All Chapters of Abang Ojek VS Ibu Polwan: Chapter 71 - Chapter 80
303 Chapters
Bab 71: Menghadap Komandan
Bab 71: Menghadap Komandan  “Mbak!” panggil sebuah suara dari belakang.Serentak Karin menghentikan langkah dan balikkan badan. Ia tersenyum melihat Olive yang berlari-lari kecil ke arahnya. Setelah sampai di depannya, Olive mengangkat tangan untuk hormat.“Sudah, ah,” kata Karin, “jangan terlalu formal kalau cuma kita berdua.”Olive tersenyum. “Apa kabar, Mbak?” Sapanya pada Karin.“Baik, Alhamdulillah.”“Mbak sudah masuk hari ini, toh?”“Iya, Olive. Cuti Mbak sudah habis.”“Dari jauh tadi aku melihat mobil Mbak, makanya langsung aku samperin ke sini.”Karin memperhatikan sebentar seragam polisi yang dikenakan Olive, dengan logo kesatuan Lalu Lintas yang ada di lengan kanannya.“Jadi, bagaimana, Mbak?”“Bagaimana apanya?”“
Read more
Bab 72: Jejak Foto
Bab 72: Jejak Foto Jam dinding di warung kopi Bang Fahmi sudah menunjukkan angka pukul lima sore ketika Aje menghentikan motornya di depan warung yang telah menjadi base camp Ayo-Jek itu.Ia memasuki warung dan duduk di salah satu kursi yang menghadap persis ke arah jalan.“Ngopi, Je?” Sapa Bang Fahmi sang pemilik warung.“Iya, Bang. Gulanya dua sendok ya Bang.”“Tumben.”“Hem-hem, lagi pengin yang manis-manis.”“Kenapa?”“Karena belakangan ini hidupku terasa pahit.”“Hahaha!”Bang Fahmi membawa gelak tawanya itu ke belakang. Selang dua menit kemudian lelaki berpostur pendek sedikit gemuk itu kembali lagi dengan membawa secangkir kopi untuk Aje.“Bagaimana hasil ngojek kamu hari ini? Banyak orderan?”“Alhamdulillah, Bang, ada juga rezeki y
Read more
Bab 73: Ternyata, Dia Duda!
Bab 73: Ternyata, Dia Duda!  “Ini adalah putri Aje!” Pekik Karin dalam hati.Pantas saja Karin kesulitan mencari facxbook Aje. Ternyata driver ojek itu menggunakan nama profil yang tidak sesuai dengan nama aslinya. Yaitu,  “ARA..,”Ara? Batin Karin bertanya-tanya.Hanya satu kata, dan hanya tiga huruf?“Baiklah, nanti malam aku sambung lagi di rumah. Aku akan mencari informasi tentang Aje ini sampai mendetil.” ******** Perjalanan pulang kali ini Karin tempuh dengan perasaan yang sedikit ganjil. Bercampur baur dengan sesuatu yang baru, dan itu amat mendominasi, yaitu semangat.Ya, ia begitu bersemangat karena ada sebuah rencana yang telah menunggunya malam ini.Saking bersemangatnya, ia bahkan tidak menuntaskan makan malamnya bersama keluarga. Tentu saja hal itu membuat kedua orang tuanya heran
Read more
Bab 74: Mau Sarapan Apa?
Bab 74: Mau Sarapan Apa?  DUA HARI KEMUDIAN.., “Cukup dua orderan saja,” kata Hekal dalam hati.Ia pun segera mematikan aplikasi driver Ayo-Jek-nya, lalu memasukkan ponsel ke saku celana.Usai menyelesaikan orderan yang kedua tadi, Hekal pun meluncur bersama sepeda motornya, menembus gelap malam Bandar Baru yang disemarakkan oleh lampu-lampu kota.Mengapa Hekal ingin cepat pulang? Tidak biasanya toh? Ini belum lagi pukul delapan malam. Jawabannya tentu saja ada di dalam hati sang teknisi Naikin sekaligus driver Ayo-Jek ini.“Malam akhir pekan, alias malam Minggu, banyak pasangan muda-mudi yang keluar untuk ‘halan-halan’, kongkow-kongkow berpasangan, duduk-duduk berpacaran..,”Hekal yang lajang dan jomblo ini, tentu saja merasa iri, plus cemburu. Emosi juga, iya.Sebab, seorang gadis yang diam-diam dia sukai pastinya juga sedan
Read more
Bab 75: Yang Mungkin
Bab 75: Yang Mungkin  “Ya sudah, mie goreng saja.”“Apalagi mie goreng! Banyak minyak, banyak lemak, nanti kamu endut!”Sekali lagi Hekal melepaskan ponselnya dari telinga. “Apa-apaan sih dedemit ini?? Sok perhatian banget!” batinnya.“Aduh, Liv, aku jadi bingung nih.”“Nah? Wong tinggal sebut saja kok bingung?”“Hemm.., hemm..,” Hekal semakin bingung, pada banyaknya pilihan menu sarapan di dalam imajinasinya.“Ini saja, Liv, lontong Medan.”“Waduh, Kal, lontong Medan ya? Di sekitar rumahku tidak ada yang jual lontong Medan.”“Perasaanku tadi, kamu bilang mau bikinin, bukan mau beliin..,”“Bikinin? Mana ada aku bilang begitu!”“Ada, Liv, tadi kamu bilang bikinin. Bi.., Ki.., Nin..,”“Yee.., ngawur! Aku bilang tad
Read more
Bab 76: Waalaikum Sayang
Bab 76: Waalaikum Sayang  Hekal sedang duduk pada sebuah kursi yang ada di teras depan rumah Olive ini. Beberapa saat sebelumnya, ia memang telah dipersilahkan oleh ibunda Olive, yang tadi juga membukakan pintu pagar untuknya.Hekal memang tidak pernah cacat dengan janjinya. Berbekal share location yang diberi Olive tadi malam, pukul delapan tepat ia memang sudah sampai di sini.Perlengakapan maintenance alat electronik miliknya pun sudah ia bawa. Semuanya ada di dalam toolbox kecil yang kini ia letakkan di lantai teras, dekat kakinya.Hekal mengedarkan pandangannya ke sekitar, pada halaman rumah Olive yang tampak cukup asri ini. Ada beberapa pohon sebagai peneduh. Sementara di hampir semua pojoknya banyak bunga-bunga yang tertata cantik.“Hekal..,” sapa ibunda Olive yang muncul lagi di ambang pintu depan.Hekal pun menoleh pada asal suara.“Ya, Bu?” Sahutnya
Read more
Bab 77: Mata Yang Indah
Bab 77: Mata Yang Indah  Usai bersarapan itu, Hekal segera meminta pada Olive untuk ditunjukkan mesin cuci yang rusak. Sang Polwan ini pun membawa Hekal menuju ke ruang cuci yang letaknya ada di belakang.“Ini, Kal,” tunjuk Olive pada sebuah mesin cuci bermerek Zharp.  Hekal mencermati sebentar kondisi fisik mesin cuci yang kelihatan masih cukup prima itu. Umurnya sendiri, Hekal taksir belum lebih dari satu tahun. Bahkan di beberapa bagian, plastik pembungkus covernya masih ada.“Rusaknya kenapa?” Tanya Hekal sembari berjongkok. Tangannya menurunkan kotak toolbox yang tadi dia bawa, lalu mengeluarkan dua macam obeng dari dalamnya.“Manalah aku tahu, Kal. Tiba-tiba saja dia mati.”“Maksud aku, apakah ada gejala-gejala sebelumnya?” Tanya Hekal lagi, sambil membuka baut sekrup pada penutup cover belakang mesin cuci.“Ih, kamu
Read more
Bab 78: Balada Belek
Bab 78: Balada Belek  “Mmm.., mata kamu itu..,”“Iya, ada apa dengan mataku?”“Ada beleknya.”Olive terkejut bukan kepalang.“Aaakh! Masak sih?” Pekiknya pula.Sontak saja sang Polwan ini merasa panik. Malunya ia sekarang bukan buatan. Maka cepat ia menggerakkan tangannya naik, lalu jari telunjuknya menggosok-gosok bagian ujung dari matanya yang kanan.“Bukan yang kanan, Liv, tapi yang kiri.”“Oh,”Olive semakin panik saja. Dengan cepat ia pindahkan jari telunjuk yang menggosok tadi ke mata kiri.“Eh, maaf, Liv, bukan yang kiri, tapi yang kanan.”Oh, Olive semakin malu bin panik.“Tidak ada pun!” Katanya sambil tetap menggosok.“Yaaah.., terlambat, Liv! Beleknya sudah masuk lagi!”“Hekaaaal..!” Pekik Olive sejadi-jad
Read more
Bab 79: Step
Bab 79: Step  Olive ingin menanyakan sesuatu pada Hekal. Tetapi, apakah itu?Hekal.., kamu sudah punya pacar?Naaah.., itu! Itu dia! Itulah pertanyaan yang ingin ia ajukan pada Hekal!Akan tetapi, detik selanjutnya Olive malah merasa ragu. Kurang etis, pikir sang Polwan ini tiba-tiba. Ia khawatir Hekal nanti menyangka dirinya terlalu ‘agresif’, begitu.Maka seketika itu juga Olive membelokkan rencana pertanyaannya tadi ke arah yang lain. Terlebih dulu menghiriup nafas ia pun bertanya.“Oh ya, tentang bahasa isyarat tadi.”“Hem-hemm, kenapa?”“Ini ada kaitannya dengan adik kamu yang, maaf, yang tunarungu itu. Eh, siapa namanya?”“Eca.”“Oh, iya, Eca. Nah, aku penasaran, Kal. Aku pengin tahu. Bagaimana kalian semua, kamu, ibu kamu, dan adik-adik kamu itu berkomunikasi. Sementara di situ ada Eca yang
Read more
Bab 80: Dalam Unggahan Facxbook
Bab 80: Dalam Unggahan Facxbook Dada sang Polwan ini sampai menggemuruh. Hingga tanpa terasa air matanya mulai berlinang, dan lantas jatuh satu persatu. Sekali lagi Karin membaca postingan yang pernah Aje buat dulu.  “Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah.., Engkau masih mengizinkan kami untuk bersama..,”Itu adalah sebuah kalimat yang Aje tulis pada sebuah foto, yang ia unggah sekitar dua bulan lalu. Foto itu sendiri menampilkan dirinya yang sedang berbaring sembari memeluk Tiara. Keduanya, ayah beranak ini, tak berbaju.Tiara tampak tengah tertidur, tengkurap di atas tubuh ayahnya itu. Matanya terpejam, dan wajahnya lucu, meski juga tampak pucat, lelah dan kepayahan.Tentu saja foto dan caption itu mengandung makna yang sangat dalam, dan rupanya unnggahan itulah yang paling banyak mendapat komentar dari rekan-rekan Aje sesama driver ojek online.Semuanya, komentar-koment
Read more
PREV
1
...
678910
...
31
DMCA.com Protection Status