Semua Bab Gadis Lugu Milik CEO Duda: Bab 41 - Bab 50
102 Bab
41. I Adore You
Seika tersentak melihat seorang lelaki berwajah tampan yang tiba-tiba duduk di kursi kosong yang berada tepat di hadapannya. Aroma parfum mahal yang menguar dari tubuh lelaki itu seketika menyeruak di indra penciumannya. Aroma yang menenangkan sekaligus membuat jantungnya berdebar.Kenapa Devan bisa ada di restoran yang sama dengannya? Apa lelaki itu mengikutinya?"Kenapa Bapak bisa ada di sini?""Kamu sendiri?" Devan malah balik bertanya sambil menatap Seika dengan lekat. Gadis itu terlihat cantik dalam balutan gaun sabrin tanpa lengan berwarna peach yang melekat sempurna di tubuhnya. Bahu dan punggung gadis itu terlihat jelas, mengundang tatapan nakal dari beberapa pengunjung laki-laki yang ada di restoran.Apa Seika tidak sadar kalau sejak tadi banyak lelaki yang menatapnya lapar?"Saya sedang menemani Noah. Kalau Bapak?"Devan malah mengangkat sebelah alisnya alih-alih menjawab pertanyaan Seika. Entah mengapa firasatnya mengatakan pertemuannya dengan Seika di restoran ini bukanlah
Baca selengkapnya
42. You Are Mine
'I adore you, Seika. I ADORE YOU ....' Seika bergeming di tempat dengan jantung berdetak hebat karena ucapan Devan barusan terus terngiang-ngiang di telinganya. Dia tidak terlalu bodoh untuk mengartikan kalimat tersebut meskipun dia hanya lulusan SMA. Benarkah Devan menyukainya? Seika beranjak dari tempat duduknya begitu saja lalu pergi meninggalkan Devan. Seika yakin sekali Devan pasti salah bicara karena lelaki itu pernah memberitahu dirinya kalau masih mencintai mendiang istrinya. Devan tidak mungkin menyukainya. "Seika, tunggu!" Devan cepat-cepat menyusul Seika lalu mencekal pergelangan gadis itu. "Kenapa kamu pergi?" Seika berusaha melepas tangannya, tapi genggaman Devan malah semakin erat membuat beberapa pengunjung restoran sontak memperhatikannya. "Pak, lepas," pintanya karena tidak suka menjadi pusat perhatian. "Saya tidak akan melepasnya sebelum kamu menjawab pertanyaan saya. Ikut saya! Kita perlu bicara!" Devan menyeret Seika dengan paksa dan meminta gadis itu masuk k
Baca selengkapnya
43. Sweetest Kiss
Seika bergeming di tempat, selama tiga puluh detik yang dia lakukan hanya diam memandangi Devan yang sedang tersenyum miring pada dirinya. Wajah gadis itu seketika bersemu merah, jantung pun berdegup kencang ketika menyadari apa yang baru saja Devan lakukan. Meski hanya sekilas, lelaki itu sukses membuat wajahnya terasa panas."Mulai sekarang kamu menjadi milik saya. Dan saya tidak suka berbagi milik saya pada orang lain." Devan menegaskan kalimatnya agar Seika paham."Apa kamu sudah mengerti, Seika?"Seika mengangguk, seperti anjing yang patuh pada manjikannya. Gadis itu terlihat sangat menggemaskan membuat Devan tidak tahan untuk mengusap puncak kepalanya."Anak pintar."Seika mendengkus kesal lalu menyingkirkan tangan Devan dari atas kepalanya. "Kenapa Bapak suka sekali mencium saya, sih? Kita kan, tidak punya hubungan apa-apa, Pak.""Apa semuanya masih kurang jelas, Seika?" Devan menatap Seika dengan lekat."Hah?""I adore you and I want you to be mine, Seika. What should I do to
Baca selengkapnya
44. Dimabuk Asmara
Seika mengerjapkan kedua matanya perlahan. Kening gadis itu berkerut dalam ketika menyadari mobil yang ditumpanginya berhenti tepat di depan rumahnya."Kamu sudah bangun?"Seika menoleh, menatap lelaki berwajah tampan yang duduk di sebelahnya lalu mengangguk pelan. "Maaf ya, Pak, saya ketiduran. Seharusnya saya menemani Bapak biar nggak nyetir sendirian.""Hei, jangan minta maaf." Devan mengusap pipi Seika dengan lembut. "Tapi saya—" Seika sontak berhenti bicara karena Devan menaruh jari telunjuk tepat di atas bibirnya."Sstt! Jangan minta maaf, lagi pula saya sudah biasa nyetir sendirian.""Em, baiklah.""Apa saya boleh minta sesuatu, Seika?""Minta apa?""Jangan panggil saya bapak lagi."Seika menatap Devan dengan kening berkerut dalam. "Kalau tidak mau dipanggil bapak, aku harus panggil apa?""Panggil saya mas, kakak, atau sayang juga boleh.""Baiklah, Mas Devan," ucap Seika malu-malu. Devan gemas sekali melihatnya, membuatnya tidak tahan untuk mengusap puncak kepala Seika dengan
Baca selengkapnya
45. Permintaan Cherry
Devan sontak menatap wanita paruh baya yang sedang asyik menonton sinetron Ikatan Cinta sambil memangku satu toples kecil berisi kacang almond. Mamanya selalu saja mengatakan hal yang tidak-tidak pada Cherry hingga membuat kepalanya pusing."Mama bilang apa saja ke Cherry?""Mama nggak bilang apa-apa." Diana berusaha tetap tenang, seolah-olah tidak melakukan apa-apa padahal dia tadi memberitahu Cherry kalau Devan akan mengajak Seika tinggal bersama mereka."Mama jangan bohong." Devan mendengkus kesal lalu mendudukkan diri tepat di samping Diana. "Cherry sendiri tadi yang bilang sama Devan kalau Mama bilang Devan akan membawa Seika pulang ke rumah."Diana tanpa sadar menelan ludah. "Mama tidak bilang begitu. Mama cuma ikut-ikutan Noah."Noah yang mendengar namanya disebut sontak mengalihkan pandang dari layar kaca yang ada di hadapannya lalu menatap Diana dan Devan bergantian."Jadi kamu yang memberitahu Cherry kalau saya akan membawa Seika pulang ke rumah?""Hah?" Noah yang tidak meng
Baca selengkapnya
46. Lucky Girl
"Apa jadwal saya setelah ini?" tanya Devan setelah selesai menandatangani berkas yang ada di tangannya lalu memberikan berkas tersebut ke Pramudya."Anda harus menghadiri pertemuan penting dengan Mr. Dinata jam dua nanti, Tuan."Devan melihat jam tangan merek Rolex seharga lima ratus juta yang melingkari pergelangan tangan kirinya. Ternyata sekarang sudah jam sebelas siang dan dia masih memiliki waktu sekitar tiga jam sebelum bertemu dengan Mr. Dinata. "Saya ingin menjemput Cherry di sekolah. Tolong siapkan mobil.""Baik, Tuan." Pramudya mengangguk patuh lalu segera melaksanakan perintah Devan.Seluruh karyawan sontak menundukkan kepala ketika Devan berjalan melewati mereka. Tidak sedikit karyawan perempuan yang terpesona dan berusaha menarik perhatian Devan. Namun, Devan tidak mempedulikan mereka karena perempuan yang dia cintai hanya Seika.Devan langsung masuk ke dalam mobilnya dan memacu kendaraannya menuju sekolah Cherry. Untung saja jalanan sekarang ramai lancar sehingga dia bi
Baca selengkapnya
47. Mr. Posesif!
Devan langsung kembali ke kantor setelah mengantar Seika dan Cherry pulang ke rumah. Pertanyaan Devan saat di restoran Jepang tadi terus berputar-putar di pikiran Seika. Lelaki itu tiba-tiba saja bertanya soal lamaran seperti apa yang dia inginkan. Apa Devan ingin melamar dirinya?Seika tanpa sadar menggelengkan kepala. Devan tidak mungkin melamarnya karena mereka baru menjalin hubungan selama satu bulan."Mama, awas!""Aduh!" Seika meringis kesakitan, kakinya tersandung pot bunga milik Diana saat berjalan memasuki rumah padahal Cherry sudah memberi peringatan. Gadis itu memang ceroboh."Mama nggak papa?" Cherry menatap Seika khawatir."Mama nggak kenapa-napa, kok," jawab Seika sambil meringis menahan sakit di jempol kakinya.Diana yang melihat Seika dan Cherry pulang pun meletakkan majalah yang ada di tangannya di atas meja."Cucu nenek sudah pulang." Diana menarik tubuh Cherry ke dalam dekapan lalu mengecup kedua pipi anak itu dengan penuh sayang. "Bagaimana sekolah kamu hari ini? A
Baca selengkapnya
48. She Said Yes!
X Forces merupakan kapal pesiar yang memiliki ukuran 1,5 kali lebih besar dari lapangan sepak bola dan memancarkan sinar lampu yang sangat cantik saat malam. Alunan lagu Feeling Good dari Michael Buble mengiringi para penumpang yang sedang asyik menikmati makan malam. Hidangan yang disajikan oleh para koki pun beragam, mulai dari menu lokal hingga internasional.Selesai makan malam, pengunjung X Force bisa menonton bioskop dengan layar yang sangat besar di depan kolam renang atau pergi ke bar jika ingin begadang sampai larut malam.Seika kembali menyedot jus stroberinya lalu mengedarkan pandang ke sekitar, semua orang yang ada di kapal pesiar ini terasa sangat asing baginya kecuali Devan, Diana, Cherry, dan Noah. Jujur saja Seika merasa tidak pantas berada di sini karena acara makan malam kali ini dihadiri oleh para kolega dan rekan bisnis Devan."Ma, Seika izin ke toilet sebentar, ya."Diana mengangguk. Seika pun beranjak dari tempat duduknya, dia pergi ke bagian depan kapal untuk me
Baca selengkapnya
49. Mana Tahan
Berlayar selama tiga hari dua malam membuat Seika langsung ambruk begitu turun dari kapal. Kepala Seika terasa sangat berat, perut pun mual. Seika terus memejamkan mata saat pulang menuju rumah Devan."Mama nggak papa?" tanya Cherry khawatir karena wajah Seika terlihat pucat."Mama baik-baik saja," jawab Seika sambil tersenyum agar Cherry tidak khawatir. Tiga puluh menit kemudian mobil yang mereka tumpangi tiba di rumah. Seika terkejut karena Devan tiba-tiba menggendongnya ala bridal style saat dia ingin turun dari mobil."Mas, apa yang ...?" Seika refleks mengalungkan kedua tangannya ke leher Devan. Dia takut jatuh."Kamu lagi nggak enak badan, kan? Mas akan menggendongmu sampai ke kamar," ucap Devan terdengar penuh perhatian.Wajah Seika sontak bersemu merah, jantung pun berdebar hebat. "Aku masih kuat jalan sendiri, Mas. Turunkan aku.""Tidak mau.""Aku malu dilihatin Pak Maman sama Bik Arum, Mas. Turunkan aku." Seika menyembuyikan wajahnya yang semakin memerah di dada bidang Deva
Baca selengkapnya
50. Meminta Restu
Seika menyibak selimut yang menutupi tubuhnya lalu beranjak ke kamar mandi, aetelah itu mencuci wajahnya di wastafel. Decakan kesal keluar dari bibir Seika ketika melihat tanda merah di lehernya, hasil perbuatan Devan. Jumlahnya bahkan lebih dari satu."Ish!" Seika mengerucutkan bibir kesal. Padahal Devan dulu sangat dingin pada dirinya, tapi lelaki itu berubah mesum semenjak mereka bertunangan.Seika pun cepat-cepat mandi karena Diana sudah menunggu di meja makan. Lima belas menit kemudian dia keluar dari kamar mandi memakai bathrobe dan handuk yang melilit di kepala. Setelah itu dia mengambil sebuah A line dress dengan aksen ruffles yang ada di walk in closet milik Devan dan memakainya. Tidak lupa dia memoles make up tipis di wajahnya."Sayang!"Seika mendengkus kesal lalu menyilangkan kedua tangannya di depan dada ketika melihat Devan. Rasanya dia ingin sekali menancapkan kukunya yang tajam di wajah tampan Devan karena lelaki itu sudah berbuat kurang ajar pada dirinya."Kamu masih
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status