Semua Bab Terjebak Pernikahan Palsu : Bab 21 - Bab 30
73 Bab
21. Surat Peringatan
Pak Wahyu memberikan sebuah amplop putih panjang kepada MbaK Sukma."Apa ini Arum?""Buka saja, Mbak jangan malu-malu."Mbak Sukma membukanya dan seketika sangat murka setelah membaca isi surat itu yang menyatakan bahwa Mbak Sukma mendapat Surat Peringatan ke 3 yang artinya jika ketahuan telat lagi maka akan di pecat."Kamu sekarang berani sama saya, ada apa Arum, kenapa kamu ini?""Saya ini bukan karyawan biasa yang seenaknya kamu pecat begitu saja, saya juga berhak atas perusahaan ini, Arum," jawabnya dengan emosi."Memang Mbak Sukma juga ada saham di sini tetapi hanya 10%, Mas Ariel 20%, sedangkan saya di beri hak sebesar 70% untuk mengelola perusahaan, jadi saya berhak memutuskan siapa yang pantas atau tidak bekerja di sini."Jika tidak suka silahkan kalian ke luar dari sini tetapi jika ingin maju bersama dan memulihkan nama baik perusahaan ayo kita bersama-sama membangunnya kembali," jawabku dengan semangat.Para staf devisi karyawan yang hadir di ruang meeting itu saling berpand
Baca selengkapnya
22. Beli Mobil
Setelah selesai sholat Mr.L mengajakku makan siang, dia pun bertanya kepadaku."Kamu mau makan apa?""Maaf, aku sudah makan!""Kapan kamu makan?""Tadi aku buat acara syukuran di kantor sebagai hari pertamaku kerja di sana.""Terus apa yang kamu lakukan?""Bukankah kamu sudah lihat semuanya, kenapa bertanya lagi?" Sungutku."Darimana kamu tahu saya sudah melihatnya sendiri?""Karena kamu sudah memasang CCTV di kantor dan menghubungkannya lewat HP mu.""Bagus, ternyata kamu cukup pintar."Aku mendengkus kesal, padahal aku hanya asal ngomong ternyata itu benar adanya.Baiklah kita warung pinggir jalan saja, di perempatan jalan itu ada warung kecil, kata orang mie pangsitnya sangat enak.""Emmmh."Sampai di warung kecil, di sana cukup ramai sampai banyak orang mengantri untuk duduk."Aduh si Bapak sudah banyak pelanggan coba tempatnya si gedein gitu, kasihan mereka yang berdempet-dempet, nggak jelas banget, terus mau makan kaya apa tuh lihat masih antri, keburu nih?""Coba kamu lihat beg
Baca selengkapnya
23. Menyerahkan Bukti
"Semua sudah ada buktinya Bu, tinggal Arum memberikan bukti ini kepada Pak Alex," ucapku dengan suara bergetar."Bukannya Pak Alex ada di Singapura, kalau Ibu kasih saran lebih baik kasih tau nak Lingga saja, bagaimana menurutmu?"Euuh ... malas banget sebenarnya dengan dia, ujung-ujungnya kasih pelajaran lagi buatku, tetapi itu satu-satunya cara agar aku cepat terlepas dari jebakan cinta palsu ini."Mmm...coba Arum telpon sekarang ya Bu, mudahan saja dia belum sampai di rumah.Tut! Tut! Tut!{Assalamualaikum}{Wa ... walaikumsalam}{Hhhmh ... ada apa}{Begini ... aku dan Ibu ada di caffe Melati, Mas ... Mas Lingga bisa datang nggak ke sini, t ...tapi kalau sudah sampai di rumah atau sibuk nggak apa-apa besok saja kita ketemuan}{Oke}Tut! Tut! Tut!Huff dasar ... belum selesai sudah main putus saja," gumamku."Gimana Rum, Nak Lingga mau ke sini atau nggak?""Iya,""Kok kamu manyun gitu?""Gimana nggak manyun Bu, jawabannya singkat oke, terus dimatiin telponnya.""Mungkin dia lagi ny
Baca selengkapnya
24. Terbongkarnya Status Lira Dan Mas Ariel
Tangan Mas Ariel hampir mengenai pipiku tetapi langsung aku pegang."Apa Mas, kamu mau menamparku iya.""Jangan harap kamu bisa menyentuhku lagi tanpa seizin dariku," jawabku dengan tatapan nyalang."Oh ... kamu mulai berani sama suamimu sendiri, mana sopan santunmu selama ini Arum?" tanya Mamah menimpali."Ariel, apa-apaan ini, kenapa kamu mau menampar istrimu malah di depan saya lagi!" tanya Pak RT yang geram."Iniloh Pak RT dia tega sama saya, masa saya mau di pecat di perusahaan saya sendiri, saya salah apa coba, setiap kebutuhannya saya penuhi, eh hanya masalah kecil dia mau saya mengundurkan diri di perusahaan saya sendiri, aneh kan?" ucap Mas Ariel dengan kepercayaan diri yang tinggi."Cuiih, kebutuhan selalu kamu penuhi hey sejak kapan Mas, jika nggak minta kamu nggak ngasih, memang kamu pernah keluar uang untuk beli pakaian mahal, pernah kamu belikan aku emas atau perhiasan, pernah kamu belikan akau skincare, atau sekedar jalan-jalan nggak pernah Mas, itupun kalau ke rumah Ib
Baca selengkapnya
25. Minta Cerai
"Arum minta cerai Mas, ini adalah keputusanku," jawabku dengan tegas."Ya ceraikan saja dia Mas, 'kan masih ada aku ngapain kamu bergantung sama dia," ucap Lira dengan tatapan sinisnya."Kenapa Mas, kamu takut tidak kebagian harta, hanya karena warisan saja kamu mempermainkan aku dan keluargaku," ucapku dengan suara sedikit bergrtar."Hutang-hutang di Bank akan dianggap lunas jika Mbak Sukma mau menjual sahamnya kepada Arum, jadi pikirkan baik-baik.""Arum nggak mau hidup menderita hanya karena kalian yang sudah merusak kepercayaan Arum.""Maaf saya menyela pembicaraan kalian, yang di katakan Arum tidaklah salah jika dia ingin pisah denganmu kabulkanlah, kita tidak boleh menyakiti perasaan orang lain terutama seorang istri, di sini sudah jelas kalian yang salah, banyak sekali kesalahan yang kalian tutupi sehingga satu-persatu terkuak dan menjadi bumerang pada diri kalian sendiri.""Apalagi dengan banyaknya bukti ini, sudah pasti akan di kabulkan oleh pengadilan dengan cepat.""Pokonya
Baca selengkapnya
26. Kejutan Dari Arum
"Wah pagi-pagi dapat kejutan, dari siapa sih tau aja sama keluarga kita suka kejutan di pagi hari," ucap Mamah dengan sumringah."Tuh lihat Rum, keluarga itu terpandang ada saja yang ngasih bingkisan gini, sering-sering saja lumayan dapat gratisan," timpa Mbak Sukma.Ibu dan aku hanya cengar-cengir kaya kuda melihat tingkah laku mereka kaya anak kecil nggak tau ya kalau aku yang kirim itu bingkisan," batinku."Cepat buka Mas, nggak sabar nih, siapa tau isinya tas branded lumayan kan?"Mas Ariel pun membukanya dengan tersenyum, dengan telaten dia membukanya bagaimana tidak aku membungkusnya berkali-kali kotak dengan sampul kado beraneka ragam."Duh siapa sih yang buat gini kaya anak kecil saja, belum selesai juga," gerutu Mas Ariel.Tinggal kotak terakhir yang berukuran sedang setelah di buka hanya sebuah CD."Uuhuh ... dikiraan apa, cuma CD," gerutu Lira."Coba nyalain punya siapa sih, nggak penting banget ngasih beginian, tapi penasaran juga sih," timpa Mbak Sukma.Kami pun pergi ker
Baca selengkapnya
27. Selingkuhan Lira
"Sudah lama kerja di sini?""Hampir 3 tahun, Bu!""Maaf saya antar sampai keruangan Bu Arum!""Oh nggak usah nggak apa-apa kok, kamu duluan saja.""Ya sudah saya duluan Bu Arum, permisi!""Iya."Aku masuk ke dalam ruangan Mas Ariel dan segera memanggil Indri.Indri adalah sekretarisnya Mas Ariel, selama ini ternyata Mas Ariel jarang ke kantor, dia banyak menghabiskan waktunya di luar kantor, tetapi tidak tahu dia pergi ke mana."Indri, sudah di siapkan semua untuk meeting hari ini?""Sudah Bu, bahkan para staf pegawai sudah datang semua dan langsung menuju ruang meeting kecuali Pak Ariel dan Ibu Sukma yang belum datang.""Huf ... lagi-lagi mereka, maunya apa sih selalu kakak beradik ini kompak banget, heran!" "Ya sudah coba kamu telpon mereka!""Sudah Bu, tetapi baik Pak Ariel maupun Ibu Sukma tersambung telponnya tetapi tidak diangkat.""Coba lagi kamu telpon saya mau dengar apalagi alasannya.""Baik Bu!"Tut! Tut! Tut!"Kenapa lagi sih Ndri?""Maaf Pak, Bapak dan Ibu sudah di mana
Baca selengkapnya
28. Ternyata Butik Itu
Kulihat dia tambah stres bahkan pakaian yang ia pakai pun tampak kusut seperti hatinya sekarang.Aku menghela napas dengan kasar, tapi inilah yang akan terjadi."Siap-siap Mas, sebentar lagi kamu akan mendapat kejutan yang ketiga, aku harap kamu nggak jantungan ya Mas," ucapku dalam hati sambil memandang Mas Ariel dari balik kaca."Serius amat lihatnya, masih cinta dan sayang ya sama dia?" tanyanya."Nggak, aku benci pengkhianatan, aku benci kebohongan dan aku benci kepalsuan," ucapku dengan tegas.Namun lama-lama aku mencium farhum yang tidak asing bagiku, dan saat aku menoleh aku menatapnya kembali.Jarak kami sangat dekat, ada sedikit getaran tetapi langsung aku buang jauh-jauh pikiran itu, karena untuk saat ini aku harus memantapkan hati, menikmati kembali kesendirianku."Eh Mas Lingga, kagetin aja ngapain di sini?" tanyaku sediki kikuk."Harusnya saya yang tanya kamu, kenapa kamu lihat suamimu kaya gitu, masih cinta?" tanyanya balik."Sudah nggak usah di bahas lagi, ayo kita ke
Baca selengkapnya
29. Teman Lama Mas Lingga
"Ada apa?""Eh nggak apa-apa Mas?""Jangan pikir kamu bisa lari dari masalah yang dulu, aku masih butuh penjelasan!""Aku akan memberikan waktu untuk memikirkan kesalahan dan penjelasan yang tepat untuk masalah kita, kamu mengerti kan maksudku?""Terserah Mas, saja tapi bantu aku menyelesaikan masalah ini, baru urusan kita lagian itu sudah lama kali, masih cinta monyet, mau jelasin kaya mana, aku dulu mana ngerti apa itu cinta, pas cinta beneran malah di bohongi, aku kan dulu tomboy Mas, siapa suruh Mas dulu suka aku diam-diam?""Baiklah, tapi kenapa kamu menghindar saat kita bertemu lagi pada saat peresmian panti asuhan milik ayahku empat tahun yang lalu, apa kamu tidak kenal aku karena aku bertambah tampan sampai kamu tidak menatapku sedikitpun ke arah ku?""Ya elah Mas, aku kan sudah menikah nggak mungkin kan aku melirik ke pria lain, aku dulu di jodohkan sama ayah, mana aku berani menentang keputusan ayah dulu, sedangkan Mas Lingga hanya diam seribu bahasa," jawabku sewot."Aku mi
Baca selengkapnya
30. Masa Lalu Kiran
Mas Ariel nampak gusar dan gelisah karena cek yang mau diberikan kepadanya tidak jadi, sedangkan aku mendapat informasi dari Mbok Sarni pihak Bank itu masih sering menelpon Mamah mertua dan di rumah itu sudah di beri pengumuman Rumah ini di sita oleh pihak Bank.Mereka di beri waktu sampai besok pagi jika tidak maka rumah itu akan di sita. Sungguh puas aku mendengarnya.Dengan semangat 45 aku menemui Mas Lingga karena sudah waktunya aku bertemu Kiran sesuai dengan kesepakatan kami.Aku tidak melihat Mas Ariel maupun Mbak Sukma, di ruangannya pun sudah tidak ada, lalu aku bertanya ke sekretarisnya ternyata Mas Ariel dan Mbak Sukma sudah pulang duluan, karena katanya izin pulang cepat."Seharusnya mereka izin kepadaku, bukan memberi memo saja, dasar pecundang," gerutuku."Ayo Mas, sebentar lagi jam lima sore aku nggak sabar ingin bertemu Kiran.""Loh saya ikut juga atau jadi supirmu saja?""Katanya teman kuliah, nggak kangen mau ketemu?" godaku."Apakah kamu cemburu jika aku berdekata
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status