Semua Bab SAYUR KENTANG LIMA RIBU: Bab 71 - Bab 80
92 Bab
BIMBANG
“Anak Pak lurah kamu embat? Emang enggak ada obat kamu, Gus!”“Apaan sih? Enggak usah teriak-teriak bisa, kan?” Bagus membekap mulut lelaki yang duduk di sampingnya. Ia takut semua orang yang sedang apa yang sedang mereka bicarakan. Untuk meringankan beban pikiran, Bagus terpaksa menceritakan masalah yang menimpanya Pada Edo—teman terdekatnya. Ia berharap Edo bisa sedikit memberi solusi tentang hal apa yang harus ia lakukan selanjutnya.“Terus kamu dipaksa nikah gitu?” tanya Edo setengah berbisik.“Enggak, mereka minta duit dua ratus juta.”“Apa? Du-Dua ratus juta? Gila Pak lurah, jualan anak, dia?” Mulut Edo ternganga seraya membelalakkan mata.“Enggak usah lebay! Biasa aja bisa, kan?” Bagus menoyor kepala sahabatnya.“Kenapa enggak minta dinikahi aja? Kayla udah tekdung belum, sih?” Edo melingkarkan tangannya di depan perut.Lagi-lagi Bagus berusaha membungkam mulut Edo karena sudah ada beberapa orang di sekitar mereka yang mulai mencuri pandang. Pengujung warung bakso yang keduany
Baca selengkapnya
SAKIT
“Kalo aja Mas Bagus mau sedikit saja membuka hati, pasti aku enggak akan seperti ini.”Setelah mengaku, kini Kayla duduk dilantai bersandar dinding kos benuansa hello kitty yang ditempati temannya. Di depannya Bagus juga duduk melipat kakinya mendengarkan semua hal yang dirasakan Kayla. Sebagai seorang anak yang berasal dari keluarga terpandang, Kayla merasa hidupnya cukup terkekang karena ia dituntut sempurna oleh kedua orang tuanya. Tak hanya unggul dalam bidang akademik, untuk sebuah pertemanan saja, Kayla diharapkan bergaul dengan teman yang setara dengan keluarganya. Belum lagi sikap orang-orang di sekitarnya yang seolah segan untuk mendekat membuat hidupnya semakin terasa berbeda dengan teman lainnya. Sebagai seorang remaja normal, Kayla mulai merasakan ketertarikan terhadap lawan jenis. Tak sekali dua kali ia mengagumi seorang teman lelakinya, tapi mereka malah menjauh karena merasa segan dengan keluarganya. Hingga ia bertemu Bagus, seorang yang ditugaskan sebuah lembaga bela
Baca selengkapnya
MERAJUT
“Woy, ngelamun aja kamu! Kesamambet hantu sawah baru tahu rasa!”“Apaan, sih?”Bagus menghisap dalam-dalam sebatang rokok ditangannya kemudian membuang asapnya perlahan tanpa memedulikan pertanyaan Dio. Ia fokus berpikir sembari melihat hamparan ladang yang lajur jalannya banyak dipenuhi rumput. Ia beristirahat sejenak sebelum bekerja kembali membuang rumput liar yang sedikit mengganggu tanaman cabenya.Beberapa minggu terbengkalai, Bagus mulai membenahi satu persatu ladangnya. Penanganan yang terlambat membuat jadwal panennya terancam mundur karena pertumbuhan tanamannya sedikit lambat.Kasusnya dengan Kayla memang sudah selesai, tapi masih ada rasa yang mengganjal dihati Bagus akan nasib Kayla saat ini. Berbagai pertanyaan berkecamuk dikepalanya tentang keadaan Kayla. Ia takut jika gadis itu mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari keluarga terutama Ayahnya sendiri. Berkali-kali Bagus mencoba menghubunginya namun sama sekali tak ada jawaban.“Mikirin apa kamu?” tanya Dio sembari
Baca selengkapnya
KETAKUTAN
“Aku berangkat, Bude,” pamit Bagus pada Riyati.“Hati-hati dijalan ya, Nak! Salam buat Mama dan Ayahmu.”“Iya Bude.” Bagus mencium tangan Riyati dan memeluknya sejenak sebelum melangkah pergi.Hari ini Bagus memutuskan untuk memulai hari baru dalam hidupnya. Dengan meninggalkan pekerjaan yang di cintainya, Bagus akan kembali ke orang tuanya dan memulai hidup baru sesuai saran kekasihnya. Bukan hanya itu sebenarnya alasannya pergi, Bagus juga ingin menepi dari masalah yang baru saja menderanya dengan memilih tak peduli pada keadaan Kayla saat ini.Menjadi tega adalah pilihan pertama saat hati dan pikiran tak sejalan. Hatinya tetap merasa iba pada keadaan Kayla, namun ia berpikir tak mungkin terus seperti ini karena lebih baik pergi saat ini atau akan lebih menyakiti lagi.“Tolong dirawat sebisanya, Pakde. Terserah nanti pembagiannya bagaimana, aku manut saja. Aku udah bilang Bude semalam,” ucap Bagus pada seseorang yang selama ini membantunya merawat ladang.“Hati-hati di jalan ya, Na
Baca selengkapnya
BERTEMU LAGI
“Semangat!”Bagus meyakinkan diri sebelum melangkah keluar dari kamarnya. Dengan mengenakan kemeja putih dan celana hitam, Bagus untuk pertama kalinya memulai petualangan sebagai pencari kerja di kota. Bagus tersenyum geli saat melihat bayangannya sekali lagi dalam cermin. Ia memindai penampilannya yang sangat rapi dari ujung rambut dari ujung kaki. Rambut keritingnya yang biasanya dibiarkan kusam dan berantakan kini terlihat kelimis oleh gel penata rambut yang ia curi dari kamar Rafif. Namun Bagus sedikit tak nyaman oleh sepatu hitam yang dikenakan karena telapak kakinya yang sudah sedikit melebar karena terlalu banyak nyeker di ladang.“Doakan Bagus ya, Ma,” pamit Bagus mencium kedua pipi Rini.“Pasti, Sayang.” Rini mengelus wajah Bagus sebentar sebelum melepaskan ia pergi.Hari ini Bagus akan melaksanakan tes kerja dari satu perusahaan yang dilamarnya. Tak seperti dulu saat para pencari kerja harus menenteng map dan mendatangi satu persatu perusahaan untuk mengajukan lamaran peker
Baca selengkapnya
RIVAL
“Gimama kabar kamu?” tanya Bagus.“Cukup baik,” jawab Andin dengan senyum merekah.Saat ini mereka tengah duduk di sebuah cafe yang berada di kawasan sport center. Mereka mengobrol santai sembari menikmati segelas jus dan makanan ringan.“Pekerjaan kamu?” Bagus terus memberondong Andin dengan banyak pertanyaan. “Lumayan lancar.”Bagus sudah tahu jika saat ini Andin tengah merintis usaha sendiri. Ia selalu mengikuti postingan-postingan yang wanita itu bagikan di media sosial sehingga ia tak perlu bertanya langsung tentang kesehariannya.Sekian lama berpisah tak membuat Andin berubah sikap. Wanita itu tetap saja cerewet dan agresif seperti tak pernah terjadi apa-apa pada hubungan keduanya. “Kamu gimana?” Andin berbalik tanya.“Aku ya begini-begini aja. Kemarin aku berstatus petani dan sekarang pengangguran,” jawab Bagus asal.“Kamu nyesel ngelakuin ini?” “Enggak!”“Kalo sekiranya enggak suka, kamu boleh kok kembali ke kampung dan menjalani pekerjaan kamu dulu. Tapi kali ini aku engga
Baca selengkapnya
PENGGODA
“Tumben rambutnya ke belakang semua?” sindir Rafif saat melihat rambut Bagus yang biasanya acak-acakan kini disisir rapi.“Apaan, sih?”“Tapi kok bau-baunya mirip WAG punyaku.” Rafif mengendus-enduskan hidungnya.“Emang punya kamu, kok!” jawab Bagus santai.“Wah, pantes aja WAG ku cepet habis. Dasar enggak modal!” “Tenang aja, kalo besok gajian, kakak ganti sepuluh biji.”“Beneran loh, awas kalo enggak!” “Iya, bocil ep ep.” Bagus mengacak gemas rambut Rafif.“Aku udah bukan bocah lagi, kakak! Aku udah remaja. Gini-gini aku udah punya pacar, tau!”“Heh kecil-kecil enggak boleh pacaran!” Bagus menyentil dahi adik lelakinya.“Kejar target, kak. Soalnya aku maunya nikah muda kayak Kak Ari bukan nikah tua kayak Ayah.” Rafif terkikik.“Ekhem ...!”Bagus dam Rafi menoleh bersamaan. Wajah mereka seketika pias saat melihat sesosok lelaki yang tengah berdiri bersedekap di belakang. Lelaki berseragam coklat itu menatap tajam serta menujukan wajah garang. “Coba ulangi sekali lagi kalimat yang
Baca selengkapnya
KEJUTAN
[OTW]Jantung Andin seketika berdegup kencang saat melihat pesan yang hanya berisi tiga huruf itu. Meski sudah berkali-kali melarang, tapi Bagus tetap kekeh akan datang dan kini lelaki itu malah sudah dalam perjalanan.Berkali-kali Andin menarik nafas untuk menenangkan diri. Ia takut jika pikiran buruk tentang Papanya benar-benar terjadi yang bisa saja merenggangkan hubungan mereka. Meski begitu Andin juga merasa bahagia karena ada orang yang secara terang-terang sedang memperjuangkannya dan ia kagum pada Bagus yang bersikap berani meski sudah tahu kemungkinan risiko yang akan terjadi.“Kamu kenapa mondar-mandir begitu?” tanya Johan.“Enggak apa-apa, Pa, Cuma lagi nunggu seseorang aja,” jawab Andin.“Siapa? Pacar kamu?”“I-iya, Pa. Tapi aku mohon jangan galak-galak sama dia ya, Pa. Enggak apa-apa kalo Papa enggak suka, tapi bilangnya baik-baik aja.” Andin memohon.“Wah, berani juga pacar kamu! Udah punya apa dia berani datang ke sini?”“Ayah aku mohon jangan garang-garang kayak gitu!
Baca selengkapnya
BERHENTI
“Kayla.”Sebuah nama yang cukup memorak-porandakan hidup Bagus. Bagaimana tidak, setelah sekuat hati melupakan, nama itu kembali hadir dipikirannya. Bukan datang dengan kabar baik, melainkan kabar yang begitu mengejutkan. Meski terkesan mengada-ngada, tapi perkataan Danu cukup menampar hatinya. Remaja itu seolah tengah mencolokkan semua perbuatan yang ia lakukan pada Kayla. [Kayla sempat mengedrop dan dirawat beberapa hari di rumah sakit. Kata bibik yang kerja di rumah Kayla, memang dia sering manggil nama kamu]Tubuh Bagus seketika bergetar setelah membaca pesan dari sahabatnya Dio. Entah mengapa tidak ada yang memberinya kabar selama ini, padahal ia rutin berhubungan dengan teman atau keluarganya di kampung.[Sekarang yang aku tahu dia udah sembuh, tapi dia enggak pernah kelihatan keluar rumah, paling kalo ke kampus, itu pun lempeng aja, enggak pernah nyapa siapa-siapa]Bagus mengembuskan nafas kasar. Dari cerita Dio, ia tahu jika Kayla memang telah berubah , setahunya Kayla adal
Baca selengkapnya
TAKDIR
“Om Rafif nakal, kembalikan mainan Shera!” “Pinjem bentar, pelit banget, sih!” Rafif menyembunyikan boneka barbie milik Shera dibalik bajunya.“Itu punya Shera!” Suara bocah perempuan itu meninggi.“Kalo pelit temennya monyet, whle ...” Rafif menjulurkan lidahnya.“Om Bagus, tolongin Shera dong! Om Rafif nakal!” pekik Shera dengan suara nyaringnya yang lebih mirip peluit.“Sini sama Om aja, mainan ponsel,” panggil Bagus menunjukkan ponselnya.“Mainannya buat, Om. Shera enggak punya. Om bawa ke kamar, ya.” Lagi-lagi Bagus menggoda Shera.“Jangaaan! Itu punya Sheraa!”Bagus hanya tertawa sembari menggelengkan kepalanya. Bukannya sebal ia malah merasa lucu dengan tingkah adik serta keponakannya.Seperti biasa, di akhir pekan, Shera memang sering kali dititipkan di rumah kakek neneknya. Jangan tanya kemana orang tuanya, karena mereka tentu saja sedang menikmati kencan berdua tanpa takut diganggu oleh tangis anaknya.Sudah menjadi kebiasaan, setiap sebulan sekali atau setiap ada kesempata
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status