Lahat ng Kabanata ng Ditalak Di Pelaminan: Kabanata 31 - Kabanata 40
87 Kabanata
Keinginan Arka
Selamat membaca❤️°°“Sudah, Mas. Cukup, ayo kita pulang.”“Ingin pulang sekarang, sayang?”“Ya iya, sekarang juga! Memangnya kamu ingin menunggu sampai kapan lagi?”Tawa Arka pun akhirnya pecah karena dirinya benar-benar sudah merasa tak sanggup untuk menahannya lagi, walau sudah dapat dipastikan pula kalau tawanya itu sendiri tentu akan kembali mengundang satu pukulan gratis dari Dahayu.“Aduh-aduh, aku dipukul lagi. Tega sekali ya istriku ini?”Arka merintih kesakitan, berbeda dengan Dahayu yang lebih memilih untuk terdiam karena sudah tak memiliki niat untuk merespon ucapan Sang suami, yang bahkan wanita itu juga langsung menoleh ke arah jendela.“I love you, Dahayu Ishvara.”Hanya dengan mengucap satu kalimat yang cukup singkat seperti itu pun ternyata sudah berhasil untuk membuat Arka kembali memenangkan permainan mereka, dan score akhir saat itu pun menjadi seimbang — dua sama, yang mana ia sudah berhasil untuk membuat Dahayu kembali melukiskan senyum manis di bibirnya.“Sayang
Magbasa pa
Rencana Liana
Selamat membaca❤️°°“Alhamdulillah akhirnya kita sampai juga, sayang.”Setelah sudah berhasil untuk menempuh perjalanan selama hampir 45 menit, kini Arka dan Dahayu pun akhirnya sampai di rumah mewah mereka, yang mana Arka sendiri langsung memasukkan mobilnya ke dalam garasi, setelah itu barulah mereka masuk ke dalam rumah — tentu dengan posisi mata Dahayu yang masih ditutup.“Jalannya hati-hati ya, sayang. Jangan terburu-buru,” pinta Arka sembari menggandeng tangan dan pinggang Dahayu dengan maksud untuk membantunya, “Angkat kakinya, ada tangga.”Arka terus memerintah sembari membantu Dahayu, namun yang diperintah justru memilih untuk menghentikan langkah kakinya.“Mas…”“Iya, sayang? Kenapa berhenti?”“Kita benar-benar sudah sampai di rumah?”“Iya, benar. Tadi kamu sudah mendengar suara Pak satpam saat sedang membukakan pintu gerbang untuk kita, kan?”Dan Dahayu pun menganggukan kepalanya, lalu tiba-tiba saja wanita itu menghela nafasnya dengan kasar sembari melepas tangan Arka dar
Magbasa pa
Bermuka Dua
Selamat membaca❤️°°“Jadi, bagaimana? Lusa sudah pasti jadi ya, sayang? Sesuai dengan janji yang sudah kita buat tadi karena mau tak mau kita harus cepat-cepat bertemu untuk membahas rencana selanjutnya. Pokoknya rencana kita untuk memisahkan Arka dan wanita itu harus dipersiapkan dengan baik dan matang, jangan sampai rencana itu gagal!”Sungguh, sakit sekali rasanya hati Dahayu saat mendengar kalimat yang sama sekali tidak ia harapkan itu, terlebih lagi kalimat itu sendiri diucapkan oleh Sang Ibu mertua, kalimat panjang yang terasa sangat amat tajam.Ya, hati Dahayu benar-benar terasa sakit seperti tersambar petir, yang bahkan dirinya sendiri pun tak tahu bagaimana cara paling baik untuk menyembuhkannya.“Aku tidak salah dengar, kan? Ternyata Mama benar-benar memiliki rencana untuk memisahkan aku dengan Mas Arka. Tetapi, siapa wanita bernama Damara itu? Kenapa mereka tega dan jahat sekali?” gumam Dahayu, “Ya Allah, Mama... Mama benar-benar tidak mau memaafkanku,” lanjutnya“Baik, kal
Magbasa pa
Pertanyaan Dahayu (18+)
Selamat membaca❤️°°“Mas, terima kasih banyak ya. Terima kasih atas kejutannya, aku senang sekali. Dan asal kamu tahu, itu adalah kue ulang tahun tercantik yang pernah aku dapatkan seumur hidupku, ditambah lagi dengan bucket bunga mawarnya yang indah dan harum. Aku benar-benar bahagia, Mas.”“Hey, tidak perlu berterima kasih. Dengar ya, wanita secantik dan sebaik kamu memang pantas dan harus mendapatkan hadiah seperti itu.”Ya, kata demi kata yang begitu manis dan menyentuh hati itu nyatanya berhasil Arka lontarkan kembali sebagai suatu bentuk pujian darinya untuk Sang istri, karena ia sendiri pun berfikir jika wanita cantik bernama lengkap Dahayu Ishvara yang saat itu sedang berdiri tepat di hadapannya memang pantas untuk mendapatkan kebahagiaan.“Tetapi, sayang... Bukankah lelaki sepertiku juga pantas dan harus mendapatkan hadiah ya?” Arka bertanya, dan hal itu sendiri berhasil untuk mengundang tawa Dahayu, “Loh, ada apa? Kenapa kamu tertawa begitu? Memangnya ada yang salah dengan u
Magbasa pa
Kuncinya : Komunikasi
Selamat membaca❤️°°“Dahayu, kamu tahu nama itu dari mana?”“Kamu tidak perlu tahu tentang hal itu, Mas. Sekarang tugas kamu hanya harus menjawab pertanyaanku dengan sejujur mungkin tanpa ada yang ditutup-tutupi, aku mohon.”Arka yang mendengar itu pun langsung menghela nafasnya dengan kasar, dan tanpa mau memberikan aba-aba — lagi, dengan cepat ia kembali menindih tubuh Dahayu yang jelas jauh lebih kecil darinya, entah apa yang sebenarnya akan ia lakukan pada wanitanya itu.“Dugaanku sepertinya benar. Ada apa, Mas? Kenapa kamu tidak mau menjawab pertanyaanku? Hubungan apa yang sebenarnya sudah terjadi antara kamu dengan wanita itu? Ayo, cepat katakan yang sejujurnya padaku, Mas!” Dahayu tak berniat untuk memberontak — pasrah, karena tujuannya saat itu hanya satu, yaitu mendapatkan jawaban atas rasa ingin tahunya“Sayang…” Arka menggelengkan kepalanya, lalu ia kembali membawa kedua tangan Dahayu ke atas kepala layaknya seorang tahanan dan bergerak maju untuk menciumi leher wanitanya i
Magbasa pa
Ruang Kerja Arka
Selamat membaca❤️°°“Selamat siang, Ibu. Ingin bertemu dengan Pak Arka ya, Bu?”“Hallo, selamat siang. Iya, benar, saya ingin bertemu dengan Pak Arka. Apa beliau memiliki waktu senggang?”Salah satu dari dua orang yang saat itu sedang mengobrol pun dengan cepat langsung mengangkat tangan kirinya — melempar arah tatapnya pada benda kecil berbentuk bulat yang melingkar di pergelangannya, “Mohon maaf, Bu. Untuk saat ini Pak Arka masih memiliki jadwal meeting karena ada pertemuan dengan beberapa CEO dari perusahaan lain.”“Oh, begitu ya?”“Iya, Bu. Dan kemungkinan meetingnya akan berakhir di jam makan siang, sekiranya 1 jam lagi. Tetapi kalau Ibu memang mau menunggu Pak Arka, saya bisa antar Ibu ke ruang kerja beliau, Ibu bisa menunggu di sana agar lebih nyaman.”“Oh, iya, ya sudah, boleh. Kalau begitu tolong antar saya ke ruang kerjanya saja ya, Mba.”“Baik, Bu, mari ikut saya.”Disertai dengan senyum manisnya, wanita cantik yang saat itu sedang membawa satu tas berukuran kecil dan satu
Magbasa pa
Menyimpan Rasa
Selamat membaca❤️°°“Ada berapa orang yang datang dalam pertemuan itu? Apa ada laki-lakinya? Atau perempuan semua?”Pertanyaan itu Arka tujukan tepat setelah dirinya mendapati permintaan izin dari Sang istri untuk pergi menghadiri acara reuni bersama dengan beberapa temannya saat SMA, yang mana sebenarnya pula Arka sendiri pun juga tak cukup rela untuk memberikan izin kepada Dahayu — takut, itulah yang bisa Arka rasakan, entah apa penyebabnya.“Aku harap sih perempuan semua ya.”Arka menyindir Dahayu, dan hal itu berhasil membuat yang disindir tertawa karena merasa gemas dengan nada suara dan ekspresinya — lelaki itu benar-benar bertingkah seperti anak kecil yang sedang merajuk.“Iya, Mas sayang. Teman-temanku perempuan semua kok,” saut Dahayu sembari mencubit kedua pipi Arka, “Boleh, ya? Karena aku benar-benar rindu dengan mereka semua, Mas. Coba saja kamu bayangkan, sudah selama hampir 7 tahun kami tidak bertemu sejak hari kelulusan. Sudah lama sekali, kan?” lanjutnya“Ya sudah, iya
Magbasa pa
Tempat Mengakhiri Hubungan
Selamat membaca❤️°°“Bukan hanya istri yang harus menuruti perintah suami, Mas. Kamu saja tidak mau nurut kok, padahal sudah dari tadi aku katakan untuk berhenti bekerja dan tidur, tetapi kamu sama sekaki tidak mau mendengarkannya.”“Ya mau bagaimana lagi, sayang? Aku harus melakukan hal itu karena—”“Tuh, kan! Masih saja mengelak, sulit untuk dinasehati.”Ya, seseorang yang tiba-tiba datang dan memeluk Dahayu itu tidak lain dan tidak bukan adalah Arkatama, yang mana lelaki itu juga langsung mengeluh sakit di bagian kepalanya karena terlalu lama bekerja dan menatap layar laptop.“Sayang, aku ini sedang sakit dan harus mendapatkan obat. Bukannya dimarahi begitu,” rengek Arka“Loh, bukannya tadi sudah minum obat?” tanya Dahayu dan langsung direspon dengan senyum gigi nan lebar oleh yang bersangkutan, pun membuat Dahayu yang melihatnya juga langsung menggelengkan kepala sebelum pada akhirnya ia letakan benda canggih di tangannya dan memfokuskan diri pada Sang suami, “Ada yang ingin aku
Magbasa pa
Pertemuan Liana dan Damara
Selamat membaca❤️°°“Lebih baik jangan pergi keluar kalau tujuanmu hanya untuk menyelakai orang lain!”“I-iya, maaf. Saya benar-benar tidak sengaja,” ucap Dahayu — memohon sembari membungkukan tubuh sebagai tanda permintaan maafnya, tetapi wanita itu sama sekali tak mau meresponnya dan justru lebih memilih untuk melangkahkan kakinya begitu saja, “Ya ampun, kenapa dia galak sekali ya? Padahal aku tidak sengaja,” lanjutnya bergumam“Bu, Ibu tidak apa-apa?”Dengan sopannya pelayan itu mencoba untuk menanyakan bagaimana keadaan Dahayu, dan Dahayu yang mendapati pertanyaan itu pun langsung menggelengkan kepala, tanda kalau dirinya baik-baik saja, “Saya tidak apa-apa, Mba. Mari dilanjut lagi,” jawabnya“Baik, Bu.”Dan keduanya pun saling melempar senyum, sebelum pada akhirnya kembali berjalan — melanjutkan langkah kaki yang sempat terhenti. Namun bodohnya Dahayu, ia yang tak juga merasa kapok atas kejadian yang baru saja terjadi padanya tadi pun ternyata masih saja bersikeras untuk mengeda
Magbasa pa
Golden Ticket
Selamat membaca❤️°°“Oh, jadi kamu dan Arka sudah pernah makan di restoran ini ya?”“Iya, Tante. Kebetulan sekali aku dan Mas Arka sudah pernah makan di restoran ini, dan dia yang mengajaknya sebagai...”“Sebagai? Sebagai apa, Damara?”“Sebagai perayaan hari anniversary hubungan kami, tetapi sayangnya aku memutuskan dia. Tepat di malam itu.”Ekspresi wajah Damara pun seketika saja langsung berubah hanya dalam satu kedipan mata, karena dirinya — lagi-lagi kembali diingatkan dengan beberapa kejadian yang sudah pernah dilalui bersama Arka selama mereka menjalin kisah kasih asmara, yang bahkan ia juga sangat amat menyesali keputusan bodohnya untuk berpisah dengan lelaki seperti Arka.“Kalau aku boleh berkata jujur, saat ini aku sangat menyesali keputusan bodoh itu, aku menyesal karena sudah pergi dan meninggalkan Mas Arka, karena nyatanya pun sampai detik ini aku belum bisa menemukan sosok lelaki lain yang dapat menggantikan posisinya di dalam hati dan hidupku.”Selama sedang mendengar D
Magbasa pa
PREV
1234569
DMCA.com Protection Status