Semua Bab Skandal Cinta Surrogate Mother : Bab 61 - Bab 70
115 Bab
Bab 61 : Marahnya Seorang Wanita
"Nabila ...." Zack memegang kedua bahu Nabila. Hatinya merasa terenyuh ketika melihat wanita muda itu menangis begitu sedih dan tampak putus asa."Kamu jahat ... Zack ...!" Nabila menepis kedua tangan sang suami. "Aku benci sama kamuuuu!" pekiknya sembari bangkit dan dengan segera meraih putranya yang kini merengek-rengek di sana. Brak!Nabila kemudian masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu itu dengan kencang."Yaa ... Allaah ...." Zack pun bangkit dari duduknya kemudian meremas rambut kepalanya sendiri. 'Perempuaaan ... perempuaaan! Mengapa kalian bikin aku pusiiing!' rutuknya di dalam hati. Kemudian pria itu pun terduduk di sofa di sana. Ia memijat tengkuknya sendiri. Merasa sangat lelah menghadapi problematika kehidupan ini.Tidak lama Zack duduk sembari merenung di ruang tamu itu, terdengar olehnya suara adzan yang berkumandang dengan kencang. Ia lalu bangkit, menutup pintu rumah, lalu masuk ke dalam dapur Nabila. Ia mencari kamar mandi untuk membuang air kecil.Setelah menuna
Baca selengkapnya
Bab 62 : Resign?
Mata Nabila melebar mendengar penuturan Zack. "Apa maksud kamu sudah membeli rumah di Bekasi?" Akhirnya wanita muda itu mau bicara juga."Iya, seperti yang aku bilang waktu itu sama kamu. Aku mau kamu berhenti bekerja di tempatmu sekarang. Dan kamu aku modali untuk usaha toko roti sendiri, karena kamu bilang ini adalah hobby kamu," jelas Zack. "Oh, Zack ... aku tahu kamu banyak uang. Tapi aku belum menyetujuinya, 'kan? Kenapa kamu tidak kompromi dulu sama aku??" "Nabila, aku akan bekerja di LA lagi. Jadi, aku mesti menyelesaikan semua dengan cepat. Aku tidak bisa lama di sini. Veronica hamil ...," ungkap Zack kemudian.Kembali kedua mata Nabila membola. "Dia hamil??" tanyanya memastikan.Zack mengangguk pelan. Bibirnya tersenyum tipis.Nabila tampak tertegun dan terdiam di sana. Namun, berikutnya entah mengapa bibirnya mengulas sebuah senyuman penuh arti."Kamu senang dengan berita ini?" tanya Zack karena melihat senyu
Baca selengkapnya
Bab 63 : Pindah
Nabila dan Pipit akhirnya duduk berdua di pojok dapur. Nabila berusaha menjelaskan kepada sahabat baiknya itu. "Ini semua demi Zayn, Pit. Aku mau semua yang terbaik untuknya.""Tapi kok, mendadak begini, Naab ... tega kamu ninggalin aku sendirian di sini. Aku udah seneng selama ini sama kamu. Dan aku sayang banget sama Zayn," rajuk Pipit.Nabila meraih dan menggenggam kedua tangan sahabatnya itu. "Sesekali in syaa Allah aku bakal nyamperin kamu ke sini. Atau ... kamu yang nyamperin aku nanti pas libur kerja, ke Bekasi."Pipit mendesah. Ia masih merasa berat."Oh iya, aku udah transfer utang aku ke rekening kamu ya. Coba kamu cek!" seru Nabila tiba-tiba.Kedua alis pipit bertautan. "Kamu sudah punya uang?" tanya Pipit heran, padahal baru kemarin Nabila meminjam uangnya lagi 500 ribu, "oh iya, kamu 'kan, udah baikan sama Om Bule ya. Pasti dia yang kasih kamu duit," lanjutnya seakan baru teringat sembari mengutak-atik ponselnya ingin memeriksa saldo.Nabila tersenyum tipis. Memang benar,
Baca selengkapnya
Bab 64 : Suasana Rumah Baru
Hati Zack merasa terjentik keras. Ya, pria tersebut pun sebenarnya menyadari hal itu. Nabila justru memperjelas semuanya, dan itu menusuk tepat ke ulu hati sang suami. Zack kemudian menghela napas berat. Pria itu kemudian menuju ke arah lemari besar di sana dan meraih satu set sprei beserta bed cover dari dalamnya. Sementara Nabila, ia melangkah masuk ke kamar Zayn. Sebuah box bayi yang besar berada di sana. Namun, belum beralas. Kamar itu berwarna dasar biru langit dengan berbagai ornamen berbentuk bangun datar dan bangun ruang yang berwarna-warni. Terdapat rak di pinggir salah satu tembok yang berisi pajangan mainan yang banyak. Jujur, di dalam hatinya, Nabila merasa terharu. Zack benar-benar memberikan tempat tinggal yang sangat bagus untuk dirinya dan juga bayi kecil kesayangannya.Akan tetapi, sekali lagi. Di sudut hati terdalam, Nabila belum sepenuhnya bisa menerima Zack dan terutama Veronica untuk tetap berada di dalam lingkup kehidupannya. 'Ah, a
Baca selengkapnya
Bab 65 : Buktikan!
"Hah?" Nabila tertegun. "Tap–tapi, Zack. Kamu bilang, kamu nggak bakalan ambil dia dariku ...," ucapnya terbata-bata. Ia benar-benar takut kalau sampai dipisahkan dari putranya."Kamu tidak akan dipisahkan dari Zayn, tapi suatu saat nanti kamu bakal akan ke Amerika juga bersama dia. Walau bagaimanapun, Zayn itu anakku Nabila. Aku pulang-pergi ke Amerika, tentu dia juga suatu saat akan melakukan hal yang sama. Veronica pun tentu ingin bertemu dengannya," jelas Zack."Nggak ... nggak, Zack. Aku nggak mau lagi ke Amerika. Aku juga nggak mau kalau Veronica bertemu dengan anakku. Lagipula dia akan punya anak sendiri sekarang!" seru Nabila tegas.Zack menghela napas dengan perasaan lelah. "Veronica juga ibu Zayn ...," imbuh pria itu. Ia tahu kalau Nabila-lah ibu kandung Zayn. Akan tetapi, Veronica juga tetaplah istrinya, jadi, wanita itu juga adalah ibu dari putranya."Dia perempuan nggak baik, Zack. Aku nggak mau Zayn dekat dengannya," lirih Nabila. Ia
Baca selengkapnya
Bab 66 : Mengungkap Satu Kebohongan
"Apa?? Apa maksud kamu kalau yang sebelum ini Veronica nggak hamil?" tanya Yasmin dengan sorot mata yang nanar. Ia benar-benar terkejut mendengar penuturan sang besan barusan."Iya, apa maksudnya? Selama ini kami lihat perutnya membesar," bantah Surya seakan tidak percaya dengan apa yang ia dengar.Jennifer menarik napas panjang kemudian mengembuskannya perlahan. Ia berusaha untuk bersikap tenang. "Ya, waktu itu mereka hanya bersandiwara. Veronica memakai perut silikon untuk mengecoh kita semua," jawab wanita paruh baya itu menerangkan kepada dua orang yang duduk di depannya.Yasmin menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tap–tapi kamu tadi bilang mereka gunakan jasa surrogate mother? Siapa dia?" tanya wanita itu penasaran.Surya menatap lekat ke arah Jennifer. Ia juga mempertanyakan hal itu di dalam hatinya."Kamu ingat wanita muda yang berada di rumah mereka waktu itu? Namanya Nabila," imbuh Jennifer, "dia adalah istri kedua Zack," lanjutnya membuka semua rahasia anak dan menantunya setahu
Baca selengkapnya
Bab 67 : Kedatangan Para Orang Tua
"Ah, iya? Kenapa, Sayang ...?" tanya Zack kepada istri mudanya."Jadi kita cari furniture hari ini?" ulang Nabila lebih menjelaskan maksudnya."Iya, tentu. Kamu siap-siap ya," suruh pria tampan itu."Oke, kalau begitu aku dan Zayn siap-siap dulu." Nabila pun berlalu.Mata Zack melihat ke arah punggung sang istri muda yang kian menjauh. Tanpa sadar sudut-sudut bibirnya tertarik ke atas."Wow ...."Terdengar suara dari arah seberang sana."Ya, Babe?" Zack heran mengapa tiba-tiba Veronica menyebut kata 'wow' di sana."Hebat ya, kamu sudah sayang-sayangan dengan dia."Deg!Zack kontan menepuk dahinya sendiri ketika mendengar sindiran istri pertamanya. Karena tadi dia lupa, tentu saja Veronica mendengar suaranya dari telepon itu dengan jelas, sebab handphone masih berada di pipinya."Ya sudah, sana kamu pergi dengan dia. Jangan lupa, minta jatah yang banyak sebelum kamu ke sini. Karena di sini kamu mesti puasa lamaaa!"Klik! Biiiiib ....!Saluran pun terputus."Mati aku! Veronica cemburu,"
Baca selengkapnya
Bab 68 : Melihat Cucu
"Ayo, Ma, Pa, Mom ... silakan duduk dulu," ucap Zack mempersilakan para orang tuanya itu. Ia berusaha untuk mengurai kecanggungan yang hadir di antara mereka semua."Eh iya, ini ada martabak," seru Jennifer, "tadi kami singgah di lapak martabak ujung jalan sana. Mommy sudah lama nggak makan ini. Sudah bertahun-tahun lamanya," ujar Jennifer sembari menyerahkan bungkusan besar berisi beberapa kotak martabak yang tadi sempat ia letakkan di atas meja kepada Nabila. Wanita paruh baya itu tersenyum semringah.Nabila pun membalas senyuman itu dengan menarik kedua sudut bibirnya lebih lebar. "Ah, iya. Maaf, kami baru membeli furniture untuk ruang tamu dan ruang tengah ini, dan pindahan pun baru kemarin. Zack juga lupa memberitahuku soal kedatangan kalian. Jadi, kami tidak menyiapkan apa-apa," sahut Nabila merasa bersalah. Ia lalu meraih apa yang mertuanya berikan."Tidak perlu repot-repot menyiapkan apa-apa untuk kami," sahut Yasmin dengan nada dingin. Wanita tua itu lalu mendaratkan bokongny
Baca selengkapnya
Bab 69 : Mengapa Tidak Bercerai?
Tidak berapa lama setelah mereka semua saling berbicara, Zayn terbangun karena mulai terusik dengan suara-suara di sekitarnya. Bayi kecil itu melihat dengan heran ke arah orang-orang yang kini tengah mengelilinginya."Cucu Eyang sudah bangun ...!" seru Yasmin hendak menggendong bayi mungil tersebut.Baru saja Yasmin meraih kedua ketiak Zayn. Bayi itu pun menangis dengan sangat kencang. Matanya menatap dengan sorot ketakutan terhadap wanita tua yang tidak dikenal yang hendak meraih tubuhnya itu."Sini sama Bunda, Nak," ucap Nabila, dan dengan cepat mengambil putranya sebelum Yasmin.Senyuman pun luntur dari bibir Yasmin yang sejak tadi semringah. "Dia masih takut," ujar Nabila melihat ke arah Yasmin dan yang lainnya bergiliran, "biar aku mandikan dulu," lanjutnya sembari beranjak dari ranjang dan meraih sehelai handuk yang terlipat di dalam lemari perlengkapan Zayn di sana."Sama aku juga waktu itu Zayn ketakutan," ungkap Jennifer sembari tersenyum ke arah besan wanitanya."Iya, naman
Baca selengkapnya
Bab 70 : Jangan Tidur di Sini!
Zack bangkit dari duduknya dengan hati yang terjentik keras. Ia tidak suka dengan perkataan Nabila seperti itu, padahal sudah berkali-kali ia katakan kalau tidak akan pernah menceraikannya. Kemudian pria itu pun berjalan mendekat ke arah Nabila, lalu meraih lengan istri mudanya tersebut, dan menggiringnya masuk kembali ke dalam kamar. "Tidak perlu kamu tanggapi apa-apa yang dikatakan mama Veronica seperti itu!" ujarnya keras dengan menahan suaranya kepada sang istri.Nabila mendengkus kasar dan membuang muka. Ia kesal, toh, orang-orang tidak menyetujui rencana Zack yang ingin meneruskan pernikahan mereka. Mengapa suaminya ini terus saja berkeras mempertahankan ikatan ini?"Aku mencintaimu, Nabila," bisik Zack dengan geram, "dan aku tidak akan pernah. Ingat! Tidak akan pernah menceraikan kamu. Kecuali kamu yang ingin berpisah dengan Zayn!" tegas pria itu dengan menekan setiap perkataannya di telinga sang istri.Nabila menoleh ke arah wajah suaminya yang tampak menahan perasaan. Rahang
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status