Semua Bab Gadis Lugu Milik CEO Duda: Bab 51 - Bab 60
102 Bab
51. Merelakanmu
Devan melajukan Mercedes Benz G65 miliknya menuju Devan Grup setelah mengunjungi makam kedua orang tua Seika. Terkadang Seika ingin kembali bekerja di kantor seperti dulu. Namun, Devan dengan tegas melarangnya. Devan tidak bisa membayangkan apa yang akan mamanya lakukan pada dirinya jika dia mengizinkan Seika kembali bekerja, apalagi sebagai office girl. Bisa-bisa mamanya akan mencoret namanya dari daftar keluarga Marcellio dan dia akan menjadi miskin selamanya."Terus kontrak kerja aku gimana, Mas?""Kontrak yang mana?" Devan melirik Seika sekilas lalu kembali fokus pada jalanan yang ada di hadapannya."Yang jadi pengasuh Cherry.""Oh, yang itu. Mas udah mengubah kontraknya menjadi seumur hidup.""Apa?!" Seika terenyak mendengar ucapan Devan barusan. "Kok, Mas nggak bilang dulu sih, sama aku kalau mau ngubah kontraknya? Mana seumur hidup lagi.""Apa salah kalau mas meminta kamu mengasuh Cherry seumur hidup?""Hah?" Seika tidak mengerti dengan maksud Devan. Otak gadis itu terkadang m
Baca selengkapnya
52. Kiss-Kiss Five Minutes
Seika langsung menghampiri Devan yang sedang bersandar di badan mobilnya. Wajah lelaki itu tampak mengeras, rahangnya pun mengatup rapat. Apa Devan sedang marah?"Sudah selesai kencannya?" tanya Devan terdengar datar ketika Seika berdiri tepat di hadapannya."APA?! Kencan?" Mulut Seika sontak menganga lebar. Apa Devan pikir dirinya sedang kencan dengan Bara?"Siapa juga yang kencan? Aku cuma makan kue sama Bara."Devan mengembuskan napas kasar lalu memalingkan wajahnya ke arah lain. Dia tidak suka melihat Seika terlalu dekat dengan Bara meskipun mereka hanya berteman. Dia cemburu."Mas marah sama aku?""Tidak," jawab Devan tanpa menatap Seika."Kalau nggak marah kenapa nyuekin aku? Mas cemburu, ya?"Devan menghela napas panjang lalu mengerucutkan bibir kesal. Wajahnya mirip sekali dengan anak kecil yang dilarang makan permen oleh orang tuanya. Sangat menggemaskan.Seika terkikik geli melihatnya. Sepertinya Devan memang cemburu, tapi dia terlalu malu untuk mengakuinya. "Iya, mas cembu
Baca selengkapnya
53. Hari Bahagia
Seika dan Devan sedang berada di salah satu butik milik teman Diana untuk memilih gaun yang akan Seika pakai saat pemberkatan. Namun, Seika belum juga menemukan gaun yang cocok karena Devan selalu menolak gaun pilihannya."Punggungnya terlalu terbuka.""Bagian depannya terlalu pendek, kaki jenjangmu jadi kelihatan.""Kamu ingin memperlihatkan punggungmu ke lelaki lain? Mas tidak suka gaun itu. Ganti!"Seika menghela napas panjang untuk menahan emosinya agar tidak meledak. Rasanya dia ingin sekali menendang Devan keluar dari butik karena lelaki itu sejak tadi menolak gaun yang dia pilih."Aku sudah mencoba sepuluh gaun lebih, Mas. Kenapa nggak ada yang cocok?""Kenapa Bibi suruh ganti lagi, Paman? Menurutku gaun itu bagus," komentar Noah yang ikut menemani mereka memilih gaun pengantin. Devan dan Seika memang sengaja mengajak Noah untuk menemani Cherry agar tidak bosan menunggu."Kak Noah, tolong bukain." Cherry mengulurkan satu bungkus permen ke Noah."Sini." Noah pun mengambil alih p
Baca selengkapnya
54. Rencana Devan
Devan mengerjapkan kedua matanya perlahan karena cahaya matahari yang menerobos masuk melalui celah-celah tirai di dalam kamar jatuh mengenai wajah tampannya. Senyum tipis menghiasi bibirnya ketika melihat samping tempat tidurnya yang sudah kosong.Devan pun memutuskan untuk bangun lalu mendudukkan diri di atas tempat tidur. Bunyi berisik yang berasal dari dapur memaksa Devan untuk keluar dari kamarnya. Dia bersandar di daun pintu dapur sambil melipat kedua tangannya di depan dada, memperhatikan Seika yang sedang sibuk memasak.Aroma lezat yang menguar dari masakan Seika seketika menyeruak di indra penciumannya, membuat perutnya mendadak terasa lapar. Devan pun melangkah lalu memeluk tubuh Seika dari belakang."Selamat pagi," ucapnya sambil mengecup tengkuk Seika dengan lembut."Aduh, Mas! Geli ...." Tubuh Seika meremang hebat karena embusan hangat napas Devan yang menerpa kulit lehernya. Suaminya itu semakin bertambah mesum semenjak mereka menikah. Tidak jarang Devan mencium bibirnya
Baca selengkapnya
55. Honey Moon
Seika menata nasi goreng dan telur dadar buatannya di atas meja makan. Setelah itu dia beranjak ke atas untuk membangunkan Cherry. Seika memutar kenop pintu kamar Cherry dengan pelan. Senyum tipis menghiasi bibirnya melihat Cherry yang masih tertidur lelap sambil memeluk boneka beruang kesayangannya. Pelan dia mendekat, lantas mengecup kedua pipi Cherry dengan penuh sayang."Sayang, bangun."Cherry menggeliat pelan, bukannya bangun anak itu malah mencari posisi tidur yang nyaman membuat Seika terkekeh pelan melihat tingkahnya karena Cherry benar-benar terlihat menggemaskan."Sayang, ayo, bangun. Kan, mau sekolah."Cherry mengerjapkan kedua matanya perlahan karena Seika mengusap pipinya dengan lembut. Dia tersenyum kecil membuat kedua mata sipitnya membentuk sebuah garis ketika melihat Seika. "Selamat pagi, Mama," ucapnya dengan suara serak."Selamat pagi juga sayangnya mama," balas Seika sambil mengecup kedua pipi Cherry dengan penuh sayang."Ayo, bangun."Cherry menyambut uluran tan
Baca selengkapnya
56. Malam Pertama 21+
"Maafkan mas, Seika. Kamu boleh menghajar mas setelah ini."Devan mendekatkan wajahnya perlahan lalu mengecup bibir Seika dengan sangat lembut dan penuh perasaan.Ada gelenyar aneh yang menyelusup di dalam diri Seika ketika Devan mencium bibirnya. Tanpa sadar dia menggigit bibir bagian bawahnya kuat-kuat agar tidak mendesah ketika Devan menenggelamkan wajah di lehernya lalu menghirup aroma tubuhnya dalam-dalam seolah-olah lehernya adalah tempat yang menyediakan oksigen paling murni bagi paru-parunya.Rasanya Seika ingin sekali mendorong Devan agar menjauh darinya. Namun, dia tidak bisa membohongi dirinya sendiri kalau tubuhnya mendambakan sentuhan lelaki itu.Jantung Seika dan Devan berdetak tidak karuan. Napas keduanya pun mulai tersengal. Devan terus mengecup leher Seika hingga ke belakang telinga. Napas Devan yang terasa hangat membuat Seika nyaris kehilangan kendali."Jangan ditahan ...," bisik Devan terdengar lembut."Ohh ...." Pertahanan Seika hancur ketika Devan meremas dadanya
Baca selengkapnya
57. Perfect Honeymoon
Seika mengerjapkan kedua matanya perlahan, gadis itu sedikit tersentak ketika mendapati dada bidang Devan saat pertama kali membuka mata. Suaminya itu bahkan sedang memeluk tubuhnya dengan erat.Wajah Seika tiba-tiba dijalari rasa panas, meninggalkan semburat merah di kedua pipinya ketika teringat dengan apa yang dia lakukan bersama Devan semalam. Setelah dua minggu lebih mereka menikah, akhirnya dia berani melakukan hubungan suami istri dengan Devan.Seika pikir, Devan akan memperlakukannya dengan kasar seperti adegan panas yang ada di film Fifty Shades Of Grey. Namun, Devan ternyata memperlakukannya dengan sangat lembut dan penuh perasaan hingga membuatnya melayang penuh kenikmatan. Sekarang dia tidak merasa takut lagi untuk melakukan hubungan suami istri dengan Devan. Jujur, dia juga menyukai sentuhan lelaki itu. Terlebih ketika Devan memasuki tubuhnya dan bergerak di dalamnya. Rasanya sungguh gila dan mendebarkan.Seika mengangkat kepalanya perlahan, iris hezel miliknya menatap De
Baca selengkapnya
58. Kissing In Bungee Jumping
Seika mendengkus kesal karena tidak menemukan satu pun pakaiannya di dalam koper. Padahal dia sudah merasa kedinginan dan ingin memakai baju."Kamu masih lama, Sayang?"Suara Devan yang berasal dari luar kamar mandi membuat Seika tergagap. Dia pun cepat-cepat membalut tubuh polosnya dengan bathrobe setelah itu membuka pintu kayu yang ada di hadapannya."Kenapa kamu lama sekali? Mas pikir kamu ketiduran di kamar mandi," kelakar Devan ketika Seika sudah keluar dari kamar mandi. Aroma stroberi yang menguar dari tubuh gadis itu seketika menyeruak di indra penciumannya. Aromanya sangat menyegarkan."Aku ada sedikit masalah, Mas.""Apa?" Devan menatap Seika dengan lekat.Seika menghela napas panjang lalu menunjukkan kopernya ke Devan. "Sepertinya ada yang sengaja menukar koperku. Coba Mas lihat, isinya lingeri semua."Devan pun melihat koper milik Seika, padahal kemarin dia melihat sendiri Seika memasukkan beberapa buah baju miliknya ke dalam koper untuk dipakai bulan madu di Bali. Namun, k
Baca selengkapnya
59. Pulang
"Mmhh ...." Tubuh Seika meremang hebat. Wajahnya semakin memerah ketika suara ciumannya dan Devan tertangkap oleh indera pendengarannya. Dia ingin segera dipuaskan oleh Devan yang sekarang sedang menindih tubuhnya.Lenguhan Seika yang tertelan dalam ciuman membuat suasana semakin terasa panas. Devan bahkan tidak bisa menahan tangannya untuk memberikan sentuhan lembut pada paha mulus Seika yang tertutupi gaun tidur."Erngh ...." Devan melepas pagutan bibirnya ketika mendegar erangan halus yang keluar dari bibir mungil Seika. Seika pun segera menarik napas sebanyak mungkin untuk memasok oksigen ke dalam paru-parunya. Devan kembali mendekat, menepis jarak di antara mereka lantas menyatukan kembali bibir mereka. Seika memejamkan kedua matanya perlahan ketika Devan menyusupkan lidah ke dalam mulutnya. Mengobrak-abrik dan menginvasi seluruh bagian dari mulutnya dengan begitu lembut dan penuh perasaan. Lenguhan itu lolos begitu saja dari bibirnya karena Devan tiba-tiba meremas dadanya denga
Baca selengkapnya
60. Cemburu
"Cherry mau masak apa?""Susu.""Susu tidak dimasak dong, Sayang."Seika tersenyum mendengar jawaban yang keluar dari bibir mungil Cherry. Ternyata menemani Cherry yang sedang bermain masak-masakan rasanya cukup menyenangkan, apalagi mainan yang Devan beli untuk Cherry mirip sekali dengan alat-alat dapur yang asli. Ukurannya bahkan sesuai dengan tubuh Cherry yang kecil.Devan mematikan laptopnya, kemudian meletakkan benda itu di atas meja. "Kalau tidak dimasak, harusnya diapakan?""Silly questions!" Seika refleks melempar bantal yang ada di dekatnya ke arah Devan. Untung saja Devan berhasil menangkapnya."Mas kan, tanya serius.""Ish! Nyebelin!" Seika mengerucutkan bibir kesal.Devan terkekeh pelan melihat semburat merah yang menghiasi wajah cantik Seika. Sepertinya menggoda Seika akan menjadi hoby barunya mulai sekarang."Cherry, susunya sudah jadi belum?""Sebentar lagi, Pa."Devan mengembuskan napas panjang. Akhir-akhir ini dia jarang sekali menghabiskan waktu bersama Seika karena
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status