All Chapters of BENIH MAJIKAN DI RAHIMKU: Chapter 21 - Chapter 30
61 Chapters
Bab 21
Saat melihat Sandra rasanya Ayla begitu malu hati pada majikan wanitanya. Wanita cantik itu percaya begitu penuh padanya, tapi lihatlah apa balasan yang dia beri? Mengkhianati dan mencuri suaminya. Gadis itu hanya mengangkat barang-barang mereka untuk berlibur selama satu minggu. Menyewa sebuah villa di pinggir pantai dan mereka bisa berjalan kaki ke sana menikmati liburan yang private karena ini adalah villa private. Terlalu banyak berpikir Ayla sampai tersandung kaki sendiri. Perasaan bersalah itu terus menggerogoti dirinya, walau dirinya telah masuk dalam lingkaran setan dan tak ada jalan keluar dari semua ini. "Awhhh!" Gadis itu meringis memeriksa jempol kakinya. Dia sedang membawa masuk koper Sandra berwarna merah ke kamar utama. Bukan hanya mereka bertiga yang liburan karena banyak keluarga Sandra dan Auden turut hadir membawa pasangan masing-masing. "Onty! Onty, oke?" pekik Lionel. Bocah tiga tahun menggemaskan dengan pipi bulat merah seperti tomat mendekati Ayla. Tangan
Read more
Bab 22
Auden menarik tubuh kecil Ayla di pangkuannya. Dengan susah payah Ayla menelan ludah, tanpa sadar mengalungkan tangannya di leher Auden. Entah kenapa keintiman ini membuatnya takut, tapi merasa nyaman di saat bersamaan. Tangan Auden terulur sambil menyampir rambut Ayla ke belakang, persis seperti yang laki-laki itu lakukan pada istrinya tadi. Dia selalu tak sanggup berkata-kata saat berhadapan dengan pria ini.Auden menempelkan keningnya dengan kening Ayla. "Dingin?" tanya pria itu. Ayla menggeleng, sebenarnya mulut Ayla ingin sekali bertanya kenapa pria ini menyusulnya daripada bermesraan dengan sang istri. Pertanyaan-pertanyaan ini yang selalu membuatnya ketakutan dan merasa jadi jahat. Ayla tidak pernah menginginkan di posisi seperti ini, alasan keretakan tiang kokoh yang telah lama dibangun. Auden berhasrat untuk gadis ini, walau cintanya untuk sang istri tidak akan pernah pudar. Masih menelan ludah dengan susah payah, kedua insan ini kembali terdiam. Hanya deburan ombak ya
Read more
Bab 23
"Fuck! Bodoh! Bodoh!"Berkali-kali dia mengumpat sambil menyugar rambut, terlalu menuruti nafsu hingga tak sadar dengan keselamatan gadis ini."Ahhhh! Sakit!" Ayla masih merintih, meringkuk di atas batu tajam sambil memeluk perut bawahnya.Auden masih saja mengumpati kebodohannya, pergi membawa gadis ini ke rumah sakit dia akan ketahuan, atau membiarkan saja di sekarat dan bersikap semuanya baik-baik saja. Semuanya akan aman, karena setelah gadis ini keguguran dia akan bebas dari tanggung jawab dan Sandra tidak akan pernah tahu apa yang terjadi.Setan dan malaikat beperang sekarang mana yang akan menang.Masih berdiri di kegelapan yang remang-remang."Ahhh! Please," rintih Ayla. Dia sudah tak kuat dengan rasa sakit. Rasanya seperti perut bawahnya disayat-sayat dan juga diblender secara bersamaan.Masih dengan penerangan seadanya keringat sebesar biji kopi membasahi wajah Ayla."Fuck! Persetan dengan semuanya!"Malaikat menang!Dengan cepat Auden langsung membawa tubuh Ayla dengan gaya
Read more
Bab 24
Napasnya tercekat, tenggorokan terasa seperti dicekik hingga kesulitan untuk bernapas. Dia benar-benar pasrah pada hidupnya, bahkan sekedar membuka suara saja rasanya sudah tak sanggup. Ayla hanya terdiam di tempat. Tolong cabut nyawanya sekarang, dia tak sanggup saat semuanya sudah terbongkar seperti ini. Hanya dengan gerakan matanya, dia mencoba mencari keberadaan Auden. Mungkin pria itu bisa menolongnya sekarang, sang majikan hanya duduk di pojokan dengan wajah kusutnya. Seluruh pasang mata melihat ke arahnya seolah menanti jawaban, masih dengan susah payah Ayla menelan ludah dengan degupan jantung yang rasanya pindah alam. Kepalanya terasa berdenyut hebat merasa jika ini adalah hari penghakiman. "A-aku—" Mendadak lidahnya kelu, dengan cepat Ayla memalingkan wajah saat sangat majikan wanita menatapnya menanti jawaban. "Sayang, aku pikir biarkan dia beristirahat dulu." Entah harus disebut laki-laki ini malaikat atau setan karena telah menolongnya dari situasi mencekam
Read more
Bab 25
"Listen! Aku sangat mencintai istriku. Aku tidak pernah mengecewakannya selama ini, dan tidak akan pernah mengecewakannya," ucap Auden dengan wajah mengeras sambil meremas bahu Ayla. Gadis itu menelan ludah kasar dengan wajah pias. Ada perasaan tercubit yang tak bisa dia ungkapkan. "Selesaikan pernikahan satu tahun ini dan kamu harus pergi jauh." Tubuh Ayla terasa begitu ringan, jangan tanyakan lagi air mata yang terus mengalir. Entah kenapa dia merasa begitu kecewa yang tak dapat dijelaskan. "Aku akan pergi," tekadnya dengan bibir bergetar. Auden melepaskan cengkraman itu sambil menyugar rambutnya frustrasi. Dia tak pernah menginginkan berada di situasi sulit seperti ini, melukai dua wanita tanpa sadar. Rasanya tidak akan sanggup melihat istri tercinta terluka. Sandra tidak pernah mengeluarkan air mata karenanya kecuali air mata kebahagiaan. Segala kebahagiaan dan kesempurnaan yang mereka rasakan kini perlahan memudar. "Aku akan pergi," angguk Ayla tersenyum getir. "Arrrrgggh
Read more
Bab 26
Berjalan tanpa arah dengan keadaan perut kosong dan hati yang berdarah-darah. Ayla tanpa arah sekarang, berkali-kali dia terantuk kakinya sendiri karena pandangan kabur oleh airmata.Benar-benar tanpa arah. Bahkan jika ada ujung dunia dia akan berlari ke sana.Kepalanya menengadah ke atas melihat betapa jernihnya langit dengan taburan bintang yang banyak. Merasa hidupnya sia-sia, tanpa arah.Kakinya terasa perih karena lecet, entah sudah berapa jam dia berjalan tanpa arah di penerangan remang-remang. Sempat terlintas di pikirannya agar benar-benar pergi dari dunia kejam ini."Eden, maafkan Mama. Tadinya Mama pikir kehadiran kamu bisa jadi penyejuk, sekarang semuanya semakin runyam. Tidak ada satupun yang menginginkan kita," isak ibu hamil itu sambil mengelus-elus perutnya. Sebenarnya dia kembali merasakan kram di bawah perut, tapi itu tidak penting sekarang.Dia benar-benar tanpa arah, entah harus ke mana sekarang.Lagi-lagi dia berada berada di pihak yang lemah dan salah, membuatnya
Read more
Bab 27
"Mama!"Suara tawa disertai dengan suara menggemaskan itu membuatnya tersenyum dengan perasaan bangga tiada tara."Eden!" panggil Ayla."Mama!"Anaknya laki-laki, tampan dan menggemaskan seperti Lionel. Ayla masih menunggu Eden yang berlari kecil ke arahnya. Selalu merasa berada di taman surga saat putranya berada di sekeliling.Wanita itu masih menunggu dengan hati berbunga-bunga, walau tidak ada yang pernah menginginkan bayinya dia akan selalu menyanyangi Eden seluas samudera."Come to Mama. Hanya kita berdua, tapi kita akan selalu bahagia."Ayla berjongkok menyambut sang putra, tapi tunggu punya tunggu Eden tak pernah sampai padanya."Sayang? Kenapa?" tanya wanita itu terheran-heran. Bayinya masih berlari dan tertawa dengan begitu merdu tapi kenapa tidak pernah sampai padanya?Ada perasaan sedih yang membuat Ayla terduduk sambil memegang dadanya.Dia terasa dekat tapi tak bisa digapai. Ini aneh! Sungguh perasaan aneh ini terasa menyiksa.Masih setia berjongkok menanti sang buah hat
Read more
Bab 28
"Fuck!" Umpatan itu meluncur dari bibirnya sembari menyugar rambut frustrasi.Dokter dan perawat masuk kembali membawa alat perang untuk mengangkat janin di perut Ayla.Tak bisa mengambil keputusan Auden berdiri gelisah mengejar istrinya atau menunggu Ayla sadar yang sedang berjuang antara hidup dan mati.Sial! Dia benar-benar terjebak sekarang.Saat tangannya meraba kunci mobil akhirnya dengan cepat Auden meluncur, berlari secepat cheetah mengejar Sandra. Wanita itu nomor satu di atas nyawanya."Crap!" umpatan kembali dilontarkan saat melihat mobil yang keluar dari gerbang melaju dengan begitu cepat.Auden tak dapat membayangkan kesakitan dan kecewanya Sandra pada dirinya sekarang."Shit! Shit! I'm sorry, Mi Amor."Bahkan detik ini dia tidak peduli jika Ayla dan bayinya pergi. Mereka hanya orang baru di hidupnya, sedangkan Sandra nyaris seumur hidup bersamanya.Melaju dengan kecepatan rata-rata bahkan diklakson berkali-kali membuat Auden tak peduli."Sialan semuanya."Satu tangannya
Read more
Bab 29
"Aku mau cerai! Tidak ada lagi alasan buatku untuk bertahan!"Setiap ucapan yang keluar dari mulutnya bak mata pisau yang membunuhnya secara perlahan. Auden benar-benar kehabisan kata bahkan sekedar menelan ludah saja rasanya tak sanggup. "Sayang, maafkan aku juga pada akhirnya aku hanya memberi air mata kekecewaan. Saat mengenalmu aku sudah berjanji hanya memberi air mata kebahagiaan dan sekarang aku melanggar janji tersebut." "Jangan bicara! Aku benci apa pun yang ada pada kamu!" sentak Sandra kasar. Rasa ingin mengamuk, ingin bunuh orang, rasa benci semua menjadi satu. Setiap helaan napas yang ia embuskan terus menyayat-nyayat perasaannya. Wanita itu menutup mata meresapi kesialan yang menimpa hidupnya, entah bagaimana dia kembali menata semua kehancuran ini. "Sayang...," tegur Auden pelan. Dia berusaha untuk mendekat walau Sandra memberi syarat agar jangan mendekat ke arahnya. Saat keduanya bertatapan dia masih belum percaya dengan apa yang terjadi. "Belasan tahun hidup b
Read more
Bab 30
MENGANDUNG KEKERASAN EKSTRIM. SKIP KALAU TAK KUAT BACA! ______Merasa ada yang kosong Ayla membuka mata dengan debaran jantung yang tak dapat ditahan.Seluruh ketakutan yang dia simpan sendirian selama ini akhirnya terjadi di depan. Dia menatap penuh ketakutan pada sangat majikan wanita yang entah sejak kapan sudah berdiri di depannya.Tak ada tatapan kelembutan di sana, tapi seorang iblis dengan sayap panjang mengepak yang siap melenyapkan nyawanya detik ini.Sandra menggepalkan tangan kuat, sebentar lagi jalang kecil ini akan hancur berkeping-keping di tangannya dan yang dia inginkan hanyalah memohon kematian secepatnya.Kali ini tidak ada ampun, terbayang di otak Sandra bagaiamana dua manusia hina ini bisa mengkhianati dirinya. Saling telanjang berbagi keringat bahkan sampai jadi anak.Selamanya dia akan terus teringat pengkhianatan ini, suaminya tega berselingkuh dengan pembantu mereka yang dia anggap seperti anak sendiri bahkan sampai hamil.Bagaimana mungkin dia akan melihat se
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status