All Chapters of Istri yang dibuang, Dinikahi Pewaris Dingin : Chapter 41 - Chapter 50
75 Chapters
41. Aku Hamil
Dita POVTernyata tujuan kami berbeda dari apa yang dibicarakan sebelumnya. Setelah keluar dan berbicara sebentar dengan seorang lelaki dari keluarga Dominic, Charlie kembali membawaku pergi. Entahlah berapa banyak para pebisnis yang dia kenal.Mobil sudah berganti menjadi limosin yang panjangnya bisa sampai dua ukuran mobil biasa. Ada hal lain, lelaki bernama Edward Dominic itu juga ikut dengan kami. Tidak lupa dengan wanita berparas cantik yang duduk di sebelahnya. Namanya Jane Syakira ( Ada di Novel Ranjang Tuan Muda).Tata bahasanya sungguh tertata, dan mereka menyambut kami hangat.“Aku sudah lama sekali tidak mengunjungi keluarga Dominic. Sejak kapan kau menjadi ahli waris dari keluarga mereka, Ed?” Charlie memulai percakapan.“Well. Ceritanya panjang, Charlie. Aku yakin kau juga bingung siapa istri cantikku ini.” Edward merangkul wanita cantik itu, dan tersenyum tipis. “Aku dan Hana cerai baik-baik, dia sudah bahagia dengan ayah kandung Lia. Sekarang, aku juga bahagia dengan wa
Read more
42. Yes
Dita POV“Yes.”Aku tidak sanggup untuk menolak keinginannya. Karena aku pun menginginkannya. Dia langsung melucuti pakaiannya, dan beranjak ke atasku.Nafas kami berdua terdengar ngos-ngosan di dalam kamar. Charlie bermain di daerah bawahku dengan sangat lembut. Dua jarinya masuk kedalam miss v ku yang sudah basah sekali. Dia naik, dan mencium bibirku kembali.Kami sudah sama-sama naked. Di cermin, aku bisa melihat pantulan tubuh kami yang sedang dipenuhi gairah. Charlie diam sejenak, dan mengikuti arah pandangku. Dia tersenyum, kembali membuat fokus ku tertuju padanya.Tangannya meremas kedua gunung kembarku dengan pelan, dan memainkan nippleku. “Arghh… jangan berhenti.” Aku terus menekan kepalanya agar bermain semakin dalam.Kakiku terangkat, meransak miliknya yang sudah tegak. Dia menatapku dalam, dan mencium keningku lama.“Aku akan masuk.”Perlahan, dia mendorong miliknya. Bahkan dalam hal ini, Charlie tidak mementingkan kepuasannya sendiri. Dia selalu bertanya apakah itu sakit
Read more
43. Hari yang Sial
Firdaus POVLady selalu pulang malam akhir-akhir ini. Bahkan tidak memberitahu kemana dia pergi. Aku mulai merasa marah, tapi enggan untuk mengatakannya. Seperti biasa, dia bahkan tidak pernah menyiapkan bajuku di pagi hari. Aku hanya bisa melihat punggungnya yang masih rileks. Dia masih tidur padahal sudah pukul sembilan pagi.“Sayang…aku berangkat dulu.”“Hmmm? Ini kan minggu.” Suara seraknya membuatku menghentikan langkahku. “Kau harus kerja juga hari ini?”“Aku ingin bertemu dengan teman lamaku, tadi malam aku sudah mengajakmu, tapi sepertinya kau masih kelelahan. Tidak apa, aku saja yang pergi.”“Baiklah, kau pergi saja.”Tidak ada yang bisa aku katakan selain pergi dengan hening. Namun suasana hatiku yang mendung langsung terobati begitu melihat kedua sosok yang sedang berbagi canda tawa di salah satu coffee shop. Kami memang berjanji untuk bertemu di weekend ini.“Tessa, Jansen. Maaf aku telat, ada sedikit masalah di rumah.”Mereka berdua langsung berdiri, menyambutku dengan ha
Read more
44. Ketahuan
Firdaus POVAku kehilangan kontak dengan Jansen sejak itu, tapi tidak dengan Tessa. Hari ini kami akan bertemu di salah satu restoran tidak jauh dari rumah sakit. Ada yang ingin dia sampaikan, at least, dia masih peduli pada hubungan pertemanan kami.Sambil menunggu di lobby, tidak sengaja mataku menemukan pemandangan Dita sedang berusaha mendorong ranjang pasien. Sepertinya tabrak lagi. Aku hendak berlalu saja, membiarkan dia seorang diri, karena bagian resepsionis sedang sepi. Tadinya begitu, aku ingin pergi.Tapi tidak bisa. Aku malah meninggalkan tasku dan membantunya mendorong ranjang pasien. Ada raut terkejut di wajahnya. Tapi aku abaikan. Setelah kejadian tempo hari itu, kepalaku mendadak menyadari ada satu hal yang salah selama ini.Dita sesungguhnya adalah wanita yang kuat dan menawan. Tapi aku mengubahnya menjadi tidak berguna dan hanya menjadi pengurus rumah tangga. Dia mendapat bagian terbaik hidupnya saat ini.“Dia kenapa?”“Tabrak lari.” Dita menjawab dingin seperti bias
Read more
45. Ruangan Rahasia
Charlie POVSejak malam itu, hubunganku dan Dita makin dekat. Aku bahkan tidak bisa melupakan malam itu. Malam ini aku akan memperkenalkan Dita kepada kakek. Aku sangat tidak sabar untuk hal itu. Aku juga tidak main-main saat mengatakan untuk bertanggung jawab atas bayi itu. Awalnya aku memang terkejut, hampir tidak percaya jika Dita hamil anak Firdaus. Lelaki berengsek itu sungguh membuatku kesal. Aku hanya takut, jika suatu saat Dita akan berpaling dariku, karena anak itu. Biar bagaimanapun, itu sedikit berpengaruh.“Hey, apa yang kau pikirkan di siang bolong begini?”Suara Dita yang sangat merdu memasuki gendang telingaku. Aku mengalihkan perhatian dari layar di depanku, dan berjalan ke arahnya.“Tadaa, aku sudah membuat bekal makan siang. Ayo makan dulu.” Dita tersenyum bahagia. Aku terpaku beberapa menit saat melihat senyumannya. Ini sisi lain yang baru saja dia tunjukkan. Hatiku hangat.Bekal? Ini juga kali pertama aku mendapat jatah bekal. Sudah setua ini aku, tapi tidak ada y
Read more
46.Rumah Makan
Dita POV“Wow, kau cantik sekali.”Pujian Charlie terdengar begitu aku keluar dari fitting room. Tapi, aku tidak yakin dengan diriku sendiri. Bajunya sedikit terbuka di bagian belakang, mengekspos punggungku. Charlie sudah berdiri sambil menatapku penuh sayang.Aku tidak bohong saat mengatakannya. Itu benar-benar terlihat jelas di bola matanya. Dia berbeda saat menatapku dengan orang lain. Bahkan Hansen sendiri mengatakannya padaku.“Tapi ini sedikit terbuka di belakang. You okay with that?” dia memberi komentar setelah memutari dress yang aku gunakan.Selain modelnya, aku juga merasa tidak cocok mengenakan dress yang harganya bisa membangun jalan tol ini. Tapi yah, kainnya sangat nyaman, dan membentuk tubuhku dengan sempurna. Aku bahkan hampir tidak percaya perubahan drastis tubuhku sejak dilatih oleh Charlie.Dia benar-benar mengubahku.“Sebenarnya tidak apa, tapi aku kurang percaya diri dengan bagian belakangnya, Charl.”“Wait. Sepertinya ada bagian yang kurang. Blazernya ketinggal
Read more
47.Let’s Talk
Dita POV“Charl….” Aku berhambur ke dalam pelukan Charlie setelah dia berdiri di ambang pintu.Aku legah. Insiden di aula itu tidak bisa membuatku tenang setelah tiba di apartemen. Kalut, bingung, dan sebenarnya apa yang terjadi di sana? Semua orang berteriak, dan semua memanggil ‘Tauke Besar’, itu artinya adalah Charlie.Wajahnya mungkin terlihat baik-baik saja. Tapi aku harus memastikan bahwa tidak ada satupun dari sudut tubuhnya yang terluka. Aku memutarinya, meraba setiap sudut.“Aku baik-baik saja, sayang. Apa kau terluka?”Tangan Charlie menahanku, dia tersenyum tapi seolah menahan sakit.“Maaf. Aku mengacaukannya lagi, harusnya aku tidak membawamu ke acara itu.”“Brat, siapa mereka?” Curis yang entah kenapa tenang saja sejak tadi melangkah ke sebelahku dengan wajah tenang. “Apa itu pekerjaan paman lagi?”“Aku tidak harus mengatakannya. Tapi dia sudah berakhir malam ini, kakek tidak memberi ampun lagi pada paman. Kali ini dia benar-benar keterlaluan.”“Well, baguslah. Aku bisa t
Read more
48.Aku Rasa Dia Tau
Tidak ada yang tahu jalan kehidupan seseorang. Semua penuh dengan teka-teki, dan seperti berjalan di jalan buntu. Firdaus tengah merenung, menatap Lady yang bahkan merasa tidak merasa bersalah sama-sekali. Tidak sedikitpun. Lelaki itu tersenyum seperti orang bodoh.“Mau kemana?”Langkah Lady berhenti, lalu menatap Firdaus yang sedang duduk di sofa sambil menonton dengan malas. Malam ini dia ingin clubbing dengan teman-temannya.“Ke club, ada masalah?”“Lady.”Firdaus menghela nafas. Dia berusaha untuk tidak mengeluarkan kemarahannya selama satu minggu ini. Tessa selalu mengatakan padanya untuk bermain secara bijak.Tapi makin di diamkan, Lady semakin menjadi-jadi. Entah anak siapapun yang tengah dikandungnya itu, tapi Lady sama-sekali tidak pernah menjaganya dengan baik.“Tidak ingin mengatakan sesuatu padaku?” mata Firdaus tajam, dan lurus pada manik Lady. “Mengatakan apa?” Lady balas bertanya, menaikkan sebelah alisnya. Tapi tidak bisa menyembunyikan fakta bahwa dia sedikit takut d
Read more
49. Aku yang akan Membukanya
Pagi-pagi sekali Lady bangun. Membuatkan sarapan yang simpel, menyiapkan kemeja Firdaus yang masih tidur. Jika bukan karena permintaan Jack, tidak mungkin Lady mau bangun sepagi itu. Apalagi jadwalnya adalah pukul sembilan nanti.“Hey…sudah bangun?” Lady tersenyum, menatap Firdaus yang masih memasang wajah datar padanya. “Aku sudah menyiapkan sarapan, dan juga pakaianmu hari ini.”Kening Firdaus mengerut. Dia menatap Lady dari atas hingga bawah. Sudah rapi, dan ini masih pagi sekali untuk wanita itu.“Tumben.”Firdaus hanya diam saja. Tidak tersentuh sama-sekali. Jika ini terjadi sebelum dia mengetahui perselingkuhan sang istri, mungkin Firdaus akan merasa sangat senang. Dan tidak akan membandingkan dengan mantan istrinya. Tapi semua terasa hambar saat ini.Rasanya ini adalah lelucon di pagi hari. “Aku minta maaf karena semalam menamparmu. Selama ini mungkin sifatku tidak bisa memberikan kenyamanan untukmu. Itu benar-benar di luar kendaliku, aku sungguh minta maaf.”“Ya.”Kening Lady
Read more
50.Tetap Bersamaku
Jack berlari ke arah Dita yang mendadak muncul dan menuju ke arah truk, berusaha untuk menghentikan wanita itu. Lady hendak mengejar, tapi Charlie menghambat. Menahan Lady, sambil tersenyum miring.“Dasar sialan, menyingkir dari sana, sialan.”Bruk—pukulan itu mengenai tepat di perut Jack. Dita tersenyum miring, sambil memainkan tangannya. Sebelum Jack berhasil meraihnya, dia kembali menghindar ke arah kiri. Pukulan Jack hanya mengenai angin.“Sialan, kau benar-benar wanita murahan. Sini kau, aku akan membunuhmu.”Dengan gerakan cepat, Jack berusaha menyerang lagi. Tapi gerakan Dita jauh lebih cepat. Lagi-lagi pukulan itu hanya mengenai angin kosong. Tidak menyerah, dia berusaha menyamai gerakan Dita. Satu pukulan dia tuju pada wajah Dita, namun serangan di perutnya membuatnya terlempar jauh.Jack mengerang, memegangi perutnya. Dita cekatan membuka bagasi truk itu, dan menatap Charlie yang mengangguk bangga.“Dasar sialan, kau…apa yang kau lakukan padanya.”Lady mendorong Charlie kasa
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status