All Chapters of KEKASIH HATI SANG PUTRI: Chapter 71 - Chapter 80
115 Chapters
Bulan Madu
Harvey membawanya ke pondok di tengah hutan pinus tempat mereka pertama kali bertemu sekaligus yang menjadi saksi bisu percintaan panas yang terjadi semalaman penuh. Ravena merasa pipinya memanas saat mengingat kejadian itu.“Kau mau mandi dulu?”“Bagaimana kalau aku bilang—tidak?”Saat Ravena berbalik, matanya bertemu dengan mata biru Harvey. Keingintahuannya berubah menjadi ketertarikan. Matanya mulai memperhatikan bibir pria itu yang sangat dekat dengan bibirnya. Bibir Harvey berlemak dan kencang dan bentuknya sempurna.Mereka bertatapan kemudian bibir Harvey terkatup kaku. Pria itu mengangkatnya lalu sekejap kemudian menjatuhkannya di atas ranjang besar yang berada tak jauh dari mereka. Bibir Harvey terasa panas saat menyentuh bibirnya. Ciuman pria itu penuh percaya diri dan terampil, dan seperti biasa, Ravena langsung dikuasai sensasi.Selagi bibir Harvey memainkan bibirnya, Ravena merasakan telap
Read more
Merah Untuk Hasrat
“Mencoba semua posisi dan gerakan tentu saja.” Ravena meninju dada Harvey dengan lembut, merutuki isi kepala suaminya.“Kau ini.”***Ravena terbangun seorang diri, lalu dia mendengar suara bunyi air pancuran dari arah kamar mandi dan segera tahu kalau suaminya sedang mandi. Dirinya berguling telentang dan menatap langit-langit, kepalanya masih dipenuhi kejadian semalam. Percintaan panas yang terjadi antara dirinya dan juga Harvey sebagai sepasang suami istri baru.Tak lama kemudian, pria itu muncul dari balik pintu kamar mandi lengkap dengan sebuah handuk putih yang melingkari pinggulnya dan satu lagi di atas kepala untuk mengeringkan rambutnya.“Kau sudah bangun?”“Baru saja.”“Apa kau merasa ada yang tidak nyaman dengan tubuhmu?” Harvey melangkah mendekatinya lalu berdiri di samping ranjang, menatap Ravena yang masih berada dalam gulungan selimut tebal.
Read more
Hamil
‘Meninggalkamu.’Harvey harus rela menyembunyikan kebenaran itu dari Ravena. Mereka baru saja menikah dan dia masih ingin menikmati masa-masa kebersamaan mereka. Meskipun dia tahu cepat atau lambat semuanya akan segera terungkap, dan saat itu terjadi, dia harus mempersiapkan diri.Kalau saja ada hal yang bisa dia gunakan untuk menukar semua kemungkinan itu. Harvey akan melakukan apapun untuk memperjuangkannya.“Kau sedang melamunkan apa?” Harvey terkesiap saat istrinya tiba-tiba duduk di atas pangkuannya.“Tidak ada. Hanya terlalu bahagia sampai-sampai terasa seperti mimpi.”“Benarkah?”Ravena memajukan wajahnya dan berbicara di telinga Harvey, “Aku sudah selesai makan.”Pria itu mengernyit, namun sedetik kemudian bibirnya menyeringai. Tanpa aba-aba, Harvey mengangkat tubuh Ravena dan membawanya kembali ke ranjang.“Aku menginginkanmu.” Sua
Read more
Kembali ke Ardglass
“Harus. Apa kau ingin menyakiti anak kita?”“Apa dia akan merasa sakit jika aku melakukannya?”“Tentu saja. Dia bahkan bisa meninjumu dari dalam perutku.”“Dia bahkan masih sebesar biji jagung sekarang.” Ucap Harvey acuh.“Dari mana kau tahu dia sebesar biji jagung?”‘Benar. Wanita yang kunikahi ini bukanlah manusia biasa. Dia adalah seorang dewi dari istana langit. Aku bahkan tidak tahu bagaimana ketika seorang dewi hamil.’ Mata Harvey bergerak gelisah, dia hampir melupakan fakta itu.***“Kau sudah siap?” Ravena mengedarkan pandangannya sekali lagi ke seluruh ruangan. Ada perasaan enggan saat mereka akhirnya harus meninggalkan pondok.Godaan untuk menghabiskan sisa hidup mereka di tempat ini sangat kuat. Mereka diselubungi dunia mereka sendiri, terlindung dari kenyataan. Namun Ravena kembali menyadari, pria yang dia nikahi itu
Read more
Celaka Dua Kali
“Apa? Apa yang kulakukan?”“Kau selalu saja membuatku hampir mati karena kesal dengan kata-katamu.”“Bukankah lebih baik mengatakan kebenaran meskipun menyakitkan?”“Ya. Kau boleh pergi sekarang.”“Kau bahkan belum mendengar berita baiknya dan malah mengusirku.” Naomi merengut.“Apa?”“Kalian tetap bisa ‘melakukannya’ selama kehamilan. Itu tidak akan mempengaruhi bayinya karena putri Ravena adalah seorang dewi yang memiliki energi spiritual tinggi. Juga—“ Naomi menatap takut-takut pada Harvey.“Juga?” Tanyanya penuh ketidaksabaran.“Selama satu tahun kehamilan, perut nona Ravena tidak akan membesar seperti wanita hamil pada umumnya.”“APA?” Perkataan Naomi itu mampu membuat Harvey bangkit dari kursinya.“Aku sudah mengatakan semuanya. Jadi, mohon pamit, pa
Read more
Nadi Dewa
“Aku melakukannya tentu saja karenamu.”“Apa yang kau inginkan? Jangan mendekat!”“Kau. Aku akan merebut kembali apa yang telah dicuri dariku.”“Aku bukan barang yang bisa dicuri siapa saja.”“Kenyataannya dia memang mengambilmu dariku. Bukankah itu sama saja dengan pencuri?”“Dengar Athens, sebaiknya kau segera pergi dari sini sebelum aku mengambil tindakan terhadapmu.”“Memangnya apa yang bisa kau lakukan padaku? Statusmu di Helion masih sebatas istri Harvey. Dia bahkan bukan seorang putra mahkota. Jadi jangan coba-coba menggertakku dengan wajah cantikmu itu, sayang.”“Menjijikan. Kau membuatku mual dengan panggilan itu.”“Ucapanmu benar-benar bisa membuat seseorang menjadi marah, bahkan sangat marah.”“Aku tidak peduli. Sejak awal aku memang tidak pernah tertarik padamu.”&ldq
Read more
Salah Tangkap
“Kita perlu menggunakannya untuk menyembuhkan tuan putri lebih dulu. Apa kau bisa mengatakan pada Noland untuk bersabar dan menahannya hingga besok?”“Itu sama saja kita membiarkannya merasakan sakit lebih lama.”“Tapi tuan putri juga membutuhkan sirion. Sekarang kau pilih, putri Ravena atau Noland lebih dulu?”“Sial kau, Naomi.”“Noland tidak akan langsung mati hanya karena dia menunggu selama beberapa jam.” Lanjut Naomi.“Baiklah. Lakukan yang terbaik untuk menyelamatkan Ravena.”“Pasti.”“Aku akan pergi melihat Noland.”“Baik, pangeran.”***“Untung saja kita bisa pergi tepat waktu dan menghindari Harvey.” Camilia meremas tangannya dengan gusar, matanya berkeliaran ke tak menentu.“Ibu, sebenarnya apa yang sudah kau lakukan pada Ravena? Dia terlihat sangat kesakit
Read more
Kekuatan Tanpa Arti
“Sudah hampir mencapai target, hanya tinggal sedikit lagi saja dan kita akan kembali menguasai dunia. Tapi—““Tapi apa?”“Aku membutuhkan lebih banyak darah perawan untuk saat ini. Sejujurnya saat menyerang Ravena tadi, kekuatanku cukup banyak terkuras.”“Itu karena perisai yang dimilikinya, jadi kau harus mengeluarkan ektra tenaga untuknya.”“Kalau itu orang biasa, tubuhnya pasti akan langsung hancur berkeping-keping.”***Raja Hames mengetukkan jari-jarinya pada sandaran kursi yang menjadi tumpuannya. Pikirannya berkecamuk antara marah dan terkejut. Tidak percaya kalau kedua putranya Athens dan Fraign berani menyerang Harvey secara terang-terangan seperti hari ini.Harvey telah melaporkan semua kejadian yang menimpanya. Termasuk Fraign yang berniat membunuh Ravena dan juga Athens yang telah menyakiti Noland, orang kepercayaan Harvey.“Apa
Read more
Penobatan Putra Mahkota
“Kami menunda untuk mengembalikan tawanan dan mengirimkan pesan darurat. Sepertinya itu berhasil mengingat gong pertempuran tidak terdengar selama tiga hari ini.”“Begitu rupanya.”Harvey menggeser posisinya, berbaring ke samping Ravena dan membiarkan istrinya itu berada di atasnya. Lengan kekarnya memeluk posesif, dan hidungnya menyesap aroma lembut yang menguar dari leher Ravena.Dia berniat memberitahu Ravena tentang tawanan yang dibawanya dari Eldham, tapi tidak sekarang. Kondisinya masih lemah, Harvey khawatir Ravena tidak bisa menerima kenyataan. Bagaimanapun, Ravena pernah hidup selama belasan tahun bersama Edith dan ibu tirinya.“Tidurlah, aku akan menjagamu. Dan berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu lagi ke depannya.”“Kau juga tidurlah.” Ravena mengusap lengan Harvey yang melingkari perutnya. Tersenyum saat merasakan kehangatan yang disalurkan pria itu menjalar ke seluru
Read more
Kebakaran
‘Aku akan membuatmu membayar sangat mahal atas penghinaan ini. Kau dan anak kesayanganmu itu tidak akan kubiarkan hidup!’ Putusnya dalam hati.Sebagai seorang ibu, Camilia merasa sakit hati saat melihat putranya Athens meninggalkan aula erast dengan wajah terpuruk karena menahan malu. Semua orang membicarakannya, menyindir bahkan meragukannya. Mereka menganggap Athens tidak layak hanya karena dia putra seorang permaisuri.Orang-orang menganggap Athens tidak sebanding dengan Harvey hanya karena dia tidak memiliki darah murni Helion. Tapi bagi Camilia, persetan dengan itu semua. Sekarang dia adalah seorang permaisuri Helion, jadi sudah seharusnya putra sulungnyalah yang menjadi putra mahkota bukan Harvey yang sudah lama ditinggal mati oleh ibunya.“Ikuti kakakmu.” Camilia memberikan instruksi pada Fraign, dan putra bungsunya itu langsung mengangguk setuju setelah berhasil membaca gerakan bibir ibunya yang tengah duduk tenan
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status