Semua Bab Pesona Ethan: Bab 61 - Bab 70
203 Bab
Bab 61. Cara Lain Berterimakasih
"Ethan, terima kasih," ucap Nada menatap lekat penuh arti wajah Ethan.Ethan masih dengan sikap diamnya. Dia tertegun mendengar ucapan terima kasih dari Nada, namun sebenarnya bukan ucapan terima kasih yang membuatnya membeku, melainkan kedekatan dan jarak antara dirinya dan Nada yang membuat jantungnya berdegub cepat. Apalagi saat ini dirinya hanya menggunakan celana saja. Rasanya napas yang dihembuskan oleh Nada bisa dia rasakan menyapu pada kulit dadanya."Untuk apa?" tanya Ethan setelah tersadar dari lamunannya."Semuanya. Untuk semua yang telah kamu lakukan untukku," jawab Nada tulus."Bukankah sewajarnya sebagai suami melindungi istrinya dari pria nakal di luar sana?" Ethan mulai menggoda Nada.Entah kenapa setiap kali berhadapan dengan Nada, apalagi dengan jarak yang sangat dekat, naluri dan dorongan untuk menggoda Nada tiba-tiba muncul begitu saja bahkan terasa sangat kuat. Terlebih saat melihat wajah Nada dengan rona merah karena tersipu malu, rasan
Baca selengkapnya
Bab 62. Ketika Mencapai Puncaknya
Ethan semakin mengeratkan pelukannya dan menarik tubuh Nada rapat. Ada desiran darah yang sangat hebat dalam dirinya. Kelembutan bibir Nada membuat gairah mudanya langsung melonjak. Gairah Ethan membara seperti api yang berkobar sangat besar."Emmm ...." Terdengar lengkuhan keduanya di sela-sela pengambilan dan pengisian ulang oksigen ke dalam paru-paru mereka. Napas keduanya terdengar saling memburu. Berirama indah. Seolah enggan menyudahi manisnya madu, Ethan kembali melahap bibir Nada yang sempat terlepas karena mereka harus mengais oksigen agar tidak mengalami hipoksia karena kekurangan oksigen dalam darah.Ethan tersenyum saat memberikan jeda. Dengan lembut pula jemarinya menyentuh wajah Nada. Mengusap sisa-sisa penyatuan mereka pada bibir Nada dengan ibu jari. Kedekatan yang terjadi hari ini membuat keduanya hanyut dalam perasaan nyaman dan bahagia."Manis sekali!" lirih Ethan menyapu lembut bibir Nada, lalu mengusap pipi mulusnya.Nada tersipu malu.
Baca selengkapnya
Bab 63. Penyelamat Nyawa
Setelah mengirim pesan balasan yang pertama untuk Nada, Ethan beranjak dari sofa dan pergi ke kamarnya. Tubuhnya terasa lengkeh oleh keringat sisa-sisa gym ditambah peluh sisa-sisa kisah asmara romantisnya bersama Nada yang berjalan seperti sinetron berseri, putus di jalan pas lagi tegang dan enak-enaknya. Ethan langsung melepas celana dan menyambar handuk. Tidak peduli betapa lelahnya dia, yang ada dalam pikirannya hanya gelombang rasa yang tidak juga mau pergi dari diri dan pikirannya. Ethan segera memutar kran air dan langsung mengguyur seluruh tubuhnya.Tubuhnya terasa lebih segar setelah mandi. Sembari mengeringkan rambut, Ethan kembali terkenang kejadian mesra dan panas antara dirinya dan Nada. Kenangan yang tidak akan pernah dilupakan oleh Ethan.Setiap mengingat kejadian mesra dan bagaimana Nada membalas setiap sentuhannya, bibir pria berwajah tampan itu mengembangkan senyum. Bahkan senyumnya lebih lebar dari saat dia memenangkan proyek besar. Ethan senyum-
Baca selengkapnya
Bab 64. Tidak Dibiarkan Masuk
"Berapa waktu yang mereka berikan?" tanya Nada. Dia menyakan berapa tenggang waktu yang diberikan oleh rumah sakit penyedia ginjal."Tidak lama, Nona. Hanya berapa hari karena bila dalam waktu yang mereka berikan dan tidak segera di ambil, maka akan diberikan pada pasien lain yang juga membutuhkan donor ginjal," jawab dr. hulk.Nada terdiam dan tampak berpikir. Dia merasa senang karena akhirnya Bethany mendapatkan donor ginjal yang cocok dengannya, namun dia juga merasa sedih dan bingung tentang biaya yang harus dibayarnya.Dia telah membayar sebagian dari nominal yang disebutkan. Artinya, Nada masih harus mencari sisanya. Saat ini dia tidak mempunyai uang lagi. Pembayaraan desain dari klien telah dibayarkan ke rumah sakit. Dia hanya memiliki sisa beberapa saja untuk makan sehari-hari."Baiklah, Dokter. Tolong jangan berikan ginjal itu pada orang lain! Aku akan mengusahakan sisa pembayarannya," ucap Nada. Dia berharap segera mendapatkan kekurangan uangnya.Setelah berbicara banyak hal
Baca selengkapnya
Bab 65. Ancaman dan Kemarahan
Sementara Nada terus berteriak di luar rumah, sedangkan di dalam rumah besar di lantai 2 ada seseorang yang merasakan kemarahan dan tidak tenang. Dolly yang sejak tadi mendengarkan dan mengintai Nada dari balik tirai yang disingkap sedikit merasa cemas dan gelisah. "Kurang ajar! Memangnya siapa dia berani mengancam aku begitu?" maki Dolly mendengar ancaman Nada padanya.Wajah Dolly merah padam menahan marah atas ancaman yang Nada teriakkan padanya. Dolly uring-uringan setiap kali mendengar teriakan Nada yang terus mengancamnya, apalagi membawa nama Ethan. Ada letupan dalam dirinya yang meledak dan tidak menyukai Nada membawa nama itu. Ada bagian dalam dirinya yang bergetar."Ini semua gara-gara kamu. Coba kalau kamu membiarkan aku memberikan uang itu padanya, dia tidak akan mengancam kita seperti itu." Vincent menyalahkan istrinya, Dolly. "Sekarang dia kembali untuk menagih janji kita. Malah melakukan ancaman pada kita," sambung Vincent merasa kesal pada Dolly, istrinya."Kenapa kamu
Baca selengkapnya
Bab 66. Balas Budi
"Berikan uang itu padaku atau kalian akan tanggung akibatnya setelah Ethan tau kalau kalian telah menipunya!" ucap Nada dingin.Mendangar nama Ethan dan ancaman yang sama, Dolly tidak dapat menahan kemarahannya. Dia juga tidak bisa bertahan dengan keputusannya untuk tidak memberikan uang itu pada Nada. Setiap kali mendengar nama Ethan, selalu saja ada getaran hebat dalam dirinya. Getar ketakutan dan rasa khawatir."Kamu-" Dolly geram.Wanita itu memutar tubuh kasar dan cepat, lalu berjalan masuk ke dalam rumah. Dia mengambil uang yang diminta oleh Nada dan sebuah tas lusuh, lalu memasukkan uang itu ke dalamnya. Dia kembali menemui Nada."Ambil ini, Bocah serakah!" marah Dolly sembari melemparkan uang dan tas lusuh pada Nada. Setelah melemparkan uang itu ke bawa, Dolly langsung pergi karena kesal.Lembaran uang kertas itu tabur saat Dolly melemparkan ke bawah. Meski harus mendapatkan penghinaan, Nada tidak peduli. Yang terpenting baginya adalah uang untuk biaya op
Baca selengkapnya
Bab 67. Sebuah Pengakuan
"James, maaf. Aku angkat telepon dulu," ucap Nada, lalu mendekatkan ponselnya pada telinga.Nada tetep di tempat duduknya tanpa menyingkir karena dia pikir tidak ada yang penting yang perlu di tutupi. Toh dia hanya menerima telepon dari Ethan, bukan dari orang lain."Halo," sapa Nada."Nada, apa kamu belum pulang?" tanya Ethan.Hari ini Ethan memang sudah bilang tidak bisa menjemput Nada. Nada juga tidak memintanya menjemput dan saat ini dia sudah berada di rumah.Nada mengarahkan pandangnya pada James yang duduk diam menunggunya."Kenapa?" Nada tidak menjawab pertanyaan Ethan, tapi malah memberi pertanyaan lain kenapa Ethan menghubunginya."Nada, di rumah tidak ada makanan. Aku juga malas mau masak, tapi aku lapar.""Kenapa tidak masak mie saja yang cepat? Di dalam lemari makanan masih ada beberapa bungkus mie," ucap Nada."Tidak mau, aku mau masakan istriku." Ethan menolak masak nasi.Lagi-lagi Nada melihat James. Dia merasa ragu untuk mengatakan pada Ethan bila dia tidak bisa pulan
Baca selengkapnya
Bab 68. Dihadapkan Dua Pria Tampan
"Jadi benar, kalian sudah menikah?" James masih ingin mendengar dan berharap Nada akan mengatakan bila yang diucapkan tadi salah."Seperti apa yang kamu dengar," sahut Ethan mewakili jawaban Nada.Ethan menunjukkan sikap bila dia adalah suami Nada dan tidak memberikan kesempatan pada James untuk berpikir bila mereka hanya bersandiwara atau yang lainnya yang mungkin James pikir masih memiliki kesempatan untuk mendekati istrinya.Ethan tidak membutuhkan izin dari James untuk duduk berdampingan dengan Nada. Setelah melepas rangkulannya pada tubuh Nada, dia menuntun Nada untuk duduk. Ethan juga dengan tenang dan santai mengangkat tangan dan melambai untuk memanggil pelayan karena dia harus memesan makanan."Sayang, apa kamu sudah pesan makanan?" tanya Ethan dengan suara sangat lembut pada Nada.Nada merasa tidak enak hati pada James saat melihat sikap James tiba-tiba diam setelah kedatangan Ethan dan mengetahui bila dirinya sudah menikah, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Ethan memang
Baca selengkapnya
Bab 69. Serangan Balik
Nada kembali menghela napas panjang sepanjang kesabarannya menunggu kata-kata fitnah apa lagi yang akan dilakukan oleh Danica untuknya. Dia sudah merasa muak dan terbiasa dengan hinaan dan makian yang dilakukan oleh Danica dan keluarganya sehingga Nada sudah merasa kebal.Danica memasang wajah seakan dia adalah orang yang menjadi korban dan sedih memikirkan nasib orang tuanya setelah apa yang dilakukan Nada pada mereka. Semua itu dilakukan jelas saja hanya untuk menarik perhatian dan simpati orang-orang padanya, namun membuat mereka membenci dan memandang Nada kejam."Kamu sangat tidak tau diri, Nada! Kamu serakah!" Kembali Danica mengulang bila Nada adalah orang yang serakah."Nona, memangnya apa yang dia lakukan dan mengapa kamu mengatakan dia serakah?" Tiba-tiba orang yang duduk di dekat mereka bertanya dengan aura ingin tau masalah mereka.Danica tersenyum dalam hati karena ternyata apa yang dilakukan mendapat respon yang baik dan berhasil memancing orang-orang memandang sebelah m
Baca selengkapnya
Bab 70. Sebagai Pembayar Utang
Danica mengedarkan pandangnya ke seluruh orang di sekitarnya. Orang-orang yang tadinya memandang hina dan jijik pada Nada, kini beralih memandang curiga dan mencemoohnya. Tatapan itu lebih tajam dan menyakitkan dari mereka memandang Nada sehingga mau tidak mau Danica harus menuruti semua yang dikatakan oleh Nada."Ayo, berikan tas palsumu itu padaku!" minta Nada lagi dan masih mengulurkan tangan pada Danica.Dengan ragu dan tidak rela, Danica akhirnya memberikan tas mahalnya pada Nada. Bola matanya sudah berkaca-kaca menahan malu dan takut. Tangannya saja sudah mulai gemetar. Nada mengambil tas dari tangan Danica dengan gerakan cepat dan terlihat seolah merebut karena dia kesal. Bibirnya mulai mengembangkan senyum tipis melihat tangan dan wajah Danica."Silakan kalian nilai sendiri, apakah tas ini palsu atau asli!" Nada memberikan tas Danica pada seorang wanita yang duduk tidak jauh dari mereka berdiri.Wanita itu menmgambil tas Danica dan tanpa harus menelitinya dalam waktu yang lam
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
21
DMCA.com Protection Status