All Chapters of Dinodai Sebelum Malam Pertama: Chapter 51 - Chapter 60
601 Chapters
51. Bercerai
__________Attar hanya mampu pasrah dan melepas kepergian kekasih hatinya dibawa oleh suaminya.Beberapa pasang mata menyaksikan pemandangan tersebut dengan penuh penasaran.Nuha hanya bisa memejamkan matanya, tenggelam dalam dada suami dengan tangan yang mencengkram kemejanya tanpa sadar. Merasakan dirinya kali ini begitu rapuh dan lemah. Namun entah mengapa kali ini dia merasa nyaman berada di sisinya.Jantung Darren berdegup kencang merasakan kesedihan yang dialami gadis yang tengah berada dalam dekapannya.Darren membawa Nuha ke dalam mobilnya, membiarkannya meluapkan segala kesedihannya. Dia mengatur kursi sedemikian rupa agar Nuha bisa istirahat. Setelah merasa lebih baik, Darren membawa pulang Nuha dengan perasaan yang bersalah.“Ough!” seru Darren meringis tatkala Nuha mengobati luka di wajah Darren dengan cairan antiseptik.Tanpa sepatah kata, Nuha berusaha berbuat baik pada orang yang berbuat baik padanya. Setelah dia merasa tenang dia menghampiri Darren dan menawarkan bantu
Read more
52. Mendadak aneh
___________Karena tak bisa tidur, Nuha mengambil air wudhu lalu menunaikan shalat sunnah dan mendaras alquran seperti biasa. Setelahnya dia berjalan menuju balkon kamar yang begitu luas dan duduk di sana. Dia menatap bintang gemintang yang begitu indah dan tenang. Nuha berandai-andai, kembali pada beberapa waktu yang lalu, menjalani hari-harinya dengan normal sebagai seorang gadis lajang.Perut Nuha tiba-tiba bergemuruh, meronta meminta makan. Saat menengok jam, sudah pukul dua malam. Rumah terasa sangat sepi. Nuha takut jika turun ke dapur berpapasan dengan Daniel Dash. Namun perutnya tidak bisa diajak kompromi. Dia benar-benar didera rasa lapar yang tak biasa sejak tadi siang. Berharap menemukan makanan yang lezat saat acara kondangan tetapi malah ‘makan hati’.Nuha memberanikan diri, menyentuh Darren yang tertidur pulas mirip seekor kucing dengan menjentikkan ujung jarinya pada lengannya.“Hei! Bangun!” seru Nuha benar-benar tak biasanya membangunkan Darren. Darren sampai berjengi
Read more
53. Kania curiga
______Setelah mendengar ceramah panjang lebar dari seorang guru Aqidah Akhlak, Salwa berlari menghambur pada sang ibu dengan menangis.“Ummi,” ucapnya dengan terisak.Aruni sampai terperanjat dan menjatuhkan beberapa barang bawaannya ke lantai saat dia hendak pergi ke kebun.“Ummi …”Salwa menangis.Ada apa dengan anak itu? Pikir Aruni dengan dahi yang berkerut. Apakah sesuatu telah terjadi padanya? Punya masalah ‘kah?“Ummi …” katanya dengan merengek.“Um, ada apa?” Aruni merenggangkan pelukan putrinya.Salwa menatap Aruni dengan tatapan penuh rasa bersalah.“Maafin aku Ummi … aku sudah durhaka sama Ummi,”Aruni hanya tersenyum hangat melihat tingkah anaknya tersebut, rupanya Salwa merasa bersalah karena telah mendiamkan ibunya dan telah mempermasalahkan masa lalu sang ibu dengan menyudutkannya tanpa tahu kisah seutuhnya, tanpa tahu luka yang dialami Aruni saat itu.“Sudah … sudah … Ummi juga minta maaf, Nak! Ummi mungkin terlalu egois. Maaf, Nak, untuk saat ini biarlah masalah Nuh
Read more
54. Ngidam?
“Hei, apa kau baik-baik saja?” tanya Kania terus memperhatikan Nuha.“Aku baik,” singkat Nuha, membuka tutup botol air mineral lalu meminumnya perlahan-lahan.“Kok, aku ngerasa kau sedang tidak baik-baik saja,”Kania melambaikan tangannya pada pelayan tadi. “Mie ayam bakso dan es mojito,”Kania berusaha menormalkan perasaannya yang berkecamuk saat ini. Sedari awal dia sudah mulai curiga padanya.“Aduh, jangan banyak berasumsi coba … aku gak kenapa-kenapa,” elak Nuha dengan tanpa menatap Kania. Tak berani menatap sahabatnya tersebut.“Kenapa ya … feelingku gak enak,” gumam Kania. Seingatnya Nuha memiliki kepribadian supel, peduli padanya dan pada siapapun termasuk teman-teman kuliahnya.Kania tak sengaja menangkap pembicaraan yang terjadi di antara Romi dan Huda di bengkel. Saat Kania sedang berada dalam mobil ayahnya bersama supir, mobilnya lecet karena ditabrak pengendara beroda dua.“Apa kau yakin tidak ikut balapan?” tanya Romi pada Huda yang tengah mengisap rokok sembari menunggu
Read more
55. Pertanyaan Darren
Ke dua alis Darren semakin bertaut, melihat Nuha saat ini tengah makan steak untuk piring ke tiga. Sesekali dia menjilat bibirnya dengan lidahnya, sungguh provokatif, batinnya. Gadis itu terlihat menggemaskan. Darren seolah lupa amarah dan kesal padanya setelah mencari gadis itu yang tiba-tiba tak ada kabar, datang seolah tak terjadi apa-apa.Setelah makan steak, Nuha memesan puding buah sebagai hidangan penutup. Darren sampai kenyang hanya dengan melihat Nuha yang makan dengan begitu lahap.Darren mengelap sudut bibir Nuha dengan tisu. Di sana ada vla yang menempel di mana Nuha tak menyadarinya.Nuha terperanjat saat melihat Darren memperlakukannya seperti itu. Namun dia sama sekali tak marah. Dia hanya menatap Darren beberapa detik lalu kembali menikmati puding buah yang segar. Darren mengira Nuha akan marah, nyatanya tidak. Nuha benar-benar terlihat aneh.Setelah puas makan hingga merasa kenyang, barulah Nuha sadar sedari tadi dia tak melihat Darren makan. Steak di depannya utuh.
Read more
56. Testpack
Kinan menganggap perkataan Darren Dash hanyalah sebuah gurauan belaka. Oleh karena itu dia kurang menanggapi dan hanya tertawa kecil dengan membekap mulutnya.“What? Serius! Kau sepertinya tak sabar pengen punya momongan. Jujur Mommy pikir, maaf ... kau akan menceraikan gadis itu setelah dia tidak hamil dan kau kembali pada Tania,”Kinan berkomentar dengan santai.“Mom …”Darren tak percaya dengan apa yang didengar oleh ibu sambungnya. Memang awalnya berniat demikian tetapi dia sudah membenahi niatnya untuk menikah. Bukan lagi niat menikah yang dibenahi tetapi hatinya pula sudah berubah haluan tanpa dia kira.Tak pernah mengira jika hati Darren cepat berlabuh pada perempuan muda yang kini menyandang status istrinya.“Darren, dengarkan Mommy! Gadis itu memang baik dan salehah. Um, cantik jangan ditanya. Dia sangat cantik. Tapi …”“Tapi apa Mom?” desak Darren.“Kau jangan merasa terus menerus berdosa dan merasa bersalah, Honey!!Memang kau pikir Mommy tak tahu hubungan kalian seperti ap
Read more
57. Periksa kehamilan
Seorang wanita memakai daster abaya mengetuk pintu kamar putranya berkali-kali. Dia begitu mengkhawatirkan kondisi putranya yang sudah beberapa hari mengurung diri di kamar dengan cahaya temaram. “Attar, bukalah!” seru Hj Rohana dengan suara nyaring. Sengaja, agar Attar menyahut dan segera membukakan pintu kamar.Attar pun beringsut dari posisi rebahan, berdiri lalu berjalan malas untuk membukakan pintu kamarnya.“Apa?” Attar bertanya dengan raut yang menyedihkan. Wajahnya pucat pasi, rambutnya acak-acakkan dengan pakaian yang lusuh.Hj Rohana hanya mendecak pelan melihat penampilan putra sulungnya yang rupawan terlihat mengenaskan.“Bersiap-siaplah! Mandi dan pakai pakaianmu ini. Akad nikah akan tetap berlangsung! Itu maumu ‘kan?”Attar terkesiap menatap netra sang ibu. Tak percaya dengan apa yang didengarnya.“Maksud Ummah?” tanya Attar dengan antusias.“Iya, kau akan tetap menikah hari ini. Ijab qabul seperti yang sudah direncanakan,”“Tapi aku malu … Nuha mengira aku tidak mener
Read more
58. Minta pijat
Nuha menolak diajak periksa ke dokter kandungan. Dia terlihat sangat terkejut saat Darren menyadari jika dirinya hamil. Nuha merasa tak pernah memberitahunya, dia juga baru tahu sekarang setelah memeriksanya dengan testpack.Darren tak ingin memaksanya mungkin Nuha saat ini belum sepenuhnya menerima kondisinya yang tengah berbadan dua. Yang pasti terlihat ada banyak perubahan yang terjadi padanya, suasana hatinya berubah-ubah, terkadang begitu gembira dan sedih tiba-tiba. Oleh karena itu Darren berusaha memahaminya.Hanya saja Darren tampak sangat protektif pada Nuha. Nuha dilarang menyentuh perabotan dapur dan asupan gizinya dijaga ketat oleh nutrisionis yang biasa menangani Jonathan. Darren seorang pemuda yang sabar dan perhatian.Saat malam menjelang, Nuha segera merapikan ranjang dan mengganti sprei dengan sprei yang baru. Beberapa bunga segar yang dipetik dari taman ditaruh di dalam vas bunga di atas nakas agar menciptakan suasana alam yang segar, baik untuk relaksasi. Nuansa ka
Read more
59. Membesuk Kania
“Katanya mau mijitin,” omel Nuha. Nuha menggeser duduknya dan bersandar pada bantal yang ditumpuk. Lalu dia pun sama terbengong kala menatap Darren yang menatap kakinya.Nuha merenung sejenak. Darren adalah suaminya maka halal baginya untuk melihat auratnya.“Tak apa aku membuka kaos kakimu?” tanya Darren dengan perasaan gamang.Nuha hanya mengangguk.Perlahan, dengan perasaan gugup yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata , Darren melepas satu per satu kaos kaki yang membalut kaki Nuha lalu melipat celananya sedikit ke atas hingga memperlihatkan betisnya. Kakinya seperti kaki bayi, putih bersih dan kenyal, ada bulu-bulu halus yang terlihat indah. Darren tak bisa membayangkan jika harus membuka yang lain. Darren seorang pria dewasa, yang kadangkala pikirannya senang berkelana. Dia pun teringat nasehat Koko Jimmie untuk beristighfar saat pikirannya terkontaminasi.Darren mengolesi kaki Nuha dengan minyak zaitun lalu memijatnya dengan lembut, tak ingin bersikap kasar. Dia ingin membua
Read more
60. Pertemuan dengan Naufal Alatas
Daniel terperanjat tatkala mendapati sang ibu tengah duduk di sofa ruang tamu flat miliknya dengan bersilang kaki.Kinan terlihat masam, pertanda dia tengah marah pada sang anak. Sudah sejak lama Kinan berusaha meredam amarah pada putra kandung satu-satunya tersebut. Rasanya semakin dipendam semakin bergolak sehingga ingin sekali meledak manakala menemukan fakta tentang putranya yang sudah bertindak terlalu jauh.“Mom, ngapain di sini?” tanya Daniel berbasa-basi. Dia berjalan gontai menuju kamarnya setelah menyapa singkat sang ibu, berusaha mengabaikan keberadaan sang ibu yang mengintimidasi. “Duduk! Mom mau bicara!” tegas Kinan dengan intonasi penuh penekanan. Suara Kinan memutus langkah Daniel menuju kamarnya.Melihat ekspresi sang ibu yang seolah akan menelannya hidup-hidup, membuat Daniel menurut. Daniel pun berbalik arah dan duduk di sofa seberang sang ibu.“Jawab dengan jujur!” cecar Kinan menatap sang anak dengan tatapan tajam setajam mata pisau.Daniel hanya berjengit dan tak
Read more
PREV
1
...
45678
...
61
DMCA.com Protection Status