All Chapters of Aku, Kamu & Buku Nikah: Chapter 91 - Chapter 100
103 Chapters
91. Panutan
Usia kandungan yang semakin besar membuat wanita pincang itu sulit bergerak. Bahkan di hari wisudanya ia berjalan pelan hingga ditunggu orang-orang, sangat hati-hati supaya tidak terjatuh di tangga. Saat itu Jexeon melihat kegembiraan di mata Yua, istri yang tengah mengandung itu memakai toga. Foto bersamanya dan sekarang dipajang di dinding. Bersanding dengan foto pernikahan. "Kalian jangan menyusahkan Yua." Jexeon mengusap perut Yua, sudah memasuki bulan ke tujuh. Acara tujuh bulanan kemarin berjalan dengan lancar. Ia tidak menyangka akan memiliki keluarga sendiri. Beberapa bulan lalu ia bekerja keras untuk membuat kedamaian ini, membebaskan diri dari cengkraman Pram. Itu bukan hal yang sulit baginya, dari dulu posisinya setara dengan Pram meskipun Pram anak dari Tuan besar. Jexeon langsung mengadakan rapat bersama Lazio dan Elgar, tim terbaiknya. Menjalankan rencana setelah berpikir matang. "Apa rencanamu?" tanya Lazio, menyisir rambutnya yang semakin panjang menggunakan jari
Read more
92. Kabur
Lewat kekuasaan Ghurair, 10 tukang pukul berpangkat letnan keluarga Siluet mampu dibebaskan. Pram sangat senang mendengar hal itu, berharap bisnis haramnya di Dubai akan berjalan lancar kembali. Sayangnya tidak semudah itu, Jexeon menjalankan rencana selanjutnya. Membuat markas Siluet hancur. Menghanguskan semua berkas penting dan meninggalkan jejak remakan CCTV, itu adalah rencana untuk mengadu domba.Jexeon, Elgar dan Lazio mengenakan pakaian ala keluarga Yen. Mengendap-endap menuju pintu keluar setelah menembaki para tukang pukul. Hal yang sulit adalah Jexeon tidak boleh melakukan pertarungan jarak dekat. Gerakannya bisa ketahuan. Pria yang tidak ahli menembak itu terpaksa harus menggunakan pistol."Sial, mereka tidak ada habisnya." Lazio terus menembak menggunakan dua pistol. Bahkan si penembak jitu saja sudah kualahan.Sementara tembakan Jexeon terus saja meleset, dia tidak ahli menembak. Bisa dibilang itu adalah kelemahannya. "El, kapan bomnya meledak?" tanya Jexeon dengan na
Read more
93. Rem
Lazio langsung mengerem mendadak, hampir menabrak mobil kecil yang ada di depan mereka. Tidak ada yang memakai sabuk pengaman membuat jidat mereka hampir kejedot."Lihat ke depan, Bangsat! Akh." Jexeon terlihat sangat kesakitan. "Kau gila, bagaimana bisa kau punya anak?" tanya Lazio kesal. "Itu karena kecebongku normal!" jawab Jexeon masih emosi."Kau sungguh gila!" Balas Lazio.Mobil melaju lebih pelan, Lazio masih tidak habis pikir. Dunia mereka berbeda dengan Yua, tidak bisa hidup normal. Memiliki keluarga berarti harus siap memiliki kelemahan. "Berarti sebentar lagi aku punya ponakan dong?" tanya Elgar. Tidak ada yang menanggapi. Mobil melaju dengan kecepatan tinggi, Lazio terlihat begitu kesal mendengar kehamilan Yua. Bukan karena dia memiliki perasaan kepada wanita itu, hanya saja tindakan Jexeon dengan menghamili Yua sama saja membuat wanita itu berada dalam bahaya. Ia kesal karena Jexeon tidak berpikir sampai ke sana. "Apa kau sadar sudah membuat Yua dalam bahaya? Apa kau
Read more
94. Gedung
Suasana kelas begitu tenang, guru menjelaskan tentang hidrokarbon dan minyak bumi, pelajaran kimia dari Pak Ridwan selalu menjadi hal paling menegangkan. Elgar melirik Arjun, ia menyangga kepalanya malas. Sahabatnya itu terlihat antusias dalam belajar. Selalu bilang ingin ranking satu, menggeser posisinya.Dia berbeda dengan Arjun ataupun anak normal lainnya, baginya sekolah hal yang membosankan, tidak penting. Rangking satu memang sudah seharusnya miliknya.Semua hal terlalu mudah bagi Elgar, nilai, kepopuleran dan mendapat keistimewaan dari guru. Baginya tidak seru, tidak menantang. Dia bosan. "Pak, izin ke toilet." Elgar mengangkat tangan. Pak Ridwan menghentikan penjelasannya dan menjawab, "Cepat." Elgar berjalan santai keluar kelas, suasana sekolah selalu seperti ini, tidak ada yang menarik. Andai Jexeon tidak menyuruhnya sekolah, sudah pasti ia keluar dari dulu. Tidak peduli tentang ijazah atau apapun. Baginya menjalankan misi bersama Jexeon dan Lazio jauh lebih asik.Dia be
Read more
95. Tante Amel
Elgar tidak jadi mengambil pistol, dia berlari ke gedung. Mulai meretas semua CCTV dan mengarahkan komplotannya yang ada di dalam untuk keluar dengan selamat. Peluhnya menetes, baju putih abu-abu penuh dengan keringat. Jantungnya berdebar kencang, bunyi tembakan terus bersautan. Misi penyelamatan Yua sangat menegangkan. Pasalnya selain sulit, keadaan kakak perempuan Arjun itu tengah hamil 8 bulan. Dari earphone Elgar mendengar instruksi dari Jexeon, "kami sebentar lagi berada di luar. Cepat bawa mobil kemari!" Elgar menutup laptopnya, ia berlari ke arah mobil dan mengendarainya, berputar ke arah belakang gedung. Bersiap menerima penumpang setelah menembaki orang-orang yang menghalangi. Jexeon menggendong Yua sembari berlari ke arah mobil, dilindungi beberapa orang yang Elgar tahu itu adalah mantan anggota Gengster Singa Hitam. Mereka menginstruksikan supaya Jexeon pergi duluan. Orang-orang akan melindunginya sampai benar-benar aman. "Jalan!" Perintah Jexeon setelah berhasil masuk
Read more
96. Senja
Kalau Jexeon harus menghentikan perasaannya sekarang, sepertinya ia akan mati. Dia tidak menyangka akan memiliki perasaan sedalam ini kepada Yua. Dia tidak tahu bahwa es akan meleleh jika disinari matahari terus menerus. Senyuman, perhatian dan kehangatan Yua tidak disangka bisa meluluhkan lantahkan dinding esnya. Membuat perasaannya cair dan dihangatkan oleh cinta. Cinta yang setiap hari mengalir sempurna tanpa bisa dicegah kini menimbulkan efek, yakni rasa sakit. Jexeon menutup wajahnya dengan tangan. Melihat Yua terluka sungguh merobek hatinya. Terasa seperti tubuhnya yang tercabik-cabik. "Maaf," kata yang selalu dia ucapkan selama Yua kritis. Andai kalimat itu bisa mengulang waktu, dia akan memilih tidak melamar Yua. Menjauhkan wanita itu dari hidupnya yang kacau. Hari kelahiran bayinya yang seharusnya sebulan lagi terpaksa dipercepat. Bayi kembar berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, kecil mungil mirip Yua. Jexeon bingung harus bahagia atau sedih. "Mas Iyon bakal nyusul
Read more
97. Perjalanan Pulang
Wilayah Indonesia begitu luas dan indah, Jexeon baru sadar setelah berkelana di pulau Sumatra selama dua tahun. Meninggalkan tanah kelahiran sekaligus anak dan istrinya. Dia pergi dengan tujuan menyelesaikan masa lalu, menata hidupnya supaya tidak ada lagi yang tersakiti. Terutama anak-anaknya di masa depan. Ia tidak ingin masa lalunya menyulitkan kedua anaknya dan Yua. Dalam perjalanannya, ia baru sadar bahwa negaranya sendiri jauh lebih indah dari semua negara yang pernah dia datangi. Dari dulu Jexeon sering keluar negeri untuk urusan bisnis dan tugas dari Tuan Besar, pekerjaan utamanya di Siluet adalah meretas data musuh, mengirimnya ke Lazio dan tim IT. Ia juga ahli pertarungan lapangan, tidak kalah dengan para tukang pukul. Posisinya setara letnan. Tepat berada di bawah kepala tukang pukul keluarga Siluet. Ada cerita tentang kedekatannya dengan Tuan Besar hingga ia diangkat menjadi anak. Di usia 19 tahun, Tuan besar diculik keluarga Pigel. Mereka meminta tebusan dengan jumlah
Read more
98. Sedang Menunggu
Las Vegas adalah kota terpadat di negara bagian Nevada, ibu kota Clark County, Amerika serikat. Ini adalah pertama kalinya aku mengunjungi kota yang terkenal karena sejumlah resor kasino dan hiburan sejenisnya. Lampu kota Las Vegas bersinar terang, gedung pencakar langit berdiri kokoh. Keindahan kota dapat aku lihat dari lantai 25 apartemen milik Tante Amel. Jendelanya dibuka, membuat angin musim panas masuk ke dalam. Aku memejamkan mata, merasakan angin itu menerpa wajah. Rambutku yang lurus panjang tertiup angin, berkilau indah terkena pantulan lampu. Rambut itu yang setiap malam Jexeon cium karena suka aromanya. Awalnya aku pikir ia yang sudah tobat tidak suka dengan kota ini. Namun, ternyata dia memang tidak berniat datang. Pria itu meninggalkan kami dengan menitipkan surat pada Tante Amel. Berulang kali aku mencoba menghubunginya. Bahkan menanyakan keberadaan Jexeon pada Lazio dan Elgar. Aku kehilangan Jexeon seperti orang yang hilang akal."Teman macam apa kalian tidak tahu
Read more
99. Cari Kesempatan
Hidup memang seperti ini, orang-orang datang dan pergi. Perbedaannya hanyalah kesan. Saat masih bersama apakah berkesan sampai tidak sanggup melupakan atau hanya berlalu tanpa ingin dikenang. Aku dan Roan sudah memilih jalan berpisah tanpa harus diingat kembali. Kenangan berupa cincin pertunangan tidak begitu berarti. Pertunangan bukanlah janji suci yang mengikat hati sampai ke akhirat. Roan hanyalah salah satu pria yang pernah hadir sebagai calon suami, tidak lebih dari itu. Perasaanku padanya padam sejak melepas cincin pertunangan di gedung Nathanael.Akhir cerita bersama Roan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Jexeon. Suamiku itu pergi dan menyuruhku tidak menunggu. Mereka sungguh bersaudara. Bagaimana bisa dua saudara itu sama-sama mencampakkanku? Namun, ada sedikit perbedaan antara Roan dan Jexeon, janji Jexeon padaku disaksikan Tuhan. Cinta di antara kami juga membuahkan dua bayi kembar, anak hasil persatuan raga dengan bumbu cinta. Hubungan kami tidak bisa hanya menjadi ke
Read more
100. Buku Nikah
Malam ini Jexeon duduk di atas mobil camping sembari makan mie instan. Matanya memandang langit. Bulan sabit dengan bintang di sekitarnya. Terlihat indah menghiasi langit.Sudah 3 tahun dia meninggalkan Yua dan si kembar, besok ia akan kembali ke Jakarta. Memulai hidup baru tanpa masa lalu.Semua masa lalu telah dia singkirkan, termasuk uang haram hasil mencuri. Dia menjual semuanya dan diberikan kepada fakir miskin. Sebagian digunakan menyekolahkan anak-anak kurang mampu. Setahun lalu uangnya habis. Jexeon menjadi sangat miskin.Hidup tanpa uang adalah sesuatu yang tidak mungkin, Jexeon mencari cara menghasilkan uang dengan cara halal dan tanpa merugikan orang lain.Dia juga membuka jasa mengembalikan data perusahaan yang hilang, data yang diretas ataupun membantu KPK dalam menelusuri data para koruptor. Pekerjaan di bidang IT terbilang lancar sebagai sosok misterius. Ia menerima bayaran mahal, lalu dikumpulkan dan diberikan kepada Elgar. Di penthouse sana, Elgar mengelola uang Jexeo
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status