All Chapters of Cinta Dibalik Kesepakatan: Chapter 31 - Chapter 40
119 Chapters
Sang Penyelamat
***“Fokus Ayda, jangan melakukan hal memalukan seperti kemarin,” ucap Ayda dalam hati sambil merias diri.Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Setelah Arya selesai bersiap kini berganti Ayda yang tidak ingin berlama-lama berada di dekat Arya. Meski ia yakin Arya sudah melupakannya, tetapi tetap saja. Ayda merasa malu bila menatap mata Arya yang seakan membuatnya teringat dengan sikap bodohnya.Setelah selesai bersiap, Ayda pun bergegas menuju meja makan untuk sarapan bersama. Seperti biasanya Darma selalu bersemangat saat menyapa Arya dan Ayda. Bahkan saat melihat Ayda hendak duduk, ia pun langsung menyuruh Arya untuk memundurkan kursi untuk Ayda..“Kamu itu harus peka kalau jadi suami,” tutur Darna sambil menepuk pundak Arya yang langsung membantu Ayda untuk duduk.“Tidak apa-apa ko Nek, Ayda bisa sendiri,” ucap Ayda yang merasa tidak enak. Sambil mengambil piring dan sendok.“Iya, Bu. Lagi pula Ayda itu bukan anak kecil lagi. Dia bisa menjaga dirinya sendiri dan tidak p
Read more
Mulai Emosional
***Dengan langkah cepat Ayda berjalan menuju ruang kerjanya. Sudah hampir lima belas menit, Ayda telat datang tanpa kabar. Dapat dipastikan Arya pasti akan marah dan membuat masalah tak terduga. Sesampainya di depan pintu ruangan Arya, Ayda lebih dulu mengatur napas dan merapikan pakaiannya.“Semoga Pak Arya moodnya lagi bagus,” lirih Ayda sambil perlahan mengetuk pintu dan segera masuk setelah mendapatkan izin.Sosok yang tak asing terlihat sibuk berkutat dengan laptopnya. Ayda pun berjalan mendekat untuk menanyakan sesuatu yang mungkin diperlukan. “Pak Arya,” panggilnya dengan sangat pelan.“Kenapa datang terlambat?” cecar Arya dengan suara yang terdengar menggema ke seluruh ruangan.Rasa bersalah pun semakin membuat Ayda duduk saat hendak menjawab pertanyaan Arya. Ia bahkan tidak berani menatap wajah Arya yang saat ini sudah mode dingin dan menakutkan. “Tadi ada kendala di jalan, Pak. Ojek yang saya pesan tiba-tiba mogok di jalan,” jelasnya.“Baru saya tinggal sehari kamu sudah be
Read more
Pelajaran Berharga
“Pak Arya cemburu ya?” Ayda balik mengajukan pertanyaan yang menyudutkan Arya.Sontak lelaki dihadapannya pun mengernyitkan dahi dan melipat kedua tangannya di depan dada. “Saya tidak punya waktu untuk cemburu. Lagian kamu saya tanya ko malah nanya balik. Memangnya siapa sih orang yang bikin kamu bahagia sampai terus memujinya?” Arya mencoba berusaha bersikap tenang.“Baiklah. Saya lega karena pak Arya tidak cemburu. Seseorang yang menggemaskan itu adalah … Bayu. Dia sangat baik, lucu, menggemaskan, dan seru. Meskipun baru pertama kali bertemu dengannya, tapi saya yakin dia orang yang baik,” urai Ayda yang terus memuji Bayu.“Kamu jangan menilai orang hanya dari wajahnya. Setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing,” timpal Arya dan langsung berlalu masuk ke ruangan kerjanya.Sedangkan Ayda yang masih tidak paham dengan maksud dari perkataan Arya pun tak ingin menghiraukannya. Ia lebih memilih untuk mulai bekerja sambil mendengarkan lagu kesukaannya. Bagi Ayda mende
Read more
Luka dan Amarah
Mustahil rasanya Ayda melupakan kejadian memalukan saat pertama kali ia datang. Terlebih saat ini terdapat saksi yang melihat tragedi ini dan salah paham dengan apa yang terjadi. Ingin rasanya Ayda mengatakan bahwa dirinya bukan seperti apa yang Dara kira.Akan tetapi, rasanya itu akan sia-sia di saat rasa benci sudah memenuhi hati seseorang. Dengan tenang Ayda pun menganggukkan kepala pasrah. “Saya tidak akan pernah melupakan kejadian itu, tapi semua ini tidak seperti yang Anda kira. Saya bukan menggoda atasan saya, tapi situasi yang membuat saya terpaksa melakukan hal tak terduga,” jelas Ayda.Dara yang masih berdiri dengan tatapan tajampun kembali tertawa sumbang. “Jangan bohong ya kamu,” cecarnya sambil mendorong pundak Ayda.Bayu yang tersulut emosi melihat sikap Dara pun hendak maju untuk membela Ayda. Akan tetapi, lagi-lagi Ayda menahan Bayu agar tidak melakukan apa-apa. Bagi Ayda hal terpenting saat ini adalah segera pergi dari sana.“Kenapa hah? Kamu takut semua orang di sini
Read more
Hanya Pelampiasan?
***“Kenapa dia terlihat sangat kesal?” gumam Ayda dalam hati saat melihat raut wajah Arya yang langsung pergi begitu saja.Ia tidak mengerti dengan sikap aneh Arya yang selalu berubah-ubah. Sebelumnya Arya terlihat sangat perhatian dan peduli padanya. Namun, tak lama dari itu Arya kembali terlihat dingin dan bersikap seakan tak peduli padanya. Sama halnya seperti yang baru saja terjadi.Ketika jam pulang kerja tiba, Ayda yang masih belum pulih sepenuhnya ingin memesan taksi online untuk mengantarnya pulang. karena ia mengira Arya masih terlihat sangat sibuk saat menelpon beberapa kliennya. Namun, ternyata ketika Bayu datang untuk mengantarnya pulang. Tiba-tiba Arya datang.Dengan polosnya Ayda pun mengatakan akan diantar pulang oleh Bayu. Sedetik kemudian, Arya pun pergi tanpa mengatakan apapun yang membuat Ayda merasa heran.“Apa tidak masalah saya mengantar Mbak Ayda pulang?” tanya Bayu untuk memastikan. Ia takut akan ada masalah yang timbul setelah melihat ekspresi tidak suka Arya
Read more
Salah Masuk Ruangan
Ayda yang menyadari arah pembicaraan Marisa pun hanya tersenyum meski hatinya seakan terluka saat mengetahui sejauh apa hubungan Arya dengan Laras. Ia bahkan teringat dengan kejadian saat dirinya melihat Arya dan Laras bersama di kantor. Rasanya seperti ada sesuatu yang menusuk tepat ke lubuk hati Ayda.Sesampainya di halaman rumah, Ayda pun hendak bergegas turun dari mobil. Akan tetapi, Marisa menahan Ayda dan menyuruh pak supir untuk keluar. Ayda yang sudah memiliki firasat buruk pun berusaha menyiapkan hatinya.“Saya hanya ingin mengatakan sebuah kebenaran pada kamu, Ayda. Entah apa yang membuat Arya menyukai kamu dan memilih kamu sebagai istrinya, tapi saya yakin. Arya hanya akan mencintai Laras dalam hatinya,” ucap Marisa dengan sangat mudahnya mengusik ketenangan hati Ayda.Namun, dengan tenang Ayda mengulum senyumnya. “Mungkin saja itu benar, tetapi sekarang Arya sudah menjadi milik saya Tante,” timpalnya yang tak ingin kalah.“Anggap saja seperti itu, tapi satu hal yang harus
Read more
Maju atau Mundur?
Arya POV“Ada apa dengan Ayda? Kenapa sikapnya tiba-tiba berubah,” ucap Arya sambil menatap ke arah kolam renang yang terlihat sangat tenang.Meskipun sudah cukup lama mengenal Ayda. Akan tetapi, Arya masih merasa sulit memahami isi hati wanita yang berstatus sebagai istri sekaligus sekretarisnya.. Terkadang Arya mencoba menebak isi pikiran Ayda. Namun, hasilnya selalu tidak sesuai dengan harapan.“Apa sesulit ini memahami wanita yang selalu menggunakan perasaan?” tanya Arya pada dirinya sendiri.Tanpa sadar ada sang nenek yang sedari tadi memperhatikan gerak-geriknya. Bahkan Darma mendengar ocehan Arya tentang Ayda yang saat ini sedang berada di dalam kamar. Dengan perlahan Darma pun menghampiri Arya yang sedang duduk di sofa dekat kolam renang. “Mikirin apa sih, kayaknya serius banget,” ujarnya sambil duduk di samping Arya.Saat menyadari kehadiran Darma, Arya pun tersenyum kikuk dan langsung menggelengkan kepala. “Tidak, Nek. Arya hanya sedang memikirkan urusan pekerjaan,” jelasnya
Read more
Cemburu Tanda Cinta
Ayda POV“Arya hanya akan mencintai Laras dalam hidupnya.”Kalimat yang sama terus terdengar di telinga Ayda. Meski ia tak ingin mendengar dan mengingat perkataan Marisa, tetapi tak semudah itu untuk melupakannya. Dibutuhkan usaha yang kuat untuk melupakan perkataan yang mengganggu perasaan. “Sadar Ayda. Perasaan ini tidak seharusnya ada,” lirihnya sambil memejamkan mata.Kini Ayda merasa kecewa karena kenyataan yang tak sesuai harapan. Ia merasa terluka ketika mengetahui perasaan Arya yang mungkin benar. Ayda hanyalah pelampiasan Arya saat kehilangan cinta sejatinya. Memikirkan hal; itu saja sudah membuat Ayda merasa muak dan membenci dirinya.Namun, di sela pikiran yang berkecamuk. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari arah luar kamar. Ayda pun langsung menghirup napas panjang untuk menutupi kesedihan yang ia rasakan. Dengan perlahan Ayda berjalan mendekati pintu.Perasaannya kembali hancur saat pintu terbuka dan memperlihatkan Arya yang berdiri dihadapannya. “Pak Arya, kenap
Read more
Apa Ini Saatnya?
Bulir air mata berhasil lolos dari pelupuk mata Ayda setelah mendengar ungkapan perasaan Arya. Pelukan hangat yang memabukkan membuat Ayda tak ingin melepaskannya dengan mudah. Rasanya ingin selalu merasakan kehangatan yang membuatnya merasa sangat nyaman.Ayda andai saja bisa, ia ingin menghentikan waktu sejenak. Memeluk Arya dalam waktu yang lama dan menghilangkan keraguan dalam hatinya. Namun, nyatanya waktu terus berjalan. Ayda yang tidak ingin terlalu lama dalam perasaannya pun langsung melepaskan pelukan Arya.“Sadarlah Ayda, masih ada Laras di hati Arya,” ucap Ayda dalam hati untuk menjaga hatinya agar tidak tersakiti.Dengan tatapan yang terlihat penuh cinta, Arya melihat ke arah Ayda yang menundukkan kepala. Tanpa mengatakan apapun, Ayda membuat Arya merasa bingung dengan apa yang sedang Ayda pikirkan.“Saya tidak mencintai, Pak Arya. Saya tidak bisa menerima hak yang Pak Arya berikan untuk saya,” ungkap Ayda setelah merasa yakin dengan apa yang harus ia lakukan.Setelah mend
Read more
Sepasang Kura-kura
To: AydaFrom: AryaKamu pasti bertanya-tanya kenapa saya berubah menjadi baik dan romantis dalam waktu singkat. Kalau saja saya tau jawabannya, pasti akan saya tuliskan di surat ini tidak peduli seberapa panjangnya. Namun, nyatanya saya tidak bisa mengungkapkan alasan dari perasaan yang saya rasakan. Sama halnya dengan sepasang kura-kura ini, pemiliknya tidak akan mengetahui bahwa sepasang kura-kura ini saling mencintainya. Cukup sepasang kura-kura ini yang tau seberapa besar cinta yang mereka miliki.Bagaimana mungkin jantung tidak berdegup kencang saat membaca surat cinta yang datang dari seseorang? Ayda yang larut dalam perasaan terus merasa bersalah karena sudah meragukan perasaan Arya untuknya. Sepasang kura-kura yang terlihat sangat lucu membuat perasaan Ayda semakin tidak karuan.“Pak Arya memang sangat menyebalkan. Kenapa dia tidak memberitahu saya isi dari kotak ini?” keluh Ayda sambil menghapus air matanya.Di sela perasaan melownya, Ayda pun teringat bahwa dirinya harus be
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status