All Chapters of Kaisar Naga Beladiri S2 : Chapter 841 - Chapter 850

Semua kultivator di bawah tanah sky God langsung berlutut ke arah Long Chen. Mereka tidak dapat menahan tekanan yang dilepas oleh Long Chen kepada mereka. Bahkan tetua yang disebutkan sebagai kultivator ranah sky God juga berlutut di tanah sambil kepala mereka menunduk ke bawah. Tetua agung serta leluhur dan para master puncak juga hampir berlutut sepenuhnya. Jika mereka lebih lemah dari Long Chen mungkin mereka akan berlutut seperti anggota lain. "Bagaimana bisa?" Tanya Fen Mei saat menatap Long Chen dengan keterkejutan luar biasa di matanya. Dia merasakan tekanan itu sendiri juga hampir tidak dapat menahan diri untuk berlutut. Jelas kalau Long Chen tidak seperti yang orang lain bicarakan, ranah Ancestor? Mana itu? Sekarang dia benar-benar merasakan sosok yang lebih kuat darinya, itu adalah ranah Sky God puncak dimana dia sendiri hanya berada di sky God tingkat tinggi sekarang. Tapi Long Chen saat ini…"Salam dewa abadi!" Ucap tetua agung sadar kalau saat ini Long Chen sedang mengun

Cracckkkk…"To…long…"BAAAAMMMMMM…Ke empat bagian tubuh dari wanita itu langsung terputus oleh tarikan empat rantai. Semua potongan dari anggota badan Fen Mei mengeluarkan darah yang memenuhi arena. Tapi itu hanya sesaat sebelum Tetua agung membakar mayat wanita itu hingga menjadi abu dan meskipun wanita itu adalah Sky God tapi saat dia dibunuh oleh orang yang sebanding dengannya sudah pasti akan mati. Tetua agung menghela nafas, dia menatap ke langit biru yang saat ini entah kenapa dia rasa kalau sedang di ejek. "Apa ini juga permainan kalian? Benar-benar tidak lucu!" Ucap tetua agung kepada langit di atasnya. Dia berpikir kalau hari ini adalah hari kebahagian untuk istana abadi tapi nyatanya masih ada hari buruk untuk mereka."Baik, semua sudah selesai! Kali ini aku sebagai anak suci sekaligus pewaris dewa abadi akan menyampaikan dua hal. Dan semua itu harus kalian dengarkan dengan baik, aku tidak akan mengulangi apa yang aku katakan!" Long Chen menjelaskan hal pertama yaitu menge

Wanita di luar merasa sedikit aneh, kenapa mereka menolak undangan dari dewi bunga? Sehar mereka datang bukan? Dia curiga kalau leluhurnya sedang merencanakan sesuatu di belakang dia. Tapi karena status dari leluhur tinggi, itu membuatnya tidak dapat mengatakan apapun mengenai perintah penolakan dari leluhurnya. Hanya saja dia bertanya sekali lagi dengan sopan pada leluhurnya itu."Leluhur, apa kita benar-benar tidak harus datang?" Tanyanya lagi dengan suara sopan dan sedikit cemas."Iya! Tidak ada gunanya datang ke acara seperti itu dan aku yakin juga tidak akan ada yang datang kesana. Jadi kamu tidak perlu khawatir mengenai masalah yang ditimbulkan oleh Dewi bunga kepada kita!" Dia sangat yakin kalau sekarang Dewi bunga juga sibuk mengurusi masalah di alam bunga, serta jika tidak ada yang datang ke aliansinya maka itu akan membuat wajah Dewi bunga langsung menjadi malu. Mungkin mereka akan menjadi bahan tertawaan dari seluruh alam dewa di saat mendengar tidak ada yang datang kesana.

Mendengar kata-kata cucunya, Kaisar Long langsung merasakan kumis dan jenggotnya. Barulah dia sadar kalau memang kumisnya juga sudah mulai tumbuh dan juga jenggotnya agak tajam bagi anak-anak seperti Yueyin. Semua wanita langsung tertawa saat melihat wajah lucu kaisar Long yang kebingungan karena kata-kata cucunya. “Jadi maksudmu dewi bunga yang selalu acuh itu tiba-tiba mengirim undangan?” Lin Qixuan yang baru saja menidurkan Yueyin terkejut mendengar dewi bunga mengundang seluruh dewa kuno untuk berkumpul di alam bunga miliknya. Padahal, dia sangat mengetahui wanita seperti apa dewi bunga itu di alam dewa ini. Mungkin bukan dia saja tapi seluruh dewa sangat sadar dewi bunga yang jarang terlihat itu tidak mungkin peduli dengan hal di luar yang tidak membuatnya tertarik. “Iya, kakak Mingyue bilang kalau itu tidak masalah dan mengirim kami untuk kesana. Menurut ibu dan ayah, sebenarnya apa yang sedang direncanakan wanita itu?” Tanya Long Ruolan yang menatap ke Hai Mingyue. dia tidak

Long Chen saat ini mengatur kembali alam naga, bahkan di saat ini dalam aula Long Chen dengan wajah tampannya duduk dengan santai sambil mendengar seluruh laporan dari setiap para penguasa. Tidak seperti dirinya yang dulu, kali ini Long Chen benar-benar sangat santai dan mendengar semua keluhan itu dengan baik. Ia juga tidak marah malah memberikan saran kepada mereka yang mungkin paling membutuhkan saran darinya. Ci tua yang duduk di sebelah kanan Long Chen merasa sangat bangga, kaisar naga yang sekarang dia rasa jauh lebih baik dari kaisar dulu tapi bukan berarti dia meremehkan atau tidak menghormati kaisar yang dulu. Hanya saja kaisar sebelumnya tidak pernah mau membawa mereka dalam diskusi seperti ini dan selalu saja melakukan semua sendiri tanpa mengatakan apapun kepada mereka. Seolah dia menganggap mereka seperti koleksi yang tidak layak digunakan meskipun tujuannya baik tapi malah mereka seolah merasa sangat buruk dalam hidup karena sikap terlalu baik kaisar naga. Tapi sekarang