All Chapters of Istri sang CEO: Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku: Chapter 181 - Chapter 189
189 Chapters
Bab 175 – Cerai
Kalimat Rosa membuat kening Albert berkerut. “Apa maksudmu …?” Rosa menghela napas, tatapannya kembali pada foto pernikahan mereka. Bukannya menjawab pertanyaan Albert, Rosa justru berujar, “Melihat Jayden yang begitu bahagia dan memeluk Valency serta terharu atas kehamilannya … aku jadi teringat pada awal pernikahan kita.” Sebuah senyuman pahit terlukis di bibirnya. “Ketika melahirkan Richard, dulu kita pun sama bahagianya seperti mereka.” Albert terdiam. Dia pun jadi teringat momen kelahiran Richard, anak pertama mereka. Di awal pernikahan, Albert merasa hidupnya sempurna. Sebelum akhirnya … pernikahan mereka berantakan dan ibu Felix kembali ke kehidupan Albert. Rosa menunduk sambil memilin jari jemarinya. “Aku bertanya-tanya pada diriku sendiri, sejak kapan aku mulai melakukan kesalahan sampai pernikahan kita bisa kacau. “Apa mungkin karena aku berubah sikap karena reputasi sebagai nyonya keluarga Spencer? Atau aku yang terlalu sibuk mementingkan diriku sendiri sampai tak menya
Read more
Bab 176 – Kehamilan
“Lency!” Teriakkan nyaring dari seseorang membuat Valency seketika menoleh. Di ambang pintu kamar, sosok Jennita muncul dengan balutan kemeja kasual serta jeans berwarna senada, wanita itu melambaikan tangan ke arah Valency dengan wajah berbinar. Jennita berlari kecil menghampiri Valency yang sedang duduk menyandarkan punggung pada kepala ranjang. Kemudian, muncullah sosok Christian yang mengekor di belakangnya. Valency tersenyum menyambut kedatangannya sahabatnya itu. “Padahal, aku meneleponmu baru beberapa jam yang lalu, Jen, tapi kamu langsung datang.”Beberapa hari setelah pulang dari kediaman Spencer, Valency baru mengabari Jennita mengenai kehamilannya. Tentu saja, sebagai penggemar fanatik Jayden, Jennita langsung heboh begitu mendengar kabar baik tersebut. “Lency! Kenapa baru memberitahuku?!” sentak Jennita. Meski bibirnya tampak cemberut, tapi binar di wajahnya tak terelakkan. “Apa kamu tidak tahu betapa senangnya aku karena akan menjadi seorang bibi?!” “Jen ….” Valency
Read more
Lanjut Update
Hai semua,Pertama-tama, saya ingin berterima kasih atas doa dan dukungannya untuk kesembuhan saya. Puji syukur, jaitan setelah operasi sudah mengering dan saya sudah bisa mulai kembali beraktivitas seperti biasa.Kedua, saya ingin meminta maaf karena baru bisa mulai update sekarang. Kiranya setelah pulih ini, saya akan mengejar ketertinggalan dan berusaha melanjutkan cerita dengan update setiap harinya..Mohon maaf sekali karena update karya ini sempat tertunda lama. Terima kasih atas kesabaran dan pengertiannya. Dukungan kalian sangat berarti bagi saya. Mari kita lanjutkan perjalanan ini bersama. Terima kasih banyak.Salam hangat,Author
Read more
Bab 177 – Cinta Tanpa Syarat
Melihat keterkejutan di wajah Valency dan Jayden, Rosa pun mengulas senyum dan berkata, “Jangan terkejut. Bukankah di tengah situasi seperti sekarang sudah sepantasnya aku menghilang untuk sementara waktu?” Valency menggigit bibir. Dengan ragu-ragu dia bertanya, “Apa Nyonya Spencer memutuskan pergi karena … aku?”  Dalam hati Valency merasa bersalah. Hubungan Jayden dengan ibunya baru beberapa waktu ini membaik, tapi sekarang Rosa malah mau pergi? Mungkinkah hal itu karena Rosa masih belum menerima Valency sepenuhnya sebagai menantu? Atau mungkin … ada sesuatu dari kehamilan Valency yang membuat Rosa merasa trauma dengan pengkhianatan sang suami? Rosa maju beberapa langkah m
Read more
Bab 178 – Kau Diam Saja?
Matahari mulai merangkak naik. Dari luar, cuaca tampak cerah dengan bunga-bunga yang bermekaran. Akan tetapi, cerahnya cuaca siang itu berbanding terbalik dengan suasana di kediaman Spencer.  Hawa sendu menyelimuti seisi rumah ini, terutama karena sejumlah masalah yang datang silih berganti, sampai kepergian Felix dan Rosa, membuat kediaman yang biasa ramai itu sepi.  Di salah satu ruangan di rumah itu, Albert duduk di ruang kerjanya tampak sedang melamun sambil bertopang dagu.  “Permisi, Tuan Albert ….” Kepala pelayan kediaman Spencer mengetuk pintu ruang kerja Albert yang tidak tertutup sempurna.  Tidak ada sahutan dari dalam, kepala pelayan itu berpikir Albert tidak mendenga
Read more
Bab 179 – Kamu Tak Bisa Menghentikanku
Mendengar ucapan itu, wajah Albert kembali memiliki warna. Ada sinar harapan di matanya seiring dia menatap kertas di depan mata.Benar juga, Rosa hanya menyerahkan surat permohonan cerai itu kepadanya, tapi tidak menyerahkan benda tersebut langsung ke kantor catatan sipil. Itu berarti, Rosa masih memberinya kesempatan untuk memperbaiki segalanya!Menyadari hal tersebut, Albert lantas berdiri, meraih jas yang tersampir di kursi serta lembaran kertas pemberian Jayden. Dia berlari menuju pintu keluar, tapi mendadak langkahnya terhenti.Jayden menautkan alis. Apa lagi yang ayahnya ragukan!?Dengan tidak sabar, Jayden angkat bicara seiring dirinya menghampiri sang ayah. “Apa lagi yang Ayah–”BRUK!Belum sempat Jayden menyelesaikan ucapannya, kehangatan menyelimuti dirinya.Albert memeluknya. “Terima kasih, Jayden.” Ucapan itu terdengar di telinga Jayden, membuat mata pria tersebut membesar. “Memiliki putra sepertimu … adalah berkah terbesar dalam hidupku.”Usai mengatakan itu, Albert pu
Read more
Bab 180 – Menjadi Milyuner
Valency terduduk di kursi kantornya sembari melihat layar ponsel. Sebuah foto berisikan Rosa dan Albert yang duduk bersebelahan di pesawat terpampang jelas di sana, membuat wanita itu menghela napas tak berdaya.“Bisa kulihat kamu dan suamimu telah berhasil mendorong Nyonya dan Tuan Besar Spencer untuk memperbaiki hubungan mereka,” celetuk Verena yang tanpa sengaja melihat layar ponsel Valency.Valency tersenyum dan menutup ponselnya. “Ini semua berkat Jayden, aku tidak melakukan apa pun.” Dia menghela napas. “Sebaliknya, aku hampir menghancurkan hubungan mereka.”Mendengar hal itu, Verena langsung menoleh ke arah Valency. “Hancur atau tidak hubungan mereka bukan tanggung jawabmu, Valency. Kamu hanya mengungkapkan kebenaran untuk melindungi suamimu, dan kuyakin mereka juga menyadari niatmu tidak buruk. Itulah kenapa Nyonya Besar Spencer bahkan meminta maaf padamu, bukan?” ujarnya, membuat Valency tersenyum tak berdaya.“Aku hanya berharap mereka akan mendapatkan akhir yang baik,” guma
Read more
Bab 181 – Kesulitan Eric
Valency menggigit bibirnya. Bibinya ini sama keras kepalanya dengan sang ibu, apa ini memang sifat dasar para wanita keluarga Jones? Dalam hati, Valency berpikir, menjual aset sang ibu sama saja dengan tidak menghormati peninggalannya. Perjuangan dan hasil keras Victoria terkandung dalam setiap lembaran saham yang diberikan oleh sang bibi. Demikian … Valency tidak punya pilihan. Dengan helaan napas, Valency pun berkata sembari tersenyum tak berdaya, “Sepertinya, aku tidak punya pilihan.” Viona berdiri dari kursinya dan menghampiri Valency. Dia menepuk pundak keponakannya itu berkata, “Keputusan bijak, keponakanku. Mulai hari ini, kita akan bekerja sama dengan lebih baik, bukan begitu?” 
Read more
Bab 182 – Giliranmu Berjuang, Eric
Memasuki waktu makan siang, Jayden sengaja mendatangi Valency ke kantornya agar mereka bisa makan siang bersama.  Baru saja dia memarkir kendaraannya dan berjalan menuju pintu lobi utama, Jayden malah menangkap keberadaan Eric Grey yang sedang berdiri dengan satu tangan di saku celana. Mata pria itu terlihat sibuk memeriksa lift sambil sesekali melirik arloji di lengan kiri.  Alis Jayden bertaut dengan wajah curiga. Eric seperti sedang menunggu seseorang. ‘Apa dia masih mengganggu Valency?’ batin Jayden dengan ekspresi menggelap, merasa risih setelah semua yang lawan bisnisnya itu rencanakan dahulu terhadap sang istri. Awalnya, Jayden hendak menghampiri Eric dan mempertanyakan niatnya, tetapi d
Read more
PREV
1
...
141516171819
DMCA.com Protection Status