All Chapters of Terjebak di Dunia Lain: Chapter 31 - Chapter 40
227 Chapters
31. Nyaris Ketahuan
Ningsih keluar dari kamar mandi dan terkejut saat melihat Sonu sudah berbaring di atas ranjangnya."Kau masuk dari mana ?" Tanya Ningsih penasaran.Sonu hanya tertawa tanpa suara, dia lalu menarik Ningsih ke dalam pelukannya."Bukankah aku sudah bilang, jika aku berasal dari Negeri antah berantah. Mudah bagiku untuk masuk tanpa harus menunggu kau bukakan pintu."Ningsih merasa nyaman berada dalam pelukan Sonu. Dia bahkan sudah melupakan suaminya yang sedang banting tulang mencari nafkah dari satu daerah ke daerah lain.Pesan dari nomor baru yang diterima Ningsih sebenarnya itu dari Aris. Ponselnya dan Giri ďicuri orang sehingga dia terpaksa membeli ponsel baru. Tapi ternyata Ningsih tak membalas pesannya. Di daerah yang dikunjungi Aris jangkauan jaringan seluler sangat sulit, sehingga dia hanya bisa mengirim pesan. Untunglah dia mengingat nomor ponsel isterinya. Sialnya dia tak ingat nomor ponsel ledua anaknya. Malam ini Aris merasa sangat gelisah, mereka sedang memasuki kawasan hut
Read more
32. Sonu Beraksi
Ningsih terbangun dari tidurnya, dia ingat semalam dia pingsan, tetapi dia merasa seakan baru bangun tidur. Dilihatnya Sonu masih tertidur pulas disampingnya. "Hei bangun, sudah pagi,"Ningsih terus mengguncang-guncang tubuh Sonu yang tidur bagaikan orang mati, diguncang begitu kerasnya tetapi tak bergerak. Akhirnya Ningsih masuk ke kamar mandi membilas wajahnya sesaat lalu keluar. Tok...tok...! Terdengar ketukan di pintu kamarnya.Ningsih membuka pintu, dilihatnya Nathan berdiri dibalik pintu."Sarapan sudah siap bu,""Kalian sarapan saja, ibu nanti menyusul,"Setelah mengucapkan itu Ningsih menutup kembali pintunya. Dia bersandar dipintu sambil mengelus elus dadanya. Tatapan Nathan penuh selidik membuat Ningsih tidak nyaman. Dilihatnya Sonu menggeliat dan membuka matanya. Sepertinya Ningsih lupa dengan sesuatu yang membuatnya pingsan semalam."Kau pulanglah, anak tiriku mulai mencurigaiku," bisik Ningsih."Tidak perlu berbisik, walau kau berteriak sekalipun tak akan ada yang mende
Read more
33. Aris Pulang
Ini adalah daerah terakhir yang dikunjungi Aris, semua beras laku terjual. Bahkan beberapa pedagang beras memesan kembali dalam jumlah yang banyak. Mereka berbelanja beberapa kebutuhan di kota lalu pulang.Aris dan Giri tiba di desa pada sore hari, Nela dan Nathan menyambut kedatangan ayahnya dengan gembira."Dimana Ningsih ?" tanya Aris karena tak melihat wajah isterinya."Ibu pergi dari tadi siang, katanya mau ke kota untuk belanja keperluan dapur," jawab Nathan.Ningsih pergi sejak siang menggunakan motor Aris. Berhubung hari minggu sehingga Nathan tak menggunakan motor itu. Tak ada yang tau jika Ningsih menemui Sonu di pondok pertapaannya.Sehari tak melihat Sonu bagaikan setahun, karena Sonu tak datang semalam makanya Ningsih mencarinya."Mengapa kau tak menemuiku ?" protes Ningsih saat dia melihat Sonu sedang duduk santai di pondoknya."Aku butuh istirahat, bukankah hampir sebulan ini aku menemanimu ?""Iya, tapi aku merasa sepi tanpamu," Ningsih langsung bergelayut manja di pun
Read more
34. Aris VS Sonu
Malam ini Sonu teringat janjinya untuk menemani Ningsih, walau kebutuhan biologisnya sudah terpenuhi sejak sore hari tapi apa salahnya menemani kekasihnya itu. Dia sudah menganggap Ningsih sebagai kekasihnya, karena sampai dengan detik ini dia belum menemukan Sahara. Dia kini sudah bisa berjalan seperti manusia biasa, jadi saat mendekati rumah Ningsih, dia menampakkan dirinya dengan berjalan kaki. Namun saat tiba di rumah Ningsih dia tertegun saat melihat mobil Aris terparkir di halaman.Sonu menahan marah, akhirnya dia menggunakan ilmunya masuk begitu saja ke dalam rumah itu. Betapa terkejutnya dia tatkala melihat Aris. Bukankah pria itu yang telah membuat Sahara pergi ke dunia manusia ? Lalu dimana Sahara ?Tetnyata banyak hal yang tak di ketahuinya. Menurut Ningsih ke dua anak itu adalah anak tirinya. Apakah kedua anak itu keturunan dari kerajaan Goro ? Tapi kenapa tak ada miripnya dengan Sahara ? Sonu duduk di sudut ruangan, menyaksikan keluarga itu sedang berbincang."Bukankah
Read more
35. Kecurigaan Aris
Terlihat suasana di sekeliling masih gelap, walau dikiri kanan jalan sudah terlihat warga membuka warung warung kecilnya. Suara azan subuh berkumandang dari mesjid yang tak jauh dari rumah Aris. Aris segera bangun dan mengambil air wudhu bersiap-siap ke mesjid.Ningsihpun ikut bangun, dia ingat janjinya untuk bertemu Sonu pagi ini. Dia segera bergegas ke dapur, dilihatnya Nita sedang turun dari lantai dua."Tolong buatkan sarapan pagi untuk kami, aku akan bersiap-siap mengantar Nela ke sekolah."Nita hanya mengangguk, walau dia sedikit heran, biasanya Nathan yang akan mengantar Nela ke sekolah.Ningsih bergegas ke kamar Nela untuk membangunkannya, tapi ternyata Nela sudah bangun dan menunaikan sholat subuh. Begitu juga Nathan, dia ikut ayahnya ke mesjid.Saat Aris dan Nathan kembali dari mesjid, Ningsih menghampiri mereka."Pagi ini biar aku saja yang mengantar Nela ke sekolah, sekalian aku ke pasar untuk belanja keperluan dapur.""Kita berdua saja yang antar Nela dengan mobil," ucap
Read more
36. Nathan ke Dunia Lain
Ningsih menepati janjinya, dia bertemu Sonu di pondok pertapaannya. Di sana Sonu sudah menunggunya dengan tidak sabar. Bukan hendak melakukan hubungan terlarang seperti sebelumnya, tetapi Sonu ingin tahu keberadaan Sahara."Kau ternyata menepati janjimu," ucap Sonu saat melihat Ningsih yang masuk ke pondoknya dengan ngos-ngosan."Berikan aku air, aku lelah melewati jalan yang penuh bebatuan itu.""Biasanya kau tak mengeluh seperti ini.""Ah jangan terlalu banyak bicara, aku haus."Sonu segera memberikan air pada Ningsih. Setelah minum air itu, wanita cantik itu sudah tak terlihat kelelahan lagi."Mendekatlah," Sonu meraih tubuh Ningsih dan memeluknya erat. "Ceritakan padaku tentang suamimu, Nathan dan Nela itu anak siapa ?" tanya Sonu sambil memberikan kecupan-kecupan ringan pada tengkuk Ningsih."Aris menikah dengan Sahara, dan memiliki seorang anak yang diberi nama Nathan."Sonu terdiam sangat lama, pikirannya menerawang jauh. Rupanya Sahara memiliki pewaris, sayangnya pewaris itu
Read more
37. Berduka
Nathan tiba langsung di pintu gerbang kerajaan Goro. Para pengawal yang sudah mengenalnya, mempersilahkannya masuk. "Selama datang pangeran." Para pengawal membungkuk, memberi hormat padanya.Nathan melihat ke kiri dan kanan, suasana nampak berbeda. Nathan bertanya-tanya dalam hati ada apa ? Para dayang yang biasanya memakai kebaya, kini memakai gamis putih panjang.Nathan ingin langsung menghadap Raja, tapi dia lebih memilih ke istana timur untuk mengistirahatkan tubuhnya yang kelelahan setelah menembus waktu. Di dunia manusia malam hari, tapi disini malah siang hari. Nathan merasa mengantuk dan masuk ke Istana Timur.Kedatangannya sudah di ketahui Raja, namun dia membiarkan Nathan untuk beristirahat. Akan ada waktunya dia memanggil cucunya itu.Nathan benar-benar terlelap, dia terbangun saat Dewi datang membangunkannya. Peri ini sangat cantik, tetapi tak sekalipun terlintas dalam pikiran Nathan untuk menikahinya."Raja memintamu ke ruang balairung sekarang," ucap Dewi saat melihat
Read more
38. Ningsih dibuntuti
Sementara itu, Nela terpaksa belajar mengendarai motor karena tak ingin terlalu merepotkan ayah dan ibunya. Walau harus jatuh bangun dan lecet, Nela tetap gigih belajar dengan di bimbing paman Giri.Ningsih sempat marah melihat Nela yang memilih untuk mengendarai motor sendiri dibanding diantar olehnya. Peluangnya untuk bertemu Sonu akan semakin sulit. Harus mencari alasan baru untuk pergi dari rumahnya."Kau itu masih kecil, biar ibu saja yang mengantar jemput ke sekolah," ucap Ningsih."Aku tak ingin merepotkan ibu dan ayah, jangan mengkhawatirkan diriku."Nela masih gigih untuk terus belajar mengendarai motor. Melihat kegigihannya Aris tak melarangnya, dia menugaskan Giri untuk mengajarinya.Melihat hal itu, Ningsih mulai memikirkan tawaran Sonu. Jika dia terus seperti ini bisa-bisa dia hanya akan menjadi babu di rumah suaminya. Apalagi sejak pulang dari luar kota, Aris sudah mulai menjaga jarak dengannya.Ningsih mencari cara untuk bertemu Sonu hari ini, yang lebih dulu dia lenyap
Read more
39. Ingin Punya Anak
Aris sedang menimbang-nimbang tawaran Badar, jika saat ini dia pergi menemui pertapa itu, maka dia akan bisa memergoki Ningsih. "Apa yang kau pikirkan ?" tanya Badar."Kita menemui pertapa itu untuk apa ?" Aries malah balik bertanya.Selama ini dia tak suka berhubungan dengan para dukun dan sejenisnya, walau dia tahu bahwa hal yang berkaitan dengan mistik itu ada tapi dia lebih suka memperdalam ibadahnya ketimbang mempercayai hal-hal mistik."Bukankah kau bertanya dengan sesuatu yang menarik di desaku ? Hal yang menarik adalah pertapa itu. Selama bertahun-tahun dia hidup di pegunungan namun tak sekalipun turun ke desa. Aku penasaran dia makan apa selama ini," ucap Badar.Aris mulai mempertimbangkan ajakan Badar. Jika dia kesana dan memergoki Ningsih, mau ditaruh dimana mukanya ? Namun jika dia tak ikut, bagaimana dia bisa membuktikan kecurigaannya ? Sementara itu Ningsih tengah melakukan pergulatan panas, agar tidak menimbulkan kecurigaan saat dia pulang nanti, Ningsih membuka selur
Read more
40. Pisah Ranjang
Badar pura-pura bersikap biasa saja, ditatapnya pertapa yang sedang memejamkan mata ini. Masih terlihat muda dan tampan. Badar ingin menertawai sahabatnya Aris, walau dari segi tampang Aris masih lebih unggul, tetapi dari segi postur tubuh, pertapa ini lebih berotot. Dia sendiri yang sangat menjaga kebugaran merasa memiliki tandingan."Mengapa temanmu tidak ikut ?" tanya Sonu tiba-tiba.Badar terkejut setengah mati, dia mulai waspada, mungkinkah benar kata orang jika pertapa ini sakti ? Badar menatap sekali lagi pada Sonu. "Dia tidak bisa berjalan jauh," jawab Badar. Hanya itu yang bisa dia katakan untuk saat ini."Apakah kau datang untuk mengujiku ?" Hah ? Gila, pertapa ini tak bisa dianggap remeh. Bagaimana mungkin dia bisa tahu niatnya ? Apakah pertapa itu juga tau jika pria yang sedang menunggunya di mobil adalah suami wanita yang baru saja pergi dari pondok ini ?"Mungkin iya mungkin tidak, saya memang sangat penasaran dengan seorang pertapa yang tak pernah sekalipun terlihat k
Read more
PREV
123456
...
23
DMCA.com Protection Status