Semua Bab Hancur Karena Video 15 Menit: Bab 61 - Bab 70
158 Bab
Batal
Satu suara batuk dari Rahma, langsung mengejutkan Siti yang hendak berjalan ke dalam kamarnya. Rahma langsung beranjak dari kursinya. Sebelum menghampiri Siti yang sedikit mabuk tersebut."Boleh kita bicara sebentar?" tanya Rahma dengan wajah serius."Mau bicara apa yah Mbak?" tanya balik Siti ketakutan. "Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan. Mungkin ini bukan hal yang sulit, tapi tergantung dari sisi kamu juga sih. Tapi saya harus bertanya ini. Sebab ini adalah hal yang penting untuk saya tanyakan pada kamu." jawab Rahma dengan tegasnya. Siti yang sudah ketakutan pada Rahma. Seketika berpura-pura pusing, dia pun terlihat memasang wajah pucat. Tidak hanya itu saja, Siti juga seperti seorang yang tidak memiliki banyak energi. Sehingga Rahma pun mulai sedikit iba melihat wajah Siti yang tiba-tiba menjadi pucat tersebut.."Kamu baik-baik saja?" tanya Rahma dengan wajah paniknya. "Sepertinya tidak." ucap Siti sedikit sempoyongan. Melihat Siti terlihat begitu sudah tidak berdaya.
Baca selengkapnya
Menaruh Curiga
Egi terlihat begitu sumringah saat melihat bagaimana lahapnya Rahma makan menu makan siang di hari ini. Entah ini menu yang disukai oleh Rahma. Tetapi terlihat dengan jelas, bagaimana Rahma begitu santai menikmati setiap suapan yang ada. Tidak ada sedikitpun rasa gugup yang ada. Rahma begitu menikmati suasana restoran yang begitu baik. Hanya melihat dirinya makan saja, tentu menjadi satu pertanyaan besar dari dalam diri seorang Rahma akan Egi. Bagaimana bisa, Egi hanya melihat dirinya makan saja. Padahal di hadapan seorang Egi, sudah ada sepiring makanan yang sudah siap di santap. "Apa kamu tidak ingin memakan makanan yang ada di hadapan kamu. Aku pikir, saat makanan itu sudah dingin. Rasanya akan berbeda lagi." ucap Rahma kembali menguap. Egi mulai menyentuh makanan yang di pesan oleh dirinya dengan garpu dan sendok. Dia tidak memakannya, hanya memainkan menu makanan yang ada di hadapannya tersebut. "Sebenarnya alasan aku mengajak ke restoran di siang ini, bukan untuk makan siang
Baca selengkapnya
Berdiskusi Dengan Jordan
Jordan langsung terkejut saat melihat keberadaan dari Rahma di depan klinik dokter Aulia. Begitu juga dokter Aulia yang merasa heran dengan keberadaan dari Rahma di depan klinik. Seperti hal yang tidak biasa terjadi. Tetapi mereka melihat bagaimana Rahma terlihat begitu santai berada di depan klinik. "Kamu ingin konsultasi dengan dokter Aulia?" tanya Jordan dengan wajah penuh tanya. "Tidak. Aku hanya ingin berdiskusi dengan kalian berdua." jawab Rahma dengan santainya. "Berdiskusi dalam hal apa?" tanya dokter Aulia penasaran. "Tentang seseorang yang menjadi musuh dalam selimut." jawab Rahma dengan wajah tegas. "Maksud kamu?" tanya Jordan dengan wajah terkejut. "Bagaimana jika kita berbicara di dalam saja. Sepertinya tidak enak jika harus berbicara di tempat ini." tawar dokter Aulia. Baik Jordan, maupun Rahma. Sama-sama setuju untuk berbicara di dalam ruang praktek dari dokter Aulia. Di mana mereka bisa bebas berbincang apapun. Sehingga tidak ada batasan yang akan membuat mereka
Baca selengkapnya
Bahaya
Rosa meminta Siti untuk menarik napas sedalam mungkin. Ini adalah cara paling ampuh yang bisa dilakukan oleh Siti dalam membuatnya lebih terlihat tenang lagi. Siti pun sama sekali tidak menyangka akan mengalami hal ini. Sehingga dia harus segera melaporkan apa yang terjadi pada dirinya. Rosa meminta Siti setenang mungkin. Sebab Siti akan sulit untuk bercerita dengan kondisi seperti saat ini. Siti pun kembali di minta untuk menarik napas sedalam mungkin. Sebelum menghembuskan secara perlahan. Ini cara yang harus dilakukan oleh Siti, agar dirinya bisa jauh lebih tenang dari apa yang di rasakan. "Kamu sudah tenang sekarang?" tanya Rosa kembali meminta Siti untuk duduk. "Aku ada kabar buruk untukmu." ucap Siti dengan begitu cepatnya. "Kabar buruk apa?" tanya Rosa penasaran. "Sepertinya Rahma sudah mulai curiga pada kita berdua. Obrolan kita di restoran di ketahui oleh Egi. Kemudian Egi melaporkan obrolan itu. Belum lagi photo yang aku ambil di apartemen Rahma. Semakin menambah rasa c
Baca selengkapnya
Laporan
Joanna yang merasa perubahan terjadi pada diri seorang Egi. Tentu butuh bantuan dari ibu Egi dalam membuat Egi kembali seperti semula. Di mana Egi yang bisa di atur dengan baik oleh Joanna. Bukan seorang Egi yang mulai bermain api dengan seorang Rahma. Apalagi Joanna menyadari akan Rahma yang di kenal sebagai seorang perempuan yang genit. Tentu saja ada kekhawatiran yang di rasakan oleh Joanna akan keberadaan dari seorang Rahma dalam kehidupan percintaan dirinya dan Egi. Sebelum masuk ke dalam rumah Egi yang luas. Joanna terlebih dahulu meneteskan obat tetes mata. Obat itu tentu saja akan di gunakan oleh Joanna untuk membuat matanya berlinang air mata. Sehingga ekspresi kesedihan yang akan di tunjukkan pada ibu Egi semakin jauh lebih baik lagi. Joanna berharap itu akan sedikit membantu untuk selanjutnya. "Mudah-mudahan dengan cara ini, aku bisa membuat Tante Rania iba padaku. Sehingga dia akan memarahi Egi yang mulai dekat dengan perempuan murahan seperti Rahma." ucap Joanna sembari
Baca selengkapnya
Semakin Tumbuh
Dokter Aulia terlihat begitu sumringah saat Jordan memberikan satu tiket bioskop pada dirinya. Bagaimana pun juga, ini adalah hadiah kecil yang begitu besar bagi seorang dokter Aulia. Mereka akan menghabiskan waktu bersama di dalam bioskop. Di tempat, di mana keduanya begitu bisa bahagia bersama. Ini sepertinya akan menjadi kencan yang istimewa. Tidak ingin ribut kembali dengan ibunya. Dokter Aulia tidak mengganti pakaian di rumah. Dia langsung berangkat dari tempat dia praktek. Di mana itu menjadi tanda tanya besar dari seorang Jordan. "Apa kamu tidak mau mengganti pakaian terlebih dahulu?" tanya Jordan. "Aku rasa tidak. Ini saja sudah cukup baik untukku. Jadi aku tidak harus mengganti pakaian lagi. Aku benar-benar merasa tidak nyaman jika harus pulang ke rumah bersamamu. Kemudian Ibu melihatmu bersamaku. Itu akan jadi masalah baru untuk kita. Jadi aku tidak ingin itu terjadi." ucap dokter Aulia. Jordan pun terlihat bersedih saat mendengar apa yang dijelaskan oleh dokter Aulia. D
Baca selengkapnya
Gertakan Ibu Egi
Sebelum meminta Egi untuk tidak berdekatan dengan Rahma. Ibu Egi lebih dulu meminta Rahma untuk tidak lagi meminta tolong pada Egi. Sebab ibu Egi merasa di posisi ini, Rahma yang salah. Sehingga ibu Erik Egi pun siap memberikan sedikit pelajaran pada Rahma. Bermodalkan alamat yang di berikan oleh Joanna. Ibu Egi pun siap mendatangi apartemen milik Rahma. Di mana uang sewa apartemen dari Rahma sendiri, saat ini di bayar oleh Egi. Tentu saja hal ini membuat ibu Egi merasa semakin marah dengan Rahma yang di anggap memang ingin memanfaatkan uang Egi saja. Begitu sampai di depan pintu apartemen dari Rahma. Ibu Egi terlihat begitu sudah tidak sabar untuk segera melakukan tindakan yang memang harus di lakukan pada Rahma. Tindakan tegas yang akan membuat Rahma sadar diri. Jika apa yang sudah di lakukan oleh Rahma selama ini benar-benar menjadi hal yang tidak baik. Itu sudah jauh di luar batas, seharusnya Rahma tahu akan posisi dari Joanna sebagai pasangan dari Egi. Dua kali ketukan, Rahma
Baca selengkapnya
Momen di Bioskop
Egi segera menukar tiket miliknya pada petugas, di susul oleh dokter Aulia di belakang Egi. Ini benar-benar membuat Egi merasa gembira. Dia akhirnya bisa menonton film bersama dengan dokter Aulia. Sebuah hal yang tidak pernah di duga oleh Egi sebelumnya. Egi pun langsung menggandeng tangan Rahma untuk membeli dua pop corn untuk dirinya dan Rahma. Bagaimana Egi terlihat begitu antusias dalam menikmati sensasi pop corn yang ada. Ini benar-benar hal yang tidak pernah di duga oleh Egi sebelumnya. Sebab ia merasa pop corn itu menjadi awal dari Egi dan dokter Aulia dalam menikmati suguhan film yang akan mereka berdua tonton. "Aku lebih suka pop corn dengan sedikit rasa pedas. Bagaimana dengan kamu?" tanya Egi pada dokter Aulia. "Tidak masalah. Walaupun mungkin aku nantinya akan bolak-balik kamar mandi. Tetapi aku tetap menyukai pop corn dengan sedikit sensasi terbakar. Kita beli satu untuk berdua saja." jawab dokter Aulia dengan wajah sumringah."Biar malam ini menjadi lebih romantis. Ak
Baca selengkapnya
Putus
Joanna terus mengoceh di depan Egi. Dia sama sekali tidak memberikan kesempatan untuk Egi berbicara sedikit pun. Padahal Egi ingin menjelaskan semuanya pada Joanna. Tetapi Joanna masih terus berbicara, seolah dirinya berada di sisi paling benar. Sementara Egi berada di sisi paling salah saat ini. Satu hal yang tidak bisa di jelaskan oleh Egi, tetapi dia tetap mendengar apa yang menjadi keluhan dari Joanna. Perlahan, Egi pun mulai merasa jengah dengan apa yang di katakan oleh Joanna pada dirinya. Tidak ada hal yang menarik untuk bisa di hindari. Sepertinya Joanna sudah tidak mencintai seorang Egi kembali. Di mana Joanna merasa Egi sudah bukan orang yang di cintainya lagi. Terbukti dari apa yang di sampaikan oleh Joanna. Bagaimana dia merasa Egi adalah sosok pria yang tidak baik. Pria yang selama ini di anggap oleh Joanna sebagai pria tukang selingkuh. Tentu saja, Egi tidak terima dengan apa yang di sampaikan oleh Joanna pada dirinya. Saat Joanna sudah merasa lelah dengan semua ucapan
Baca selengkapnya
Perkembangan Kasus
Rahma dan Jordan kompak mengenakan pakaian serba hitam saat datang ke kantor polisi. Mereka berdua terlihat begitu antusias untuk mendengar perkembangan kasus yang sedang terjadi saat ini. Di mana kasus video porno dari mereka berdua. Awak media yang sudah mengetahui akan kedatangan dari Rahma dan Jordan. Seketika menyerbu keduanya saat turun dari mobil yang sama. Kedua pengacara dari mereka berdua, menjadi tameng dalam melindungi Rahma dan Jordan. Mereka seperti gula yang kerumuni semut. Di mana keduanya terlihat begitu menjadi pusat perhatian dari semua awak media. "Untuk apa kalian kembali ke kantor polisi?" "Bagaimana kasus selanjutnya Mbak Rahma?" "Apakah Mbak Rahma akan menjadi saksi atau sudah di tetapkan sebagai tersangka?" "Apakah Mbak Rahma merasa tertekan, sehingga tidak pernah mengunggah apapun di sosial media?" Beragam pertanyaan yang di sampaikan oleh awak media pada Rahma sebagai seorang selebgram yang memiliki nama. Sementara Jordan hanya menjadi figuran yang tid
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
16
DMCA.com Protection Status