Semua Bab Nasib si Bungsu: Bab 21 - Bab 30
32 Bab
Usaha Baru Yusup
Nasib si Bungsu(Saat masa jaya orang tua telah habis)Part 21"Yusup, gimana, masa kamu gak mau bantu Abangmu sendiri sih?" Ibu kembali bertanya."Ya udah, ayo ke rumah sakit sekarang!"Hati nurani mengatakan agar aku membantunya, pikirku Bang Harun juga memiliki BPJS, yang bisa meringankan biaya, walaupun tagihannya pasti menunggak karena sudah beberapa bulan menganggur."Gimana? pasien mau dibawa ke rumah sakit?" tanya Dokter."Iya Dok.""Mau diantar? kebetulan kami ada ambulan, nanti di dampingi petugas medis kami untuk membantu di sana.""Untuk ongkos ambulannya berapa Dok?""Ke rumah sakit terdekat dua ratus ribu.""Ya sudah, saya siapkan surat rujukan terlebih dahulu ya, agar pas di UGD nanti langsung ditangani!" ucap Dokter.Surat rujukan sudah selesai dibuat, Bang Harun langsung didorong keluar menggunakan kursi roda lalu dinaikkan ke dalam mobil ambulance yang sudah siap.Kami pun langsung berangkat menuju rumah sakit, di dampingi seorang Perawat dari Klinik."Apa pasien mem
Baca selengkapnya
Ibu Jatuh Sakit
Nasib si Bungsu(Saat masa jaya orang tua telah habis)Part 22Saat sedang melihat keadaan Ibu terdengar suara yang memanggilku, gegas aku keluar. Rupanya yang datang adalah Mbak Sri, pemilik warung langgananku saat masih tinggal di sini."Iya Mbak, ada apa?""Ini maaf, saya mau nagih, soalnya hutangnya udah gede banget."Aku mengernyitkan dahi "Hutang, hutang apa ya Mbak?""Supaya lebih jelas, ini saya kasih catatannya aja!"Mbak Sri memberikan buku yang ia pegang, aku langsung membukanya. Dalam buku tersebut tertulis dengan jelas catatan hutang yang jumlahnya hampir mencapai dua juta rupiah.Selain nominal, Mbak Sri juga menulis dengan jelas barang dan siapa yang datang mengambilnya.Dari catatan itu, ternyata rokok yang mendominasi semuanya, nama Bang Adi dan Bang Harun yang tertulis di sana."Maaf, saya minta segera dilunasi, karena mereka mengatakan Yusup yang akan melunasinya!""Mbak maaf sekali ya, bolehkah saya meminta waktu untuk berbicara dulu pada Abang-Abang saya? masalahn
Baca selengkapnya
Salah paham
Nasib si Bungsu(Saat masa jaya orang tua telah habis)Part 23Tidak sengaja mata kami saling bertemu, Yumna langsung menunduk saat melihatku.Sakit, itu yang aku rasakan, salahku sendiri yang sudah terlalu berharap. Selama ini Yumna memberikan respon hangat seolah-olah menunjukkan aku ada dihatinya.Ingin rasanya aku pergi saat ini juga, namun alasan apa yang harus aku sampaikan pada Arif, karena tidak mungkin aku menceritakan kedekatanku dengan Yumna selama ini.Sebagai sahabat harusnya aku turut bahagia apalagi Arif adalah orang yang sangat berjasa dalam hidup karena dia sudah banyak menolongku.Saat orang lain asik menikmati hidangan aku memilih keluar untuk sejenak menenangkan hati yang sedang luluh lantah ini."Sup, kok gak makan?" Arif tiba-tiba menyusulku keluar."Oh, udah kenyang, kebetulan tadi sebelum berangkat aku udah makan.""Oh gitu, tapi kamu gak apa-apa kan?""Emang kenapa?""Enggak, cuma kayak ada yang aneh aja.""Oh, iya aku hawatir sama Bapak, kamu tahu sendiri kan
Baca selengkapnya
Kenyataan pahit
Nasib si Bungsu(Saat masa jaya orang tua telah habis)Part 24"Kenapa kamu masih di sini? kejar Arif, jelaskan semuanya!" ucapku pada Yumna.Yumna menggeleng pelan."Aku tidak mau hubungan persahabatanku hancur hanya karena kesalahan pahaman ini!"Kami menjadi pusat perhatian pembeli, aku menjadi tidak enak hati dengan keadaan ini. "Ada apa Sup?" "Nanti Yusup jelaskan ya Pak!"Dengan situasi yang masih canggung, aku melanjutkan aktivitas melayani beberapa pembeli, sementara Yumna pergi dengan sendirinya.Karena ada hal yang harus aku jelaskan pada Bapak juga meluruskan semuanya pada Arif, hari ini toko tutup lebih awal.Bapak masih belum paham dengan apa yang terjadi antara aku, Arif dan Yumna."Pak, Yusup mau jelasin yang tadi," ucapku."Sebenarnya kamu ada masalah apa sama Arif? jangan bilang hanya karena seorang perempuan hubungan persahabatan kalian hancur."Aku pun menjelaskan semuanya dari awal, tentang hubunganku dengan Yumna. Juga Arif yang tiba-tiba memintaku untuk datang
Baca selengkapnya
Fitnah
Nasib si Bungsu(Saat masa jaya orang tua telah habis)Part 25"Ayo cepat kita pulang, aku tidak mau mati konyol di sini!" Bang Adi menarik lenganku.Secara spontan aku pun bangkit, tanpa pamit kami langsung pergi. Sepanjang perjalanan Bang Adi terus merutuk, dia mengumpat Mbak Mila, juga keluarganya."Dasar tidak tahu diri, jika tidak menikah denganku, kau hanya gadis kampung yang miskin Mila!""Aku rela melakukan apa yang kau mau, lalu ini balasannya.""Orang tua dan anak sama saja, semuanya tidak tahu diri.""Jika bukan karena jasaku, rumah kalian tidak akan bisa berdiri kokok seperti itu, pasti sampai saat ini masih gubuk reot.""Menyesal aku menikah dengan anak seorang preman."Aku hanya diam, membiarkan dia mengeluarkan semua amarahnya. Bukan aku bahagia dengan penderitaannya saat ini, seandainya dia sadar atas apa yang dialaminya mungkin ini balasan setelah apa yang sudah dia lakukan pada Ibu dan Bapak.Karena begitu patuh pada sang Istri, dia rela mengeluarkan uang puluhan jut
Baca selengkapnya
Saat kebenaran terungkap
Nasib si Bungsu(Saat masa jaya orang tua telah habis)Part 26Arif dan keluarga Yumna sangat yakin aku telah membawa Yumna pergi, sehingga mereka melaporkan aku kepada pihak berwajib dengan tuduhan penculikan. Padahal mereka tidak memiliki bukti yang kuat.Tidak takut dengan proses hukum apalagi aku memang tidak bersalah. Yang dihawatirkan adalah kedua orang tuaku, bagaimana dengan mereka jika aku harus meringkuk di jeruji besi karena kesalahan yang tidak kulakukan ini.Selama ini siapa lagi yang menopang kehidupan mereka jika bukan aku. Apalagi kedua Abangku juga menjadi tanggunganku, hanya Bang Jejen satu-satunya harapan untuk "menitipkan" Ibu dan Bapak, meskipun tidak yakin dia bisa menerimanya. Aku sangat hawatir kedua orang tuaku hidup terlunta-lunta jika aku harus menjalani masa tahanan.Aku menjawab semua pertanyaan dari Polisi dengan jelas dan tegas. Tidak kutunjukkan perasaan takut sedikit pun, meskipun hati ini begitu kacau memikirkan bagaimana Bapak di ruko, pasti beliau
Baca selengkapnya
Kondisi Arif kini
Nasib si Bungsu(Saat masa jaya orang tua telah habis)Part 27Mendengar hal itu, aku segera pergi karena hawatir dengan keadaan Arif, semoga saja ia tidak nekat dan kembali turun dengan selamat.Toko langsung aku tutup, tidak lupa sebelum berangkat pamit terlebih dahulu pada Bapak.Di tempat kejadian situasi sudah sangat ramai, banyak warga yang sengaja 'menonton', ada petugas pemadam kebaran yang sedang mencoba menggagalkan aksi percobaan bunuh diri yang sedang Arif lakukan, mata memindai keadaan sekitar, tapi tidak kutemuken keberadaan keluarga Arif.Aku sendiri tidak tahu siapa yang menghubungiku tadi karena nomornya tidak ada dalam daftar kontak.Mungkinkah ini ada kaitannya dengan Yumna? aku mengerti perasaan Arif pasti begitu hancur, wanita yang dia impikan menjadi makmumnya, ternyata lari bersama laki-laki lain dalam keadaan mengandung.Banyak yang berteriak memintanya turun, tetapi Arif masih bertahan berada di puncak.Apa yang bisa aku lakukan dalam kondisi ini? aku takut di
Baca selengkapnya
Rumah untuk Bapak
Nasib si Bungsu(Saat masa jaya orang tua telah habis)Part 28Gegas aku keluar dan kembali pulang ke ruko, apa yang baru saja aku katakan pada Ibu bukan hanya ancaman semata, melainkan aku akan sungguh-sungguh melakukan itu, bukan kejam, hanya ingin memberi sedikit pelajaran pada Bang Adi dan juga Bang Harun."Tumben lama Sup, tadi ada yang mau belanja tapi mereka pada balik lagi," ucap Bapak saat aku baru sampai di ruko."Iya Pak, di sana lagi ada urusan, makanya Yusup pulangnya telat.""Urusan apa emang?""Bang Harun kembali lagi, sekarang Istrinya juga ikut, maaf ya Pak kalau Yusup agak jengkel sama mereka, abisnya mereka mau enaknya aja, ngurus anak sama nyuci baju aja Ibu yang ngerjain gimana gak kesel coba, Bapak kan tahu kondisi Ibu kayak gimana, kecapean dikit sakit. Mending kalau mereka mau ngurusin, bukannya Yusup perhitungan tahu sendiri kemarin juga siapa yang repot," ucapku panjang lebar, mengungkapkan semua isi hati."Yang salah Ibumu karena gak bisa tegas, jadi mereka
Baca selengkapnya
Ibu ditangkap
Nasib si Bungsu(Saat masa jaya orang tua telah habis)Part 29"Hallo, Mas, saya mau nanya, ini masalah rumah mau dilanjut apa enggak? dua minggu lagi abis masa sewa nya!" tanya Bu Maya saat panggilan tersambung."Iya Bu, kalau saya sendiri maaf gak lanjut Bu, yang nempatin rumah itu kan sekarang Abang sama Ibu saya, coba saya tanya dulu sama mereka ya, nanti saya kabarin lagi!""Oh, baik Mas, cepat ya kabarin lanjut atau enggaknya, kalau gak lanjut saya mau iklanin biar buru-buru ada yang ngisi!""Baik Bu, akan saya kabarin secepatnya!""Oke Mas, saya cuma mau nanya itu aja!" Bu Maya langsung mengakhiri panggilan.Sudah lama tidak menjenguk Ibu ke sana, bukannya tidak ingat, hanya ingin memberi sedikit pelajaran padanya, penasaran siapa yang mencukupi kebutuhan mereka mengingat kiriman sembako sudah hampir tiga minggu aku hentikan.Hari ini toko tutup lebih cepat, karena sore nanti aku akan pergi mengunjungi Ibu.Tidak ada persiapan, tujuanku hanya untuk memberi tahu bahwa rumah yang
Baca selengkapnya
Mencari Ibu
Nasib si Bungsu(Saat masa jaya orang tua telah habis)Part 30Setelah mendengar kabar bahwa Ibu diamankan oleh satpol PP, aku langsung berangkat menuju kantor Dinas Sosial untuk mencari tahu apa benar apa yang Bang Jejen katakan."Pak, Yusup hari ini ada urusan dulu jadi buka toko agak siangan," ucapku pada Bapak."Urusan apa emang Sup?""Mau nengok Reyhan Pak," aku berbohong."Yaudah hati-hati Sup.""Iya Pak."Butuh waktu satu jam untuk sampai ke kantor Dinas Sosial.Sepanjang perjalanan pikiranku berkecamuk, dan terus menyalahkan diri, karena egoku Ibu sampai menjadi pengemis. Aku yakin dalang dari semua ini adalah mereka yaitu Bang Adi dan Bang Harun yang tidak mau bekerja keras tapi mau hidup enak.Ibu sudah tua, tubuhnya sangat kurus, pasti banyak orang terenyuh dan mengasihani.Tiba di kantor Dinas Sosial aku sendiri bingung harus pergi ke bagian mana untuk bertanya tentang keberadaan Ibu."Mas, izin mau tanya, kalau mau nyari orang yang diamankan satpol PP ke bagian mana ya?"
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status