288“Jangan salah faham dulu, Kak!” Aira bicara setelah menarik napas panjang. Kini mereka duduk si sebuah ruangan di mana hanya ada Aira, Alexander, dan Raka saja. “Tapi Mama sejak dulu terkesan tidak peduli padaku. Sepertinya, kebahagiaanku tidak penting untuk Mama!”“Kak, jangan membuat Mama menyesal telah sembuh. Mama lebih memilih tidak sadar lagi selamanya daripada dituduh pilih kasih dan tidak menyayangi anak. Kedudukan kalian semua di hati Mama sama saja. Jika Mama terkesan lebih condong ke salah satu anak, percayalah itu hanya agar tidak ada anak yang merasa terabaikan karena nasibnya!” Aira menarik napas panjang beberapa kali. Dadanya tiba-tiba sesak. Raka masih saja berpikiran seperti dulu. “Maaf, Ma. Tapi aku menyesalkan kenapa Mama dan Sandra tidak bicara sejak awal.”“Sudahlah, Kak! Kalau kau memang menyukai dia, kenapa tidak melamarnya saja sekarang? Sesimpel itu, bukan?” Aira menatap Raka yang mengusap wajah. “Ya, dan andai Mama juga Sandra bicara lebih awal, aku m
Terakhir Diperbarui : 2023-01-06 Baca selengkapnya