Sambil bersiul, Gevan keluar dari rumah sakit menuju apotek yang berada di samping gedung rumah sakit. Di jam istirahatnya, Gevan ingin mengambil beberapa vitamin yang telah ia pesan untuk Olin. Melihat betapa keras dan padatnya wanita itu salam bekerja membuat Gevan khawatir. Jika bisa dia ingin sekali meminta Tama untuk memecat Olin. Namun dia tidak akan melakukannya, jika Olin tahu maka bisa habis sudah Gevan nanti. Seperti biasa, Gevan tidak akan melarang Olin bekerja selama wanita itu bisa membagi waktunya. Bahkan sekarang Olin terlihat lebih sibuk dari pada dirinya. "Ini, Dok." Gevan menerima kantung plastik itu dan memeriksanya. Setelah dirasa sudah lengkap dia mengangguk pelan, "Makasih ya." "Sama-sama." Saat akan berbalik, Gevan tidak sengaja menabrak tubuh seseorang yang mengantri di belakangnya. Gevan bergumam minta maaf dan mengambil obatnya yang terjatuh. "Aduh, maaf. Biar saya bantu." Mendengar suara itu, Gevan mengangkat wajahnya. Dia terkejut saat me
Read more