All Chapters of Lima Tahun Tak Disentuh: Chapter 21 - Chapter 30
68 Chapters
Rencana Baru Felicia
Apa yang terjadi terkadang memang sesuai rencana, tapi semua yang terjadi adalah kehendak Sang Maha Kuasa. Setelah mendapatkan kabar dari Felicia, Abian langsung datang ke klinik Dokter Frans bersama mamanya. Abian masih belum mempercayai kenapa justru kabar buruk yang dia terima. Anaknya telah lahir premature dan akhirnya meninggal.“Maaf, Bi, aku tidak bisa menjaga anak kita.” Felicia menangis setelah Abian datang, entah tangisan apa yang dia keluarkan tapi dia sudah bisa membuat Abiyan juga menitikkan air mata.“Kenapa kamu tidak menghubungi kami dan orang tuamu mana?” Maria sangat menyesalkan kenapa di saat sepenting itu tidak ada yang mengabarinya.“Maaf, Ma, aku pendarahan dan nggak sempet ngabari kalian.”“Astagfirullah. Keluargamu mana?”“Mama sama Papa belum datang, Kak Refan yang temani aku.”“Kenapa juga Refan nggak ngabari kamu.” Maria masih saja mengeluhkan kenapa mereka tidak ada yang mengabarinya.“Mas Refan juga bingung.”Suasana hening sejenak saat petugas datang mem
Read more
Karma
“Jika mau menikah dengan anakku, syaratnya jujur. Aku tidak mau ada masalah nantinya jika kamu menutupi sesuatu.” “Insyaallah saya tidak menutupi apapun, Dara tahu semua tentang saya, Paman.”Lelaki berjambang itu tersenyum sinis, “apapun?”“I-iya.” Ditatap calon mertua seperti itu ternyata membuat lelaki dingin itu gugup. Dia tidak tau berhadapan dengan siapa, kalau tahu seperti apa lelaki bernama Adam, mungkin Frans akan berpikir dua kali lipat untuk menemuinya.“Kemarin Dara mengatakan kalau kamu sedang menutupi sesuatu.” Adam menatap tajam lelaki berwajah Indo-Jerman itu.“Saya tidak menutupi apa-apa, Paman.”Adam kembali menatap Frans dengan tatapan menguliti lalu tersenyum sinis, “aku tidak suka punya menantu yang menjalani bisnis gelap.”Frans menelan ludahnya, bisnis haram? Dia bahkan juga mengharamkan bisnis haram. Dia tidak akan melakukan bisnis yang merugikan orang lain. Selain menjadi Dokter dia juga punya klinik kecantikan yang dikelola adiknya.“Kamu menutupi siapa sebe
Read more
Menghilangnya Amara
Semua bingung mencari keberadan Amara saat Ferdi mengatakan kalau Amara tidak ada di rumahnya padahal acara pertunangannya tinggal menunggu beberapa jam lagi. Beberapa orang juga sudah ditugaskan mencari di beberapa tempat, tapi tidak ada kabar.“Kenapa Amara bisa tidak ada, kemana dia?. Coba kamu tanya Abi.” Maria langsung terduduk lemas, dia tidak menyangka jadi begini, Amara tidak mungkin melakunan hal senekat ini, setidaknya itu yang dia pikirkan karean memang kenayataannya Amara memang tidak pernah melakukan hal yang menyakitinya. Ini bukan seperti Amara.“Nomor Abi tidak aktif.” Ferdi menyugar rambutnya, bagaimana bisa Amara melakukan ini. Apa mungkin Amara lari dengan Abiyan, tapi kenapa saat dia tanya Amara menjawab sudah tidak mencintai Abiyan.“Apa mungkin bersama Abi, kemarin Abi bilang akan menemui Amara.”Ferdi mengepalkan tangannya, dia merasa telah dikhianati oleh sepupunya. Dia langsung keluar untuk mencari keberadaan Aiyan, ini tidak bisa dibiarkan, dia tidak mau Abi
Read more
Papa di Pihak Mana?
“Kita mau ke mana, pulang?” tanya Amara sembari masuk ke mobil. Yang dia pikirkan hanya satu, ingin meminta maaf pada mama mertuanya atas kejadian ini, dia tidak mau nama baiknya tercoreng karena ulah Satria.“Kamu mau pulang dan menikah dengan lelaki mata keranjang itu? Atau kamu ingin kembali pada laki-laki brengsek itu?” kata Satria ketus, Dia lalu mulai mengemudikan mobilnya meninggalkan penginapan yang semalam mereka pakai untuk bermalam. Mereka kini sudah melewati perbatasan kota.“Aku hanya tidak mau menyakiti hati mama.”“Mama tidak akan kenapa-kenapa, ada Papa yang akan menenangkannya.” Kali ini ucapan Satria sedikit melunak, mungkin dia lelah karena selalu emosi saat bicara dengan amara. Amara memang sedikit membuatnya naik darah, apalagi jika membahas tentang mamanya. Amara terlalu bodoh dan lemah jika berhadapan dengan mamanya.“Kita mau ke mana?”“Cari pakaian, dari kemarin kita tidak ganti baju. Baumu sudah tidak enak.”Amara langsung membaui bajunya, dan benar juga dia
Read more
Menikahi Mantan Ipar
Semua terjadi begitu cepat, Amara bahkan tidak bisa menolak pernikahan itu karena Atmaja tiba-tiba datang esok harinya, pernikahan secara agama akhirnya dilaksanakan setelah Atmaja datang dengan wali dari pamannya. Amara hanya percaya satu hal bahwa apa yang dilakukan Atmaja untuk kebaikannya.“Sekali lagi Papa minta kamu Percaya pada kami, kamu bisa saja menikah dengan lelaki lain, tapi papa tidak ingin kamu salah langkah, kamu tidak punya siapa-siapa lagi dan Papa sekarang orang tuamu, Nak.” Atmaja mengusap kepala Amara, dia begitu tulus menyayangi Amara. “Apa ini tidak aneh, Pa. aku mantan istri Mas Abi.”“Iya, tapi kamu dan Satria juga tidak ada ikatan apa-apa, kalian itu tidak ada halangan untuk menikah.”“Tap, Pa ….”“Nduk, orang tuamu sudah tidak ada dan kamu sudah lama tinggal dengan keluarga Pak Atmaja, jadi kamu sudah tahu bagaimana keluarga mereka.” Sutrisno menimpali mereka, sebagai seorang paman, dia sebenarnya tidak keberatan Amara tinggal bersamanya, tapi Atmaja sudah
Read more
Keberuntungan Tak Berpihak Padanya
Ruang kosong yang selalu sepi itu kini telah terisi. Tanah yang gersang itu menjadi subur setelah siraman air hujan yang datang diwaktu kemarau. Terik matahari yang membakar tubuh seketika redup dan pelagi indah itu bersinar dengan warnanya yang cerah. Amara berharap ini bukan khayalan, dia terus saja berusaha untuk terjaga karena tidak ingin setelah terlelap impiannya itu akan hilang. Dipandanginya wajah yang beberapa saat lalu memenuhi pandangannya, wajah yang dulu teramat dia benci. Wajah itu ternyata begitu indah saat terlelap dan bibir itu kenapa telihat begitu menawan. Amara baru menyadarinya betapa apa yang dia lihat sekarang begitu menyejukkan pandangannya.Tita-taba mata terpejam itu terbuka, Satria mengerutkan dahinya saat melihat Amara yang tengah menyentuh bibirnya. “Ada apa?” tanyanya.Amara langsung menarik tangannya yang tidak punya malu itu, dia langsung memalingkan wajahnya. Betapa sangat memalukan ketahuan pemilik tubuh. Amara, sadar. Janganterlalu memperlihatka
Read more
Lembaran Baru
Tidak ada suami yang rela istrinya direndahkan, Satria akan benra-benar mematahkan tangan kakaknya kalau sampai mengatakan lagi Amara bekas, ini sudah ke dua kalinya Abiyan merendahkan istrinya.“Satria, pergi dari sini dan jangan kembali lagi,” usir Maria.“Aku tidak akan kembali lagi ke rumah orang-orang yang tidak menghargai istriku.” Satria semakin mengepalkan tangannya, wajahnya memerah. Dia letakkan kunci mobil di meja lalu membawa kopernya dan meninggalkan rumah itu, dia tidak mau membawa fasilitas yang diberikan orang tuanya, entah kenapa mendengar kata ‘bekas’ untuk istrinya membuat harga dirinya terinjak.Satria memesan taksi online, dia menolak saat sopir rumah menawarkan untuk mengantar, dia masih sangat kecewa dengan keluarganya.Taksi yang dipesannya pun datang bertepatan dengan papanya yang baru kembali dari kantor. Atmaja menghentikan mobilnya dan bergegas keluar sebelum Satria naik ke taksi itu.“Satria, ada apa?” tanya sang papa.“Tidak apa-apa, Pa, aku hanya membawa
Read more
Tarik Kembali Ucapanmu
Satria masih berusaha mencari cara mengembalikan usahanya, sebenarnya dia ingin tahu siapa yang membuka bengkel sebesar itu dalam waktu cepat, itu pasti bukan orang sembarangan, tapi dari pada dia fokus dengan usaha orang lain, lebih baik dia mulai memikirkan usahanya. Dia masih punya saham di sebuah hotel, kalau hanya untuk makan saja dia tidak bingung, tapi hidup bukan hanya untuk makan saja, dia butuh menyenangkan istrinya, memberi kehidupan yang layak untuk istrinya.“Kamu lagi apa?” tanya Satria saat melihat Amara mengeluarkan peralatan memasak dari gudang dapur.“Mau meneruskan usaha ayah.”Satria sendiri tidka tahu usaha apa yang dilakukan orang tua Amara, yang dia tahu ayah Amara adalah seorang guru, dia memang tidak mencari tahu lebih jauh.Amara membuka alat penggiling dan juga penggorengan besar. Dia juga mengambil kardus yang tertutup rapat lalu mengambil isinya. Dia lalu mengambil plastik pembungkus yang sudah diberi cetakan nama.“Ayah punya usaha sambel pecel, ini usah
Read more
Menghancurkan Satria
“Ferdi, jadi kamu bekerja sama dengan dia.”“Seharusnya kamu ikut rencanaku, kenapa justru mengkhianatiku.” Wajah Ferdi yang memerah mendekat ke arah Abiyan lalu menepuk keras pundak Abiyan. “Bukankah kita akan bekerja sama menghancurkan Satria?”Abian menggeleng, seperti apa pun kebenciannya pada Satria, dia tidak bisa melakukan kejahatan seperti itu, dia juga sudah tidak punya harapan untuk kembali dengan Amara. “Aku akan melawan kalian kalau kalian menghancurkan Satria.” “Kamu berani?” Ferdi tersenyum smirk lalu berjalan memutari bekang tubuh Abiyan.“Aku akan berikan bukti ini pada Satria, aku yakin dia akan membencimu selamanya.” Ferdi memberikan bukti rekaman saat dirinya dan Ferdi berencana memisahkan Amara dan Satria.“Fer, aku tidak menyangka kamu sejahat ini, Satria itu sepupumu.”“Kenapa kamu tidak ngaca, kamu sendiri juga menghancurkan Satria, apa yang kamu lakukan saat mendengar mereka menikah. Kamu sendiri yang menyebarkan berita tentang Satria sampai bengkel Satria ti
Read more
Cinta Bukan Nafsu
“Tolong hapus berita itu.” Satria menyandarkan tubuhnya di kursi ruangan penuh dengan kertas-kertas tak berguna. Ruangan itu sudah seperti setahun tidak dibersihkan, aroma AC sangat tidak nyaman dihirup.“Anda mau bayar berapa meminta saya untuk menghapus berita itu?” Lelaki berambut gondrong dengan jambang tidak tercukur rapi menjentikkan jarinya. Tidak tahu saja kalau dia mendapatkan bayaran tinggi atas kerjanya.“Aku akan menuntutmu membuat berita bohong.”“Hei, Tuan Satria, apa yang Anda lakukan menjadi cleaning sevice itu berita palsu? Saya punya saksi yang bisa menguatkan kebenaran berita itu.”“Saya menuntut Anda telah membuat berita tanpa izin.”“Tuan Satria, apa Anda lupa saya ini siapa? Saya wartawan dan memang pekerjaan kami mencari berita.”“Apa Anda tidak punya kode etik dalam bekerja, atau Anda memang suka mebuat berita hoax?”Satria mendengkus, saat ini dia berurusan dengan penjilat dan sudah pasti dia akan kalah, atau bisa jadi ada dalang di belakang lelaki itu.“Bag
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status