All Chapters of Jatuh Talak Saat Hamil: Chapter 21 - Chapter 30
50 Chapters
bab 21
Mungkin karena sudah lelah bermain dengan pak Andre, Alvin sampai tertidur pulas di pangkuan pak Andre."Maaf membuat bapak repot, dan makasih karena sudah mau bermain dengan Alvin" ujar ku. "Ya, sama-sama," jawabnya dengan suara dingin dan ekspresi datar nya. Kenapa sikap pak Andre kepada ku sangat lah berbeda, jika berbicara dengan orang lain dia akan ramah dan sopan, tapi kenapa jika berbicara pada ku sikap nya selalu dingin dan datar, sikap nya memang tak bisa di tebak. "Kapan-kapan jika saya ingin mampir ke sini lagi boleh kan buk," Ujar pak Andre bertanya pada ibu, "Boleh banget nak Andre pintu rumah Ibu selalu terbuka,kapan pun nak Andre ingim mampir silahkan saja," Ujar ibu pada Pak Andre. Melihat interaksi Pak Andre yang sangat hangat pada ibu, entah kenapa hanya padaku yang bersikap dingin seperti itu. "Ya sudah saya pulang dulu ya buk," pamit pak Andre sambil mencium punggung tangan ibu."Ya, hati-hati di jalan nak," ucap ibu. "Ya bu terima kasih," balas Pak Andre
Read more
bab 22
Bab 22"Cepat tanda tangan surat kontrak ini" ujarnya sambil menyodorkan sebuah kertas pada ku. Hah? Surat kontrak seniat itukah pak Andre ingin menjadikan ku pacar kontrak nya sehingga menyiapkan surat perjanjian seperti ini. Aku pun mengheka nafas kasar, lalu meraih surat yang di sodorkan pak Andre, dan menbaca isi di dalamnya. 1) (Pihak kesatu berhak melakukan apa pun terhadap pihak kedua) 2) (pihak kedua tidak boleh membantah setiap perintah yang di lontakan oleh pihak kesatu) 3) (Dan apa bila pihak ke satu membutuhkan bantuan maka pihak kedua harus selalu siap)4) (Jika pihak kedua tak patuh atau melanggar aturan maka pihak kedua harus membayar denda sebesar 10juta)Aku melongo tak percaya dengan isi surat perjanjian ini, kenapa isi perjanjiannya tidak menguntungkan ku sama sekali bahkan isi perjanjiannya kebayakan menguntungkan pak Andre."Saya tak ingin tanda tangan pak jika isi peraturannya seperti ini, karena ini sangat merugikan saya," Ujarku mencoba memperotes. kar
Read more
bab 23
bab 23"Ayo masuk," pak Andre mengajakku untuk masuk. dan saat memasuki butik, aku terpesona melihat gaun-gaun mahal yang ada di sini, se umur-umur baru pertama kalinya aku masuk ke dalam butik .semewah ini. "Pilihkan gaun terbaik yang ada di sini" Ujar pak Andre pada salah satu karyawan butik ini."Baik tuan," karyawan itu membungkuk hormat pada pak Andre.Dan melangkah menghampiri ku yang masih berdiri memantung. "Mari nona ikut saya" Karyawan yang belum aku ketahui namanya itu menggandeng tangan ku menuju sederet gaun yang di gantung dengan rapi, sedangkan pak Andre duduk di sofa sambil memainkan ponsel milik nya. "Ini sepertinya cocok untuk nona pakai, pasti nona akan terlihat semakin cantik"Ujar nya sambil menyodorkan gaun berwarna biru laut, memang gaunnya terlihat simple tapi sangat elegan.Aku saja di buat jatuh cinta oleh gaun itu karena memang sangat cantik, aku pun meraih gaun itu dan membawanya ke ruang ganti.Setelah mengganti baju lusuh ku dengan gaun cantik ini, ak
Read more
bab 24
bab 24Saat sudah selesai bekerja sesuai pesan pak Andre tadi aku menunggunya di depan kafe. "Ayo" ujar nya yang tiba-tiba muncul membuat ku terkejut,Karena tak ingin membuat pak Andre marah aku pun segera menyusul nya ke mobil. 🌹🌹"Kita langsung mau kerumah bapak" Aku memberanikan diri bertanya pada pak Andre yang sedang fokus menyetir. "Apakah kamu ingin pergi kerumah ku dengan pakaian lusuh mu itu, gaun kemarin sudah aku bawa, nanti mampir ke salon dulu untuk mengubah penampilan mu, agar tak terlihat kampungan" kenapa mulut pak Andre pedes banget kalau bicara, ya memang tak pantas sih jika aku datang ke rumah pak Andre menggunakan pakaian seperti ini, karena sudah pasti keluarga pak Andre akan menggunakan pakaian mahal semua, jika aku datang memakai baju lusuh seperti ini yang ada aku akan di hina habis-habisan."Turun" Lagi-lagi suara pak Andre mengagetkan ku yang sedang asik dengan fikiran ku sendiri.Aku hanya bisa mengelus dada dengan sabar karena harus menghadapi sikap
Read more
bab 25
bab 25"Eh biaya eke mana An," Suara wanita jadi-jadian itu menghantikan langkahku dan pak Andre yang ingin keluar dari salon."Nanti gue transfer gak usah takut gue nggak bayar," pak Andre menjawab tanpa menoleh ke belakang dan melanjutkan langkahnya. "Ilangin tuh wajah datar An, biar para ledis nggak takut liat wajah lo" Ujarnya lagi tapi pak Andre tak menanggapi dia masih terus berjalan keluar sedangkan aku hanya bisa mengekorinya dari belakang.Sampai nya di mobil jangankan senyum , pintu mobil pun harus aku buka sendiri, ini sih cerita nya jadi pacar kontrak yang sengsara gak ada romantis-romantisnya sama sekali."Cepat masuk, ngapain malah bengong di situ mau saya tinggal" Aku tersadar dari lamunan saat mendengar suara pak Andre, aku pun segera masuk ke dalam mobil. "ba-bapak mau ngapain" Aku mulai panik Karena pak Andre mendekatkan tubuh nya pada ku. "Tak usah GR" ujar nya setelah menarik sabuk pengaman dan memasangkannya pada ku,Ah malu sekali rasanya aku karena sudah b
Read more
bab 26
bab 26Baru juga aku dan pak Andre ingin memasuki mobil suara Kalista menghentikan langkah ku dan pak Andre."Tunggu sebaiknya kalian jujur kalian tadi hanya pura-pura kan" "Aku tau kalian tak berpacaran sungguhan pasti hanya pura-pura, jujur saja sama aku An, tak usah menyewa wanita murahan ini hanya untuk membuat ku cemburu." ujarnya lagi, Entahlah kenapa kata-kata kotor itu selalu ia layangkan pada ku sedangkan gaya pakaiannya yang terlihat murahan. "jangan pernah menghina wanita ku, seharusnya sebelum menghina kamu berkaca dulu, lihat lah siapa yang terlihat murahan di sini, kamu pikir aku akan tergoda melihat pakaian terbuka mu itu, yang ada aku malah jijik melihat nya." Ujar Andre menohok, dia berkata tanpa memikirkan perasaan lawan bicaranya.Kalista sungguh tak percaya dengan apa yang ia dengar, sungguh harga dirinya sangatlah di lukai oleh perkataan Andre. "Heh, kamu jahat An, kamu benar-benar jahat" Ujar Kalista yang mulai meneteskan air matanya dia berlari menuju mobilnya
Read more
bab 27
27Pov 3Andre tak bisa tidur dia terus terbayang saat bersama dengan Risma, Entahlah dia juga merasa tak mengerti dengan perasaan nya saat ini, karena semenjak dulu mendapat penghianatan dari Kalista dia tak pernah lagi menjalin hubungan dengan wanita mana pun, bahkan dia selalu bersikap dingin pada semua wanita.Tapi saat bersama Risma perasaannya berbeda, seperti ada getaran aneh dalam dirinya, apalagi saat melihat perubahan Risma saat di salon itu, sungguh tak dapat di pungkiri bahwa saat itu Risma sangatlah cantik, tapi karena gengsi dia tak mau mengakui itu semua, dan melilih bersikap cuek pada Risma.Dan yang membuat Andre tertarik pada Risma, dia tak seperti para wanita lainnya yang selalu berusaha mendekati nya dan ingin membuat nya tertarik.Risma bahkan sering tak perduli dan bahkan terkesan sangat cuek terhadapnya. Setelah menjadi pacar kontrak pun Risma masih sama dia tak menunjukan tanda-tanda ketertarikannya pada Andre, hingga membuatnya tertantang untuk mendapatkan Ri
Read more
bab 28
bab 28Tak ingin berdiam diri saja Andre segera masuk ke dalam mobilnya dan menyusul mobil Rizki. 🌹🌹Rizki yang sudah sampai di rumah sakit langsung menggendong tubuh Risma. "Suster-suster, tolong bantu teman saya" Rizki berteriak di pintu masuk rumah sakit, ada dua suster yang menghampiri nya sambil mendorong brangkar ke arahnya. Rizki meletakan tubuh Risma di atas brangkar dan juga ikut mendorong bragkar dengan tergesah-gesah, dia begitu khawatir melihat wajah Risma yang masih pucat pasi di tambah Risma juga tak kunjung sadar.Sedangkan Dewi ikut berlari mengejar brangkar yang membawa Risma ke ruang UGD. Setelah Risma di masukan ke dalam ruang UGD salah satu suster menahan Riski dan Dewi di luar pintu."Maaf Mas dan Mbaknya bisa tunggu di luar sebentar biar dokter bisa menangani pasien" ujat sang perawat dan langsung menutup pintu ruangan. "Semoga Risma baik-baik saja" Gumam Dewi yang begitu khawatir dengan keadaan Risma."Do,akan saja semoga Risma tak apa-apa" Balas Rizki.?
Read more
bab 29
bab 29Ketika mobil Rizki memasuki halaman Rumah, ada bu Juli yang sedang mengobrol dengan Ibu di teras Rumah, Bu Juli juga sedang memangku Alvin. "Loh kok tumben pulang cepat kamu Ris, dan laki-laki itu siapa?," ujar bu Juli terlihat kepo saat melihat Rizki keluar dari dalam mobil.Aku hanya tersenyum menanggapi ucapannya dan mencium punggung tangan ibu. "Saya gak enak badan bu, makanya pulang cepat dan itu teman saya," balas ku pada bu Juli. "Kalau gak salah bukannya dia yang sering kesini bersama Adam ya" ujar nya lagi sambil menelisik ke arah Rizki, "ya bu, dia juga teman Adam" jawab ku lagi sambil meraih Alvin yang terus mengulurkan tangannya ke arah ku. "Kamu istirahat dulu Ris, muka mu pucet banget, lagian tadi ibu sudah melarang mu untuk bekerja tapi kamu aja yang bandel" bu Lastri mengomel pada Risma, sambil mengambil alih Alvin dari gendongan Risma. "Ah, ibu sampai lupa untuk menyuruh mu duduk Riz" Ujar bu Lastri pada Rizki yang masih berdiri sedangkan Risma sudah masu
Read more
bab 30
Pov 3Kalista dan Juita saat ini sedang berada di sebuah kafe mereka tengah menyusun rencana untuk menjebak Risma."Kamu harus bisa membuat Andre benci sama wanita pelayan itu, tante tak ingin mempunyai menantu miskin seperti dia,"ujar juita pada Kalista. "Tante tenang saja, sekarang aku sudah mempunyai rencana yang sangat bagus untuk membuat Andre membenci si Risma itu,"ujar Kalista sambil membisikkan sesuatu pada telinga Juita, setelah mendengar bisikan itu membuat mereka berdua tertawa jahat.Entahlah apa yang sedang Kalista rencanakan saat ini, tapi yang pasti itu akan membahanyan Risma. "Kamu pancing dia agar mau menenui mu nanti malam, dan jangan sampai kamu gagal dalam misi ini,"ujar Juita dengan nada serius. "Jika kamu memang menginginkan Andre, maka kamu harus bisa menyingkirkan wanita miskin itu,"ujarnya lagi. "Tante tenang saja serahkan semuanya pada ku, Tante tinggal menerima beresnya saja,"Kalista berujar dengan tersenyum jahat. 🌹🌹Sedang Rizki kini datang ke kafe
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status