All Chapters of Gairah Suami Pengganti: Chapter 51 - Chapter 60
145 Chapters
Penyesalan Terbesar
Angela membutuhkan waktu dua hari untuk membawa semua barang-barangnya. Butuh dua hari berikutnya sebelum seorang petugas pengadilan datang ke rumah Angela dengan membawa surat-surat perceraian.Butuh seminggu sebelum Sarah Sanders menelpon, suara wanita itu tampak tidak peduli, jelas sekali ia sudah menduga dengan kabar perpisahan mereka. Dan butuh waktu satu minggu sebelum Angela bisa mengumpulkan keberanian untuk menemui Ayahnya dan mengatakannya.Namun hanya butuh waktu setengah jam bagi Angela untuk mulai merindukan Sebastian.Hari-hari berikutnya adalah hari yang paling menyedihkan dalam kehidupan Angela. Ia mendapati dirinya menatap kosong ke arah barang-barang dan perabotan yang mereka beli bersama, ada banyak sekali barang-barang berwarna coklat kesukaan Sebastian. Tempat ini lebih pantas menjadi rumah Sebastian, daripada rumahnya.Tidak bisakah kita tetap melakukan ini untuk malam-malam berikutnya? Pertanyaan Sebastian malam itu terus berdengung di telinganya dan ia menahan
Read more
Gadis Malang
Kuda-kudaan di komedi putar sangat indah di bawah cahaya rembulan. Ia selalu menikmati taman ini waktu masih kecil. Bersama adiknya. Tapi sekarang ia bukan anak-anak lagi dan kepolosan taman bermain itu terasa menghinanya kala ia duduk di bangku, memikirkan betapa kacau hidupnya kini.Kursi tempatnya duduk bergoyang kemudian terdiam ketika ditimpa beban seseorang yang duduk. “Dasar bodoh,” bisiknya, matanya tetap tertuju pada kuda-kudaan komedi putar itu. “Menelfonku seperti waktu itu tidak masalah, tapi mengajakku bertemu di sini... kalau sampai ada yang melihat kita...”“Sialan.” Desisan yang sarat akan ketakutan. “Aku tahu dimana laki-laki tua itu berada.”Ia duduk lebih tegak. “Jangan bilang ia berada di kantor polisi.”“Lebih buruk. Ia berada dalam genggaman Sebastian.”“Sialan. Kita akan mati.” Bisikannya terdengar histeris. “Dia bukan lagi anak kecil yang bisa kita suap dengan coklat, Henry! Aku... aku tidak mau dipenjara, atau yang lebih buruknya lagi, aku tidak mau dipenjara
Read more
Membalas Budi
Sebastian sedang duduk di kursi dalam ruangannya yang gelap. Ia mendengar suara gumaman di lorong dan tahu Edward telah datang membawa laporannya. Ini minggu ketiga setelah perceraiannya, dan ia menyibukkan diri setengah mati untuk membunuh kerinduannya.Tidak semuanya berantakan. Ia masih bisa mengencangkan tali yang sudah diikatkan pada beberapa tempat. Dan kali ini, saatnya menarik tiap umpan. Jika hubungannya terhadap Angela hancur, tapi tidak dengan rencananya.Laki-laki itu akan sangat marah.Sebastian terkekeh saat membayangkan wajah laki-laki itu. Ia sangat hafal bahwa laki-laki itu sangat terobsesi terhadap kesempurnaan. Ia akan sangat marah ketika mengetahui satu dari sekian targetnya menghilang. Ia akan sangat kesal hingga akan membunuh lagi.Tapi Sebastian tidak akan membiarkannya. Sudah cukup keluarga Sanders yang jadi korban kelalaiannya. Tidak lagi. Tidak ada lagi permainan dengan mengorbankan nyawa The Great Sanders.Edward masuk ke dalam ruangan dan menutup pintu. Rua
Read more
Sudah Selesai Bermain?
Laki-laki itu terkesiap, getaran ponselnya mengejutkannya. Dengan hati-hati supaya tempat persembunyiannya tidak kelihatan, ia mengecek teleponnya dan mengerutkan kening. Sebuah pesan teks dari rekannya di kepolisian. Ia bertanya-tanya apa orang tersebut mengikutinya kemari.Tapi ia sudah sangat berhati-hati. Tak seorang pun mengikutinya. Selama ini ia menyadari bahwa waktunya habis untuk mengikuti orang lain, berada di sekitar orang lain tanpa mereka sadari dan melihat banyak ekspresi wajah yang biasanya disembunyikan oleh orang lain. Termasuk Sebastian.Ia sangat menikmati melihat wajah Sebastian yang frustasi. Ia sangat menikmati rasa sakit yang Sebastian rasakan. Ditinggalkan Angela, sendiri dan selalu berada dalam kegelapan. Begitulah laporan yang ia dengar. Sungguh sebuah investasi yang menguntungkan untuk membayar salah satu dari banyaknya karyawan yang bekerja di rumah Sebastian.Laki-laki itu membuka pesan teks yang tadi masuk ke dalam ponselnya. Terima kasih untuk hadiahnya.
Read more
Freddie atau Garvin?
Ruangan itu mempunyai ruangan kurang lebih sepuluh meter yang terbagi dua dengan sekat kaca tebal, dan lebar kurang lebih lima meter. Dua lampu panjang dipasang di tengah. Satu sisi di tempat Sebastian berdiri terdapat sofa, sedang di tempat lainnya hanya ada satu kursi dari alumunium dengan dudukan kayu.Seorang pria bertubuh kurus, bertelanjang dada dengan telapak tangan dan kakinya yang terus mengeluarkan darah, masuk ke dalam ruangan itu dengan diseret oleh seorang pria.Sebastian tersenyum licik, matanya memicing tajam saat melihat tubuh laki-laki itu tergeletak lemas di depannya. “Gantung dia!”Dua orang laki-laki mengangguk cepat. Mereka mengikat kedua pergelangan tangan laki-laki itu lalu menariknya ke atas. Kini laki-laki itu tergantung dengan posisi kedua tangan terikat ke atas dan ia masih belum sadarkan diri.Sebastian hampir tidak mengenali laki-laki itu, padahal ia selalu hafal tiap kontur wajahnya. Bulu-bulu tipis terlihat memenuhi rahang hingga lehernya. Wajahnya meman
Read more
Monster
“Ini barang bagus, Garvin. Kamu ingat barang bagus, kan?”Isak tangis melompat keluar dari tenggorokannya yang kering. “Kumohon, jangan. Jangan itu. Bunuh saja aku!”Sebastian menghela napas dengan dramatis. “Aku masih ingat sewaktu membantumu mengobati kecanduan pada obat-obatan ini. Sangat miris ketika pada akhirnya cairan ini kembali masuk ke dalam tubuhmu. Padahal kamu berusaha sangat keras keluar dari ketergantungan pada obat-obatan ini ya?”“Aku sangat membencimu, Sebastian! Kamu dan ayahmu, pergi saja kalian ke neraka!! Aku bersumpah, aku tidak akan mati dengan tenang sebelum memastikan kalian membusuk di neraka!!”Sebastian mengerutkan keningnya. “Apa ini tentang BCB Royal Insurance? Kamu melakukan semua ini hanya demi itu?”“Hanya? Kamu bilang ‘hanya’?!” Mata Garvin berkilat amarah. “Ayahku bersama Kakek yang merintis perusahaan itu! Ayahku yang mempunyai ide untuk mendirikan perusahaan itu! Setelah besar, kamu dan ayahmu merebutnya! Kalian menendang ayahku seperti sampah!!”
Read more
Coffee Latte
Angela memandangi foto pernikahan dirinya dan Sebastian yang tengah tersenyum di atas altar sebelum menyelipkannya kembali ke tas kecil yang terasa berat karena berisi pistol.Beberapa hari yang lalu ia mendapatkan surat izin untuk memiliki senjata tersebut. Ia memang mempunyai pengawal yang selalu ada di dekatnya kemanapun ia pergi, tapi ia tidak bisa berpegangan pada orang lain. Ia harus bisa melindungi dirinya sendiri.Daniel, pengawal yang ditugaskan Sebastian untuk selalu menjaganya mengerutkan kening saat melihat pistol tersebut. Tapi Angela tidak mau mengambil resiko, ia hanya menatap sekilas wajah pria itu lalu berpura-pura tidak terjadi apa-apa.“Angela. Apa kamu sudah lama menunggu?” Anthony tersenyum sambil merapikan rambutnya. Wajahnya tampak segar. Janggut tipis yang biasanya menghiasi dagunya kini sudah dicukur rapi.“Kami baru saja datang,” kata Angela sambil melirik Daniel di meja sebelahnya.Anthony mengikuti tatapan mata Angela lalu ia tertawa pelan. “Sebastian tidak
Read more
Apa yang Terjadi?
Laki-laki itu menurunkan kameranya, sebuah seringai tampak di wajahnya. Ia tahu bahwa wanita itu akan sendirian sekarang. Walau ia tidak benar-benar sendirian, ada seorang penjaga yang selalu bersamanya. Tapi dengan sebuah pancingan kecil, wanita itu akan benar-benar sendirian.Oh, Angela yang malang...Ia selalu membuntuti wanita itu. Atau saat ia bekerja, ia mengutus beberapa polisi bodoh agar bisa mencari penghasilan tambahan dengan membuntuti wanita itu. Dan hari ini ia melihat, Angela dan seorang pria. Seorang pria yang terlihat sangat jelas menyukai wanita itu.Oh tentu Sebastian tidak akan senang melihat hal ini. Ia memandangi poto-poto yang baru saja diambilnya. Rencananya untuk Angela dan beberapa anggota keluarga Sanders sudah tetap, tetapi poto-poto ini akan menjadi rencana B yang berguna kalau sampai rencana utamanya gagal.Kau harus selalu punya rencana cadangan, pintu belakang, jalan keluar. Rencana B. Satu hal yang dipelajarinya dari adiknya.Bicara tentang pelajaran, a
Read more
Pertemuan Pertama
Angela terkesiap ketika Anthony mengolesi telapak tangannya dengan cairan desinfektan. Ia masih duduk di tepi pot semen dan pria itu berlutut di trotoar sebelahnya. Harum parfumnya menyeruak menyapa indra penciuman Angela, membuatnya nyaman. “Pelan-pelan, Anthony. Apa kamu mempunyai dendam tersembunyi terhadapku?”Anthony mendongak, sorot matanya tidak ramah. “Kamu harus ke rumah sakit.”Angela menepuk bahu Anthony dengan ujung jarinya, satu-satunya bagian tubuhnya yang tidak terasa terbakar. “Aku baik-baik saja. Sungguh. Hanya seorang pasien yang malang.”“Kemarin Lavenska menghilang, lalu sekarang ini. Ya Tuhan, aku bersumpah akan memborgol pelaku dengan tanganku sendiri!” gumam Anthony. Ia mengolesi telapak tangan satunya lagi dan Angela terkesiap lagi, berharap untuk menjadi sedikit lebih simpatik saat ia harus melakukan hal yang sama pada ibunya dulu. Ini memang terasa sakit, Mom. Maafkan aku menyepelekan rasa sakitmu dulu.Anthony mengeluarkan selembar plester dari kantong apote
Read more
Kekuatan Dendam
Dari awal Sebastian tidak menyukai pria itu bahkan sebelum melihat wajahnya. Setelah bertemu, ia sungguh tidak mengerti dari mana pria itu mempunyai kepercayaan diri untuk merebut miliknya. Tapi, itu masalah nanti. Sekarang ada masalah lain yang harus ia selesaikan.“Tuan, kita mendapatkan informasi baru.” Edward menoleh lewat bahunya.“Katakan.”“Pengendara mobil itu sudah ditemukan oleh polisi tapi sayang, wanita itu sudah tewas.”“Wanita? Yang menabrakku bukan seorang laki-laki?” Angela meringis saat ia menegakkan punggungnya. Pinggangnya terasa nyeri.“Jangan banyak bergerak, Angela,” kata Sebastian sambil kembali mendorong dengan lembut tubuh Angela agar menyandarkan punggungnya kembali ke jok mobil.“Aku hanya tidak mengira bahwa pengendara itu adalah seorang wanita.” Lirih suara Angela membuat gigi Sebastian beradu. Geram dengan apa yang telah terjadi pada Angela.“Suruh orang kita bergerak, Edward. Dapatkan informasi apapun yang bisa menggiring kita pada pelaku yang sebenarnya
Read more
PREV
1
...
45678
...
15
DMCA.com Protection Status