Semua Bab ISTRI RASA SIMPANAN: Bab 41 - Bab 50
153 Bab
SELURUH BADANNYA SAKIT
Di kamar suite, tempat terjadi percintaan hangat tadi. Nampak Alicia juga baru tersadar. "Argh ..." gumam pelannya yang merasa seluruh badannya sakit.Alicia menyibak selimutnya, dia langsung terbangun duduk. Dengan masih merasa pusing hebat di kepalanya. Dia mencoba mengingat-ingat tentang apa yang baru saja terjadi kepada dirinya."Apa aku baru saja bercinta dengan Anthony!" gumam pelannya lagi."Tidak mungkin ... pasti bukan dia!" pikir Alicia lagi.Hati Alicia semakin berkecamuk lagi. Jika bukan Anthony itu artinya pria asing. Tidak ingin berada lama-lama di kamar hotel, Alicia langsung turun dari ranjang. Tapi, kakinya malah terasa gemetar, ketika ingin berdiri.Alicia menunduk mengambil bajunya yang berserakan di lantai. Memakainya, lalu bergegas pergi dari sana. Baru saja membuka pintu. Seorang pria berjas hitam langsung memberikan sebuah jas panjang, "Nyonya, pakailah ini!""K-kau siapa?" tanya Alicia sembari mengeratkan setelan blazer kerjanya. "Tuan Anthony yang memintaku m
Baca selengkapnya
BAGAIMANA HASILNYA?
Chen Li memiliki keahlian meretes CCTV gedung dan CCTV jalan. Dia pun langsung mengintip rekaman CCTV di hotel bintang 5, tempat perjamuan kemarin. Dia pun melihat Anthony memukuli pria yang tengah membawa Alicia Huang waktu itu. chen Li, juga melihat Anthony memapah Alicia masuk ke kamar, dan beberapa jam kemudian baru keluar dengan sambil merapihkan pakaiannya. Dia juga mengecek daftar tamu, dan mendapati jika tamu tersebut saat ini tengah di penjara. "Apa Anthony Smith sudah jatuh cinta dengan Alicia!" pikirnya, karena melihat tindakan yang diambil oleh pria itu. pada saat ini, Anna menghubungi Chen Li lagi. "Jadi bagaimana hasilnya, Apakah pria itu adalah Anthony!" "Eum ... iya!" jawab Chen Li. "Kau baru saja menghancurkan hidupku lagi!" pekik marah Anna Hwang lalu menutup sambungan telpon itu. Jika bukan karena takdir buruk yang sudah tertera di buku takdir, maka untuk melihat wajah Chen Li pun Anna enggan. Pria itu memiliki bekas luka sayatan panjang di pipi kanannya, waja
Baca selengkapnya
TIDAK MAU BERCERAI!
Perkataan Alicia jelas membuat Anthony marah. Baru saja istrinya itu memberikan penawaran kepadanya, malah saat ini pergi, Anthony merasa wanita itu sungguh menyebalkan. Dia yang memaksa dirinya untuk menikah. Tapi, sekarang malah dia yang meminta bercerai. Anthony tersenyum, lalu menuddukan kepalanya seraya berbisik kepada istrinya itu, "Kau pikir Keluarga Smith, keluarga yang seperti apa?" "Dalam mimpi pun, jangan harap bisa bercerai!" imbuh Anthony seraya pergi meninggalkan Alicia. Alicia mengikuti langkah suaminya itu sambil terus memanggilnya, berteriak. Tapi, yang dipanggil malah terus mengabaikannya. Alicia terus mengikuti Anthony, ketika akan mendekati pesawat. Beberapa pria jas hitam menghalangi langkah nya. "Lionel ... Lionel," teriak panggil Alicia. lionel mendekatkan wajahnyanya ke jendela pesawat. "Mama ... Mama," gumam Pelan Lionel. Alicia mulai menangis ketika melihat Pesawat itu akan lepas landas. "Tidak ... tidak, jangan bawa Lionel pergi. Anthony ... aku moho
Baca selengkapnya
KELUARGA
"Stupid Cupid" gumam kesal Alicia yang berpikir, "Mengapa membuat saling sayang, jika pada akhirnya dipisahkan dengan Lionel."Alicia duduk di ranjangnya, tidak pernah berpikir jika pengajuan bisnisnya malah jadi alat untuk menyanderanya. "Hah! Dia itu benar-benar ingin menyiksaku ya!"Di asrama, terlihat Lionel juga sama, sedang tidak bisa memejamkan matanya. Dia mrerasa benar-benar harus bisa menyesuaikan diri dengan baik. Lionel selalu mengulang-ulang nasihat Alicia. " Semangat yang luar biasa akan membantumu mengatasi semua kesusahan."Alicia juga selalu berkata, jika kelak Lionel akan menjadi orang besar dan hebat. Karena itu dia tidak boleh takut berbicara dengan orang lain. Merasa jika dia masih terlalu lemah untuk melindungi Mamanya itu, maka dia pun bertekad untuk tidak takut bicara lagi dengan orang lain.Keesokan paginya, Anthony sarapan sendirian di ruang makan mereka yang besar itu. Dia menatap ke kursi Lionel yang kosong. Lalu menatap juga ke kursi yang biasa Alicia dud
Baca selengkapnya
MATAHARI
"Kita pikirkan itu nanti saja!" ujar Nyonya Huang. Saat ini keadaan berbalik, mereka merasakan di posisi Alicia. Hanya saja jika dulu Rose dan Nyonya Huang menolak dan mengusir. Sedangkan Alicia tetap mengulurkan tangannya, bersedia menampung. Di Grup Huang, nampak Alicia masih sibuk bekerja. Meski hari sudah malam. Dia benar-benar enggan melihat wajah Anthony. "Hmm ... jika saja ada sihir yang bisa memperbaiki semua ini!" pikir Alicia menghayal. Melihat jam di tangannya, dan merasa sudah malam, Alicia pun memutuskan pulang. Seperti kebiasaan barunya, Alicia memarkir mobilnya di depan teras dapur. Begitu masuk ke dalam, dia teringat Lionel lagi. Betapa dulu dia suka sekali memasak untuk putra kesayangannya itu. "Mengapa dia begitu tidak punya hati." "Apa kau sedang mengataiku?" tanya sebuah suara yang tidak asing didengar daun telinga Alicia. "K-kau ..." ujar Alicia yang baru saja melihat Anthony keluar dari balik pilar besar dapur mereka. Tidak ingin berbagi udara dengan pria
Baca selengkapnya
MENGAMBIL KESEMPATAN
"Lionel apakah itu Lionel!" pikir senang Alicia. baru sedetik mendengar suara putranya itu, kemarahan di hati pun langsung menghilang. Allicia segera berlari ke arah anthony, lalu mendekatkan kepalanya kepada pipi Anthony. "Sayang!" sapa senang Alicia kepada putranya itu sambil melambaikan tangannya.Anthony seketika saja membeku, Ini kedua kalinya kulit mereka saling bersentuhan seintim ini lagi. Setelah hari kejadian mereka bercinta waktu itu. "Rindu Mama tidak?" tanya Alicia. Lionel mengangguk dengan mata berbinar senang. "Jika Papa tidak sibuk, kami akan mengunjungimu!" ujar Alicia, yang mengambil kesempatan dari situasi ini. "Iya kan sayang!" ujarnya sambil mencium pipi Anthony. Napas Anthony terasa berhenti berembus ketika bibir ranum merah jambu Alicia mendarat di pipinya. Lalu dengan spontan Anthony langsung saja menganggukan kepalanya. "Nah, Papa sudah setuju. Nanti kami akan segera menjenguk mu ok!" Lionel mengangguk lagi, lalu Alicia berkata lagi, "Rajin-rajinlah bica
Baca selengkapnya
PERAGAAN BUSANA
"Tentu saja berbisnis!" jawab Alicia dengan nada dan tatapan serius. Will kembali duduk bersandar lalu sedikit mengangkat dagunya. Alicia pun langsung mengutarakan konsep bisnisnya kepada Willy. Berdasarkan dari informasi yang dia tahu, Meski Willy ini eksentrik, namun pria ini juga sangat menyukai hal-hal yang tradisional. "Kami dari Grup Huang, memiliki konsep yang aku sangat yakin kau akan suka 100%!" ujar Alicia dengan bersemangat. "Kami memiliki rumah cagar budaya yang pasti akan sangat kau sukai juga!" Jelas Alicia lagi. Pada saat ini Alicia pun dengan lugas menjelaskan semuanya kepada Will Grifin. Alicia menawarkan kepada Will, untuk penggunaan toko permen Nenek Ang sebagai tempat peragaan busana hasil rancangannya. "Ini aku kasih lihat foto-fotonya!" ujar Alicia seraya memberikan ponselnya kepada Will. Pria itu nampak serius memperhatikan setiap arsitektur dari toko Nenek Ang. "Bawa aku ke sana!" ujarnya. "Oh boleh, ayo kita ke sana sekarang!" ajak Alicia. Will pun mengi
Baca selengkapnya
MENJADI MODEL
"Biasanya sebelum jam enam pagi,Nyonya sudah pergi, Dan, sebelum jam dua belas malam barulah Nyonya akan kembali!" jawab si kepala pelayan. "Apakah dalam keadaan mabuk?" tanya Anthony lagi. "Tidak ... tidak pernah!" jawab si kepala pelayan lagi. Anthony mengangguk. "Sebenarnya dia sedang melakukan apa, mengapa pergi pagi-pagi sekali dan pulang larut malam!" pikirnya. Anthony mengambil ponselnya dan menghubungi asisten Lee. "Cari tahu di mana Dave Smith!" pada saat ini, di Grup Huang, Alicia langsung saja membereskan berkas kerjanya, ketika melihat waktu sudah menunjukan jam tiga sore. Pada Jam empat sore nanti dia harus melakukan latihan di studio milik Will Grifin. Baru saja sampai di studio Will tiba-tiba menyodorkan sebuah sepatu berhak tinggi di depan wajah Alicia. "Apa ini?" tanya Alicia sembari menurunkan tangan Will yang ada di depan wajah. "Hari ini kau berjalan memakai sepatu ini!" ujar Will sambil memberikan senyuman jahilnya. "Wah, yang benar saja. Model asli saja m
Baca selengkapnya
HANYA DIA OBATNYA
Alicia langsung menerabas, ingin segera masuk ke dalam mobilnya. Tapi, salah satu dari pria berjas hitam itu malah mendorong Alicia, dan membawanya agar masuk ke dalam mobil yang akan membawanya pergi ke suatu tempat. Supir yang telah menunggu sedari tadi, langsung saja masuk begitu Alicia sudah duduk di kursi belakang. "Kalian sedang menculik aku ya!" hardik marah Alicia sambil berusaha membuka pintu mobil, tapi percuma saja pintunya tidak akan bisa terbuka. Alicia mengeluarkan ponselnya, mencoba menghubungi Will, tapi ponselnya malah diambil oleh pria berjas hitam yang duduk di sampingnya. pria itu berkata, "Nyonya, sebaiknya duduk tenang-tenang saja!" "Brengsek!" ujar Alicia dalam hati. Pada akhirnya mereka pun tiba di Bandara. "Mengapa kalian membawaku ke sini?" tanya Alicia dengan sedikit panik. "Lepaskan aku! kalian ini tuli ya?" hardik Alicia kepada para pria yang membawanya. Alicia melihat di depan mereka ada pesawat Jet, Hatinya bertambah panik dan mulai menendang-nenda
Baca selengkapnya
AKU TIDAK SETUJU!
"Tadi kau baru saja bilang, Anthony mau pindah sekolah lagi!" jawab Alicia sambil bertelak pinggang. "I-iya ..." jawab Anthony terbata. "Kau pikir emosionalnya tidak akan terguncang jika sedikit-sedikit dia harus ikut maumu yang seperti ini!" ujar marah Alcia yang memahami Lionel dari sisi psikologis putranya itu. "Apalagi dia memiliki masalah piskologi dalam berbicara. Dia tidak bisu, hanya saja tidak bisa berbicara kepada semua orang! Apa kau tidak pernah memikirkan tentang hal ini!" imbuh Alicia lagi. Alicia baru saja mengetahu jika putranya itu sedang berusaha berbicara dengan teman-temannya. Mendengar Lionel bercerita seperti itu, hati Alicia tentu saja merasa senang, Dan, menganggap keputusan Anthony memasukan putra mereka ke Asrama adalah sudah sangat tepat. "Tidak, aku tidak setuju!" imbuh Alicia lagi sambil bersedekap. "Meski jika aku melarangmu untuk mengunjunginya?" tanya Anthony. Wajah Alicia terkejut bercampur raut panik. Menghela napas lalu berkata. "Tidak apa .
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
16
DMCA.com Protection Status