All Chapters of Dendam Penguasa Langit: Chapter 21 - Chapter 30
35 Chapters
BAB 21... Song Quon yang Sombong
Dua pemuda dengan susah payah saat ini berusaha berdiri di arena nomor satu. Mereka adalah Lian Riu dan Lian Zhu. Niat bertarung keduanya masih membumbung tinggi.Mereka bisa menerima jika hanya mereka yang dipermalukan. Tapi mereka sama sekali tidak terima jika Song Quon mempermalulan Klan Lian.Song Quon yang melihat itu mencibir kemudian tersenyum jahat. Kali ini, dia yang turun tangan sementara Kong Jinhai tampak diam di tempatnya.Tangan Song Quon sudah dilapisi energi spiritual, di mengepalkan tangannya dan berlari ke arah Lian Riu dan Lian Zhu. Whooosh...Buk...Gedebuk...Menghadapi kultivator di alam Kondensasi tingkat delapan membuat kedua genius Klan Lian itu sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya dengan sekali serangan, keduanya kembali terlempar jauh.Tenaga mereka sudah terkuras saat menghadapi Kong Jinhai. Kondisi Lian Riu dan Lian Zhu terlihat memprihatinkan. Darah mulai mengalir dari mulut dan lubang hidungnya.Sambil menopang tubuh mereka dengan kedua tangan,
Read more
BAB 22... Pelajaran untuk Song Bik dari Lian Minghao
Hari mulai kembali terang. Alun-alun Kota Naga Biru kembali ramai. Satu persatu warga Kota Naga Biru berbondong-bondong ke tempat ini.Ini adalah hari kedua penyelenggaraan kompetisi antara geerasi muda Kota Naga Biru. Di panggung utama, empat patriark dari empat klan besar semuanya telah hadir.Di panggung lainnya, tujuh patriark klan kecil bersama lima pemimpin kelompok kecil Kota Naga Biru juga sudah berkumpul.Di area peserta, jumlah pemuda yang duduk makin sedikit. Jumlahnya tersisa dua puluh delapan orang. Dua belas peserta yang sudah memastikan melaju ke final atau babak keempat, serta enam belas peserta yang masih akan bertarung di babak ketiga.Tuan Kota Dong Shen juga sudah mulai berjalan memasuki alun-alun kota. Dia langsung menaiki panggung utama dan duduk di kursinya.Delapan pria paruh baya yang di hari sebelumnya memimpin pertarungan berjalan ke arah dua arena di tengah alun-alun.Satu pria paruh baya dari kediaman Tuan Kota itu kemudian memanggil empat pasangan yang ak
Read more
BAB 23... Su Chen yang Brutal
Lian Minghao menarik pedang spiritual tingkat pemurnian miliknya. Dia mengikuti saran Su Chen. Selain sebagai saudara angkatnya, dia memang sudah menganggap Su Chen sebagai pembimbingnya dalam berkultivasi.Sebuah pedang panjang dengan bilah memantulkan cahaya tergenggam erat di tangan kananya. Matanya tidak pernah lepas dari dua lawannya.Di panggung utama, wajah Patriark Song nampak masam. Dia berharap Song Bik dan Song Liu bisa memberi pelajaran pada pasangan Klan Lian ini. Namun hasilnya, Song Bik malah dibuat babak belur oleh Lian Minghao.Sementara wajah Patriark Lian nampak tegang. Meskipun dia tidak meragukan kekuatan Su Chen, namun dia khawatir pada Lian Minghao. "Anak ini mudah ceroboh, mudah-mudah Chen'er bisa mengingatkannya," batinnya.Di arena nomor satu pertarungan sengit juga berlangsung antara peserta dari Klan Qing dan peserta dari gabungan tujuh klan dan lima kelompok kecil.Dua arena sama-sama belum menghasilkan pemenang. Di arena nomor dua, Song Bik dan Song Liu
Read more
BAB 24... Kelopak Bunga Kristal Api
Empat pria paruh baya yang menjadi pengadil di arena nomor dua yang melihat pertarungan sudah selesai segera meruntuhkan pembatas yang mereka bangun sebelumnya.Su Chen berjalan mendekati Lian Minghao yang terbaring lemah. Dia segera memapah Lian Minghao berdiri.Beberapa anggota Klan Lian juga berlari ke arena membantu Su Chen memapah Lian Minghao untuk segera dibawa ke tenda perawatan milik Klan Lian.Su Chen membiarkan empat orang anggota Klan Lian mengangkat tubuh Lian Minghao. Sementara dia berjalan turun dari arena sambil mengedarkan pandangannya ke atas panggung utama.Pandangannya terhenti saat menatap Patriark Klan Song. Dengan raut wajah menantang, Su Chen tersenyum mencibir kemudian berjalan kembali.Dia tidak kembali ke tempat para peserta, namun dia berjalan ke arah tenda perawatan Klan Lian. Patriark Song yang merasakan niat membunuh Su Chen saat memandangnya, merasakan perasaan yang susah dijelaskan.Dia merasa ditatap oleh dewa kematian. "Bagaimana mungkin anak dengan
Read more
BAB 25... Babak Pertarungan Selanjutnya
Pria tua itu kemudian memanggil orang yang telah ditugaskan mencatat dua puluh orang nama-nama peserta yang lolos. Pada pengundian ini, tidak ada pemisahan nama dari klan yang sama.Bisa saja, satu klan yang terdiri dari empat orang berada di dalam satu kelompok. Pengundian seperti ini sebenarnya menguntungkan klan yang meloloskan empat orang utusannya.Setelah dua puluh nama diserahkan ke pria tua tadi, masing-masing patriark kemudian maju untuk menyaksikan pengundian. Tuan Kota Dong Sheng sengaja membuat pengundian itu dilakukan terbuka agar terhindar dari tuduhan keberpihakan.Undian akhirnya selesai dilakukan, pria tua yang diberi kepercayaan oleh Tuan Kota Dong Sheng untuk melakukan pengundian, kembali ke podium yang ada di panggung utama.Dia mulai menyebutkan nama-nama peserta beserta kelompoknya. Su Chen berada di kelompok empat bersama empat peserta lainnya. Selain Su Chen, empat peserta lainnya, yakni tiga orang dari Klan Song, dan satu orang dari gabungan klan dan kelompok
Read more
BAB 26... Lihat, Itu Tuan Muda Lian
Lima peserta kini melangkah menaiki arena utama. Song Quon memimpin dua pemuda dari Klan Song lainnya yang berada satu kelompok lainnya.Keunggulan bagi klan yang meloloskan banyak peserta ke babak ini adalah mereka bisa mengatur strategi dengan baik saat satu kelompok terdiri dari beberapa orang dari klan yang sama. Hal itu yang kini di rasakan oleh Klan Song. Dari empat kelompok yang ada pada pertarungan di babak ini, ada dua kelompok yang berisikan tiga orang Klan Song, yakni kelompok pertama dan kelompok keempat.Song Quon melangkah menaiki arena dengan sorot mata meremehkan. Dia memastikan dirinya akan keluar sebagai pemenang di kelompok pertama.Selain dua orang dari klan lain, dua orang lainnya adalah pengikutnya di Klan Song. Apalagi diantara orang-orang ini, dia memang memiliki basis kultivasi paling tinggi, yakni alam Kondensasi tingkat delapan.Lima orang kini berdiri di atas arena. Perwakilan dari Klan Qing dan Klan Yu nampak saling memandang. Mereka yakin, tiga lawannya
Read more
BAB 27... Kong Jinhai yang Pongah
Lian Minghao yang ditemani Lian Xinxin terus berjalan ke arah arena yang digunakan. Saat jaraknya sisa sepelemparan, Lian Minghao berhenti dan mendongak ke pria tua dari kediaman Tuan Kota Naga Biru, yang memimpin pertarungan di babak ini."Ijinkan aku, Lian Minghao dari Klan Lian menyatakan diri mundur dari kompetisi tahun ini. Aku hanya berharap kompetisi ini tidak melahikan pemenang yang menggunakan cara-cara tercelah untuk mecapai keinginannya," suara Lian Minghao menggelegar di tempat itu.Su Chen yang mendengarnya menghembuskan nafas lega. Awalnya dia mengira Lian Minghao akan melanggar janjinya. Dia juga memuji dalam hati sikap Lian Minghao yang mengumumkan sendiri pengunduran dirinya dari kompetisi ini.Sementara pria tua yang ada di panggung tinggi dekat arena menatap Lian Minghao dengan sorot mata simpati sekaligus kagum. Dia tahu, Lian Minghao adalah generasi muda Kota Naga Biru yang memiliki potensi. Sayangnya harus menjadi korban perbuatan tercelah Klan Song.Meskipun ham
Read more
BAB 28... Jadi Target Bersama
Di panggung tempat para peserta yang lolos di babak ini berkumpul, Bao Ye, perwakilan dari gabungan klan dan kelompok kecil Kota Naga Biru mulai berdiri dari tempat duduknya.Sebelum melangkah ke arena pertarungan, dia berbalik dan melirik Song Quon yang sedang duduk tidak jauh dari tempatnya. Song Quon yang merasakan lirikan Bao Ye hanya mengangguk ringan.Tiga peserta dari Klan Song ikut berdiri. Bao Ye dan tiga peserta dari Klan Song kemudian berjalan dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Su Chen juga mulai berdiri dari tempat duduknya.Saat akan melangkahkan kakinya, suara Song Quon mulai terdengar memprovokasi Su Chen. "Aku ingin lihat, apakah kakimu itu masih bisa kamu gunakan besok," kata Song Quon seperti memiliki keyakinan, Su Chen akan menjadi bulan-bulanan pada pertarungan kali ini.Su Chen hanya menoleh kemudian menyunggingkan senyum mengejek ke arah Song Quon, setelah itu dia melangkah menuju arena.Di tempat para anggota Klan Lian berkumpul, Lian Minghao dan Lian Xinxin
Read more
BAB 29... Teknik Jari yang Mengagetkan
Su Chen bergerak seperti tidak tahu siapa yang akan jadi target serangannya. Tiga peserta dari Klan Song yang saat ini berlari ke arahnya bahkan terlihat bingung. Hal yang sama juga terjadi pada Bao Ye.Saat musuhnya kebingungan melihatnya, Su Chen tiba-tiba berlari lurus dengan cepat dan berdiri di depan salah satu peserta dari Klan Song.Tangan kanannya yang awalnya terkepal tiba-tiba terbuka. "Teknik Jari Penghancur Langit," gumamnya dalam hati sambil menjulurkan jari telunjuknya ke dada pemuda dari Klan Song itu.Pemuda itu bahkan tidak lagi sempat menghindar ataupun menghalangi serangan Su Chen. Telunjuk Su Chen seperti menancap di dadanya. Pemuda Klan Song itu terjatuh dengan dada berlubang. Matanya melotot, sementara tubuhnya tidak lagi bergerak. Su Chen menghancurkan jantungnya, yang membuat pemuda dari Klan Song itu tidak memiliki kesempatan untuk hidup.Dua pemuda Klan Song lainnya menatap rekan mereka dengan rasa takut. Penonton yang menyaksikan teknik serangan Su Chen jug
Read more
BAB 30... Memasuki Babak Pertarungan Satu Lawan Satu
Saat Patriark Klan Song meledakkan aura Prajurit Surgawi tingkat enam dari tubuhnya, di kursi lainnya, Pariark Lian juga berdiri dengan melepaskan aura dari basis kultivasi yang sama dengan Patriark Song."Kamu berani, hadapi dulu aku," kata Patriark Lian yang saat ini langsung bergerak menghalau gerakan Patriark Song."Berhenti! Siapapun yang mengganggu jalannnya kompetisi akan berhadapan denganku. Kalau tidak percaya, coba saja," suara Tuan Kota Dong Seng, terdengar menggelegar.Aura Prajurit Surgawi tingkat 7 juga meledak dari tubuhnya. Aura Patriak Song dan Patriark Lian yang awalnya mendominasi di tempat itu, tenggelam setelah Dong Sheng melepaskan auranya.Para penonton mengalihkan pandangan mereka dari arena pertarungan ke panggung utama. Su Chen yang memperhatikan reaksi Patriark Song sejak tadi, menyipitkan matanya."Tunggu saja, saat aku bisa menanganimu, aku akan menghancurkan klanmu," batin Su Chen.Sementara itu, Patriark Lian yang mendengar Tuan Kota Dong Sheng sudah tur
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status