Lahat ng Kabanata ng Cinta Yang Sesungguhnya: Kabanata 71 - Kabanata 78
78 Kabanata
71. Padahal kan aku hanya membela diriku dan martabat keluargaku
Elvan sebenarnya tak ingin meninggalkan Aya sendirian, setelah kemarin terlihat begitu terpukul. Tapi tadi pagi ia terlihat kembali seperti biasa, meski matanya masih sedikit bengkak. Tapi, Aya menyakinkan Elvan jika dia baik-baik saja dan bisa di tinggalkan sendirian.Lagi pula ada urusan di kantor yang harus di kerjakannya.Pagi ini beberapa berkas yang harus di ceknya sudah menumpuk di atas meja, sebelum menandatanganinya Elvan harus lah memeriksanya satu persatu dengan sangat teliti.Elvan terlalu larut sibuk dengan pekerjaan meski sesekali ia mengirimi pesan chat pada Aya untuk memastikan keadaanya. Ia tidak mau terjadi apa-apa dengan Aya. Setidaknya ia bisa mengerti dengan apa yang Aya alami saat ini. Karena Elvan sendiri sudah pernah dalam posisi titik terendah dalam hidupnya, dan kini ia mulai bangkit kembali menatap hidupnya.Aya membalas setiap pesan darinya, Elvan harus bernapas lega untuk itu. Tapi meski begitu, ia akan usahakan untuk menyelesaikan semua pekerjaannya dan m
Magbasa pa
72. Aku berharap ada celah untuk membelamu
Setelah mendapat beberapa pertanyaan dari penyidik, Martina dan Andre akhirnya berhasil keluar dari kantor polisi. Tentu saja Martina keluar dengan perasaan marah dan emosi yang menjalar di sekujur tubuhnya. Rasanya ia ingin mencekik menantu kurang ajarnya itu. Karena tuduhan padanya benar-benar sudah sangat kurang ajar. Menantunya benar-benar melampirkan semua bukti kuat pada polisi, di mana ada foto serta video dirinya yang sedang menamparnya di lobby hotel depan lift. Penyidik bertanya sekitar 20 pertanyaan padanya. Pertanyaan berulang, bahkan hampir mirip-mirip. ‘Dasar Sundal! Lihat saja nanti pembalasanku!!’ gerutu Martina dalam hati. Saat ini ia tidak bisa mengomel seenaknya karena baru saja keluar dari ruangan penyidik. Begitu juga dengan Andre yang kini ada di sampingnya. Mereka bertiga beserta Handoko berjalan melewati lorong di mana ada beberapa ruangan lainnya di kanan dan kirinya. Terlihat beberap
Magbasa pa
73. Tidak Mau Berdamai Dan Dipenjara
“Sepertinya sudah tidak ada yang bisa di lakukan lagi untuk sidang perceraian. Tapi saya akan berjuang agar laporan tindak pidana yang kalian lakukan itu bisa di cabut dengan melakukan upaya damai dengan pihak Dayana. Dan jika mereka menolak untuk damai, maka saya akan berjuang supaya kalian hanya menjadi tahanan kota saja dengan membayar uang jaminan bahwa kalian tidak akan kabur,” lanjut Handoko seraya menatap Martina dan Andre bergantian. “Jika sudah menjadi tahanan kota, kalian masih bebas bepergian di kota Jakarta, tapi kalian tidak bisa pergi keluar kota atau luar negeri saja. Kalian harus tetap ke kantor polisi untuk wajib lapor,” jelasnya lagi. Chandra, Martina dan Andre hanya bisa diam tanpa kata mendengarkan penjelasan dari Handoko. Mereka tenggelam dengan pikiran masing-masing. "Jika kita meminta jalan damai, jangan-jangan perempuan tidak tahu diri itu akan minta harta gono gini atau ga
Magbasa pa
74. Kau belum pernah berpacaran? Berkencan? Nonton atau apa?
Chandra dapat memastikan sebelumnya, jika beberapa kontrak kerja sama milik Aji di batalkan oleh beberapa perusahan besar yang menjadi tulang punggung perusahaannya, bisa di pastikan kondisi keuangan perusahaan itu akan goyah. Dengan mengandalkan hubungan baik dan koneksinya, Chandra berhasil meminta pemilik dari 8 perusahaan besar menghentikan kerjasamanya dengan perusahaan Adiwilega. Tidak perlu menunggu waktu lama untuk melihat kehancuran perusahaan Adiwilaga. Kerja sama dengan sejumlah klien kecil-kecil yang lain pasti tidak akan mampu menutup untuk biaya operasional dan membayar pegawai. Tapi, sayangnya hingga saat ini Aji bahkan tidak menghubungi untuk meminta bantuannya seperti sebelumnya. Martina tampak terlihat resah, “Kok aneh ya, Pah. Gak biasanya kaya gini. Yang dulu-dulu dia akan selalu cari kita untuk minta bantuan. Apa dia sungkan karena anaknya yang sundal itu menggugat cerai an
Magbasa pa
75. Kau tampak berbeda, aku jamin tidak ada yang bisa mengenalimu
Elvan bangun pagi sekali meski hari ini ia tidak pergi ke kantor karena hari Sabtu. Tapi meski begitu, ketika ia keluar dari dalam kamar ia bisa langsung mencium aroma masakan yang sedang di masak.‘Dia sudah bangun…’ gumam Elvan dalam hati. Elvan kemudian berjalan melewati koridor untuk melangkah ke dapur.Dan benar saja saat di dapur ia bisa melihat Aya yang sedang berkutat dengan peralatan dapur untuk memasak sarapan bagi mereka berdua.Awalnya Aya tidak menyadari kedatangan Elvan di dapur. Hingga Elvan menyapa dirinya, “Selamat Pagi…”Seketika Aya menoleh pada Elvan yang sedang mengambil gelas lalu mengambil air minum, kemudian memberikan sebuah senyuman, “Pagi…” balasnya. Lalu Aya kembali berkutat dengan pekerjaannya. Dan Elvan duduk di kursi yang ada di dapur dengan segelas air di tangannya.Elvan meneguk minumannya hingga tandas, dan menaruh gelas kosong di atas meja di hadapannya.Ia tampak memperhatikan Aya dari belakang yang sedang sibuk memasak.“Sebentar lagi makanannya ak
Magbasa pa
76. Tenang hantu itu tidak ada
Mobil yang di kendarai Elvan akhirnya memasuki sebuah pelataran mall yang di tujunya. Mall yang beaar di bilangan Jakarta, dan beberapa kali juga Aya sudah pernah datang ke Mall ini. Aya masih merasa was-was untuk turun dari mobil ketika Elvan sudah memarkirkan mobilnya. Baru saja Aya melepas sabuk pengamannya dengan wajah yang terlihat begitu tegang. Lagi-lagi Elvan bisa melihatnya. Selepas ia melepas sabuknya, Elvan berkata pada Aya, “Masih takut?” Aya langsung menoleh pada Elvan kemudian mengangguk pelan. “Jangan khawatir tenang saja…” “Aku akan mencobanya,” sahut Aya pelan. Elvan tersenyum tipis, “Ayo turun!” ajaknya kemudian seraya mulai membuka pintu mobil di sisinya. Setelah Aya mengangguk kemudian ia menyusul Elvan dan berjalan di sampingnya. Mereka berdua
Magbasa pa
77. Sebaiknya jangan di bayangkan
“Wow… kencan Lu?!!” tanya Andrew dan langsung ikut duduk di kursi Elvan dan Aya. Tatapan mata Andrew langsung tertuju pada wanita yang berada bersama dengan Elvan. Andrew tampak mengamatinya. “Tunggu!! Kok kayanya gue familiar!!” seru Andrew heboh.Elvan memutar bola matanya jengah, “Diem aja Lu!! Sana pergi!!” usir Elvan. Andrew terkekeh geli, “Pergi? Gila aja Lu! Ini pemandangan yang gak boleh di lewati!” Elvan menghela napas panjangnya, “Ndrew, Lu pergi deh, atau gue pecat. Mau?” ancam Elvan. “Ck! Ancaman Lu gak berubah, ini kan bukan jam kerja. Inget ini Sabtu, libur!” sanggah Andrew membela dirinya. Elvan hanya bisa mendengus. Andrew langsung mengulurkan tangannya pada wanita yang bersama Elvan, “Hei Cantik, ayo kenalan. Aku Andrew, asisten, w
Magbasa pa
78. Papah pokoknya harus segera temukan Aya
Chandra marah bukan main pagi ini, karena baru saja ia mendapatkan laporan dari orang suruhannya. “Kurangg ajarrr!! Pantas saja dia tidak meminta tolong padaku!!!” geram Chandra penuh emosi. Ia baru saja mendapatkan laopran jika Aji mendapatkan tawaran kerja sama dari perusahaan asing dari Singapore dengan nominal kontrak yang sangat besar. Nilai kontraknya sama dengan nilai kontrak ke lima perusahaan yang membatalkan kontrak dengannya. Perusahaan Aji akan melakukan export besar-besaran ke Eropa. Chandra yakin setelah itu perusahaan Aji akan semakin stabil dan bisa saja berkembang. Bukan hanya itu, Aji juga menggunakan jalur hukum untuk menuntut ke lima perusahaan yang membatalkan kontrak dengannya secara sepihak. Chandra yakin, sebentar lagi mereka akan menghubunginya dan meminta pertanggung jawaban darinya. Bagaimanapun tindakan mereka memang sudah melawan hukum.
Magbasa pa
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status