All Chapters of Bangkitnya Menantu Tertindas: Chapter 21 - Chapter 30
275 Chapters
Bab 21 - Cibiran Dari Dion dan Lidya
Ternyata yang datang adalah Lidya, Dion beserta kedua anaknya.Mereka memang sering berkunjung ke rumah kedua orang tua mereka setiap weekend atau pun sebulan sekali. Tergantung situasi dan kondisi.Setelah agak lama mengobrol di ruang keluarga, Kinanti mengajak Dion dan Lidya ke ruang meja makan.Seperti biasa, Kinanti langsung menyuruh Aliando untuk menyiapkan minuman dan makanan ringan.Di meja makan, Kinanti bercerita kepada Lidya dan Dion kalau kemarin malam Alex datang ke rumah dan mengajak Nadine pergi makan malam.Nadine sempat mau, sudah berdandan rapi dan cantik, tetapi baru pergi beberapa menit saja, Nadine sudah pulang kembali. Alhasil, mereka tidak jadi makan malam. Tidak jadi melakukan pendekatan.Kinanti bilang kalau batalnya Nadine pergi bersama Alex itu dikarenakan Aliando yang sempat melarang Nadine untuk jangan pergi dengan Alex. Kinanti juga sudah memarahi Nadine. Kinanti pikir, Nadine tidak jadi pergi karena larangan dari Aliando. Namun Nadine bilang kalau dia sed
Read more
Bab 22 - Membeli Perhiasan
Alex tidak mempermasalahkan soal keprawanan Nadine.Kalau pun statusnya janda, tak masalah baginya, karena Nadine sangat lah cantik. Banyak pria yang menyukainya.Apalagi setelah mendengar jika mereka berdua belum pernah melakukan hubungan suami istri, maka, dia tambah senang."Makasih, ya, Bang karna Abang sudah merestuiku." Ucap Alex."Pokoknya aku akan terus berusaha untuk dapat membuat Nadine jatuh hati padaku, Bang!" Lanjutnya."Iya sama-sama, Lex. Lagi pula, aku enggak mau Nadine bersama si miskin itu. Aku juga malu punya adik ipar yang kere kayak Aliando!"Dion tidak akan membiarkan Aliando dan Nadine bersama. Dia akan melakukan berbagai macam cara untuk dapat memisahkan mereka berdua.Karena Aliando, keluarganya jadi bahan candaan dan olok-olok kan selama dua tahun belakangan ini. Makanya, dia akan cepat-cepat menyingkirkan pria itu dari kehidupan Nadine.***Nadine baru tahu jika dua hari lagi dia akan berulang tahun. Dia sendiri sampai lupa akan hal itu.Pasti akan ada kej
Read more
Bab 23 - Black Card
"Aku mau beli perhiasan." Jawab Aliando.Seketika kening Tasya berkerut. "Hah? Apa aku nggak salah dengar? Kamu mau beli perhiasan? Di toko ini? Di mall ini?"Kemudian, pandangan Tasya jatuh pada kotak perhiasan yang bertuliskan 'Cartier' di atasnya yang salah satunya berada di tangan Aliando.Tasya tersentak lagi. "Dan kamu mau beli perhiasan merek...cartier?" Tanya Tasya sambil tergelak.Mana mungkin suami dan menantu miskin itu bisa membeli perhiasan merek Cartier? Salah satu merek perhiasan terkenal di dunia?Kening Tasya tambah berkerut begitu mendapati hal menarik dari perhiasan itu, dia pun berjalan lebih mendekat sambil memicingkan mata."Dan sebentar...bukannya ini...Cartier keluaran terbaru ya, Mbak? Limited edition?" Tanya Tasya kepada Tika. Dia tahu info itu dari internet dan teman-temannya."Benar sekali, Kak."Tasya langsung menegakan badan, memasang wajah sumringah dan senyum terbaiknya untuk melayani Tasya.Tasya menatap sang kekasih. "Eh, sayang. Dia itu suaminya Na
Read more
Bab 24 - Memberi Pelajaran
Semua orang sontak membelalakan matanya melihat kartu yang sedang dipegang Aliando.Bukannya Itu adalah black card?Iya. Benar sekali. Itu adalah black card!Tapi, bagimana mungkin seorang Aliando mempunyai black card?Black card adalah jenis kartu kredit eksklusif yang hanya ditawarkan bank kepada nasabah yang berpenghasilan tinggi saja.Fasilitas yang diberikan kepada pemilik black card sangat banyak dan tidak ditemukan di fasilitas kartu kredit jenis lainnya.Misalnya akses VIP ruang tunggu atau longue di bandara, tiket acara khusus, diskon belanja, hingga perlakukan khusus di departement store dan masih banyak lagi manfaat lainnya yang akan didapatkan.Pemilik black card hanya bisa di dapatkan melalui referral, itu artinya hanya pihak bank yang dapat menentukan nasabah yang memenuhi syarat untuk dikirimkan undangan.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemilik black card adalah pengusaha kelas atas atau para eksekutif perusahaan besar yang memiliki aset miliaran hingga triliun
Read more
Bab 25 - Ulang Tahun Nadine
"Iya, sayang. Yang dibilang Mbaknya ini benar. Pengguna dan pemilik black card itu bisa menikmati fasilitas tertentu. Termasuk menutup toko hanya untuk dirinya sendiri. Dia akan dilayani seperti seorang raja." Kata kekasihnya Tasya seraya menelan ludahnya dengan susah payah demi membasahi tenggorokannya yang terasa kering.Kemudian, dia menatap Aliando sekilas, seketika dia bergidik saat matanya bersitatap dengan Aliando.Kekasihnya Tasya buru-buru memalingkan muka sebelum kemudian menatap Tasya lagi."Kamu pasti pernah melihatnya di video-video yang ada di youtube dan di tik tok, kan? Di mana toko atau suatu tempat akan langsung ditutup ketika ada seseorang yang mempunyai black card dan hanya akan melayani orang itu saja dan orang-orang disekitarnya akan langsung disuruh pergi." Lanjut sang kekasih.Tasya mangguk-mangguk. Masih bengong.Dia sering melihat seseorang menggunakan black card pada video di tik tok dan di youtube.Tasya hanya merasa tak percaya saja tadi, makanya dia lang
Read more
Bab 26 - Kado Dari Alex
"Alex? Kenapa kamu ada di sini?" Tanya Nadine dengan kening berkerut sambil berjalan menuju ke arah kursi.Bersamaan dengan itu, lambaian tangan dari dua temannya itu langsung menyambut Nadine. Menyuruh Nadine untuk segera bergabung bersama mereka.Nadine balas melambaikan tangan, tersenyum lebar sambil berjalan menghampiri mereka."Kenapa, Nad, kalau Alex ada di sini?" Dion lah yang menjawab."Ya enggak apa-apa dong. Alex kan mau ikut merayakan ulang tahunmu."Lagi pula, Alex itu kan udah kenal dekat dengan keluarga kita. Jadi, enggak ada salahnya dong kalau dia ikut bersama kita." Lanjutnya. "Ya, kan, Ma, Pa?" Dion memalingkan pandangan ke arah Arjuna dan Kinanti. Mereka berdua yang hendak akan duduk kompak mengangguk."Kamu itu bagimana sih, Nad? Masa harus kaget lihat Nak Alex ada di sini bersama kita? Ya, sudah seharusnya dong Nak Alex itu ikut diacara kita." Dengus Kinanti.Kinanti lalu menatap Alex, mengulas senyum sebelum melanjutkan kalimatnya. "Nak Alex itu kan calon menan
Read more
Bab 27 - Cartier
"Belain aja terus suamimu yang enggak berguna itu, Nad!" Kinanti langsung berseru marah sambil menunjuk Aliando.Kemudian, Kinanti menatap Alex. Menghela nafas dalam-dalam sebelum berkata."Udah enggak apa-apa, Nak Alex. Enggak usah hiraukan apa kata Nadine. Apa yang kamu lakukan itu udah benar kok. Tidak salah sama sekali."Kinanti tersenyum tipis sebelum melanjutkan kalimatnya."Lagi pula, mereka berdua itu, sebentar lagi, akan bercerai!"Alex mangguk-mangguk. Balas tersenyum. Maka dari itu, Alex mulai tancap gas untuk membuat Nadine jatuh hati padanya."Iya, Nad. Bener apa kata Mama sama Papa. Enggak usah kamu pedulikan suami keremu itu!" Kata Dion."Aliando itu enggak akan mampu membelikan kamu barang-barang mewah dan branded seperti Alex. Dia aja pengangguran. Sekalinya dapat kerja lagi, eh, jadi pelayan. Cih. Memalukan banget!" Sambung Lidya sambil berdecak.Lengang sejenak di ruangan tersebut.Semua mata tengah memandang Aliando dengan jijik."Eh, miskin...ngasih kado apa kamu
Read more
Bab 28 - Benar-Benar Surprise
"Iya. Harganya memang sangat mahal, Kak. Aku membelinya dengan harga ratusan juta." Jawab Aliando. Menatap mereka satu persatu sambil mengulas senyum.Aliando yang berkata dengan enteng tentang mengeluarkan uang ratusan juta, seakan-akan dia adalah seorang yang kaya raya, seakan baginya itu adalah nominal uang yang tidak seberapa, membuat mereka geleng-geleng kepala, mencibir dan semakin memandangnya dengan hina."Eh, Kak Lidya...tapi ini kayaknya cartier beneran deh...asli...bukan imitasi. Coba Lihat baik-baik lagi. Amati lagi, Kak. Ini tuh perhiasan eksklusif dari Cartier. Keluaran terbaru. Limited edition juga." Ucap Anita.Semua mata langsung tertuju pada Anita. Tertarik mendengar penjelasannya. Lidya membulatkan matanya."Serius kamu, Nit?!" Tanya Lidya. Dia kembali mengamati perhiasan yang masih berada di tangannya."Iya, Kak. Itu Cartier asli." Kali ini giliran Jessica yang menjawab seraya menelan ludahnya susah payah. Mukanya mendadak pucat pasi.Ruangan kembali lengang. Lid
Read more
Bab 29 - Gairah Terpendam
Beberapa detik kemudian, cercaan dan hinaan langsung keluar dari mulut mereka secara bergantian setelah mendengar hal itu.Tapi yang membuat mereka tidak habis pikir adalah berani-beraninya Aliando meminjam uang sebanyak itu kepada temannya.Apa dia tidak memikirkan konsequensinya? Padahal dia itu miskin, baru saja mendapatkan pekerjaan dan gajinya sangat kecil.Lalu, mau dibayar pakai apa?Tentu saja Arjuna dan Kinanti marah besar. Walau bagimana pun, Aliando masih berstatus sebagai menantu di keluarga mereka, maka, kalau terjadi sesuatu, pasti mereka juga akan ikut terseret."Bagimana ini, Ma? Bagimana kalo seandainya temannya Al itu datang ke rumah dan menagih hutangnya?! Secara kan, Al hanya bekerja jadi pelayan dan gaji kecil banget. Mana bisa dia bayar hutang sebanyak itu? Emang menantu enggak ada otak dia!" Dion mendengus. Dia memprovokasi kedua mertuanya. Lidya membenarkan perkataan sang suami."Emang bodoh kamu, ya, Al! Berani-beraninya kamu hutang sama teman kamu sebanyak 50
Read more
Bab 30 - Tasya Penasaran
Aliando merasakan burungnya sudah mengeras hebat. Siap bertemu dengan mahkota miliknya Nadine. Berharap, akan menyatu.Gairah kelakiannya juga langsung membakar dada. Ada dorongan kuat yang berasal dari dalam dirinya, yang menggerakan tubuhnya untuk melakukan hubungan suami istri."Nad..." Bahkan suara Aliando terdengar berat. Menandakan kalau dia sudah sangat bergairah.Aliando menggeser tubuh lebih mendekat di hadapan Nadine, bibirnya bergerak maju, terarah menuju bibirnya Nadine.Namun ketika bibir Aliando nyaris mendarat di bibir Nadine, jari telunjuk Nadine menempel di bibir Aliando, membuat bibir mereka urung saling menyatu.Aliando jadi menghentikan apa yang akan dia lakukan, lantas menoleh dan menatap Nadine.Kini wajah mereka sangat dekat. Bahkan, karena saking dekatnya mereka bisa merasakan nafas saling menerpa wajah mereka masing-masing."Nanti Mama dan Papa akan marah kalau lihat kita lagi kayak gini, Al." Suara Nadine juga terdengar berat. Terlihat sekali ada yang sedan
Read more
PREV
123456
...
28
DMCA.com Protection Status