All Chapters of Bertukar Tubuh dengan Tunangan yang Ingin Membunuhku: Chapter 121 - Chapter 130
137 Chapters
BAB 118: Mabuk
Lucas melangkah lebar melewati pintu utama rumah setelah memastikan Aaron mengantar pulang Alexa.“Di mana isteriku?” tanya Lucas pada salah satu pelayannya.“Nona Alexa di kamarnya, Tuan.”Langkah Lucas semakin cepat saat menaiki satu persatu anak tangga menuju kamar Alexa. Tanpa pikir panjang Lucas langsung membuka pintu kamar Alexa.“Alexa,” panggilnya dengan mata mengedar melihat ke sekeliling, tidak ada Alexa di mana pun. Hanya ada belanjaannya yang berserakan di lantai.“Alexa! Kau di mana?” teriak Lucas mencari ke setiap penjuru ruangan kamar, keberadaan Alexa yang tidak ditemukan membuat Lucas menelpon Shwan dan memintanya untuk mencari keberadaan Alexa melalui cctv.Butuh waktu tujuh menit menunggu sampai akhirnya Shwan datang.“Tuan,” Shwan muncul dengan napas tersenggal-senggal.“Kau sudah memeriksa cctv?”“Ya, Tuan. Nona Alexa di kamar Anda,” jawab Shwan dengan bibir berkedut menahan senyuman. Lucas melongo, pria itu mulai mengerjap bingung dan juga terkejut.Tanpa sepata
Read more
BAB 119: Manis
Ketika Alexa memasuki dapur para pelayan dan koki masih sibuk memasak, mereka berlalu-lalang dengan tugas mereka masing-masing seperti membersihkan rumah, mengurus halaman dan taman, juga sarapan pagi.Alexa berdiri di ambang pintu dapur, melihat bagaimana semua orang sibuk bekerja.Kening Alexa mengerut keheranan melihat Shwan yang sudah sarapan pagi sendirian di meja kecil dekat taman dapur.“Kau sudah terbiasa sarapan pagi sekali?” Tanya Alexa yang kini sudah ada di balik jendela.Shwan menelan rotinya dan tersenyum sopan mengangguk, membenarkan pertanyaan Alexa. “Ada yang bisa saya bantu, Nyonya?Alexa melirik sarapan Shwan yang terdiri dari roti isi dan kopi, Alexa memutuskan keluar dan duduk di kursi yang sama dengan pria itu.Alexa ingin sarapan lebih awal, dia malu dan bingung bila bertemu Lucas. Entah pembicaraan apa yang harus dia awali jika mereka bertemu, Alexa takut jika dia sudah melakukan sesuatu yang fatal semalam ketika sedang mabuk.“Aku mau kopi,” jawab Alexa.Shwa
Read more
BAB 120: Perhatian
Gemercik suara air membasahi tubuh Lucas, uap air hangat meninggalkan embun di sepanjang dinding kaca.Lucas melangkah keluar dan mengeringkan tubuhnya dnegan handuk.Lucas berdiri di depan cermin, wajahnya nampak lebih segar. Dia menyempatkan diri untuk bercukur, gosok gigi dan membasuh wajahnya sebelum benar-benar keluar kamar mandi.“Hay.” Alexa tersenyum lebar menyambut kedatangan Lucas dengan senyuman lebar tanpa mempedulikan seberapa terkejutnya Lucas saat ini, melihat isterinya yang sulit didekati tengah duduk bersila di sisi ranjang. “Aku akan memilihkan pakaian untukmu,” seru Alexa terdengar manis dan perhatiannya.Lucas menyembunyikan senyuman gelinya, Lucas tahu arti dibalik kebaikan Alexa saat ini semata-mata hanya karena dia ingin diajak pergi ke Korea.Padahal, tanpa Alexa minta, dia pasti akan membawa Alexa. Namun, untuk saat, Lucas akan sangat menikmati bagaimana mengerjai isterinya itu.Lucas mengikuti Alexa yang sibuk di ruangan pakaiannya, Alexa terlihat sangat ser
Read more
BAB 121: Topeng Armin
“Mengapa kau diam saja?” Lucas menyeruput tehnya menikmati sarapan paginya.Setelah percintaan panas mereka tadi pagi, Alexa lebih irit bicara dan terlihat malu setiap bertatapan dengan Lucas.Alexa menggigit rotinya lebih banyak lagi untuk sebuah pengalihan agar tidak menjawab perkataan Lucas.“Makanlah yang banyak, kau butuh tenaga lebih untuk bercinta lagi denganku,” seringai Lucas dengan tatapan mesum.“Lucas diamlah!” teriak Alexa dibuat semakin malu.Lucas semakin menyerigai senang. “Payudaramu lebih bagus tanpa bra. Aku jadi bebas meremasnya.”“LUCAS!” Alexa menutup telinganya seketika, dia beranjak dari duduknya dan berlari pergi meninggalkan Lucas yang menertawakannya.Lucas menyesap tehnya sekali lagi dan mengambil tabletnya. “Shwan.”“Iya Tuan.”“Kita ke rumah Armin sekarang.”***Ikan-ikan bergerak agresif mengambil makanan yang di lemparkan Armin, pria itu terlihat tenang seperti biasa meski terlihat ada ketegangan di wajahnya.Lucas masih berdiri dengan angkuh menunggu
Read more
BAB 122: Kutek
Malam sudah datang, Lucas keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam rumah. Beberapa hari ini dia tidak mendapatkan kabar bahwa Alexa keluar rumah apalagi menemui Devon.Lucas tidak tahu apa yang sebenarnya telah terjadi di antara Alexa dan Devon, tetapi ini adalah sebuah keberuntungan besar untuknya.Lucas melangkah lebar dengan senyuman mengembang, pria itu langsung pergi ke kamarnya yang kini sudah resmi menjadi kamar Alexa juga.Sesampai di dalam kamar, Alexa tengah duduk di ranjang sedang mengecat kukunya. Gadis itu sempat melihat Lucas sekilas dan tersenyum, lalu kembali fokus pada apa yang tengah dia kerjakan.Senyuman Lucas kian lebar, betapa menyenangkannya melihat Alexa patuh dan tidak membuat ulang lagi.Dalam satu gerakan Lucas menarik tangan Alexa dan membawa gadis itu ke dalam pangkuannya untuk di peluknya dengan erat, mencium bibirnya dalam-dalam sebelum kembali memelukya.“Lucas kau kenapa?” Tanya Alexa terengah. “Aku hanya ingin memelukmu.”“Tapi catku jadi berantakan,”
Read more
BAB 123: Masalah
Lucas melonggarkan dasinya dan tersenyum sinis melihat seorang pria yang terikat di kedua kaki dan tangannya.Ketakutan Chan Sa mulai menjalar di sepanjang tubuhnya hanya dengan tatapan dingin dan berbahayanya dari sorot mata Lucas.“Kita lihat. Ada berapa poin pelanggaranmu,” gumam Lucas sambil menggiling lengan kemejanya. Lucas duduk dan menarik kursi yang Chan Sa duduki.“Menggelapkan uang, aku maafkan. Pembakaran kantor cabang, aku maafkan. Membunuh tiga anak-anak, ini tidak bisa aku maafkan.” Lucas berhenti bicara dan menarik lepas penyumpal mulut Chan Sa.“Ampuni saya Tuan,” isaknya gemetar. Bahkan sifatnya yang berdarah dingin dengan tubuh kekar penuh tato itu, kini ia menjadi seperti tikus kecil yang tidak berdaya di hadapan Lucas.Lucas menyerigai jahat, dia nampak semakin senang melihat ketakutan di mata Chan Sa.“Untuk siapa kau bekerja?” bisik Lucas dengan desisan yang menakutkan.“Tidak ada.”Lucas mengangguk-ngangguk tanpa bertanya lagi, kepalanya bergerak ke satu sisi d
Read more
BAB 124: Penyusup
Genggaman tangan Alexa masih tidak terlepas dari telapak tangan Lucas.Sepanjang hari ini mereka menghabiskan waktu bersama. Alexa sudah mendengar kabar jika ada penembakan dan bom bunuh diri di depan kantor Lucas.Kejadian itu membuat Lucas terlihat waspada dan sibuk mencari tahu, siapa sebenarnya dalang dibalik kekacauan ini semua.Alexa tahu Lucas gelisah mengkhawatirkan dirinya, pria itu takut jika kejadian yang mengacaukan itu terjadi kediamannya dan melukai Alexa. Beberapa kali Alexa memberitahu Lucas agar dia tidak mengkhawatirkan itu semua.“Lucas bukankah itu mobil Ayah?” Tunjuk Alexa pada sebuah mobil yang terparkir di depan rumah.Lucas tersenyum masam tanpa berkata, dia tahu apa yang membawa Connor datang.Genggaman tangan Alexa langsung terlepas dengan mudah, dengan cepat ia berlari menyusul Connor yang baru akan masuk.Senyuman Alexa semakin lebar setelah menemukan sosok Connor yang sangat dia rindukan."“Ayah!"” Alexa berlari dan melompat riang, menghambur ke dalam pelu
Read more
BAB 125: Muntah
Langkah Lucas melebar dan cepat menuju ruangan perpustakaan. Tempat itu adalah penyimpanan rahasia, di mana banyak hal-hal penting yang tersimpan di sana.Suara keributan semakin terdengar ketika Lucas datang, Shwan tengah mengintrupsikan perintah kepada para pengawal untuk menyisir setiap sudut mansion.Sementara di lantai terdapat dua orang pengawalnya yang pingsan tanpa luka apapun.“Apa yang terjadi?” tanya Lucas waspada.“Ada penyusup,” jawab Shwan malu, dia merasa malu karena tidak becus menjaga keamanan rumah Lucas.“Aku mendengar suara tembakan.”“Menembak dinding,” jawab Shwan bingung, pelakunya hanya menembak dinding.Lucas meneliti rak buku yang menyamai tinggi atap ruangan, dalam satu gerakan dia meletakan telapak tangannya di kaca. Dinding rak tersebut bergerak bergeser memberikan jalan untuk Lucas masuk.Berangkas uang, ratusan batangan emas dan dokumen penting Lucas masih aman tidak tersentuh ketika Lucas menelitinya.“Tidak ada yang terluka Tuan, pelaku hanya menembak
Read more
BAB 126: Kecewa
Dalam diam Alexa duduk di kusen jendela, tangannya menggenggam sebuah remote yang tidak dia ketahui seutuhnya.Tanpa rasa curiga apapun Lucas meninggalkannya pergi menyelesaikan semua keributan yang ada.Sudah kesekian kalinya Alexa memeriksa arah jam dinding karena sudah cukup lama dia menunggu.Sementara di tempat lain Lucas menggelar pertemuan penting. Kerusuhan yang baru terjadi satu hari itu telah mempengaruhi saham perusahaanya. Berkali-kali Alexa menguap dan menahan pegal di punggungnya, namun pandangannya masih fokus ke jalanan.Mobil yang di tunggunya datang..Alexa turun dari kusen jendela dan menutup gordengnya. Perlu waktu beberapa detik agar bagi Alexa menunggu mobil itu sampai di depan gerbang dan mendekat sebuah belokan halaman.Geggaman tangan Alexa menguat, ibu jarinya menekan tombol merah di remote.Sebuah ledakan dahsyat di bawah tanah berhasil melemparkan mobil box itu dengan mudah. Para pengawal Lucas berlari berhamburan mengeluarkan senjata mereka. “Tidak!” Tubuh
Read more
BAB 127: Pergi
Dengan tangan terkepal Lucas berkata. “Jadi, kau lebih memilih temanmu dibandingkan aku? Apa itu artinya, kita harus bercerai Alexa?”Alexa tertunduk menatap dedaunan di tanah, air matanya berjatuhan membasahi tangangannya. Alexa tidak dapat berbicara lagi.“Lepaskan cincin pernikahan itu!” pinta Lucas.Alexa tersenyum getir melihat cincin pernikahannya yang masih tersemat di jari manisnya, dengan gemetar dan beruraian air mata Alexa melepaskannya.Hati Alexa semakin hancur dan sakit, perkataan Lucas sangat mengguncangnya. Alexa tahu letak kesalahannya, namun keputusan Lucas yang secepat ini tanpa beban sudah membuat Alexa menerka-nerka jika hubungan pernikahan mereka tidaklah sekuat yang Alexa pikirkan.Dengan kasar Armin mengambil cincinnya dari tangan Alexa. “Biar aku yang memberikannya Alexa, sekarang kau masuklah ke rumahku, ada yang harus aku katakan pada Lucas.”Tangis Alexa yang kuat terdengar lebih jelas, gadis itu merintih merasakan hatinya yang sangat sakit.Alexa berbalik
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status