"Berhenti kamu! jangan lagi mundur atau aku patahkan kaki kamu!" ancam Sean.Tubuh Sandra membeku, dibuat tercekat dan terpaku, ia tidak lagi berani bergerak. "Saya sudah berhenti Bos." Sandra terbata, berusaha untuk tenang meskipun kondisi tubuh menegang, karena dipandang oleh Sean dengan sangat dala, dari atas hingga, sebenarnya apa yang dilihat bos barunya ini?""Dari sekian banyak baju yang sudah disiapkan, kenapa kamu pilih yang ini?"'Ya?""Telinga kamu bermasallah? atau otak kamu yang lemot tidak bisa mencerna pertanyaan?"'Bukan Bos."Sean menyipitkan pandangan."Maksud saya." Sandra menjeda kalimar.Bodoh, bisa bisanya ia lupa apa tadi pertanyaan Sean. "Bisa diulangi lagi pertanyaannya Bos?" ragu dan takut, kemudian dibuat berjingkat oleh suara gelas dari atas meja yang di senggol Sean."Jangan pura pura bodoh. Kamu ingin mati karena membuatku mengulangi pertanyaan?"Astaga. Jantung Sandra semakin melompat. Ia telan saliva pelan lalu jatuh berjongkok di atas lantai. "Sebenta
Terakhir Diperbarui : 2025-05-05 Baca selengkapnya