All Chapters of Love Me, Please ... (INDONESIA): Chapter 51 - Chapter 60
118 Chapters
51. Tidak Asing
Seperti apa yang Jared janjikan, ia menjemput Emily di bandara karena Emily yang meminta. Bukan karena ingin memanfaatkan perhatian Jared, melainkan karena ia membutuhkan pegangan untuk menguatkan morilnya saat ini.Terlalu banyak hal yang mengejutkan baginya. Beberapa pria membuatnya sedikit terusik. Meski dengan Alex dan Jared, Emily bisa bersikap tenang, tetapi tidak dengan Jeffry.Pria itu tampak terlalu gencar mendekatinya. Bahkan baru beberapa kali bertemu dan ia sudah berani mengungkapkan ketertarikannya terhadap Emily.“Kau ternyata menepati janjimu untuk mengabariku. Kupikir kau akan menghindar karena perkataanku,” ucap Jared sembari mengemudikan kendaraannya. Emily hanya menyunggingkan senyum tipis.Emily menatap wajah tampan pria di sampingnya sejenak, rambutnya yang memanjang itu diikat rapi, memesona. Jared sejak dulu selalu berhasil membuat para wanita menahan napas setiap kali berpapasan dengannya.“Tidak ada yang perlu kuhindari darimu, Jared. Kau sudah seperti kakak b
Read more
52. Kakak-Adik
“Siapa? Kau mengenalnya? Atau mungkin orang yang dikenal ayah? Karena ia mengatakan bahwa ia pernah bekerja sama dan menjadi klien ayah sebelumnya,” jawab Emily sembari menikmati makanannya yang sebentar lagi akan berhasil ia habiskan.Jared terlalu banyak memesan hingga Emily akui bahwa dia terlalu banyak mengonsumsi makanan laut hari ini.“Oh, aku kekenyangan seperti akan meledak. Apakah kau sudah selesai?” tanya Emily yang memerhatikan raut wajah Jared yang mulai berubah. Ia tampaknya masih berusaha mengingat nama Jeffry. Bisa jadi, pria itu ada hubungannya dengan Jared juga sebelumnya.“Jangan pikirkan mengenai pria itu, Jared. Kita harus pulang sekarang karena aku ingin segera bersiap dan menuju ke kantor untuk mengatur semua persiapan proyek kita dan memeriksa apakah ada pekerjaan yang menanti di mejaku.”Jared mengangguk mengerti, kemudian bangkit dan pergi dari restoran menuju ke rumah Emily untuk membiarkan wanita itu bersiap, lalu mengantarkannya ke kantor.Tiba di kantor,
Read more
53. Perfeksionis
Melihat Emily yang dalam keadaan tak berdaya, baik Jason maupun Jared, menghambur ke arah wanita itu dan berusaha memberi pertolongan.Jared ingin sekali membalas apa yang telah Jason lakukan terhadap Emily, tetapi ini bukanlah saat yang tepat. Hal yang terpenting untuk mereka lakukan adalah membawa Emily ke rumah sakit dan memastikan wanita itu mendapat perawatan yang terbaik.Jared menepis tangan Jason saat lelaki itu hendak mengangkat tubuh Emily. Ia tak akan biarkan Jason mendaratkan tangan kotornya di tubuh wanita baik hati seperti Emily. Terlebih setelah apa yang dilakukannya terhadap wanita itu, Jared tak akan rela jika Jason sedikit saja mendekat pada wanita yang kini telah resmi menjadi adik angkat mereka.Namun, Jason sendiri merasa panik, karena bukan dengan sengaja ia melakukan itu. Orang yang seharusnya tersungkur dan bahkan bila perlu mati di tempat, seharusnya adalah Jared.Bagi Jason, Jared selalu menjadi duri dalam dagingnya. Kakaknya itu selalu membuat Emily menjauh
Read more
54. Mengambil Risiko
Emily di ruangannya hanya bersama Jeffry. Jared dan Shila ia minta untuk keluar dan meninggalkannya dan meyakinkan kalau dirinya akan baik-baik saja. Shila tenang saja karena tak mengenal siapa Jeffry Allen dan yang ia tahu hanyalah niat pria itu untuk membangun bisnis bersama dengan Emily, sementara Jared berbeda lagi.Ia tak bisa melupakan tatapan mata tajam yang ditujukan oleh pria itu padanya, seolah pria itu mengenalnya dengan baik dan kini datang dengan tujuan tertentu.Emily tidak melihatnya dengan cara yang sama. Baginya, Jeffry Allen memang sudah diciptakan satu paket dengan karakter yang keras dan arogan. Jadi ia tak heran kalau melihat bagaimana interaksi yang terjadi antara Jeffry terhadap Jared.“Aku tidak tahu kalau kau masuk rumah sakit.” Pria itu memulai percakapan dengan tatapan yang tak lepas dari Emily yang masih berbaring dengan wajah memar di beberapa bagian dan telinga yang masih ditutupi perban.“Kapan kau tiba di Eastonville? Maafkan aku jadi memintamu kemari,
Read more
55. Diam-diam Perhatian
Emily masih berada di rumah sakit dan menjalani perawatan. Namun, Shila terus menemani, dan membantunya mengerjakan pekerjaan kantornya. Meski terkadang bosan, tetapi setidaknya kehadiran Shila dan Jared yang menemani secara bergantian bisa sedikit mengobati kebosanan itu. Hanya satu hal yang Emily minta, agar mereka merahasiakan kondisinya itu dari Charles dan Emma. Ia tak ingin kedua orang tua angkatnya itu cemas dan terlalu memikirkan kesehatan Emily, sementara melupakan kondisi mereka sendiri yang sudah tua. Dan satu hal lagi, Jeffry Allen yang mulai rajin datang berkunjung sejak ia tahu bahwa Emily masih berada di rumah sakit. Berbagai hal ia gunakan sebagai alasan agar Emily tidak keberatan akan kedatangannya. Bahkan tak jarang ia tiba-tiba muncul tanpa memberi kabar. Satu pria keras kepala seharusnya cukup, tetapi dengan kehadiran Jeffry, seolah menjadi saingan bagi Jared. Dan jangan lupakan Alex yang hingga kini terus menghubungi Emily, tetapi wanita itu sama sekali tidak m
Read more
56. Intimidasi
Alex sudah berada di ruangan Emily. Ia masih tak bisa berkata apa pun, karena melihat kondisi sahabatnya itu membuatnya cukup terkejut.Emily memang tidak mengatakan apa pun, tetapi Alex sudah bisa menduga apa yang menimpa wanita yang terbaring di hadapannya, memandanginya sembari mengulas senyum hangat.Dengan beberapa pria di sekelilingnya, tak mungkin Jason akan membiarkan begitu saja. Meski Alex tidak ketahui alasan yang mendasari, tetapi ia yakin, Jason akan menghalalkan berbagai cara untuk membawa Emily kembali ke kehidupannya.“Kenapa kau hanya diam, Alex? Katakan sesuatu! Apakah kau akan seperti itu sampai nanti?” ucap Emily, yang sukses membuyarkan angan Alex yang sempat menduga-duga akan banyak hal.Pria itu hanya tersenyum kecut, kemudian menggenggam tangan Emily sesaat.“Aku tidak mau mengatakan apa pun yang nanti akan merusak suasana hatimu, Em. Bagaimana kondisimu sekarang? Bolehkah aku tahu apa yang terjadi hingga
Read more
57. Saran Gila
Emily masih memikirkan perkataan Jeffry yang terdengar seperti ancaman baginya. Apa sebenarnya yang mendasari sikap Jeffry, hingga kini Emily sama sekali tidak tahu. Meski Shila mengatakan dengan jelas bahwa Jeffry tampak menyukai bahkan mungkin jatuh cinta padanya, Emily tak semudah itu percaya. Mereka baru saja bertemu, itu pun karena sebuah kesalah pahaman, lantas bagaimana mungkin ada rasa cinta? Emily tidak mempercayai cinta pada pandangan pertama yang mana itu tak punyai dasar untuk jadi sebuah alasan cinta itu tumbuh. Cinta yang mudah tumbuh, maka akan mudah berakhir. “Jangan bandingkan dengan Jason, Em. Laki-laki itu adalah anak mama, karenanya ia tak bisa menghargai perasaanmu yang begitu tulus untuknya. Sementara Jeffry, ia berbeda. Kurasa kau harus pertimbangkan untuk memberinya kesempatan untuk lebih dekat. Agar kau bisa mengenalnya lebih baik.” Emily tak mungkin begitu saja mengiyakan, karena apa yang diungkapkan oleh Shila ha
Read more
58. Terusik
“Siapa pria itu, Ed?! Mengapa ia terus mendekati mantan istriku?” tanya Jason pada lelaki yang kini duduk di seberang mejanya. Namun, pria itu tak bisa memberi jawaban pasti.“Tampaknya itu adalah salah satu klien Nona McKennel, Tuan. Karena dari yang kudengar, mereka akan mengerjakan proyek pembangunan unit properti di sekitar kantor kita.” Edward memberi informasi sesuai yang ia dapatkan tanpa ia tutupi sedikit pun.Namun, tampaknya, Jason tak puas akan itu.“Demi apa ia membangun unit properti di sekitar kantor kita, Ed?” cecar Jason, yang mulai tak sabar akan sikap Jeffry yang terus mendekati Emily.“Maafkan aku, Tuan. Aku juga tidak mengetahui motifnya. Namun, bisa jadi hanya demi bisnis. Karena ia adalah pemilik bisnis kelab yang terkenal. Bahkan di pulau Bali. Di sanalah ia dan Nona McKennel bertemu, kabarnya.”Jason tampak mengepalkan kedua tangannya di bawah meja. Edward tidak melihatnya secara langsung. Namun, dari ura
Read more
59. Ancaman
Emily tak mengerti, apa yang membuatnya membuka pintu untuk pria arogan dan dominan seperti Jeffry kali ini. Yang ia tahu, Jeffry kedinginan dan Emily tak mungkin membiarkan pria itu mati membeku di luar. Namun, hanya itu yang bisa dilakukan oleh keduanya. Terlebih karena Shila tak juga berpindah dari tempat itu. Gadis itu seakan tak rela jika tidak menyaksikan bagaimana interaksi antara Emily dan Jeffry. “Ehem ....” Jeffry berdehem sekali sembari melirik Shila yang masih berada di tempatnya sembari menggulir layar ponsel. “Nona Andreas, apakah kau tidak ingin membuatkan kami minuman?” Shila yang semula menikmati kegiatannya, dengan terpaksa bangkit dan menuju ke dapur untuk memenuhi apa yang Jeffry minta. Ia bukan asal mau melakukan perintah pria yang bukan bosnya—karena Emily-lah yang seharusnya memerintahkan sesuatu. Namun, Shila hanya tak ingin mengganggu usaha Jeffry untuk mendekati Emily. “Apa yang ingin kau bicarakan, Jef
Read more
60. Menikahlah Denganku
Emily bahkan belum bangun saat Jeffry sudah berada di depan pintunya. Shila yang menyambutnya dan Jeffry mengajak gadis itu berbicara sebentar sembari duduk di teras dan menikmati udara pagi.Sempat beberapa saat keduanya membisu. Karena ada berbagai macam pemikiran yang menyelinap di benak Jeffry. Begitu juga Shila. Pertanyaan tentang seberapa besar rasa cinta Jeffry terhadap Emily, sahabatnya.“Bagaimana kondisi Emily?” Jeffry akhirnya memulai pembicaraan yang sejak tadi hanya terjeda kebisuan.Shila mengangguk, bersiap untuk menjawab pertanyaan ambigu yang sesungguhnya Jeffry sudah ketahui jawabannya.“Seperti yang kau lihat, Tuan. Emily baik-baik saja dan sudah membaik. Namun, aku tidak tahu mengapa oa masih ingin menuruti perintahmu untuk tetap menggunakan kursi roda itu.”Jeffry tanpa sadar mengurai senyum tipis. Tatapan matanya terlihat berbinar, seolah sungguh-sungguh bahagia. Lantas bagaimana dengan pembicar
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status