All Chapters of Dinodai Sebelum Malam Pertama: Chapter 71 - Chapter 80
611 Chapters
71. Ngidam ketoprak
Malam itu suasana terasa sunyi. Hal tersebut menjadi tanda tanya besar bagi Kania. Biasanya ke dua orang tuanya dan dirinya menikmati makan malam penuh khidmat saat malam menjelang. Namun kali ini, sang ayah enggan turun dari ruang kerjanya sehingga membuat sang ibu kesal dan ikut tak mau makan malam.Kania hanya memainkan sendok dan garpu pada kuah sayur yang hampir dingin ditemani asisten rumah tangga yang berdiri mematung tak jauh dari keberadaannya.“Bik, apa Mama dan Papa berantem?”Kania mempertanyakan hal tersebut pada ART yang seharian berada di rumah. Dia pasti tahu apa yang terjadi pada majikannya.ART tersebut hanya mengerutkan keningnya, pertanda dia tak paham dengan pertanyaan yang dilontarkan majikannya.“Bik! Apa kau tak mendengar pertanyaanku?” bentak Kania akhirnya menaruh sendok dan garpu kembali pada tempatnya sehingga membuatnya kehilangan selera makan.“Eh, Non Kania, Mama dan Papa baik-baik saja. Non Kania sendiri tahu jika Papa pulang lebih awal dan selesai ari
Read more
72. Gara-gara sepeda
Di sebuah padepokan yang terletak jauh dari perkotaan suara riuh teriakkan penuh semangat mengudara. Kendati terik matahari membuat kening berjengit tetapi semangat sekumpulan anak remaja yang tengah berlatih Pencak Silat justru semakin sengit.Seorang gadis dalam balutan pangsi hitam dengan terusan berwarna senada adalah salah satu murid baru yang sangat antusias mengikuti latihan bela diri tradisional dan mengutamakan spiritualitas tersebut. Dengan gigih dia berlatih bagaimana caranya memasang kuda-kuda dengan benar. Di antara salah satu teknik dasar dalam mempelajari Pencak Silat ialah teknik kuda-kuda. Teknik ini digunakan untuk menjaga keseimbangan tubuh dalam menyerang dan bertahan.“Bagus Salwa! Kau cepat belajar!” seru seorang pelatih seraya menepuk pundak Salwa.Salwa dan Rasyid sama-sama mengikuti latihan bela diri Pencak Silat secara terpisah. Salwa diajari oleh pelatih wanita sedangkan Rasyid diajari oleh pelatih pria.Setelah selesai berlatih mereka bertemu kembali di se
Read more
73. Kisah pertemuan denganmu
Di depan sebuah lobi hotel bintang lima bernama Sophia Hotel seorang pemuda berambut pirang lurus menghampiri seorang resepsionis. Dia menanyakan apakah masih ada kamar kosong yang tersedia di sana. Jika masih ada maka dirinya akan melakukan reservasi. Namun rupanya keberuntungan tak berpihak padanya, seluruh kamar hotel tersebut telah full-booked oleh karena itu pemuda tersebut tak bisa menginap di sana. Ditemani dua orang pengawalnya dia pun beranjak dari hotel tersebut pergi ke hotel lain yang terletak tak jauh dari sana, hanya berjarak kurang lebih dua kilometer. Pemuda berambut pirang tersebut berhasil check in hotel dan menginap di sana. “Tuan Daniel, apa Tuan mau makan malam di resto apa di kamar?” tanya seorang pengawal menawarinya makan malam. “Tidak usah! Aku tak mau makan. Aku belum lapar.” “Baiklah, Tuan. Saya pamit undur diri,” pungkasnya. “Tunggu! Kau bawa motor?” “Bawa Tuan,” “Aku pinjam motormu,” “Um, baiklah Tuan,” Dengan menunggangi kuda besi milik pengaw
Read more
74. Kekhawatiran Aruni
Nuha bangun tidur dengan penuh semangat. Setelah minum obat dan vitamin yang diresepkan oleh dokter kandungan, kondisi tubuh Nuha mulai membaik.Selain itu, keinginan untuk pulang telah hilang sebab Darren berhasil membujuknya untuk mengunjungi objek wisata lain sebelum liburannya berakhir. Karena setelah pulang ke Indonesia Darren akan kembali disibukkan oleh setumpuk pekerjaannya sebagai seorang pemimpin perusahaan.Tak biasanya pagi itu Darren masih bergulung selimut padahal waktu subuh nyaris berakhir. Dia cukup kelelahan sejak semalam Nuha meminta kebab yang dijual street food di mana mengharuskan Darren menyisiri jalanan Istanbul demi memenuhi keinginan Nuha pada malam hari.Nuha sendiri terkadang bingung mengapa dia tak bisa menahan diri untuk meminta macam-macam dan merepotkan Darren Dash.Semalam bertepatan Nuha akan membuka pintu kamar, Darren meneleponnya. Lalu tatapannya tertuju pada pintu yang diketuk beberapa kali dari luar.Flashback onSebelum Nuha membuka pintu kamarn
Read more
75. Tolong!
Naufal pergi ke kampus di mana Kania menimba ilmu, tak biasanya. Dia memanfaatkan waktu libur kuliah untuk mencari tahu tentang putri kandungnya. Dia bukan mencari tahu soal Kania tetapi Nuha.Bagi Naufal, apa yang dikatakan Aruni tentangnya benar. Dirinya patut disalahkan. Apalagi dia tidak mempertanggungjawabkan kesalahan yang diperbuatnya pada Aruni muda.Sebetulnya telah terjadi kesalahpahaman. Dua puluh tahun silam perjodohan Naufal dan Sahila terjadi karena perjodohan yang dilakukan oleh kakek nenek mereka sebab mereka masih memiliki hubungan sepupu. Dan, sudah menjadi adat istiadat mereka kerap menikahkan putra putri mereka dengan marga yang sama.Waktu itu ayahnya Naufal, Ibrahim tengah sakit sehingga waktu perjodohan dipercepat. Naufal mencari Aruni karena dia telah menjalin hubungan dengan Aruni dan sangat mencintainya. Naufal sudah berencana ingin memperkenalkan Aruni pada keluarga besarnya. Apalagi dia telah merenggut kesucian Aruni. Hal tersebut membuatnya semakin merasa
Read more
76. Pendarahan
Daniel merasa kesal menunggu reaksi Nuha akibat obat yang diberikannya padanya. Mendadak dia meragukan efek obat yang dibelinya di tempat prostitusi yang biasa dia kunjungi. Kelamaan menunggu, dia menghabiskan beberapa bungkus rokok.Tiba-tiba Daniel teringat dengan rencananya satu lagi untuk menghancurkan Nuha dan perasaannya pada kakak seayahnya, Darren Dash. Dia buru-buru mengusak puntung rokok terakhirnya. Daniel memasuki kamar kembali dan melihat Nuha yang terlihat gelisah dan meringis. Dia pun melepas ikatan tangan dan kakinya karena melihat Nuha yang terlihat lemah dengan mata yang sayu. Namun Nuha tak melakukan perlawanan apapun. Dia hanya mengusap perutnya beberapa kali, merasakan mulas tiba-tiba. Seperti ada sesuatu yang bergolak dalam perutnya.Daniel mengeluarkan ponselnya lalu menyalakan televisi layar datar raksasa yang menempel di dinding tepat di depan ranjang di mana Nuha berada. Lalu dia menghubungkan ponselnya dengan layar segi empat tersebut. Tak berselang lama, s
Read more
77. Ada apa?
Setelah beberapa menit kemudian Ahmet mulai mengingat wajah Mariyam Nuha. Dia adalah turis yang berasal dari Indonesia. Ahmet dan istrinya bertemu Nuha tatkala mereka terjebak di ruas jalan Istanbul di mana demo terjadi. Ahmet menawari tumpangan pada Nuha. Kebetulan mereka menginap di hotel yang sama. Di lobi hotel mereka juga sempat mengobrol soal pertanian.“Ya Allah, dia itu gadis bernama Mariyam Nuha. Mengapa dia menunjukan kode meminta pertolongan?”Ahmet bergumam dan berkecamuk dengan pikiran sendiri.Setelah ingatannya utuh, barulah Ahmet menghampiri Nuha yang dipapah oleh Daniel Dash yang memakai masker sehingga wajahnya tak terlihat.“Kenapa dengan Anda, Nona?” tanya Ahmet pada Nuha, berpura-pura tak mengenalnya.“Perutnya sakit,” jawab Daniel Dash dengan sorot mata yang tajam. Dia tak suka dengan sapaan yang dilontarkan oleh Ahmet. Ahmet pun mulai menaruh rasa curiga melihat delikan tajam yang dilayangkan Daniel.Ahmet segera memberitahu sang istri jika dirinya barusaja meli
Read more
78. Dua pasangan yang berbeda
Setelah tiba di bandara Soekarno-Hatta, Darren Dash mengajak Mariyam Nuha tinggal sementara waktu di apartemen miliknya. Nuha masih terlihat syok dan lemas. Nuha duduk termenung di balkon dengan tatapan menerawang. Sementara itu Darren sibuk menaruh beberapa barang dan koper di kamar. Setelahnya dia pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri. Lalu dia memakai kaos dan celana selutut. Tak lupa dia memakai wangi-wangian. Dia pria yang menjaga penampilan.Darren membawakan obat yang harus diminum Nuha.“Nuh, minum obat dulu,”Darren menaruh satu botol air mineral dan beberapa strip obat yang harus Nuha minum.Nuha melirik sekilat pada lembaran obat yang ditaruh Darren lalu membuang wajahnya menatap cahaya kerlap-kerlip yang menampilkan keelokan gedung-gedung pencakar langit.Darren memutuskan duduk di samping Nuha, menemaninya. Dia mengeluarkan macbook untuk mengecek laporan perusahaan yang dikirim Jodi via surel.Saat Darren asik mengotak-atik keyboard, Nuha beringsut dari duduknya lal
Read more
79. Tantangan
Suhu udara terasa lebih dingin dari biasanya pagi itu. Beberapa orang malas keluar rumah dan beraktifitas dalam kondisi seperti itu. Kabut turun menyelimuti daerah tersebut, hingga membuat kaca-kaca jendela berembun.Namun pemuda bertubuh bersih dan berotot yang tinggal di sebuah rumah mewah yang berada dekat hutan pinus tersebut bangun sangat pagi. Dia melakukan beberapa gerakan workout untuk menghalau rasa dingin dan ingin berkeringat.Kebiasaan pagi hari sebelum beraktifitas, pemuda berhidung bangir pergi ke halaman belakang setelah melakukan workout ringan. Dia memakai perlengkapan memanah. Seorang pelayan menyiapkan perlengkapan olahraga memanah dan menaruhnya di atas meja tak jauh dari sisinya. Pun, dia menyiapkan teh tawar dan beberapa potong buah serta segelas susu untuk majikannya.“Pak Attar, mau pakai busur yang mana?” tanya pelayan pria dengan sopan. “Horsebow,” jawab Attar dengan singkat. Lalu dia gegas memakai perlengkapan memanahnya dan menyiapkan diri.Attar mengambi
Read more
80. Menahan diri
“Papa kemarin dari mana pulang malam?” tanya Kania pada Naufal yang baru turun untuk melaksanakan ritual keluarga, sarapan bersama di ruang makan. Di ruang makan, hanya ada Kania dan Naufal. Sahila tidak berada di sana. Hal tersebut membuat Naufal didera rasa penasaran. Kemanakah sang istri pagi buta. “Mama kemana?” Bukan menjawab pertanyaan Kania, Naufal malah balik bertanya pada putrinya sembari tangannya sibuk meraih sendok dan garpu. “Mama, pergi pagi sekali. Aku tak tahu kemana Mama pergi,” jawab Kania dengan mengedikkan bahunya. “Papa kemarin nyari bahan-bahan buat menu resto biasa. Agak susah soalnya. Ada barang tetapi harga mahal,” jawab Naufal lalu menyendok nasi goreng dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Kania mengamati gerak-gerik sang ayah. Dia mendapat kabar dari teman kampusnya bahwa Naufal datang ke kampus dan mencari tahu tentang sahabatnya, Mariyam Nuha. Untuk apa Papa mencari tahu tentang Nuha? Kania menaruh curiga pada sikap ayahnya. Apa jangan-jangan sang
Read more
PREV
1
...
678910
...
62
DMCA.com Protection Status