All Chapters of Crime Revenge: Chapter 31 - Chapter 40
55 Chapters
31. Half Truth
Happy Reading . . . *** Suara hentakan sepatu hak tinggi yang terdengar membentur lantai mengisi sunyinya ruangan yang biasa digunakan untuk melakukan setiap pengeksekusian. Ruangan yang sebagian besar berlapiskan kaca dan dinding yang serba bewarna putih. Serta pencahayaan luar biasa dari lampu yang berada di setiap sudutnya itu, juga begitu menerangi ruangan tersebut. Dengan angkuhnya Nalla berdiri sambil tersenyum saat melihat korban yang berada di hadapannya dengan sudah tidak berdaya. Dikurung dan disekap selama satu minggu lebih tentu membuat ketiga orang korban itu telah menjadi tidak berdaya. Dan mungkin jika asisten Nalla yang sudah mati karena dibunuh tidak memberikan makan kepada sanderaannya itu, semua tawanan tersebut sudah menyusul kepergian sang asisten. Setelah berada tepat di hadapan ketiga tawanan yang masing-masing kepalanya ditutupi oleh kantung kain, Nalla pun mulai membuka salah satu kain yang menutupi kepala Norah. Senyuman penuh kejahatan langsung diberikan
Read more
32. Falling Into Pieces
Happy Reading . . . *** [Satu Minggu Kemudian] ~ Nalla membuka mata disaat tidur yang kesekian kali dalam satu hari itu dirasa sudah cukup. Sudah satu minggu waktu telah berlalu semenjak pembunuhan tersebut, nyatanya perasaan wanita itu tidak juga menjadi lebih baik. Ia justru merasakan perasaan bersalah yang tidak ia mengerti kenapa harus timbul. Bahkan selama beberapa hari belakangan ini saja, wanita itu hanya mengurung dirinya di dalam kamar dan tidak berniat untuk melakukan kegiatan apapun. Ia merasa semua yang telah ia lakukan itu justru menjadi terasa tidak berarti. Karena kini entah kenapa juga perasaan bersalah dan menyesal menjadi seperti menyerang wanita itu. "Sayang, apa kau hanya akan terus berbaring di atas ranjang saja seperti ini?" Ucap Benjamin sambil mendudukkan dirinya di tepi ranjang. Dengan lembutnya juga ia memberikan ketenangan untuk sang istri dengan membelai lembut puncak kepalanya. "Apa yang sudah aku lakukan itu benar?" "Melakukan apa? Kau tidak melaku
Read more
33. Full of Truth
Happy Reading . . . *** Suara bising yang sedikit ditimbulkan dari arah dapur disaat waktu baru menunjukkan pukul tujuh pagi itu, mampu membangunkan tidur Jacob yang cukup berkualitas semalam. Dan kini ia sudah berada di dapur dengan pandangan tidak percaya akan hal yang sedang ia lihat di depannya. Nalla, wanita yang ia ketahui tidak pernah menyentuh dapur itu namun kini sedang memasak di atas kompor. Tentu hal seperti itu sangat membuat Jacob terkejut sekaligus tidak percaya disaat yang bersamaan. "Hei, apa yang sedang kau lakukan?" Tanya pria itu sambil menghampiri Nalla. "Mendaki gunung," balasnya dengan asal. "Rupanya sekarang kau juga sudah menyukai bergurau," ujar Jacob dengan senyuman kecil yang terbit di sudut bibirnya itu. "Kau bisa melihat sendiri apa yang sedang aku lakukan, bukan?" "Sejak kapan?" "Setengah jam yang lalu." Pria itu pun langsung memutar mata jengah mendengar jawaban wanita itu yang selalu tidak serius. "Saya bertanya sejak kapan kau bisa memasak? B
Read more
34. The Real Beast
Happy Reading . . . *** Suara erangan kesakitan yang tertahan oleh sehelai lakban yang menutup mulut seorang pria yang terlihat sudah mulai tidak berdaya itu sayup-sayup terdengar memenuhi sunyinya ruangan tersebut. Sinar terang lampu juga menyorot dirinya seakan membutakan pria itu. Belum lagi tubuhnya yang terikat di sebuah kursi kayu dengan ikatan-ikatan tali yang terasa begitu mengikat dan sesak sehingga membuatnya sedikit kesulitan bernafas. Beberapa saat kemudian, suara pintu terbuka dan langkah kaki yang mendekat. Membuat pria itu merasa sedikit cemas akan kedatangan seseorang yang datang. Karena sudah beberapa kali selama ia disekap seperti itu, ia selalu mendapatkan perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari sang rival hingga membuat wajah sampai tubuh pria itu sudah terdapat banyak luka dalam maupun luar. Hingga seseorang yang datang tersebut sudah berdiri tepat di hadapannya, baru ia bisa melihat dengan pandang tidak menyangka akan keberadaan Nalla. Mulut yang dibungka
Read more
35. Filthy (Bastard) Animal
Happy Reading . . . *** Waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi, dan saat itu juga. Benjamin baru melepaskan rantai yang mengikat dan menggantung tubuh Nalla selama hampir dua puluh empat jam lamanya. Air mata wanita itu rasanya sudah habis ia keluarkan sebagai pelampiasan atas rasa kesakitan dan ketidakberdayaannya, dari penderitaan yang pria itu berikan. "Pakai ini," perintah pria itu sambil melemparkan selembar kain tipis kepada Nalla yang tubuhnya sudah tergelatak di atas dinginnya lantai dan tidak bisa berbuat apa-apa karena pada sekujur tubuhnya itu, ia hanya bisa merasakan kesakitan yang teramat sangat saja. Selain tubuhnya yang sebagian besar juga sudah penuh dengan luka, wajah Nalla juga tidak luput dari bagian penyiksaan Sebastian. Setelah pria itu sudah memakai pakaiannya kembali, ia pun menghampiri keberadaan Nalla kembali. "Kau tahu dengan resiko dari setiap perlakuanmu yang tidak menyenangkan di mataku, bukan?" Ujar Benjamin sambil mencekik leher Nalla yang sedang
Read more
36. Want to Escapes
Happy Reading . . . *** Nalla membuka mata disaat ia merasakan dinginnya siraman air yang membasahi tubuhnya. Keterkejutan atas sensasi rasa dingin yang menyerang tubuhnya, wanita itu juga cukup terkejut setelah melihat dirinya yang sudah terikat di sebuah kursi dan mulut yang juga tertutup lakban, ia memiliki nasib yang sama seperti Jacob yang berada tidak jauh di sampingnya. Ruangan yang terasa sangat asing bagi Nalla, juga membuatnya berpikir sejenak apa yang sebenarnya sudah terjadi selama ia tidak sadarkan diri. Walaupun rasa asing karena ia masih tidak mengenali ruangan yang sudah menjadi tempat penyekapannya itu, setidaknya Nalla bisa bernafas dengan sedikit lega karena kini tubuhnya sudah tidak polos lagi. Terusan bewarna putih yang memiliki bahan sangat tipis itu, namun kini sudah melekat dan mencetak tubuh sempurna wanita itu hingga terlihat tembus pandang karena basahnya pakaian yang di tubuhnya tersebut akibat dirinya yang baru saja menerima siraman air. "Menikmati tid
Read more
37. Not Smooth
Happy Reading . . . *** Senyuman penuh keartian itu langsung menghilang disaat Nalla mendengar suara pintu ruangan tersebut yang terbuka, dan munculah Jim sang anak buah Benjamin di sana. "Dan orang dalam kita sudah datang," ucap wanita itu sambil memperhatikan Jim yang sedang melangkahkan kaki menghampiri keberadaan Nalla, dengan pandangan bingung karena letak duduknya bisa berpindah menjadi sangat dekat dengan posisi Jacob. "Bagaimana posisi anda bisa berpindah seperti ini?" Tanyanya menyelidik. Nalla pun mengangkat kedua bahunya sambil membalas ucapan Jim yang sedang merasa setengah bingung. "Tidak tahu. Tanyakan saja kepada bosmu itu." "Seharusnya anda tidak berdekatan seperti ini, Queen." "Saya bukan lagi seorang nyonya, apalagi bos untukmu. Jadi, jangan panggil saya seperti itu lagi." "Baiklah. Tetapi saya harus memindahkan posisi anda, dan mengikat kembali kedua kaki anda seperti yang sudah King Benjamin perintahkan." "Ya, silakan saja. Kau bisa mengangkat sendiri tubu
Read more
38. Unfeeling
Happy Reading . . . *** [Satu Minggu Kemudian] ~ Sambil memandangi bangunan di depan sana dari kejauhan, Jacob merasa begitu gelisah disaat dirinya sedang menunggu informasi yang akan diberikan oleh sang anak buah. Sudah cukup lama pria itu menunggu dan menanti di dalam mobil, namun beberapa anak buahnya yang sedang ia perintahkan untuk memeriksa seluruh wilayah bangunan yang menjadi tempat dimana selama satu minggu lalu dirinya itu telah disekap oleh sang rival, belum juga memberikan informasi mengenai kondisi di dalam sana. Ya, sudah satu minggu lamanya Jacob berhasil melarikan diri dan kembali ke kehidupannya untuk memulai rencana penyelamatan Nalla bersama anak-anak buahnya. Namun setelah rencana yang sudah ia persiapkan dengan sempurna, nyatanya tidak berjalan seperti yang direncanakan. Karena baru saja Jacob mendapatkan informasi dari para anak buahnya, yang mengatakan bahwa bangunan itu sudah kosong dan tidak ada seorang pun di sana. Tentu Jacob merasa begitu marah dan ge
Read more
39. For Diamond Sake
Happy Reading . . . *** Sinar cahaya yang masuk melalui celah-celah mata, membuat ketidaksadaran wanita itu perlahan demi perlahan mulai membuka kedua matanya. Pencahayaan yang masih ingin disesuaikan oleh sang pemilik mata, langsung teralihkan oleh sebuah genggaman hangat yang terasa di tangannya itu. "Jacob..." Panggil Nalla dengan nada yang terdengar sangat lemah setelah melihat keberadaan pria itu yang ternyata sedang menggenggam tangannya. "Hei, apa yang kau rasakan?" "Sakit. Seluruh tubuhku terasa sangat sakit." "Dan sekarang kau sudah baik-baik saja. Dokter sudah menanganimu, dan kau tidak perlu merasa cemas apalagi takut akan hal apapun itu, okay?" "Okay." "Saya senang kau bisa menepati janjimu yang ingin bertahan dari apapun itu kondisi yang sudah kau dapatkan." "J, bagaimana aku bisa berada di sini? Dan, bagaimana kau bisa menemukanku?" "Apa yang kau ingat dari semua kejadian sebelum kau sampai akhirnya berada di sini?" "Tidak semuanya. Tetapi aku ingat beberapa h
Read more
40. Nalla's Revenge
Happy Reading . . . *** Dua minggu waktu sudah berlalu, dan Nalla pun melewati masa pemulihannya dengan Jacob yang selalu berada di sampingnya. Pria itu tidak pernah meninggalkan wanita itu sedetik pun. Dan dalam waktu pemulihan tersebut, keduanya pun juga menyusun rencana yang akan dilakukan dalam misi pembalasan dendam, dengan target pembunuhan yang akan dilakukan kepada Benjamin. Dan saat ini, Nalla sedang merapikan kembali rambut palsu yang sudah dikenakannya. Gaun bewarna merah menyala yang juga melekat pada tubuh wanita itu, semakin menyempurnakan penampilan Nalla yang tersamar dengan rambut pendek bewarna pirang yang cukup membuat wajahnya tidak dikenal oleh siapapun yang pernah melihat dirinya. "Dimana apapun itu benda yang bisa menutupi bekas luka memarmu ini?" Ucap Jacob saat ia sedang melangkah menghampiri Nalla. "Foundation?" "Berikan kepada saya." Nalla pun memberikan alat make-up yang dimaksud Jacob tadi, dan tubuhnya pun langsung dibalik hingga membelakangi pria
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status