All Chapters of Dilepas Manajer, Didekap CEO Kaya: Chapter 51 - Chapter 60
115 Chapters
51.Menggoda
“Ibu Wulan!” Lia terkejut melihat Wulan berada di belakangnya.Wulan memilih duduk di samping Lia. “Iya, ini Aku, apa Kamu menerima tawaranku tadi?”“Em, Saya takut kalau melakukan hal itu,” Walau Lia sangat kesal kepada Riana, dia tetap tidak mau melakukan hal yang jauh dan bisa membuat dirinya dipecat. Buktinya saja kemarin sempat terbesit hal jahat tetapi urung dia lakukan.“Kamu tidak usah takut, toh yang penting tidak ada yang tahu. Oh, iya satu lagi, bicaralah santai kepadaku karena Aku bukan Sekertaris lagi di perusahaan,” bujuk Wulan.Toh menurut Wulan kalau Lia ketahuan paling dipecat oleh Wira seperti dirinya dan juga rencana yang akan mereka lakukan tidak akan membuat dia mendapatkan posisi Sekertaris lagi di perusahaan Wira. Hanya saja diaakan mendapatkan posisi itu di tempat lain, perusahaan saingan Wira dengan satu syarat harus mengambil satu berkas penting milik Wira untuk meraih kerja sama dengan orang luar negri.“Benarkah Saya boleh berbicara santai dengan, Ibu Wulan
Read more
52.Manis?
“Apa-apa’an sih Kamu, Wira!? Kaki Mama jadi sakit!”Rupanya yang disenggol Wira sedari tadi bukan kaki Riana melainkan kaki mamanya sendiri, pantas saja Riana tidak merespon sedari tadi.“Maaf, Ma, tadi Aku kira tikus.” Wira menunduk malu, malu sekali dirinya sekarang di depan sang Mama dan Riana.Desi yang menyadari kalau sang Putra ingin menggoda Riana, tetapi malah salah sasaran tidak ingin memperpanjang urusan lebih jauh. “Iya, tidak masalah, tapi lain kali jangan diulangi lagi. Sakit kakiMama sekarang karena ulahmu,”“Baik, Ma,” sahut Wira menahan malu.Riana mengulum senyum, dia juga menyadari kalauWira mau menggodanya lagi seperti di kantor dengan terus menyenggol kakinya, sayang malah salah sasaran.“Alhamdulillah, sudah kenyang,” ucap Tante Desi setelah mereka selesai makan malam.“Kalau begitu, Aku bantu Mbok buat cuci piring.” Riana berdiri, dia membereskan semua piring kotor.“Jangan, Riana! Nanti Kamu malah kelelahan,” larang Desi.“Tidak papa kok, Tante, hanya membantu m
Read more
53.Bertemu Diandra
“Apa yang Anda lakukan, Pak?!” Riana kaget melihat Wira menjilat bekas sisa makanan yang menempel di bibirnya. “Hanya melakukan hal biasa saja,” sahut Wira. “Itu kotor, Pak, lain kali jangan lakukan lagi!” “Menurutku tidak kotor karena berasal dari Kamu,” goda Wira. “Hah?! Tetap saja itu kotor mau berasal dari Saya atau tidak! Pokoknya jangan lakukan lagi, Saya sangat tidak menyukainya!” gerutu Riana. “Iya-iya, Aku tidak akan melakukannya lagi untuk ke depannya.” Wira menompang kepalanya di atas satu tangan sambil menatap Riana lekat. “Pak, Saya sedang berbicara serius.” Riana bersedekap dada menatap Wira, menurutnya lelaki itu sedang mempermainkan dirinya. “Aku juga serius,” “Tapi wajah Bapak tidak terlihat seperti itu,” “Lalu wajahku terlihat seperti apa?” Wajah Wira mendekati Riana, karena posisi mereka sekarang terhalang oleh meja. Riana memalingkan wajahnya tidak mau melihat wajah Wira yang sekarang hanya berjarak beberapa inchi saja. “Seperti mempermainkan Saya.” “Kala
Read more
54. Ayo kita berkencan!
Reynald menyugar rambutnya kasar, dia tidak bisa menjelaskan kalau gajih di sini sangat besar sehingga sangat sayang untuk keluar dari perusahaan tersebut hanya karena wanita cantik saja. Perjuangan untuk sampai di posisi ini pun sangat sulit dan yang pasti kalau dia berhenti akan dimaki oleh ibunya nanti. Kapan lagi mendapakan gajih Manjer lebih besar dari perusahaan lain? “Tidak bisa! Aku sedari awal sudah bekerja di sini, jadi mana mungkin Aku mau berhenti semudah itu!”gerutu Reynald marahlantaran sikap Diandra yang menurutnya terlalu berlebihan. “Jadi Kamu tidak mau berhenti bekerja dari sini?!” ucapan yang Reynald katakan membuat Diandra semakin marah. Reynald yang melihat Diandra semakin emosi, dia segera melembutkan suaranya karena takut kehilangan wanita cantik itu, “Bukan begitu maksudMas, Sayang, mencari pekerjaan sekarang sangat sulit sekali kalau Mas tidak kerja bagaimana rencana pernikahan kita? Mana mungkin ‘kan Kamu mau menikah hanya ijab kabul saja?” bujuk Reynald.
Read more
55. Perasaan Aneh
“Em,” Rania terlihat sangat ragu, jujur dia merasa malu kalau meminta dari lelaki yang bukan siapa-siapa dirinya. Sedangkan suaminya saja dia tidak pernah meminta apapun, saat dia meminta tidak pernah dikasih. “Kamu jangan ragu, karena kamu sendirikan tahu kalau aku bisa membelikan apa pun untukmu,” ucap Wira meyakinkan, walau sekilas terdengar sombong bagi siapa pun yang mendengarnya. “Nanti aku malah dikira wanita matre.” Riana mengelus lengannya, yah dia takut disebut wanita seperti itu. “Tidak ada yang akan menyebutmu matre. Kalau aku tidak membelikan apa pun untukmu nanti malah kesannya aku lelaki yang tidak bermodal atau pelit karena mengajak seorang wanita jalan tapi tidak dibelikan makan dan apa yang diingikan wanitanya, padahalkan aku orang yang mampu,” “Tapi tetap saja rasanya sungkan,” Riana masih bersikeras untuk dibelikan sesuatu. “Apa kamu minta dibelikan pesawat, jet, atau pulau pribadi?” Wira bertanya dengan menautkan kedua alisnya. “Hah?! Mana mungkin aku meminta
Read more
56. Harapan Desi
“Hati-hati, Pak, kopinya masih panas!” ucap Riana cemas.Wira langsung mengambil sapu tangan yang berada di kantong celananya dan bergegas membersihkan wajahnya karena ada sisa-sisa kopi yang berantakan di sana.“Lain kali sebelum diminum, dinginkan dulu,”“Aku terlalu haus sampai tidak sadar kalau kopinya masih panas,” Wira berbohong untuk menyembunyikan perasaan yang dia rasakan.“Apa mau saya ambilkan air putih? Soalnya kpoinya masih panas,” tawar Riana.“Kan bisa ditiup?” “Minuman atau makanan yang masih panas tidak boleh ditiup, tidak baik untuk kesehatan. Nanti perlahan akan dingin sendiri kok, karena ACCdi ruangan inikan menyala.” Riana mengambilkan air putih untuk Wira.Wira menyambut segelas ari putih yang Riana berikan kepadanya, tanpa sadar tangan mereka saling bersentuhan membuat jantung Wira yang baru tenang kembali berdetak dengan kencang. Lelaki itu bergegas mengambil gelasnya dengan kasar, dia takut kalau R
Read more
57. Kencan
"Mungkin ini semua karena Wira menyukainya sehingga membuatku menjadi sangat semangat dan tidak bisa menahan diri untuk tidak mendekatkan mereka secepat mungkin. Apa lagi setelah aku tahu kalau Wira pernah kecolongan," gumam Desi lirih. "Sabar lah, Bu, kalau jodoh tidak akan kemana." Mbok mengelus pundak Desi lembut, berharap sang majikan tidak bertindak gegabah."Terima kasih, Mbok." Desi menggenggam tangan wanita paruh baya itu erat."Ayo kita masuk saja, Bu, Mbok buatkan pisang goreng sama teh hangat." Mbok menggandeng lengan Desi erat, mereka bergandengan tangan sambil berjalan masuk.*"Kita mau ke mana?" tanya Riana. "Kita makan dulu di restoran." Wira menyahut sambil terus fokus menyetir."Em," Riana ingin berbicara tetapi dia merasa ragu.Mendengar suara Riana yang terdengar ingin mengatakan sesuatu, membuat Wira menoleh. "Katakan saja, tidak usah ragu seperti itu.""Saya mau makan di pinggir jalan atau warung makan saja boleh? Soalnya saya tidak terbiasa makan di restoran,
Read more
58.Nonton Di Bioskop
"Maksudmu?" Wira mengerutkan keningnya, dia tidak mengerti maksud dari perkataan Riana."Kamu mengetahui kalau banyak wanita berstatus gadis tapi tidak perawan, berarti kamu pernah melakukannya?" jelas Riana."Tidak. Mana pernah aku melakukan hal seperti itu, aku tahu dari perkataan teman-temanku. Mereka sering bercerita kalau pernah melakukan kepada wanita yang masih gadis, tapi ternyata mereka tidak perawan," Wira menjelaskan dengan jujur, memang dia tidak pernah melakukannya dengan siapa pun. Karena hatinya masih terisi oleh Riana seorang."Aku kira Kamu pernah melakukannya, makanya mengetahui banyak hal. Memang sih pergaulan sekarang sangat bebas dan mereka yang menjaga kesuciannya malah harus direnggut oleh orang yang jahat, betapa liarnya dunia sekarang," gumam Riana lirih."Yah, seperti itulah dunia, mungkin karena dunia sudah terlalu tua sehingga banyak yang melakukan hal yang tidak pantas seperti itu." Wira menggelengkan kepalanya."Kita mau ke mana lagi setelah ini?" Riana m
Read more
59. Kekasih?
“Ada apa, Riana?” Wira mendengar Riana berbicara, tetapi tidak jelas karena terlalu ramai.Bukannya menjawab Riana malah mengarahkan telunjuk ke antrian belakang sana, membuat Wira segera memperhatikan dengan teliti siapa yang sedang wanita itu tunjuk.“Dia bersama dengan wanita barunya datang ke bioskop, terlihat sangat romantis sekali. Padahal saat denganku malah tidak pernah mengajakku kemari,” gumam Riana lirih.Wira yang sudah tahu orang yang ditunjuk oleh Riana adalah Reynald dengan kekasihnya, dia menghela napas beraat. Memang mencintai wanita yang baru saja berpisah seperti Riana sangat lah berat, karena tidak akan mudah bagi wanita itu untuk melupakan mantan suaminya dan mencintai Wira secepatnya.Wira malah merangkul pundak Riana mesra, walau ada rasa nyeri di hatinya sekarang karena merasakan kecemburuan kepada Reynald.“Apa yang kamu lakukan?” Riana bertanya lantaran merasa risih.“Aku? Tentu saja sekarang sedang ingin membuat lelaki itu cemburu, sekaligus membuatnya meras
Read more
60. Mengikuti
“Iya, tentu saja begitu. Benarkan, Sayang?” Wira memberikan kode supaya Riana membenarkan perkataannya.Riana terdiam lama, dia tidak ingin berbohong karena memang mereka berdua tidak memiliki hubungan apa pun kecuali hanya sebatas bos dan sekertaris saja.“Riana tidak menjawab, berarti tidak,’ ucap Diandra.Wanita itu tentu saja merasa tidak percaya karena Riana mendapatkan seorang lelaki yang lebih tampan dan kaya dengan wajah yang seperti itu, dia merasa kalau wajah Riana kalah jauh dengan wajah dirinya sendiri apa lagikan dia adalah seorang model, wajah dan tubuh yang pasti lebih terawat dibandingkan mantan istri kekasihnya.“Tidak. Kami adalah sepasang kekasih.” Wira menggenggam lengan Riana kuat, membuat wanita itu segera menganggukkan kepala tanda membenarkan.“Wah hebat kamu, Riana, baru tidak sampai sebulan sudah mendapatkan seseorang lelaki kaya dan tampan seperti Pak Wira ini. Entah kamu pakai cara apa sehingga lelaki setampan dia mau menjadikanmu sebagai kekasihnya,” sindi
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status