All Chapters of Aku Terjebak di Keluarga Toxic: Chapter 31 - Chapter 40
77 Chapters
31. Pertemuan Tak Disengaja 2
"Abhi, mama mau ke toilet sama Jihan. Kamu disini saja dulu temani Retha dan Vano. " Mama Erina mengejutkan Abhi yang tengah fokus memandang Retha yang menyuapi Vano. "Oh... Oke ma. " jawab Abhi tergagap. Bu Erina dan Jihan beranjak dari tempat duduk mereka akan pergi mencari toilet, mereka sebenarnya hanya ingin memberi waktu untuk Abhi dan Retha untuk saling bicara. "Vano makannya lahap banget ya, Reth? " tanya Abhi kepada Retha yang sedang menyuapi Vano. "Iya, Vano kalau disuapi makannya banyak mas. Tapi kalau makan sendiri dia makannya sedikit. " Jawab Retha masih memasukkan makanan ke mulut anaknya. "Om Abhi, nggak makan? " Vano tiba-tiba nyeletuk ikut ngobrol dua orang dewasa di hadapannya. "Enggak Vano, Om Abhi nggak terbiasa makan makanan seperti ini. " jawab Abhi asal. "Kenapa Om, ini enak banget lho. Om Abhi harus coba. " Vano memberi pengertian kepada Abhi yang sepertinya enggan makan makanan kesukaannya. "Maaf, Vano. " Ucap Abhi sambil tersenyum. "Coba kalau Om Ab
Read more
32. Pertemuan Tak Disengaja 3
Vio, yang tengah hamil anak Danil sudah merencanakan sesuatu untuk Danil. Dia memiliki kartu As yang akan membuat Danil mau menikah dengannya. Biarlah, dia akan berkorban di awal, asalkan Danil bisa menjadi miliknya.Malam Ini Vio datang lagi ke rumah Danil, rencananya dia akan mengajak bu Ayu untuk belanja di Mall. Dengan begitu dia bisa menghasut bu Ayu agar membuat Danil mau menikah dengannya. Ya, kartu As yang dimiliki Vio adalah Bu Ayu. Kali ini dia akan berbaik hati pada bu Ayu agar berpihak padanya, dan membuat Danil mau menikah dengannya. Karena Vio tau, betapa besar rasa bakti Danil pada bu Ayu. Jadi, melalui bu Ayulah Vio akan mencoba peruntungan."Selamat malam semuanya... " Sapa Vio kepada semua orang dirumah Danil tanpa tau malu.Semua orang menatap ke arah Vio dengan pandangan aneh. Kecuali bu Ayu, dia langsung menyambut kedatangan calon mantunya itu dengan tersenyum lebar."Eh, Vio. ayo masuk. Danil masih mandi. " Bu ayu Mempersilahkan Vio
Read more
33. Keputusan Danil
Retha tak henti-hentinya meminta maaf karena telah menjadikan Abhi tamengnya, dan berterimakasih kepada mama Erina karena telah membelanya tadi. Setelah mengantar Retha,Jihan dan Vano pulang ke rumahnya Abhi terlihat selalu memasang senyum simpul dibibirnya, dan itu tak luput dari penglihatan Mama Erina yang duduk di sebelahnya."Kamu kenapa Bhi... senyum- senyum gitu. " kata-kata mama Erina mengejutkan Abhi yang sedang berfantasi."Apa sih, ma. Siapa yang senyum. " Wajah Abhi langsung berubah datar setelah di kagetkan mamanya.Mama Erina yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya. Lalu menatap lurus jalanan didepan."Apa kamu menyukai Retha? " tanya mama Erina kemudian dengan pandangan masih menatap lurus ke depan.Abhi menoleh sebentar ke arah mamanya, lalu kembali fokus ke depan."Mama ngomong apa sih? " kata Abhi dengan perasaan tak karuanMama Erina menghembuskan nafas beratnya."Mama melihat semua perubahan raut wajah
Read more
34. Perjuangan Dan Obsesi
Retha menyelesaikan menyiapkan makan siangnya dengan sangat cepat. Karena tidak sabar untuk bertemu Abhi. Dia harus segera membicarakan masalah pembelian rumah itu dengan Abhi agar segala berkas-berkas yang dibutuhkan segera terealisasikan.Dengan menenteng sebuah kotak bekal makan siang, Retha segera memasuki taksi online yang sudah dia pesan sebelumnya dan menitipkan pesan kepada Aryo agar menjemput Vano nanti juga menyampaikan lesan kepada Lusi kalau dia ada urusan di luar. Jadi, dia tidak was-was meninggalkan Vano dirumah bersama para pegawainya.Tiga puluh menit perjalanan yang mereka tempuh karena hari ini macet, Jarak kantor Abhi yang biasa di tempuh hanya dengan lima belas menit harus mundur lebih lama karena macet. Retha masuk ke dalam lobby kantor BLH milik Abhi dan mengatakan kepada resepsionis bahwa sudah buat janji dengan Abhi. Sang resepsionis pun langsung mempersilahkan Retha untuk masuk ke dalam ruangan Abhi tampan perdebatan berarti. Karena sebelumnya
Read more
35. Pernikahan Danil
Jika Danil dan Vio sedang disibukkan dengan persiapan pernikahan yang akan dilakukan satu minggu lagi, Yaaa walau hanya pengesahan pernikahan secara hukum dan agama tetap saja Vio ingin tampil berbeda dari biasanya.Lain lagi dengan ARetha yang sekarang sudah memiliki sebuah rumah lagi, setelah penandatanganan akta jual beli dan pembayaran kini rumah itu sudah menjadi hak milik Retha. Dan Retha akan merubah rumah itu menjadi sebuah tempat usaha barunya.Retha memang hanya lulusan SMA, dan karena jenjang pendiDaniln itulah Retha selalu mendapat hinaan dari mantan mertuanya dulu. Dia memang tidak bisa melamar kerja di kantoran, tapi dengan keuletan dan ketekunannya dia bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang-orang disekitarnya, dan pasti akan menggaji mereka. Itulah kenapa jangan pernah memandang seseorang hanya dari asal usul pendiDaniln saja, tapi lihatlah dari cara pandangnya dalam berfikir.Selama beberapa hari terakhir Retha melakukan pertemuan intens den
Read more
36. Permintan Papa
Sudah dua bulan berlalu, masa Iddah Retha sudah selesai sejak beberapa hari lalu. Namun itu tak membuat Retha berfikir untuk menikah lagi. Rasanya hanya dengan menjalankan usahanya dan membesarkan Vano saja itu sudah cukup baginya saat ini. Retha sepertinya sudah tidak memiliki minat untuk menikah lagi. Tapi Retha juga tidak menampik kemungkinan untuk membuka diri jika ada seorang pria yang menawarkan sebuah cinta tulus kepadanya.Usaha Retha juga sudah berjalan dengan baik. semua menghasilkan rejekinya sendiri-sendiri. Mulai dari persewaan kamar kost, baju online maupun ofline, toko sembako dan warung makan modern yang dia miliki semua berjalan dengan baik. Jika salah satu usahanya tidak berjalan, maka usaha lain menutupi nya. Itulah kenapa Retha memilih empat usaha yang berbeda. Karena tiap usaha itu memiliki kelebihan dan kekurangan Masing-masing. Jadi jika ada yang tidak berjalan usaha lainnya bisa saling menutupi dan Retha tetap mendapat penghasilan dari usaha lainnya.
Read more
37. Keinginan Vano
Abhi sudah berada di rumah makan milik Retha, Dia juga sudah membuat janji dengan Jihan kalau akan datang ke rumah makan Retha untuk makan malam. Sudah menjadi acara rutin bagi Abhi tiap malam Abhi makan di tempat Retha, karena kalau siang dia sudah mendapat kiriman makan siang dari Retha."Gimana mas. " tanya Jihan saat sudah berhadapan dengan Abhi."Gimana apanya. " Abhi seolah tak mengerti maksud Jihan.Jihan langsung bersedekap dada dan cemberut. Abhi yang melihat itu, merasa gemas sendiri kepada adiknya."Nggak semudah itu dek. " Abhi masih menyangkal perasaanya pada Retha."Terserah mas Abhi deh, aku nggak mau ikut campur lagi. Tapi awas ya, kalau sampai mbak Retha di tikung orang. "Abhi tersenyum menanggapi omongan adiknya itu. Rupanya tidak hanya mamanya yang menginginkamnRetha untuk jadi menantunya, ternyata Jihan juga menginginkan Retha untuk jadi kakak iparnya. Tapi Abhi sendiri masih ragu dengan perasaannya.Retha masuk k
Read more
38. Rencana Pak Pradipta
Pagi-pagi sekali Abhi sudah bersiap dengan kaos dan jaket hodie nya, serta celana panjang dan sepatu olah raga. Mama Erina yang melihat anaknya seperti itu, jadi bertanya-tanya apa yang akan dilakukan anaknya itu."Mau kemana, Bi? " Mama Erina dengan suara khas keibuannya."Ma... Hari ini ada lomba di sekolahnya Vano. " kata Abhi sambil memasang tali sepatunya.Mama Erina mengernyitkan mendengar omongan Abhi."Trus, apa hubungannya denganmu? ""Vano kemarin merengek ke ibunya, kalau dia tidak mau datang ke acara lomba hari ini. Karena dia tidak punya ayah katanya. Vano tidak mau ibunya melawan bapak-bapak. Jadi dia lebih baik bolos. " terang Abhi Sambil berdiri"Lalu... kenapa kamu berpakaian seperti ini? " Mama Erina sebenarnya sudah mengerti maksud dari cerita Abhi, tapi dia ingin dengar sendiri dari mulut anaknya."Terus Vano melihat ke arahku, dan dia meminta aku untuk menemaninya ke sekolah bersama Retha, agar bisa mengikuti lomb
Read more
39. Harus Meyakinkan Diri
Hari itu, Vano dam Abhi bersenang-senang menikmati permainan. Walau tidak semua lomba bisa mereka menangkan, tapi Vano bahagia. Dia bisa merasakan bagaimana rasanya memiliki seorang ayah. Mereka berdua bekerja sebagai tim yang kompak. Hingga waktu lomba selesai dan sekarang waktunya mereka istirahat.Retha memanggil Vano dan Abhi untuk duduk di tempat yang sudah dipilih Retha agar mereka bisa menikmati waktu istirahat nya."Apa kalian sudah lapar? " tanya Retha sambil menyeka keringat di kening Vano."Aku belum lapar, bu. Mungkin om Abhi yang lapar." Vano yang menjawab."Mas Abhi lapar? " Tanya Retha menoleh ke arah Abhi yang sedang mengipasi wajahnya."Bentar, Reth. panas banget. "Retha menyodorkan botol air mineral pada Abhi, dan langsung di minum Abhi sampai habis. Melihat itu Retha menggeleng kan kepalanya."Haus banget ya, mas? "Abhi mengangguk. "Panas Reth. ""Maaf, ya mas udah ngerepotin mas Abhi. Biasanya jam s
Read more
40. Bertemu Sahabat Lama
Abhi mengikuti saran dari papanya, dia harus meyakinkan dirinya dan harus membuka diri jika memang ia menyukai Retha. Selama beberapa hari ini Abhi tidak menghubungi Retha atau mengirimkan pesan kepadanya sama sekali. Ia juga mematikan ponselnya agar tidak mendapat kabar dari Retha. Semua orang juga tidak bisa menghubunginya, baik itu Jihan ataupun orang tuanya. Abhi benar-benar menghilang setelah hari itu dan malam itu. Dia memutuskan keluar dari rumah orang tuanya dan menyewa sebuah apartemen selama sebulan.Abhi benar-benar mendalami peran nya saat ini, dia tidak ingin diganggu siapapun untuk mengambil sebuah keputusan penting dalam hidupnya. Dan apa yang sudah dia dapatkan selama beberapa hari setelah tidak berkomunikasi dengan Retha adalah, dia merindukannya. Rindu akan kelembutannya dalam bertutur kata, rindu akan pelayanannya saat menghidangkan makan malam untuknya, rindu dengan kata maafnya yang selalu takut berbuat salah. Satu-satunya yang bisa mengobati kerinduan Ab
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status