Semua Bab Rahasia Grup WA Keluarga Suami : Bab 31 - Bab 40
55 Bab
Di Atas Angin
PoV 3Feli yang tidak tahan melihat tingkah Kemala. Berlari menyusul madunya itu. dengan cepat Felly merebut gamis yang dipegang oleh Kemala. Reflek Kemala melepaskannya."Kembali kan gamisku! Aku ingin berganti pakaian," ujar Kemala melotot menatap Feli yang sangat lancang.Feli menuju lemari kaca dan mengambil gunting. Dia akan berbuat sesuatu."Kembalikan gamisku!" teriak Kemala namun Feli mengabaikannya dan mulai menggunting gamis milik Kemala yang diberikan oleh Ibu mertuanya."Feli, apa yang akan kamu lakukan!" ucap Ibu mertuanya panik. " Ibu jangan coba menghalangiku!" Felli menodongkan gunting sehingga membuat Bu Dinar takut menghalangi perbuatan Feli." Sudah aku bilang kan Feli, kamu jangan macam-macam dengan Kemala. Jika tidak mau aku ceraikan!" ancam Erwin Untuk menghentikan aksi istrinya. Namun Feli tak menghiraukan dia terus menggunting gamis itu hingga koyak, dan tak layak pakai setelah itu Feli melemparkan gamis koyak itu pada wajah Kemala. "Kurang ajar ya kamu!" g
Baca selengkapnya
Tragedi
PoV KaniaSaat tiba di tempat acara akad nikah Farhan. Aku berpapasan dengan gundik itu, dia sudah menikah dengan Mas Erwin suami Mbak Feli. Kemala memang wanita yang sangat licik, dia bahkan tak punya urat malu lagi. Menikahi Mas Erwin dan menjadi madu untuk Mbak Feli. "Kamu tenang aja Kania, kembalilah pada Adnan. Karena aku sudah tak mengharapkannya, nikmati saja bekasku!" ucap Kemala mengejek."Jangan samakan aku dengan kamu, yang menjual diri hanya demi uang yang tidak seberapa. Lagian aku tidak doyan barang rongsokan dan bekas seperti kamu!" jawabku tersenyum agar membuat Kemala kesal.Ya, raut wajahnya langsung berubah masam saat mendengar perkataanku. "Aku wanita yang mandiri secara finansial, tidak seperti kamu yang mencari suami orang untuk menafkahi dirimu. Banyak janda yang lebih terhormat tak seperti dirimu, bisa bekerja di atas kaki sendiri, tanpa merebut suami orang. Padahal kamu sehat, tapi malas bekerja!" membuat Kemala tampak naik pitam. Toh memang kenyataan meman
Baca selengkapnya
Tersangka
PoV (3)Kania mengajak Riko untuk segera masuk ke dalam mobil."Bu, ada apa?" tanya Riko menatap Ibunya yang terburu-buru ingin pergi dari tempat itu, ia merasa ngeri jika Riko ikut melihat kejadian.Pasti kondisi Kemala tak baik-baik saja. Hantaman Feli tampak sangat kuat."Gak apa sayang, kita pulang sekarang." jawab Kania dan melajukan mobilnya.***Feli menatap nanar Kemala yang ambruk, darah mengalir karena luka robekan karena hantaman Feli.Ada yang merekam kejadian itu. Semua orang bergidik ngeri tapi semakin penasaran."Awas kau Feli, penjara menunggumu!" geram Erwin. Matanya memerah melihat wanita yang baru di nikahinya beberapa hari di buat tak berdaya dan terluka oleh istrinya. "Gitulah pelakor, nasibnya emang pantas!" celetuk seorang perempuan muda."Kasian sih, tapi ya itu akibat ngerebut suami orang. Istrinya jadi dendam! Astagfirullah..!" tukas Ibu paro baya.Erwin menggendong tubuh Kemala. Yang sudah tak sadarkan diri."Kenapa kalian hanya diam, cepat pinjamkan mobil
Baca selengkapnya
Kemala
PoV KemalaPolisi mencariku. Aku kira kasus itu sudah selesai, kenapa masih berlanjut. Aku terlalu sibuk dengan urusanku sendiri, sehingga lupa masalah yang mengancam. Kania dia harus mencabut laporan itu. Aku tidak mau di penjara, aku maunya Feli yang di penjara. Baru saja merasa senang untuk melaporkan wanita bengis itu, karena telah mencelakai diriku, kenapa jadi aku yang terancam. "Sayang, kenapa?" Mas Erwin bertanya khawatir."Mas, tolong aku. Polisi mencariku, Ibu bilang mereka akan menjemput paksa, untung saja aku tidak di rumah!" "Jemput paksa bagaimana?" Mas Erwin mengernyitkan dahinya, mungkin dia lupa dengan laporan Kania."Ini tentang laporan Kania dulu padaku, ketika tertangkap bersama Adnan. Saat itu aku dan Adnan sudah mendapatkan surat peringatan untuk datang, tapi kami tidak datang dan mangkir. Aku tidak mau dipenjara Mas untuk hal seperti ini, aku tidak salah Adnan sendiri yang datang padaku kan. Kania memang picik untuk menghalalkan segala cara, untuk membuatku
Baca selengkapnya
Lelah
PoV (3)Kedatangan polisi dan pesan dari Kania membuat Kemala ketar-ketir. Di saat keadaannya belum terlalu pulih. Kemala sudah dihadapkan dengan masalah hukum yang siap menjerat nya. Ia tidak bisa kabur atau berbuat apapun. "Jangan tangkap saya!" ucap Kemala ketakutan."Kami akan membawa saudari Kemala ke kantor. Sebelum pulih maka akan ada petugas yang menunggu disini,' ujar salah satu polisi yang menggunakan jaket kulit berwarna hitam."Kenapa harus seperti itu? Aku bukan buronan!" ucap Kemala membela diri."Karena anda telah mangkir dari panggilan pertama, dan Ibu Dona ketika kami datang ke rumah. Ibu bilang tidak tahu keberadaan anaknya. Tapi ternyata ibu ada di sini," ujar polisi itu. "Tolong beri keringanan pada putri saya, pak. Saya tidak mengatakan yang sebenarnya karena saya takut. Lihatlah kondisi putri saya," Bu Dona meminta belas kasihan. Sedangkan Cilla juga ketakutan dan kasiha melihat Ibunya. "Kami akan menunggunya hingga pulih dan tidak akan menyakiti Putri anda, B
Baca selengkapnya
Menyesal
PoV (3)"Ibu sudah capek dengan masalah keluarga kita, mungkin lebih baik kita jujur saja. Ibu menyesal telah berbohong, apalagi Adnan tadi di jemput polisi, itu juga istri dan mertuamu tampak sekali mata duitan!" ucap Bu Sani dan berniat masuk kembali ke dalam rumah ingin mengatakan yang sebenarnya.Farhan menarik tangan Ibunya dan menjatuhkan tubuh sang Ibu yang menghantam tanah dengan rerumputan. Bu Sani nyalang menatap Farhan yang barusan dengan sengaja membuatnya jatuh."Farhan, kamu mau mencelekai, Ibu?" ucap Bu Sani merasakan pinggangnya sakit, walau ia jatuh tidak terlalu keras. Bu Sani berusaha berdiri, tanpa di bantu oleh Farhan."Pergi Ibu dari sini, jangan menganggu keluargaku!" Farhan menunjuk arah keluar menyuruh Ibunya pergi. "Ibu gak mau pergi, uang itu-""Pergi atau aku seret, Ibu!" hardik Farhan memotong ucapan Ibunya.Bu Sani tertegun. Mata Farhan penuh kilat kemarahan."Mau, aku seret!" ancam Farhan dengan bengis seakan ia tak menganggap perempuan paro baya di ha
Baca selengkapnya
Dusta
PoV (3)Bu Sani ikut senang dan berharap bisa mendapat bagian dari Feli. "Ibu nggak ada kamu beliin sesuatu gitu, Fel?" "Ibu tenang aja ya nanti Feli ajak ibu jalan-jalan dengan Bianca. Kita akan belanja dan beli makanan di luar!"Jawaban Feli membuat Bu Sani tersenyum lega, ternyata Feli masih ingat dengan nya tidak seperti Farhan."Tapi Ibu kepikiran dengan Adnan. Bagaimana ya nasibnya, Ibu sudah minta pada Kania untuk dia mencabut laporan atas Adnan. Tapi kamu tahu sendiri, Kania itu keras kepala dan penuh dendam. Ia tidak mau menuruti permintaan ibu," "Sudahlah Bu, biarkan saja Adnan menerima ujian ini mungkin dia hanya dipenjara beberapa bulan saja. Kasus Adnan itu tidak berat!" sahut Feli dan kembali tersenyum menatap ponselnya. Ia tengah memasukkan beberapa barang ke dalam trolly belanja pada aplikasi online. "Kamu tidak kasihan pada adikmu?" tanya Bu Sani. "Salah Adam sendiri, selingkuh. Memang aku salah Bu, telah membela Kemala dulu dan memasukkannya ke dalam rumah tangg
Baca selengkapnya
Ada Rasa
PoV (3)Karena ucapan Feli kemarin. Mayang jadi mengetahui bahwa bukan Farhan yang memiliki semua itu.Dan Farhan juga akhirnya mengaku ia sekarang tak bekerja. Kemarin sempat bekerja pada temannya, tapi Farhan sudah keluar karena tidak betah belum lagi gaji yang sedikit. Saat bekerja pada Kania dia bisa mendapat gaji besar, belum lagi seseran uang yang ia kumpulkan dari menjual barang-barang yang di naikkan harganya oleh Farhan. "Memalukan kamu, Mas! Dasar pembohong. Jika kamu pengangguran aku tak mau menikah denganmu, tak punya mobil!" gerutu Mayang."Yang penting aku punya rumah untuk kita sayang, maafkan aku. Jadi kamu menyesal menikah denganku, karena keadaan ini?" "Bukk..! Mayang melempar wajah Farhan menggunakan bantal."Gak perlu kamu tanya, tentu aku menyesal menikah denganmu! Kamu tak punya apapun dan telah menipuku! Rumah saja tak cukup," berang Mayang dan merasa jijik menatap suaminya sendiri. "Aku akan mencari pekerjaan, jangan bersikap seperti ini. Kita baru saja men
Baca selengkapnya
Menyusahkan
PoV AuthorKania gelisah usai mendengar ucapan dari Araav. Ia memalingkan wajah dan menatap kearah lain, tak sanggup menatap pria yang duduk di hadapannya. "Tapi aku melihat saat itu, ada wanita bersamamu. Dia tunanganmu bukan?" tanya Kania. Saat itu ada wanita yang memperkenalkan diri sebagai tunangan Araav pada Kania. "Pasti Livy, dia bukan tunanganku. Kami hanya berteman," Kania hanya menanggapi dengan senyum canggung. "Aku serius denganmu," ujar Araav dan menatap lekat pada Kania untuk menyatakan kesungguhan akan ucapannya. Ia masih memiliki perasaan pada wanita di hadapannya itu. Selama ini Araav masih menyimpan perasaan pada Kania. Berusaha melupakan apalagi saat tahu Kania sudah menikah. Tapi dengan statusnya yang sekarang, dan bertemu membuat perasaan itu tumbuh kembali."Untuk saat ini, aku belum mau menjalin sebuah komitmen dengan pria. Aku masih ingin fokus pada anak dan usahaku, kuharap kamu mengerti. Apalagi pernikahanku sebelumnya tidak mudah dan berakhir tragis," Ka
Baca selengkapnya
Kebebasan
PoV Author"Rumah akan di sita? Kamu bod*h Mas! Bisa tertipu dengan istrimu, yang pecundang itu!" cerca Kemala saat Erwin memberitahu jika rumah itu akan di sita. "Aku juga tidak tahu jika dia melakukan ini!" Erwin sedikit sebal karena di katakan bodoh oleh Kemala."Kamu yang tidak teliti, kenapa kamu tidak membaca surat itu sebelum kamu menandatanganinya?"" Ini semua karena Feli yang pandai memanipulasi!" elak Erwin."Lantas kita akan tinggal di mana, jika rumahmu akan disita?" Kemala duduk di sebelah sang suami. 'Di rmahmu, kan ada sayang. Bagaimana kalau kita di sana saja!" "Tidak bisa Mas," "Kenapa?" tanya Erwin mengerutkan dahi."Kamu tahu kan ibuku saja pindah kemari, rumah itu dulu aku gadaikan pada rentenir dan aku tidak sanggup membayar hutang kepada rentenir itu, karena bunganya sudah terlalu banyak. Karena itu keluargaku pindah kemari, Ibuku juga sudah bercerai dengan Bapakku, karena Bapak meniklah lagi," jelas Kemala. Erwin cukup kaget, karena ia baru tahu tentang in
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status