siska tetapi dugaannya salah. Mbak Ani, ART yang pamit pulang ke kampung karena ingin menikah. Sayang, pernikahannya gagal dan ia memutuskan kembali bekerja di rumah Amaliya dan Mihran. "Bi Ani .... " ucap Alia saat membuka pintu. "Non ... kok Mbak Ani balik lagi ke sini? Katanya mau balik ke kampung dan mau menikah?" tanya Alia heran. "Justru itu, Non, makanya Bi Ani balik lagi ke sini. Bibi ke sini karena gagal nikah. Calon suami bibi n
Read more
Pelakor Yang Cemburu
"Kejujuran itu memang menyakitkan, hancur, perih, semua menjadi luka yang harus kutelan mentah-mentah .... ""Aku juga nggak tahu kenapa, aku nggak suka aja melihat kamu jalan dengan laki-laki lain," tutur Mihran. Netra keduanya pun beradu pandang. Mihran menatap dengan tajam, begitupun Eliza. "Kalian di sini ternyata ...." teriak Amaliya, membuat keduanya dilanda kepanikan.Eliza berusaha tersenyum menutupi kepanikannya. "El, kata Malik tadi kencan kalian sukse dan lancar. Aku nggak sabar deh, kamu jadi ipar aku," tutur Amaliya. Amaliya pun memeluk erat sahabatnya itu. Eliza pun memeluk erat sahabatnya balik. Sedangkan Mihran, tatapannya semakin tajam. Ia dihinggapi cemburu yang luar biasa. ****Keesokan hariMihran pun sampai dikantornya. Ia dibuat kaget dengan suasana kantor yang tak biasa. "Loh, apa ini? Kayak ada acara tapi ...." gumam Mihran. Ia pun masuk lebih dalam ke kantornya. "Siapa yang bikin?" gumamnya lagi. Ia pun berjalan, di sebuah sudut terlihat Eliza dan Mali
Read more
Si Pelakor Hamil
Eliza mual, ia muntah-muntah di kamar mandi yang berada di dalam kamarnya."Seharian ini aku capek banget, mual-mual. Apa jangan-jangan aku ...." Eliza menduga jika dirinya hamil.Mungkinkah Eliza hamil anak Mihran?Pintu kamar mandi pun diketuk sangat keras."Eliza, Eliza ...."Eliza pun membasuh wajahnya. Sesaat kemudian ia membuka pintu kamar mandi. Ternyata ada Amaliya yang sudah berdiri di depan pintu kamar mandi. "Kamu kenapa? Sini yuk!" ujar Amaliya.Amaliya pun memapah sahabatnya itu untuk duduk di kursi yang ada di dalam kamar. Wajah Eliza pucat. Badannya pun lemah, karena mual yang hebat tadi."Aku buatin kamu teh hangat ya sama kuambilkan obat gosok. Sebentar," ucap Amaliya. Ia pun pergi menuju dapur.Eliza masih merasakan pusing dan mual yang sangat hebat.Tidak lama, Amaliya kembali membawa segelas teh hangat dan minyak gosok."Makasih ya, Amaliya ...." tutur Eliza berterima kasih pada sahabatnya.Amaliya pun memijit Eliza dengan minyak gosok yang dibawanya tadi."Bias
Read more
Kecurigaan Malik
"Apa jadinya jika sahabat yang kita anggap saudara dan suami yang dianggap setia justru berkhianat. Sanggupkah memberi kata maaf?"Amaliya yang sadar akan amplop milik Eliza itu jatuh langsung bergegas memanggilnya dan mengambil amplop itu."Eliza ....""Ini apa?""Hasil lab Papa aku."Eliza pun langsung merampas amplop itu dari tangan Amaliya. Ia pun berjalan cepat menuju kamar sang Papa.Rumah AmaliyaAmaliya dan Eliza sampai di rumah. Mereka memutuskan pulang bersama dari rumah sakit."Kita berdoa sama-sama ya buat kesembuhan Papa kamu," tutur Amaliya merangkul sahabatnya itu.Eliza pun tersenyum"Liya, besok aku pulang ya," ujar Eliza. Eliza tidak mungkin terus tinggal bersama Mihran. Terlebih kini ia sedang mengandung anak Mihran. Berat rasanya harus tinggal bersama dengan suami sahabatnya sendiri yang sangat ia cintai."Tapi kenapa,El?Nanti di sana kamu kesepian lagi.Setidaknya kalau kamu di sini ada aku, ada Mihran Ada Alia yang bisa menemani kamu," ujar Amaliya."Justru karen
Read more
Kehamilan Yang Tidak Diinginkan
"Saat cintaku tidak cukup membuatmu bertahan dengan satu wanita, cari dan pergilah, jika itu membuatmu bahagia. Aku iklas asal kamu bahagia ...."Siang ini Amaliya memutuskan ingin menceritakan soal kehamilan Eliza. Ia pun pergi ke kantor Mihran selepas meeting dengan klien."Sayang ...." sapa Amaliya saat masuk ke dalam ruangan Mihran."Hey ...." "Sayang, aku tuh sebenarnya mau cerita sama kamu dari semalam tapi kamunya udah tidur. Tadi pagi kamu juga buru-buru mau berangkat. Makanya aku ke sini deh," ujar Amaliya berapi-api."Ada apa sih?" tanya Mihran."Eliza hamil ...." tutur Amaliya.Seketika wajah Mihran berubah pucat. Semua berkas yang dipegangnya pun berserakan ke lantai."Kamu kenapa,Sayang?" tanya Amaliya saat melihat Mihran yang berubah sikap."E-eh nggak apa-apa. Aku cuma kaget aja." Mihran pun berusaha menutupi kepanikannya."Kamu tahu dari siapa?" selidik Mihran."Aku tuh lihat dari hasil testpack ya Eliza.Dan disitu keterangannya Eliza positif hamil," terang Amaliya.
Read more
Rasa Sesal Mihran
Di dalam bath up, Mihran merendamkan tubuhnya, menangisi dosa yang telah dilakukannya."Kamu ini istri yang sempurna. Sedangkan aku, aku suami yang penuh dengan dosa.Maafin aku, Amaliya. Aku sangat mencintai kamu.""Tapi, apa yang kamu lakukan kepada aku justru membuktikan kalau aku tidak bisa mencintai kamu sebesar kamu mencintai aku.Aku minta maaf. Aku minta maaf karena udah gagal menjaga komitmen kita."Tangis Mihran pun pecah ....------------Rumah AmaliyaPagi sekali, Oma Siska pun sudah datang ke rumah cucunya. Oma memang tidak pernah bisa sehari tanpa bertemu cicit kesayangannya yang menggemaskan itu.Ani pun datang membawakan segelas kopi hangat pesanan Nyonya besar itu."Oma, mendadak Tarjo mau mengundurkan diri. Tadi Ani udah coba mau ngomong sama Ibu, tetapi kayaknya lagi sibuk deh jadi nggak sempat ngomong Ibunya udah pergi aja," celetuk Ani, asisten rumah tangga Amaliya yang sekaligus mata-mata sang Oma yang sudah menaruh curiga pada Mihran dan Eliza."Ya udah, Ani. Kam
Read more
Sebuah Kejujuran
"Malik!"Amaliya datang dan langsung melayangkan sebuah tamparan pada adik lelaki satu-satunya itu. Ia murka ketika Arman menuduh suaminya yang telah menghamili Eliza. Bagi Amaliya tidak mungkin jika suami dan sahabatnya itu mengkhianatinya."Malik, beraninya kamu fitnah suamiku. Kamu keterlaluan," pekik Amaliya geram."Kak, dengarkan aku dulu," sahut Malik."Kak ....""Keluar kamu!" usir Amaliya yang tidak terima jika Mihran dituduh menghamili sang sahabat."Kak, tolong buka mata Kakak. Jangan jadi buta dan tuli, Kak. Semua keluarga kita juga tahu siapa Mihran sebenarnya," seru Malik."Kalian itu tidak tahu apa-apa tentang suamiku. Aku yang paling tahu siapa Mihran!," bentak Amaliya."Aku nyesal udah belain Kakak," sahut Malik. Malik pun akhirnya memilih pergi meninggalkan kediaman sang Kakak.------Mihran pun masuk ke dalam rumah. Amaliya pun menyusulnya dan mencoba menjelaskan pada Mihran."Sayang, Malik itu cinta banget sama Eliza. Jadi dia itu mencari orang yang disalahkan atas
Read more
Bertahan Atau Berpisah
"Amaliya, kamu kenapa?" tanya Oma Siska.Dengan mata sembabnya Amaliya pun memalingkan wajahnya dan mencoba menghindari pertanyaan Oma Siska. Ia pun bergegas masuk ke dalam kamarnya dan mengurung diri. "Bunda kenapa nangis?" tanya Alia."Maaf, Bunda nggak tahu kalau Alia dan Oma yang datang," jawab Amaliya.Amaliya tidak ingin permasalahannya dengan Mihran diketahui keluarganya, terlebih Alia. Dia masih terlalu kecil untuk dilibatkan. Oma pun akhirnya menenangkan Alia yang ketakutan.Di dalam kamarnya Eliza menangis. Ia terpuruk dengan kehancuran persahabatannya. Persahabatan yang sudah dibangunnya belasan tahun bersama Amaliya. Kini hancur karena kejujuran Mihran."Kamu benar, Amaliya. Aku lebih buruk dari binatang. Aku enggak pantas ada di kehidupan kamu. Andai saja aku bisa menebus semua sakit hatimu, aku akan lakukan apapun ...." lirih Eliza dalam tangisnya.------Alia menemui Bundanya di dalam kamar. Ia mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi."Bunda disakiti sama om j
Read more
Tertangkap Basah
Oma Siska akhirnya mendatangi rumah Eliza. Eliza yang baru saja pulang dari rumah sakit pun dikejutkan kehadiran Oma yang sudah dianggapnya seperti Omanya sendiri."Eliza!" panggil Oma Siska dengan wajah ketus."Oma," sahut Eliza menyambut kedatangan Oma Amaliya itu. "Eliza! Kamu sudah merusak hati Amaliya. Jangan kamu rusak lagi hati Malik. Oma tidak setuju dengan pernikahan kamu dan Malik hanya untuk menutupi aib kamu dan Mihran," pekik Oma Siska tegas."Malik terlalu baik buat kamu," bentak Oma Siska. Eliza hanya tertunduk malu."Oma ingat persahabatan kalian bertiga. Kamu itu anak yang baik. Lantas, kenapa jadi begini? Mungkin akibat pergaulan kamu di luar negeri yang salah," sindir Oma Siska. Oma Siska pun akhirnya memilih pergi setelah meluapkan rasa kecewanya pada Eliza. Anak yang sudah ia anggap cucunya sendiri."Dosa yang sudah kubuat telah menghancurkan nama dan reputasi aku di depan keluarga Amaliya," lirih Eliza.-------"Alia, kita mau ke mana ini sebenarnya?" tanya Am
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status