All Chapters of Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan: Chapter 41 - Chapter 50
94 Chapters
Bab 41. Kembali Bertemu
“Mami, perutku rasanya semakin hari semakin besar. Itu artinya dia bertumbuh dengan baik,” ucap Yasmin tidak berhenti mengusap perutnya.yang mulai terlihat sedang hamil. “Iya sayang, makanya kamu jangan malas makan. Calon bayimu sangat membutuhkan nutrisi yang baik, terutama buah dan sayuran.” Jawab Meli sambil memasak kue.“Oh iya mami, aku mau ganti ponsel boleh ya?” Katanya memperhatikan ibunya yang sedang membuat kue. Meli menghentikan kegiatannya, ia menatap putrinya dan berkata. “Ada apa dengan ponselmu? bukankah itu ponsel terbaru pemberiannya?” Katanya. “Sebetulnya, ada nomor baru yang setiap hari nelpon gak jelas, Yasmin takut Arkana melakukan hal seperti itu. Apalagi dia sangat pandai dalam apapun, bisa jadi dia akan mudah menyadap ponsel ini.” katanya dengan raut wajah khawatir. Meli memeriksa keadaan sekitar, ia memastikan suaminya tidak ada di sana. Kemudian ia menatap putrinya dan berkata. “Jangan katakan hal ini kepada papi kamu ya, katakan saja pengen ponsel baru.
Read more
Bab 42. Tuan Muda Jadi Babu
Arkana tidak membawa Yasmin ke rumah sakit, melainkan ia membawanya ke Villa, ia menyiapkan seorang dokter kandungan khusus perempuan yang langsung memeriksa kondisi Yasmin. Baru bisa menghembuskan nafas lega, setelah Arkana dan Meli berbicara dengan dokter yang memeriksa Yasmin. “Tidak perlu khawatir, janin dan ibunya baik-baik saja. Perutnya kram karena terkejut dan juga terlalu kekenyangan, tetapi janinnya cukup sehat. Hanya saja pikiran si ibu terlalu stress juga kurang istirahat,” kata sang dokter. “Iya terimakasih dokter,” kata Meli. Arkana mendekati istrinya, duduk di samping butuh Yasmin, kemudian ia mengusap perut yang berisi calon buah hatinya. Penuh haru ia bisa mengusap dan menyapa janin tersebut. Meli dan dokter meninggalkan Arkana di dalam kamar menemani Yasmin yang sedang istirahat. Kini Arkana mengetahui kehamilan Yasmin di saksikan oleh dokter dan juga Meli mertuanya. Meskipun ia tidak terlalu terkejut, namun kegembiraannya terlihat jelas saat air matanya menete
Read more
Bab 43. Masih Suami Istri
“Dia tidak memiliki jadwal apapun di Swiss, maksud kamu pekerjaan apa? Tidak ada laporan dan kerja apapun di sana,” kata Bara. “Jadi maksud kamu dia telah membohongiku? lalu untuk apa dia pergi kesana jika bukan karena pekerjaan? Liburan?” Kata Angel tidak percaya. “Lebih baik sekarang kamu pastikan tanya kepada asisten pribadinya, dia yang mengetahui apapun tentang calon suamimu. Semoga saja dia berkata jujur,” kata Bara meninggalkan Angel sendiri di ruangannya. Bara tengah sibuk mengurus perusahaan, pekerjaannya tertunda hanya karena mendengarkan kelurahan dan rengekan Angel setiap hari karena tidak mendapatkan kabar dari calon suaminya, meskipun itu bukan urusannya. Namun Bara masih memiliki hati untuk perempuan itu, ia juga penasaran dengan kepergian saudara tirinya yang tiba-tiba menghilang di waktu pernikahannya yang tinggal 2 hari lagi. Mengikuti saran Bara. Angel segera menemui asisten pribadi Arkana di ruangannya, dengan kebiasaan yang tidak mengetuk pintu lebih dulu, An
Read more
Bab 44. Keputusan Yasmin
“YASMIN, INI PAPI, KELUAR KAMU NAK.” “ARKANA KELUARKAN PUTRI SAYA, ATAU PETUGAS KEPOLISIAN YANG AKAN MENYERETMU DARI DALAM. CEPAT KELUAR SIALAN,”Teriak Aditya dari gerbang villa yang dijaga ketat oleh para bodyguard Arkana. Aditya benar-benar membawa para petugas polisi, ia melaporkan Arkana sebagai penculik yang menyekap Yasmin putrinya. Namun apart itu tidak bisa masuk sembarangan tanpa pemilik rumah, apalagi di jaga ketat anak buah Arkana. Arkana segera mendatangi mertuanya yang membawa aparat kepolisian, ia mengizinkan mereka masuk dengan sopan dan menyambut mereka dengan baik. “Tolong jangan berisik, istri saya sedang tidur.” Ujar Arkana kepada mertuanya Aditya.Aditya tertawa sumbang, pria itu menyertakan Arkana dengan puas dan berkata. “Lihat pak, pria ini begitu gila. Tunggu apa lagi pak? Cepat tangkap dia,” kata Aditya.“Boleh tunjukan berkas identitas anda tuan?” Kata petugas kepolisian. Arkan menganggukan kepala, ia menyuruh anak buahnya untuk mengambilkannya. Tidak
Read more
Bab 45. Arkana Membatalkan Pernikahannya
“Angel,” panggil Arkana. Perempuan cantik itu menatap Arkana dengan wajah sembab, sepanjang malam ia menangis karena ucapan Arkana yang akan membatalkan pernikahannya.Tentunya Angel marah besar dan tidak terima akan hal itu, tetapi itu tetap tidak akan merubah keputusan Arkana, meskipun ia memaksanya. “Sekali lagi aku minta maaf,” ujar Arkana dengan pelan. Di bawah meja tangan perempuan itu mengepal dengan kuat, kekecewaan Angel masih membara, meskipun segudang penjelasan apapun tidak akan masuk ke dalam kepalanya. “Kamu bilang orang tuamu tidak merestui pernikahan kita, lalu kenapa waktu itu kamu diam saja. Kamu menyetujui semua persiapan pernikahan dan menyebarkan undangan, kamu ingin mempermalukanku?” Ujar Angel. “Tidak Angel, aku tidak pernah ada niatan seperti itu, ini demi kebaikan kita. Aku tidak ingin melakukan hal yang sama, menyakiti kamu hanya karena obsesiku.” Jawab Arkana menatap perempuan itu dengan lekat. “Oh, jadi selama ini kamu hanya terobsesi padaku? Kamu tid
Read more
Bab 46. Katanya LDRan
Yasmin akan menunggu Arkana dan menjaga kandungannya dengan baik, ia tidak akan lagi sedih ataupun galau memikirkan Arkana, karena pria itu sudah berjanji akan menyelesaikan hubungannya dengan Angel mantan kekasihnya. Tinggal waktu dan kesabaran saat jarak harus memisahkan mereka. Jika Arkana tidak bisa menepati janjinya, maka tidak akan ada kesempatan kedua untuk pria itu. Secara resmi Arkana membatalkan pernikahannya dengan Angel, menjadikan dua Maya kembali heboh dan selalu trending setiap kali menyangkut kehidupan Tuan Muda Arkana Amijaya. Arkana begitu popularitas di kalangan kaum hawa, begitu banyak yang mengidolakan tuan muda satu itu, karena begitu perfeksionis. “Jika seperti ini aku bisa gila,” gumam Arkana tidak tahan hanya karena menunggu pesannya yang tidak kunjung dibalas.“Ayo dong sayang angkat, jangan bikin aku khawatir seperti ini.” Kata Arkana terus mengunjungi nomor Yasmin.Sejak tadi malam Arkana tidak bisa berhenti memikirkan istrinya, mengingat perkataan Ange
Read more
Bab 47. Ancaman Bagi Arkana
“Angel apa yang kamu lakukan hah? Kamu sudah gila?” Bentak Arkana menarik tubuh Angel dari bak mandi. Perempuan itu berusaha menenggelamkan dirinya di bak mandi dalam keadaan tubuh lemah dan pucat, untuk saja Arkana datang tepat waktu, jika tidak perempuan itu sudah kehilangan nyawa karena bunuh diri. Tubuh Angel yang basah kuyup di balut handuk dan menggendongnya ke atas ranjang. Angel hanya terdiam pasrah, ia sudah tidak memiliki tenaga selain kedua matanya sayu menatap Arkana yang sedang mengeringkan tubuhnya. “Aku tidak akan pernah memaafkanmu jika terjadi sesuatu,” kata Arkana memarahi Angel. “Arkana?” Panggil Angel begitu pelan. “Diamlah, aku akan memanggil dokter untuk memeriksa keadaanmu.” Katanya sambil mengeringkan rambut Angel dengan hair dryer.Arkana membungkus tubuh Angel dengan selimut tebal, setelah ia menganggukan pakaian basahnya dengan sebuah kaos.Tidak ada rasa canggung, Arkana berani menggantikan pakaian perempuan itu kecuali pakaian dalamnya. Air mata pere
Read more
Bab 48. Angel Sadar, Yasmin Menghilang
Angel sudah sadar, namun keadaan psikologisnya belum pulih, dokter memintanya untuk tidak membuat kesalahan sedikitpun yang akan menyebabkan perempuan itu stress. Namun, Arkana harus selalu ada di samping Angel selama pemulihannya dan Arkana harus membantu kesembuhan Angle. “Arkana aku bosan makan obat terus, sampai kapan aku harus meminum obat ini? Kamu tidak lihat aku sudah sehat?” Ucap Yasmin menyingkirkan obat dari hadapannya. “Dokter memberikan obat, itu artinya belum sehat. Jika kamu ingin cepat keluar dari sini, ikuti perintah dokter, karena ini demi kesahan kamu.” Kata Arkana menasehatinya. Angel membuang nafas pasrah, ia pun menerima obat itu dan meminumnya. Rasa pahit obat tersebut memiliki efek samping mengantuk, hingga Angel sering terlelap setiap kali minum obat. Setelah makan malam dan minum obat, Angel menonton televisi ditemani Arkana, ia tidak diperbolehkan bermain ponsel oleh Arkana sehingga membuat perempuan itu cepat bosan. “Kamu mau kemana?” tanya Angel saat
Read more
Bab 49. Antara Yasmin dan Angel
“Kalian bagaimana sih, bagaimana bisa pasien hilang. Kalian benar-benar tolol hah.” Teriak Arkana marah. Bugh. Arkana menghajar anak buahnya yang tidak becus menjaga orang sakit seperti Angel. Ia tidak habis pikir Angel bisa menghilang dengan pengawasan kedua anak buahnya. Arkana semakin frustasi, ia stress memikirkan istrinya yang belum di temukan dan sekarang Angel juga menghilang.Rencana Arkana ke Swiss gagal karena mendapat laporan dari rumah sakit jika Angel melarikan diri, keduanya begitu penting bagi Arkana, namun ia harus mendahulukan mencari Angel karena kondisi kejiwaannya yang belum pulih.“Kerahkan semua anak buahmu, jika terjadi sesuatu padanya. Aku pecat kalian semua,” kata Arkana. “Baik tuan,” pria yang mendapat pukulan itu segera melaksanakan perintah tuan muda. Malam ini Arkana tidak bisa tidur, kantung matanya mulai terlihat gelap, wajahnya begitu lusuh dan berantakan.Faramita menangis memikirkan keadaan yang begitu genting, ia khawatir dengan Angel, tapi ia j
Read more
Bab 50. Yasmin Hanya Menginginkan Hidup Normal
Terbit matahari Meli dan suaminya sudah bersiap untuk sarapan pagi. Mereka menunggu putrinya yang tidak kunjung datang ke meja makan, sehingga Meli merasa khawatir, dan Aditya sang suami memintanya untuk menyusulnya ke kamar. Meli pun meninggalkan suaminya untuk melihat keadaan putrinya, belum sampai Meli melihat putrinya keluar dari kamar dengan wajah sembab, tetapi masih memperlihatkan deretan giginya yang indah. “Maaf mi aku kesiangan,” katanya memeluk lengan Meli mengajak kembali ke ruang makan. “Tidak apa-apa sayang, mami pikir kamu tidak ingin sarapan.” Jawab Meli. “Aku sangat lapar, babyku juga pasti lapar.” Kata Yasmin mengusap perutnya. “Morning papi,” sapa Yasmin mencium pipi Aditya.“Morning princess papi,” jawab Aditya balas mencium pipi Yasmin. Yasmin duduk didepan kedua orang tuanya. Hanya sekedar menyapa papinya seperti biasa, ia langsung sarapan dengan wajah bengkak tanpa mengatakan apapun. Aditya memperhatikan putrinya begitu lekat, makannya begitu lahap, bicar
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status