All Chapters of Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi: Chapter 21 - Chapter 30
227 Chapters
Bab 21. Pertaruhan, Nyawa Atau Menjadi Budak
Sementara Qiang Fan berpikir keras untuk bisa mengusir atau menaklukkan naga keemasan itu. Sang naga terus menggempur pertahanan formasi yang dibentangkan Qiang Fan. Meskipun tidak sampai menjebol pertahanan, tapi gempuran demi gempuran itu menimbulkan keadaan di dalam array berguncang hebat. Pantulan tenaga itu sebagian menghantam pertahanan para pengawal yang memiliki kultivasi rendah. “Aku akan memancing naga itu, kalian cepat tinggalkan tempat ini! Sesegeranya aku akan menyusul kalian.” ucap Qiang Fan. Patriark Ming sebenarnya tidak menyetujui usulan dari Qiang Fan itu. Karena hal itu sangat membahayakan bagi si Pemuda. Bagi mereka pun belum tahu apa yang akan dihadapi di depan nanti. Namun di sisi lain apabila mereka tetap bertahan di sana, lama-kelamaan Formasi pertahanan itupun akan hancur dan tetap akan berhadapan dengan Sang Naga Emas. “Baiklah tuan muda Qiang! Kau berhati-hatilah. Aku harap kau bisa menaklukkan naga itu dan menjadikannya sebagai hewan spiritual pendampin
Read more
Bab 22. Perwujudan Manusia Naga Emas
“Aku tidak akan gagal! Dan kau harus menepati janjimu, Naga Emas!”Qiang Fan sangat percaya diri bahwa ia akan bisa melukai naga itu walaupun hanya luka ringan sedikit. Namun itu sudah cukup baginya untuk bisa memenangkan pertaruhan itu. Satu tahun Naga Emas itu bersamanya tentu akan banyak keuntungan bagi Qiang Fan.Qiang Fan kemudian mengerahkan seluruh kekuatannya. Ia yang saat itu berada di ranah kultivasi perubahan darah langsung mengempos tenaganya hingga pada titik maksimal. Kemudian Qiang Fan menggunakan kekuatan ilmu tenaga inti dewanya. Lalu ia pun mengarahkan kekuatan Jiwa sejati yang ia miliki. Naga Emas cukup dibuat kagum dengan apa yang dilakukan oleh Qiang Fan itu. Ia tidak mengira pemuda yang masih berada di ranah kultivasi perubahan darah itu sudah memiliki kekuatan jiwa. Naga Emas itu pun bersiap dan tidak ingin memandang remeh serangan tersebut. Meskipun Qiang Fan masih berada di ranah kultivasi perubahan darah, namun kekuatan jiwa merupakan kekuatan yang tidak bis
Read more
Bab 23. Menyelamatkan
Qiang Fan masih belum sadarkan diri. Ia benar-benar tidak menyadari kini ia terus berkultivasi. Naga Emas yang berganti wujud sebagai manusia tubuh emas terus membantunya untuk menerobos ranah. Beberapa saat kemudian Qiang Fan kembali menerobos Ranah. Dengan bantuan Naga Emas kini pemuda itu sudah berada di ranah kultivasi tingkat Master. Sebuah basis beladiri yang cukup kuat untuk menggunakan teknik-teknik terpendam yang ia miliki. “Sepertinya bocah ini memiliki latar belakang yang tak biasa. Keputusanku untuk membantunya aku rasa tidak akan salah!” gumam Naga Emas. “Bangun lah anak muda, teman-temanmu membutuhkanmu!” seru Naga Emas yang kemudian menghilang. Perlahan-perlahan Qiang Fan membuka mata. Sayup-sayup tadi ia mendengar panggilan Naga Emas. Setelah kesadarannya sudah kembali ia pun langsung melesat pergi menuju ke arah rombongan Patriark Ming. *** “Berhenti!” Sebuah bentakan terdengar di belakang rombongan Patriark Ming. Namun bukannya berhenti, rombongan Patriark Mi
Read more
Bab. 24 Mahluk Menyeramkan Penunggu Hutan
Dess.. dess.. dess..Tiga buah cahaya melesat ke arah tiga buah anggota perampok serigala merah. Ketiganya langsung roboh kemudian hancur menjadi debu. Kini tinggal pemimpin perampok itu yang tersisa. Ia pun dibuat terkejut dengan kemunculan seorang pemuda berpakaian merah kecoklatan yang sangat tiba-tiba.“Bagaimana pemuda ini bisa tiba-tiba berada disana? aku sama sekali tidak melihat pergerakan sedikitpun!” batin kepala perampok. “Tuan muda Qiang! syukurlah kau tidak kenapa-kenapa!” ucap Patriark Ming lega karena melihat yang muncul itu adalah Qiang Fan.Wajah pemimpin perampok itu nampak sangat terkejut mendengar percakapan Tuan Ming kepada Qiang Fan. Ia menyimpulkan sebelumnya pemuda yang ada di hadapannya itu telah berhadapan dengan naga emas penunggu hutan. Demi membuat Patriark Ming dan rombongannya bisa melewati pusat kekuatan hutan tersebut ia membiarkan dirinya menjadi umpan.Tidak pernah ada selama ini selamat apabila bertemu dengan Naga Emas itu. Sehingga munculnya Qian
Read more
Bab 25. Dihadang Para Master Beladiri
Patriark Ming menghindari serangan yang dilancarkan makhluk hitam itu. Serangan itu lewat begitu saja. Meski makhluk itu terbilang kuat, Patriark Ming masih mampu mengimbanginya.Makhluk hitam itu mundur beberapa tindak. Serangan tadi sebenarnya hanya serangan coba-coba. Ia masih mengeluarkan sepersepuluh tenaganya saja. Makhluk itu kemudian mengerahkan setengah dari kekuatannya. Wujudnya pun tiba-tiba saja berubah.“Ular Hitam tingkat lima!”Patriark Ming dibuat terkejut dengan kemunculan makhluk hitam yang ternyata penjelmaan ular Hitam tingkat lima ini. Ular hitam berjenis ular Cobra itu hanya bisa ditemukan di istana. Karena hanya pihak istana lah satu-satunya yang mampu mengendalikan. Batu pengendali jiwa ular hitam tingkat lima ada di sana.Patriark Ming berkeringat dingin. Jelas dia tidak akan menang menghadapi ular itu. Namun untuk lari pun tak mungkin. Kesaktian yang dimiliki oleh ular itu pasti jauh berada di atasnya.“Patriark Ming, bangunlah!”Sayup-sayup ia mendengar suar
Read more
Bab 26. Penyerangan Keluarga Wang, Qiang Ma ditawan.
Kelima orang itu saling pandang. Mereka sepertinya tidak mengerti apa yang diucapkan oleh Qiang Fan mengenai keluarga Wang. Tanpa menjawab pertanyaan Qiang Fan kemudian tiga orang itu langsung menyerang secara bersamaan. Mereka langsung menggunakan kekuatan maksimal yang mereka miliki. Qiang Fan sendiri sedikitpun tidak menjadi gugup dikeroyok oleh orang-orang yang memiliki tingkatan kultivasi yang setara dengan yang ia miliki itu.Serangan demi serangan yang sangat gencar dilayangkan oleh tiga orang berpakaian serba hitam kepada Qiang Fan. Dengan sangat lincah dan gerakan begitu indah, Qiang Fan menghindari setiap lawan kepadanya. Ia menggunakan Teknik Tarian Dewa Langit yang ia dapatkan dari kitab pusaka keluarganya. Qiang Fan sendiri masih belum melakukan serangan balasan, Nampaknya pemuda sakti itu hendak mengetahui sejauh mana kesaktian yang dimiliki tiga orang lawan yang mengeroyoknya itu.Ketiga orang lawan Qiang Fan semakin penasaran. Baru kali ini mereka menemukan lawan tan
Read more
Bab 27. Menyerang Balik
Qiang Fan terlihat benar-benar marah. Ia kembali teringat kejadian di masa depan yang pernah ia jalani dimana keluarganya binasa akibat ulah keluarga Wang. Karena kejadian itulah ia menjadi seorang pembantaian untuk membalaskan kematian seluruh keluarganya. Sebenarnya Qiang Fan sudah mulai melupakan kejadian yang ia lewati di masa depan. Karena dengan kembalinya ia ke masa lalu dan mulai merubah keadaan maka besar kemungkinan kejadian di masa depan yang buruk itu pun turut berubah. namun kelakuan keluarga Wang yang terus mengganggu keluarganya membuatnya benar-benar khawatir keluarga itu memang yang menjadi biang keladi terbasminya keluarga Qiang. "Hari ini juga kita akan ke kediaman keluarga Wang. Kalau mereka tidak memiliki niatan baik maka hal ini juga akan menjadi akhir dari keluarga mereka!” ucap Qiang Fan. Hampir semua yang ada di tempat itu bergidik mendengar ucapan Qiang Fan. Mereka merasakan hawa pembunuhan yang tebal terpancar dari amarah pemuda itu. Disisi lain mereka
Read more
Bab 28. Berhadapan Dengan Tiga Master Beladiri
“Bernyali juga kalian datang ketempat ini! Apakah kalian sudah siap memberikan nyawa bocah itu kepada kami? Rasa-rasanya apabila belum mencincang tubuh bocah itu tidak puas rasanya hatiku!” Patriark keluarga Wang Langsung menyambut Qiang Fan dan juga keluarganya dengan kata-kata yang tajam. Saat itu mereka sudah berjarak sekitar lima puluh tombak. Pemimpin tertinggi keluarga Wang itu nampak tersenyum sinis melihat kedatangan mereka. Dalam hatinya, ia merasa menang karena saat itu Thian long tidak akan dapat berbuat apa-apa. Apa yang ia yakini itu bukan tidak beralasan. Bukan hanya mereka memiliki sandera dari pihak keluarga Qiang, Namun juga bersama mereka terdapat tiga orang praktisi tingkat Master Tahap Puncak. Tingkatan yang tiada satupun orang memilikinya di kota tempat tinggal Qiang Fan itu. "Cepat serahkan Paman Qiang Ma kepada kami! Kalau tidak aku pastikan semua orang yang ada di sini, yang berada di pihak keluarga Wang tak satupun akan bernafas lagi!" Qiang Fan mengan
Read more
Bab 29. Membantai Musuh
Ketiga master beladiri di pihak keluarga Wang meningkatkan pola serangan mereka. Kini fokus serangan ketiga musuh tertuju kepada Qiang Fan. Sekilas senyum Qiang Fan mengembang.“Formasi Pengurung Iblis!”Qiang Fan memekik keras. Secara tiba-tiba pemuda itu memasang segel formasi pengurung iblis. Seketika ketiga orang master beladiri yang menyerangnya terjebak dalam formasi pengurung."Untuk sementara pertarungan kita tunda dulu. Aku ingin membereskan urusan ku terlebih dahulu dengan keluarga Wang. Setelahnya baru kita bereskan urusan kita!” tegas Qiang Fan.Tiba-tiba saja Qiang Fan bergerak cepat. Pemuda itu langsung ke arah Qiang Ma yang di tawan. Pergerakan Qiang Fan yang tak terduga itu membuat orang-orang keluarga Wang lengah. Dengan sangat cepat tiba tiba saja Qiang Ma kini berpindah tangan.Pergerakan cepat Qiang Fan itu bahkan tidak diduga sama sekali oleh pihak keluarganya sendiri. Bahkan Patriarck Qiang sampai tertegun melihat apa yang terjadi. Setelah Qiang Ma sudah berada
Read more
Bab 30. Pembuktian dari Qiang Fan
Sepekan setelah pembantaian terhadap keluarga Wang, kota Hong She sepenuhnya dikuasai keluarga Qiang. Qiang Chao sebagai Patriark keluarga Qiang kini yang menjadi kota itu. Memang di zaman ini jarang sekali sebuah kota dipimpin oleh orang yang ditunjuk kaisar. Siapa yang paling berpengaruh di sebuah kota baik dari segi kekayaan maupun kekuatannya dialah yang berkuasa. Kaisar sendiri tidak berdaya mengatur itu semua. Karena terkadang keluarga atau sekte yang memimpin di sebuah kota memiliki kekuatan yang sulit untuk mereka atasi.“Ayah, kakek, Aku rasa kekuatan kita saat ini masih sangat lemah kalau harus berhadapan dengan musuh yang berkekuatan tinggi. Kita benar-benar harus meningkatkan kemampuan keluarga kita. Bila perlu kita mengajak kerjasama sekte lain untuk mempertahankan posisi kita.”Patriark Qiang Chao memandang cucunya menyelidik. Ucapan cucunya tadi bukanlah ucapan sembarangan. Apalagi diucapkan seorang pemuda yang masih berusia delapan belas tahun.“Sebenarnya apa yang s
Read more
PREV
123456
...
23
DMCA.com Protection Status