“Ha-halo…” sapa Milah dengan senyum terbaiknya, saat pria itu berhenti melangkah di hadapannya. Namun, tak mengindahkan Milah yang menyapanya, sosok itu justru mengulurkan tangan kanannya menyentuh punggung Aliya yang baru saja mengakhiri percakapannya di ponsel. Aliya terkesiap kaget dan menoleh cepat. Napasnya tercekat. “Sayang, maaf aku terlambat…” pria itu menyapa dengan seulas senyuman yang sangat menawan. “A-apa yang…” Aliya terhenti. “Please jangan marah, aku sedikit terhambat oleh kerjaan,” ujar pria itu pelan dengan suara dalam dan terdengar seksi. Baik Milah dan Titha ternganga selebar-lebarnya. Kedua pasang mata mereka melihat bergantian pada pria tampan depan mereka dan pada Aliya. “Si-siapa dia, Miss?” tergagap Titha bertanya. Pria itu menoleh pada Titha, tanpa senyum. Nilam yang semula juga terperangah kaget, langsung berseru. “Oh, aku tahu! Kau suami Miss Aliya. Ya kan?” Pria itu menoleh dan tersenyum pada Nilam. “Senang bertemu dengan Anda, Miss….” “Nilam. Na
Read more