Semua Bab Legenda Penguasa Takdir Surga: Bab 131 - Bab 140
169 Bab
129. Permintaan Kerjasama
Setelah cukup menikmati hidangan dengan berbasa-basi ringan. Xiao Chen akhirnya mengetahui bahwa Klan Song sebenarnya bukan klan yang kuat. Itu masih berada di bawah Klan Wu, namun mereka memiliki sejumlah bisnis yang menghasilkan cukup banyak uang.Walikota saat ini memiliki seorang istri dari Klan Wu, jadi bisa disimpulkan bahwa Klan Wu memiliki lebih banyak kuasa penyeberan izin bisnis daripada Klan Song. Dan hal itu tidak bisa disaingi oleh Klan Song.Satu-satunya hal yang dapat disaingi hanyalah pendapatan bersih perbulan, itu pun mereka bukan yang terbaik di kota. Masih ada keluarga dengan pendapatan bisnis yang lebih kuat. Singkatnya, Klan Song ini merupakan bangsawan terendah dari empat keluarga besar.Song Baiwan merupakan pewaris masa depan Klan Song. Jadi dia memiliki banyak tanggung jawab yang harus dipikul. Ayahnya saat ini sedang mengalami masa sulit akibat sakit yang di deritanya. Dan Song Baiwan harus menemukan obat yang langka untuk bisa menyembuhkannya.Xiao Chen sama
Baca selengkapnya
130. Kesepakatan
Xiao Chen tidak menduga bahwa dia akan mendapatkan sesuatu seperti kerjasama seperti ini. Jika itu hal lain, mungkin dia akan menolaknya. Tapi ini adalah sumberdaya langka yang bisa dia gunakan untuk menempa ulang senjatanya, dan bahkan bisa dia gunakan untuk mereformasi tulangnya sendiri menjadi tulang berlian.Tidak perlu disebutkan, berlian dikenal sebagai logam paling keras di dunia. Bahkan tingkat kekerasannya sangat luar biasa. Di masa lalu, Pasir Berlian tidak terlalu terkenal karena keberadaannya yang sulit ditemukan. Pada masa inilah baru diketahui keberadaannya dan itu pasti menarik semua kultivator kuat.Xiao Chen tentu saja menginginkan semua Pasir Berlian itu untuk dirinya sendiri. Tapi dia tidak senaif dan seserakah itu untuk benar-benar melakukannya. Namun yang jelas, dirinya harus mendapatkan Pasir Berlian itu dalam jumlah yang cukup.“Aku bisa mempertimbangkannya. Tapi, apa yang bisa aku dapatkan dengan membantumu?” tanya Xiao Chen. Dia tentu tidak akan melewatkan kese
Baca selengkapnya
131. Pengemis Kecil
Song Baiwan membawa Xiao Chen ke lokasi di mana semua orang sedang berkumpul. Mereka semua tampak sangat sibuk, tapi juga gembira. Ada banyak penjual dan pembeli yang saling tawar menawar. Ada banyak orang yang hanya melihat-lihat berbagai macam barang yang ditawarkan.“Apa yang kau katakan memang dirasakan oleh orang-orang ini. Tapi tahukah kau bahwa ini semua hanya tampilan luar dari sesuatu yang busuk,” kata Song Baiwan sambil mengungkapkan senyum jijiknya.“Bukankah memang seperti itu cara kerja dunia? Yang kuat bukan hanya menindas yang lemah, tapi juga memiliki kuasa untuk mengatur segalanya sesuai kehendak mereka. Penindasan tidak selalu dengan cara kontak fisik, dengan mengatur bagaimana ekonomi berjalan dalam genggaman mereka sudah termasuk penindasan,” kata Xiao Chen membenarkan pernyataan Song Baiwan.Song Baiwan tersenyum, “Kau cukup berpengetahuan juga. Keluarga besar selalu memiliki kuasa untuk menjadikan suatu kondisi hanya akan menguntungkan mereka. Lihat saja orang-or
Baca selengkapnya
132. Berita Penting
Song Baiwan dan Xiao Chen mendapatkan pencerahan atas pernyataan pengemis kecil itu. Keduanya sama-sama memiliki sesuatu untuk dibicarakan. Namun tempat ini bukan tempat yang tepat untuk membicarakannya.“Baiklah, pengemis kecil. Jadi, apa maumu?” tanya Song Baiwan, akhirnya memutuskan untuk mendengarkan permintaan gadis kecil itu. Jika tidak, mereka akan menghabiskan waktu yang tidak perlu di tempat ini terlalu lama.“Seperti yang aku katakan. Bawa aku keluar dari Kota Langit ini. Setelah itu, aku akan pergi sendiri. Aku juga bisa menunjukkan jalan pintas yang menuju ke pusat Pegunungan Seratus Binatang tanpa diketahui. Tapi perjalanan ke lokasi jalan pintas itu terlalu bahaya bagiku. Untuk itulah aku meminta kakak-kakak membantuku keluar dari sini,” kata pengemis itu dengan sungguh-sungguh.Song Baiwan tentu saja tidak seratus persen percaya. Begitu juga dengan Xiao Chen. Namun, jika mereka terus membantah gadis itu, mereka akan semakin dipusingkan dengan semua keluhan gadis itu. Ja
Baca selengkapnya
133. Perilaku Song Baiwan
Xiao Chen terkejut. Dia tidak menyangka bahwa Istana Menara Harta akan memiliki gedung yang terpisah seperti itu. Awalnya, dia mengira Istana Menara Harta adalah sekte tunggal yang berkuasa. Selanjutnya, dia tidak menyangka bahwa ada klan di Kota Langit yang memiliki hubungan dengan salah satu paviliun cabang. Bukankah hal itu menjadi sebuah ketimpangan kekuatan diantara empat keluarga besar?“Klan Ning ini tidak bisa menjadi keluarga kaya biasa-biasa saja, kan? Mereka seharusnya adalah klan yang paling berkuasa. Ada apa dengan itu?” tanya Xiao Chen penasaran.“Aku hampir melupakannya. Mengenai klan paling berkuasa yang kau maksud. Itu seharusnya adalah Klan Chen yang telah ada sejak zaman kuno. Mereka juga adalah satu-satunya klan kuno di Kota Langit yang bisa bertahan dalam era kekacauan. Mereka adalah kekuatan pertama yang dimiliki Istana Menara Harta dalam pembangunan ulang. Selama berlalunya waktu, Klan Chen lambat laun membaur dengan istana dan tidak diketahui lagi apakah mereka
Baca selengkapnya
134. Rencana Lain
Beberapa waktu kemudian. Mereka berdua duduk berhadapan, dengan masing-masing pelayan di samping mereka yang siap melayani. Xiao Chen sama sekali tidak nyaman tapi Song Baiwan memaksa bahwa ini bagian dari caranya memanjakan tamu.“Jadi, bagaimana kau bisa tidak tahu tentang situasi yang terjadi?” tanya Xiao Chen langsung pada intinya.Song Baiwan yang sedang asik mendapat suapan anggur dari pelayannya tersentak. Dia akhirnya menyadari bahwa dia terlalu jauh menggoda Xiao Chen dan segera bersikap normal.“Begini, tetua yang dimiliki keluargaku tidak memiliki akses yang lebih baik daripada tetua keluarga lain. Jadi wajar jika informasinya terbatas, tapi mendapatkan informasi ini saja sudah merupakan pencapaian bagus yang bisa dia dapatkan,” kata Song Baiwan, pertama-tama menjelaskan keterbatasan yang dimiliki informannya.“Tapi, selama perjalanan ke sini, aku sudah memikirkannya sejauh yang aku ketahui. Kemungkinannya adalah empat keluarga besar juga mendapatkan informasi ini secara ti
Baca selengkapnya
135. Gadis Penuh Rahasia
Song Baiwan mau tidak mau harus menemuinya. Sebelum dia berjalan menuju pintu, dia memberitahu Xiao Chen. “Sebaiknya kau temui pengemis kecil itu lebih dulu. Siapa tahu dia akan mengatakan sesuatu secara tidak sengaja.”“Memang itu yang akan aku lakukan. Lagipula, aku tidak mau kalau sampai harus menjadi korban dari kemarahanmu,” kata Xiao Chen dengan tertawa. Dia kemudian berjalan menuju pintu lain yang digunakan para pelayan untuk keluar masuk ruangan itu.“Bocah terkutuk. Aku akan membalasmu setelah ini,” kata Song Baiwan dengan kesal. Dia tahu Xiao Chen tidak sedang menyanjungnya tetapi jelas mengejeknya.“Ha ha! Lebih baik pikirkan dirimu sendiri,” kata Xiao Chen dengan tawa yang menjengkelkan untuk didengar, sebelum kemudian menghilang di balik pintu.Brak!Pada saat ini, pintu kediaman terbuka lebar saat suara tendangan keras bergema. Song Baiwan langsung berubah menjadi lebih penurut.“Kakak Weiyuan, tunggu di sana! Jangan merusak properti pribadiku,” kata Song Baiwan dengan e
Baca selengkapnya
136. Pembukaan Pesta Lampion
Gadis kecil yang mengaku bernama Ling’er itu segera menghadang jalan Xiao Chen ketika berniat untuk keluar dari kamarnya. Dia berkata, “Tunggu dulu. Di acara itu, kakak juga bisa melihat banyak orang yang berpotensi menjadi saingan dalam perburuan Pasir Berlian. Bahkan, kudengar beberapa tuan muda klan besar juga akan hadir. Ini adalah kesempatan yang bagus untuk mengenali musuh sebelum konflik terjadi.”Xiao Chen tidak menduga bahwa gadis kecil yang sembrono ini bisa memiliki pemikiran seperti itu. Ada benarnya juga untuk sekedar melihat bagaimana acara itu berlangsung. Lagipula, dia juga bisa mengumpulkan lebih banyak informasi untuk dirinya sendiri.Setelah sedikit pertimbangan, Xiao Chen berkata, “Apa kau juga berniat melihatnya? Bagaimana kalau orang-orang yang mengejarmu menemukanmu?”“Tenang saja. Aku sudah menyiapkan penyamaran yang bagus,” kata gadis kecil itu yang kemudian berlari menuju ruang ganti. Setelah beberapa waktu, dia keluar dengan penampilan yang sangat berbeda.“
Baca selengkapnya
137. Menghiasi Langit
Pria muda itu memiliki pandangan yang merendahkan pada arak-arakan yang sedang berjalan. Dia kemudian mengungkapkan ketidaksenangannya, “Gu Ling, sebagai putri dari penatua kedelapan cabang barat seharusnya kau bisa menghalangi Ning Yinxi. Jika begini, bukankah paviliun barat akan dituduh memiliki hubungan dengan salab satu klan kota ini?”“Ding Tong, kita memang sesama murid cabang barat. Tetapi kau juga harus bersikap lebih hormat! Bagaimana pun, saudari Gu Ling adalah putri dari Ratu Bunga Abadi. Lagipula, percuma kau mengatakan keluhanmu. Kita tidak diperbolehkan mencampuri urusan Kota Langit,” sahut wanita muda di samping dengan gestur tidak sependapat.“Jiang Ren, kau jangan terus membesarkan nama orangtua. Kita adalah generasi selanjutnya yang tidak ada hubungannya dengan orangtua kita. Bagaimana kita akan memiliki pencapaian jika kita terus terikat dengan nama besar orangtua kita? Bukankah itu menyedihkan?” keluh pria bernama Ding Tong itu tanpa daya. Biarpun dia keras dan ego
Baca selengkapnya
138. Dalam Masalah!
Gu Ling melirik ke arah Xiao Chen ketika mendengar apa yang Xiao Chen bicarakan. Sebenarnya Xiao Chen hanya bergumam lirih, tapi entah kenapa Gu Ling sepertinya mampu mendengarnya.“Dia menyimpulkan sesuatu yang berbeda dari orang lain. Pria yang menarik,” batin Gu Ling saat senyum kecil terbentuk di bibirnya.“Ning Yinxi, dengan ini aku menyatakan melamarmu sebagai wanitaku untuk menghangatkan tempat tidurku!” Pada saat ini, teriakan arogan terdengar begitu nyaring. Orang-orang masih dalam mode hening karena melantunkan doa masing-masing, jadi suaranya memecah keheningan itu sendiri.Segera, orang-orang yang merasa terganggu langsung menyuarakan ketidaksenangan mereka.“Anak muda, setidaknya tahan nafsumu untuk beberapa saat! Kami sedang berdoa!” decak seorang pria paruh baya.“Bukankah dia adalah Wu Yuan, Tuan Muda nomor dua Klan Wu? Pantas saja dia begitu sombong! Dia memang dibesarkan dengan uang haram!” desis seorang wanita dewasa dengan senyum terpaksa.“Apa kau pikir karena kau
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status