Semua Bab Office Girl Kesayangan CEO Tampan: Bab 121 - Bab 130
157 Bab
Bab 121. Tidur bersama
Setelah menunggu beberapa saat, sarapan pun tiba. Ezra lantas membantu Poppy untuk bangkit. “Aku baik-baik saja, kau tidak perlu membantuku.” “Tapi—” “Aku benar-benar sudah baik-baik saja,” sela Poppy membuat Ezra akhirnya mengalah. Pria itu tidak ingin kembali ribut, mempermasalahkan hal yang kecil. Sehingga memilih mengalah, selama itu tidak membahayakan Poppy. “Ya sudah, jika itu maumu.” Poppy mengangguk lalu duduk di sofa. Namun, tiba-tiba sebuah benda keras ia duduki yang membuatnya menaikkan satu alisnya. “Kenapa?” tanya Ezra saat melihat raut wajah Poppy. “Aku seperti menduduki sesuatu,” jawab Poppy kembali mengangkat bokongnya lantas melihat apa yang ia duduki. Sebuah botol obat terongok begitu saja yang membuat Ezra melebarkan matanya. Sementara Poppy menatap botol tersebut dengan bingung. Segera Ezra mengambil botol obat tersebut, tetapi Poppy menahannya. “Honey, apa itu?” “Aku tidak tahu,” jawab Ezra tergagap. Wajah pria itu berubah pucat, saking khawatirnya jik
Baca selengkapnya
Bab 122. Mengganggu
Rumor mengenai Rexi yang tidur di ruangan Kevin menyebar dengan luas. Sehingga membuat kuping Rexi jadi panas.Wanita itu dengan terpaksa menutup telinganya dengan menggunakan headset agar tidak mendengar cuitan tidak mengenakan selama bekerja. Sementara Kevin yang tadi baru bangun dibuat kaget karena teringat dengan ia yang lupa mengantar Rexi pulang. Alhasil pria itu kebat-kebit mencoba menghubungi Rexi. Hanya saja, Kevin tidak berhasil melakukan itu karena nomor ponsel Rexi tidak aktif. Sedangkan saat ia akan menghubungi Rexi melalui telepon kantor, tiba-tiba sekretaris Ezra yang bernama Lily masuk--memberi kabar untuk segera bersiap menghadiri rapat. Alhasil sampai saat ini ia tidak bisa menghubungi Rexi. Kevin juga belum mendengar tentang gosip mengenai dirinya karena ia begitu sibuk. Hingga tiba-tiba Lily bergelayut manja di lengan Kevin yang kokoh saat mereka baru saja menyelesaikan rapat. Sontak Kevin terkejut dengan kelakuan Lily, dan lebih terkejut lagi ketika pandangann
Baca selengkapnya
Bab 123. Aku tidak menyukaimu
"Rexi," desak Kevin untuk bercerita. Karena terus menerus didesak Kevin, akhirnya dengan ragu Rexi mau menjelaskan. Hanya saja, tiba-tiba Lily datang menghampiri dan memanggil Kevin. Sehingga Rexi mengurungkan niatnya dan pergi begitu saja. Melihat itu jelas membuat Kevin mendesah. Ingin menyusul, tetapi lagi-lagi Lily menahannya, meski dengan cara yang berbeda. "Pak Kevin, ada tamu dari pihak DKH menunggu Anda di ruangan." Kalau begini, mana bisa Kevin menolak! Pria itu masih sadar akan tanggung jawabnya. Terlebih ia sudah diberi kepercayaan oleh Ezra untuk menggantikannya sampai ia pulang berbulan madu.Ya, meski bulan madu yang dibayangkan tidak berjalan dengan baik karena Poppy yang ngatukan! Mendesah pelan, akhirnya dengan langkah yang berat Kevin pergi dari sana. Membuat Rexi yang diam-diam menoleh ke belakang merasa kecewa. "Huft! Ternyata tidak enak memiliki kekasih," gumam Rexi lalu melanjutkan pekerjaannya. Sementara di sebuah kamar hotel, Poppy masih menunggu Ezra. W
Baca selengkapnya
Bab 124. Kau baik-baik saja?
"Baby, yang benar saja!" Ezra protes lantaran Poppy tidak ingin tidur dengannya. Ini benar-benar musibah bagi Ezra!Pria itu tidak bisa membiarkan ini terjadi. Tidak boleh! "Kau ini kenapa? Apa aku memiliki salah padamu?" Pria itu kembali mengoceh lantasran tidak terima dengan keputusan Poppy secara sepihak.Oh, ayolah! Bahkan tadi malam mereka baik-baik saja. Lantas, kenapa sekarang Poppy tiba-tiba berubah."Kau tidak memiliki salah, tapi aku tetap tidak mau tidur denganmu. Lebih baik kau menjauh!" jawab Poppy membuat tubuh Ezra memanas.Pria itu mengusap wajahnya dengan kasar. Berniat mendekat, tetapi Poppy sudah lebih dulu mewanti-wanti. "Jangan mendekat! Aku akan membencimu jika kau melakukan itu." Mengembuskan napas dengan kasar, Ezra langsung mengurungkan niatnya. Pria itu menatap Poppy dengan penuh selidik."Baby, apa kau sudah tidak mencintaiku?" tanya Ezra dengan lirih.Dengan cepat Poppy menggeleng. "Mana ada! Aku sangat mencintaimu. Di sini ... hanya ada namamu." Poppy
Baca selengkapnya
Bab 125. Menagih janji
"Kau yakin tidak apa-apa?" Poppy meyakinkan lantaran khawatir dengan Ezra yang tadi lama di kamar mandi. Pria itu lantas menggeleng dengan cepat. "Aku baik-baik saja. Sekarang aku lelah, ingin istirahata." Setelah mengatakan itu, tanpa peduli jika Poppy akan marah atau tidak ... Ezra merebahkan diri di ranjang. Padahal sebelumnya pria itu selalu tidur do sofa. Pernah berniat memesan satu kasur tambahan, tetapi diurungkan karena masih berharap jika Poppy akan kembali seperti sedia kala. Namun, ternyata harapannya tidaklah terjadi. Sehingga Ezra hanya mampu gigit jari. Melihat Ezra yang tidur lantas membuat Poppy mengerjap beberapa kali. Wanita itu berniat protes, tetapi diurungkan dan membiarkan saja.Sementara dirinya memilih untuk keluar dari kamar dan menonton televisi di ruang tengah sambil tiduran di ranjang. Hingga tanpa terasa matanya yang berat pun tertutup dengan sempurna. ***Ting tong! Menunggu beberapa saat, pintu tidak kunjung dibuka yang membuat Belinda kesal. Wani
Baca selengkapnya
Bab 126. Akan menjadi ayah
Belinda menatap Ezra dengan tajam. Sehingga membuat Ezra ngeri, terlebih saat melihat sutil yang dipegang neneknya itu. Membuat wanita tua yang sedang marah padanya seperti emak-emak yang sedang protes karena tidak mendapatkan bagian! "Nenek, ke-kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Ezra dengan tergagap."Ezra, kau payah!" cetus Belinda membuat pria itu naik pitam."Apa maksudmu payah?" Ezra tidak terima dengan Belinda yang mengolok-ngoloknya. "Kau bahkan tidak menyentuh Poppy. Lalu bagaimana bisa memberikan aku cicit?" Mendesag kasar, Ezra mengacak-acak rambut saking kesal. "Ini tidak seperti yang kau bayangkan! Aku bahkan mampu membuat Poppy tidak bisa berjalan seharian." Belinda tertawa dengan lelucon yang Ezra buat. "Mana ada! Menyentuh saja tidak, lalu bagaimana caranya Poppy tidak bisa berjalan karena ulahmu?"Wanita tua itu masih saja merehkan cucunya. Sehingga membuat Ezra menggeram dengan kesal.Ingin membalas, tetapi Poppy sudah lebih dulu membelanya. Sehingga membuat
Baca selengkapnya
Bab 127. Tertatih
“Kalau memang kalian mau memastikan, alangkah lebih baiknya jika sekarang kalian makan dulu! Nenek sudah selesai memasak. Jadi kita makan bersama dulu.” Saran dari Belinda langsung diterima oleh Ezra maupun Poppy. Mereka lantas makan bersama karena memang sudah lapar.Baru setelahnya mereka berangkat ke rumah sakit dengan menggunakan mobil Belinda.Iya, karena masih merasa lelah Ezra tidak diizinkan untuk membawa mobil sendiri. Sehingga meminta sopir pribadi Belinda yang melakukannya.“Honey, kau di depan!” cetus Poppy kala Ezra akan duduk di belakang.Tentu saja hal itu membuat Ezra mengurungkan niatnya. Pria itu ingin protes, tetapi teringat jika sang istri sedang mengandung.Alhasil, Ezra harus mengalah.“Baiklah, kau di belakang bersama nenek.” Ezra lantas meminta Poppy untuk masuk yang langsung diturutia wanita itu. Setelahnya ia duduk di samping kemudi.Sesekali Ezra melirik ke belakang membuat Belinda yang melihatnya terkekeh. Wanita itu merasa iba, tetapi juga merasa lucu sa
Baca selengkapnya
Bab 128. Istri saya ketinggalan, Dok!
"Nenek, kau lebih baik tunggu di luar," ujar Ezra kala nama Poppy sudah disebut oleh perawat.Ezra sengaja sudah membuat jadwal terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Sehingga begitu tiba, ia tidak perlu menunggu lama nama Poppy dipanggil."Tidak, nenek ingin ikut! Nenek ingin melihat bibit yang kau taman," ujar Belinda tetap kukuh pada pendiriannya. Tentu saja hal itu menjadi ajang tontonan gratis bagi para pasien yang tengah mengantri. Tidak sedikit dari mereka yang mengulum senyum saat melihat perdebatan antara cucu dan nenek itu. Sementara Poppy yang melihat itu hanya mampu menggeleng. Sekarang ia sudah terbiasa melihat perdebatan Ezra dan Belinda. Sehingga membiarkan saja, karena itu bahasa cinta dari keduanya.Iya, jika dulu Poppy cukup heran. Berbeda dengan sekarang yang memaklumi. "Nyonya Poppy!" panggil perawat yang bertugas sebagai asisten dari si dokter kandungan karena tidak kunjung masuk. Padahal yang lain sudah mengantre sejak tadi.Mendengarnya lantas membuat Poppy
Baca selengkapnya
Bab 129. Kejutan
“Baby, apa ada yang kau inginkan?” tanya Ezra setelah tiba di apartemen. Sementara Belinda memilih untuk pulang. “Tidak, aku hanya ingin tidur saja.”“Baiklah, kau memang harus banyak istirahat sekarang.” Ezra lantas membuka pintu kamar lalu mengajak Poppy untuk masuk. “Aku akan tiduran di sofa,” ujarnya lantas merebahkan diri di sofa.Namun, pria itu kembali bangkit kala melihat Poppy yang malah berdiri di ambang pintu. “Baby, kau bilang ingin istirahat. Lalu kenapa malah berdiam di sana?” “Aku memang ingin istirahat, tapi tidak bersamamu!” jawab Poppy ketus. Mengerjap pelan, Ezra dibuat bingung. Pasalnya ia sudah tiduran di sofa, yang artinya tidak akan tidur bersama Poppy. Lantas, salahnya di mana?“Baby, apa maksudmu?” tanya Ezra kebingungan. “Kau jangan tidur di kamar ini! Aku tidak ingin satu ruangan denganmu.”Tentu saja hal itu membuat Ezra terkejut. Pria itu melongo menatap sang istri dengan tidak percaya.“Baby, kau bahkan tahu jika apartemen ini tidak memiliki kamar la
Baca selengkapnya
Bab 130. Berbohong
Poppy yang sudah siap dengan bekal makan siangnya pun segera berangkat. Dengan menggunakan taksi, wanita itu tiba di perusahaan Ezra. Ia berjalan dengan santai melewati para karyawan di lobby yang menyapanya. Namun, lebih banyak dari mereka yang menatap Poppy dengan heran. Hanya saja, wanita itu memilih untuk membiarkan saja karena bagi Poppy sudah terbiasa. "Poppy!" panggil Rexi begitu melihat temannya itu.Sontak Poppy menoleh lalu melambaikan tangan. Wanita itu tersenyum lebar saat melihat Rexi berlari ke arahnya.Tentu saja pemandangan tersebut menjadi omongan orang-orang karena Rexi yang bersikap akrab kepada istri dari bos mereka. "Rexi, aku merindukanmu." Poppy memeluk Rexi yang langsung disambut dengan hangat oleh wanita itu. "Aku juga sangat merindukanmu!"Setelah puas berpelukan, mereka saling mengurai pelukan. Rexi menatap Poppy dengan heran, sehingga wanita itu memberanikan diri untuk bertanya."Poppy, maafkan aku jika lancang." "Maksudmu?" "Bukankah kau akan lama be
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status