Semua Bab PURA-PURA JADI SUPERSTAR: Bab 71 - Bab 80
95 Bab
SPLIT BILL
“Bukannya itu acara internalmu bersama agensi ya?” balas Aster ragu.Hati Aster sebenarnya sangat senang mendapatkan tawaran itu dari Reynold. Dia merasa seperti orang terdekat Reynold. Namun, dia tetap harus menjaga tingkah laku agar bisa terlihat lebih elegan saat berkomunikasi dengan Reynold. Bagaimanapun, Aster tak boleh melupakan status Reynold sebagai seorang superstar.“Ada beberapa artis dari agensi lain yang diundang. Tapi, kalau kamu memang sibuk, lebih baik tidak usah ikut,” ujar Jordie. Dia melihat ada keraguan di wajah Aster. Dia tak mau Aster datang ke acaranya dengan terpaksa.Aster menggelengkan kepala. “Aku mau kok ikutan,” sahut Aster secepat kilat. “Aku hanya pengen pastiin aja kalau orang di luar acara itu masih boleh ikutan atau nggak. Kan malu gitu kalau misalnya nggak boleh tapi aku malah ikutan. Apalagi, aku ini masih pendatang di dunia hiburan ini.”Jordie mengulas senyuman lembut. &
Baca selengkapnya
KAMU SEMANGATKU!
“Die, kemarin malam masuk kamar jam berapa kamu?” tanya Hakim usai solat subuh. Pria itu melangkah ke pantry dan membuat kopi untuk dirinya dan Jordie.Mereka akhirnya bermalam di hotel. Hakim sudah tidur nyenyak saat Jordie masuk ke dalam kamar.“Jam sebelas,” jawab Jordie.“Lama amat. Acaranya apa aja?” timpal Hakim. Dia membuka gorden balkon dan membawa kopi di sana. Mereka duduk santai menikmati segelas kopi dan roti.“Nggak lama. Cuma aku ketemu Aster,” jawab Jordie. Dia mengulas senyuman simpul.Hati Jordie bahagia karena kemarin akhirnya dia bisa bertemu dengan Aster lagi. Sudah lama dia tak berkomunikasi dengan Aster semenjak mereka berpisah di Jepang. Jordie merindukan tunangannya itu dan seperti sebuah keajaiban, dia mendapatkan kesempatan dari Tuhan untuk be
Baca selengkapnya
PARADOKS RASA
“Ini sudah larut malam,” balas Aster. “Aku nggak berani pergi berdua denganmu.” Jordie terkesiap dalam diam. Dia tersadar dari euforia kebahagiaan yang baru saja dia rasakan. Dia sekarang adalah Reynold di mata Aster. Tentu saja Aster akan menolak ajakannya. Aster tak akan mau pergi larut malam berduaan dengan pria asing. Apalagi, Aster memang dididik sedari kecil secara tegas oleh keluarganya agar tidak mudah teperdaya oleh pria. “Rey, memangnya kamu mau ngapain malam-malam begini?” tanya Aster cemas. Jujur saja Aster takut pergi berduaan dengan Reynold. Pria itu baru saja dia kenal. Meskipun hubungan pertemanan mereka berjalan dengan baik, bukan berarti Aster mau diajak pergi Reynold saat larut malam. Dia tetap menjaga diri untuk menghormati dirinya sendiri. “Maafkan aku,” tutu
Baca selengkapnya
MERASA BERSALAH
Jordie melamun saat berada di kamar. Dia tak menyangka pada akhirnya Aster akan berpikir untuk mengakhiri pertunangannya.Dia tak bisa tidur. Dadanya terasa sesak memikirkan semua itu.Tangan Jordie meraih kalender yang menggantung di dinding kamar. Dia menghitung dengan baik sisa bulan dia harus bekerja.“Masih lima bulan. Aku harus bertahan tapi Aster sudah tidak sanggup,” gumam Jordie nelangsa. Dia berharap ada keajaiban agar Aster bisa menunggunya dengan lebih sabar.Jordie membuka ponselnya. Dia mencari informasi cara mempertahankan pasangan yang sudah lama tak ditemui.Tentu saja ada banyak saran yang bisa Jordie dapatkan dari internet. Namun, tidak semua saran sesuai dengan kondisi Jordie saat ini.Kondisi Jordie sangatlah spesial. Dia berbohong api demi kebaikan hubungannya dengan Aster. Namun, kebohongan ini memiliki dua sisi mata yang berlawanan. Hubungannya dengan Aster pun bisa hancur jika dia terus berbohong tanpa me
Baca selengkapnya
ISI HATI YANG TERSAMPAIKAN
Hakim terdiam sesaat. Dia menyadari bahwa dirinya salah bicara. Bibirnya terlalu banyak berkata hingga lupa cara mengontrolnya.“Kim, kok nggak dijawab?” tanya Aster. Dia memicingkan pandangannya karena semakin penasaran.“Aku nggak bisa bilang, Aster,” tutur Hakim. Dia mencoba menghindari jawaban.“Kenapa?” Aster menatap heran Hakim.“Soalnya yang aku manajerin itu artis terkenal. Dia superstar dan ketat gitu terkait privacy,” terang Hakim. “Aku takut melanggar kontrak kerjaku. Kamu tahu kan cari kerjaan sulit. Sementara ini, aku harus kerja buat kirim uang ke orang tuaku dan kembangin bisnis kecil-kecilanku ini.”Aster mengangguk paham. Dia memang tahu bahwa ada beberapa artis dan penyanyi terkenal yang tidak suka diekspos identitasnya oleh orang yang bek
Baca selengkapnya
KE KONSER BERSAMA
Aster terdiam dalam senyuman. Dia mengusap-usap bahagia liontin kalung yang dia kenakan itu.“Ini pemberian dari pacarku,” tutur Aster.Ruth terkesiap kaget. Mulutnya melongo cukup lebar. “Kamu sudah pacaran sama Rey?” celetuk Ruth nyaris terpekik keras.Aster mengernyitkan keningnya heran. “Kok Rey?” ucap Aster bingung. “Pacarku bukan Rey. Pacarku namanya Jordie. Kami sudah bertunangan dan akan menikah tahun depan.”“Tapi, kalung itu mirip dengan kalung yang dibeli oleh Rey,” tutur Ruth penuh keyakinan.Dia akhirnya ingat bahwa Reynold membeli kalung dengan desain persis seperti kalung yang dipakai oleh Aster. Kalung itu dibeli di pameran perhiasan yang bekerja sama dengan Ruth di Jepang. Ruth sangat yakin akan hal itu.“Rey nggak pernah kasih apapun ke aku,” balas Aster. Dia tahu jika Reynold memberikan perhatian pada dirinya. Namun, pria itu tak memberikan hadiah seme
Baca selengkapnya
SEPERTI MENUNGGU 50 TAHUN LAGI
“Kak Aster, Kak Aster,” panggil Sakura saat Aster baru menginjakkan kaki beberapa langkah masuk ke dalam rumah.Aster menatap Sakura yang berlari ke hadapannya. Sakura menggandeng Aster dan menariknya ke kamar.“Ada apa, Sa?” Aster terkejut dengan tarikan Sakura yang mendadak itu. Langkahnya bergerak otomatis mengikuti langkah Sakura masuk ke kamar Aster. “Aku kan bakal masuk kamarku sendiri.”“Kakak biasanya belok ke dapur dulu,” balas Sakura. “Ini penting banget lho.”“Ada apa sih?” Aster masih tak paham makna penting yang dimaksud oleh Sakura.Sakura melepaskan pegangan tangan Aster. Dia berlari kecil ke kasur Aster dan menunjukkan buket bunga yang indah. “Cantik, kan?” Sakura tersenyum lebar. Tangannya memamerkan buket bunga beru
Baca selengkapnya
MERASA IRI
Hari konser tiba. Ruth menjemput Aster di rumah dengan mobil berwarna putih. Ruth menyewa seorang sopir. Dia ingin bersenang-senang tanpa perlu memikirkan urusan kemacetan di perjalanan. "Ruth," sapa Aster saat Ruth keluar dari dalam mobil. Ruth mengulas senyuman simpul. Dia melambaikan tangannya pada Aster dengan senyuman lebar. Langkah kecil yang dibalut long boats berwarna cokelat muda itu berlari kecil menghampiri Aster. Dia memeluk tubuh Aster dengan akrab saat sudah berada di hadapan Aster. "Untung aku nggak salah masuk rumah ya," ujar Ruth. Pandangannya terpukau melihat sekeliling rumah Aster. "Kenapa? Ada yang aneh?" tanya Aster heran. Dia heran dengan pandangan Ruth yang menyebar memperhati
Baca selengkapnya
I WISH I COULD
Sekitar pukul tujuh malam konser dimulai. Aster bersama Ruth, Sakura, dan Lily berada di bagian paling depan. Mereka bisa melihat Reynold berada di atas panggung dan tengah bernyanyi dan bermain musik.Konser sangatlah meriah. Ada banyak fans Reynold memenuhi seluruh ruangan di mall itu. Meskipun ini adalah konser lokal, ada seribuan orang yang datang tiap harinya.Konser berakhir sekitaran pukul sembilan malam. Aster mengajak semuanya makan di restoran yang sudah dia sewa. Restoran tersebut adalah restoran dengan makanan Korea. Dia sengaja memilihkannya agar Ruth bisa mencicipi soju.“Wah, udah lama banget lho aku nggak minum soju sama makgeoli,” tutur Ruth heboh. Dia memesan dua jenis minuman alkohol.“Pesan aja yang banyak. Nanti kamu bisa menginap di rumah kami,” terang Aster santai.“Oke,” sahut Ruth penuh semangat. Dia langsung menuangkan minuman ke dalam gelas slokinya.Sakura dan Lily tak berkoment
Baca selengkapnya
SEBENTAR LAGI AKAN MENIKAH
Aster melamun memikirkan ucapan Ruth. Entah sudah berapa banyak helaan napas yang dia hembuskan sejauh ini.“Kak Aster!” panggil Sakura. Dia tersenyum dan melambaikan tangannya pada Aster.Aster menoleh. Dia melihat Sakura sudah mengenakan pakaian jogging. Lily berada di sisi Sakura. Sepertinya keduanya berencana untuk olahraga pagi di kompleks rumah. Mereka memang selalu ada jadwal lari pagi keliling kompleks dan makan bubur ayam di taman kompleks setiap ada waktu senggang, terutama saat weekend.“Kalian mau pergi jogging?” balas Aster.“Iya, Kak. Udah lama nih kita nggak olahraga. Hayuk ikutan?” ajak Sakura.“Kami tungguin deh,” imbuh Lily.Aster mengangguk. Dia memutuskan menghentikan lamunannya. Melamun pun tak memberikan solusi apapun untuk Aster. Justru akan lebih baik jika Aster melakukan hal lain yang lebih produktif.Dia segera berganti baju olahraga. Langkahnya bergerak menghampiri Sakura dan Lily yang sudah menunggu di teras depan.Karena sekarang musim kemarau panjang, pag
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status