All Chapters of Bad Duda: Chapter 31 - Chapter 40
78 Chapters
Bab 31. Merasakan Perasaan yang Tertekan  
“Penipu?” Edeline bersuara lambat, berusaha keras nadanya yang mengeja itu tidak mampu menyadarkan diri yang tidak salah mendengar. “A-apa ... apa maksudmu?”Elvis tertawa kesal mengejek Edeline yang dinilai berlagak polos. Mulutnya sudah bersiap memuntahkan kalimat-kalimat kejam yang dipastikan menyadarkan Edeline dengan begitu sadis.Akan tetapi, Elvis terhalangi oleh Shopia yang merengek. Di mana suara tangisannya yang merengek itu bergesak sakit di gendang telinga dan menambah gelora dalam kemarahan Elvis.Selain itu Elvis telah memikirkan hal lain. Mereka ada di luar, Elvis tidak ingin memicu keributan apalagi perhatian dari para tetangga. Tanpa menunda-nunda, pria itu mengabaikan Edeline dan menepis kasar tangan Edeline dari lengannya yang berotot.“Bawa Shopia ke rumah!” Elvis mendorong kencang Shopia pada satu pengawal yang tadi mengikutinya. “Bilang pada pelayan untuk mengurung Shopia di kamarnya!” titahnya tegas tanpa penolakan.Edeline kembali terkejut, sementara pikirannya
Read more
Bab 32. Memutuskan Hubungan
Private room restoran di hotel berbintang menjadi tempat pilihan Simon bertemu dengan Edeline. Pria yang telah tampil menawan dalam balutan jas maroon itu lebih dahulu datang di sana. Dia terlihat puas pada interior private room restoran yang mengusung tema candle light dinner.Ujung bibirnya tertarik oleh senyuman manis yang tersimpul. Simon sudah percaya diri untuk menyambut Edeline yang menolak dijemput. Sehingga ketika pintu diketuk tepat pada waktu kedatangan Edeline, senyum manis Simon semakin melebar tulus untuk menyambut.Senyuman manis pria itu telah lenyap oleh keterkejutan yang didapatkan ketika Edeline muncul dari pintu ruangan yang terbuka. Simon sama sekali tidak bisa menyembunyikan perasaannya terhadap Edeline.Sejujurnya Simon merasa senang melihat Edeline datang, walaupun sebelumnya dia sempat mengancam Edeline. Apalagi dia terkagum-kagum melihat penampilan baru Edeline. Hanya saja perasaan itu teralihkan oleh pakaian yang melekat di tubuh wanita itu.Pria itu sudah m
Read more
Bab 33. Semua Demi Sophia
Udara dingin yang menusuk ke kulit di pagi itu telah menyapa Edeline yang berdiri di depan cermin. Gadis cantik itu terlihat tidak sepenuhnya menggunakan pakaian yang menghangatkan tubuh. Dia hanya menutupi seluruh kaki jenjangnya dengan celana training, sementara tubuh bagian atas hanya memakai tanktop berwarna putih.Hal itu Edeline lakukan untuk seksama mencermati rona lebam di kedua lengan. Pun memudahkan jemarinya secara bergantian memeriksa, mengelus-elus dan menekan pada bagian lebam yang mulai membiru—gelap.Masih berdenyut sakit dan tak sedikit pun lebam itu memudar. Itu yang Edeline rasakan dari jejak kekerasan Simon kemarin malam. Segera mungkin Edeline mengganti pakaian dengan sweater berlengan panjang guna menutupi jejak yang membuatnya kembali terkenang. Sebab, cukup kemarin malam saja Edeline tersiksa. Sampai-sampai setibanya di kamar Edeline mengonsumsi pil yang menenangkan diri dari serangan trauma. Dia tidak mau pagi itu merasa sesak dan tak nyaman.Tok ... tok ... t
Read more
Bab 34. Rekaman Video Sophia
“Kau ... kau bilang apa?”Edeline sudah menyerobot tanpa peduli, bahkan posisinya sudah berdiri di depan Elvis. Lewat mata yang berkaca-kaca cemas, Edeline mendesak pelayan yang memucat ketakutan dan bingung untuk menjawab.“Aku tanya, Shopia kenapa?” Edeline berseru keras, mendesak untuk masuk.“N-Nona Shopia ... Nona Shopia tidak sadar, w-wajahnya pucat seperti orang yang tidak bernyawa—”Edeline langsung berlari—masuk ke dalam kediaman itu tanpa menunggu pelayan itu menyelesaikan ucapannya. Dia sudah merasa cukup mengetahui keadaan kritis Shopia. Jantungnya yang berdebar-debar cemas sudah terasa sakit, sehingga mendorongnya untuk bergegas menyelamatkan Shopia.Elvis tak berdiam diri. Pria yang kesal melihat sikap Edeline itu sudah mengejar, pun berniat menyeret Edeline keluar dari kediamannya. Namun, semuanya berubah ketika Elvis menginjakkan kaki di kamar Shopia. Ekspresi kesalnya berubah keras penuh pengawasan. Matanya menelesuri ruangan kamar Shopia yang pertama kali dia masuki.
Read more
Bab 35. Penyesalan yang Mendalam
Orang-orang di rumah sakit masih membicarakan perihal hot topic yang terjadi di IGD dan ICU. Situasi ricuh di mana Elvis begitu panik memberikan pertolongan pada Shopia, termasuk orang-orang Elvis yang mengusir Edeline ketika berusaha turut serta membantu.Mereka yang tidak tahu detail permasalahan itu mulai mencibir Edeline. Menilai Edeline mencari muka terhadap Elvis. Padahal hari itu Edeline terbebas dari tugas di unit IGD. Namun, sebagian dari mereka berusaha netral dan menilai ada masalah tersembunyi antara Edeline, Elvis dan Shopia.Lina—yang ikut menyaksikan keributan pun tak berpikiran buruk. Apalagi dia tahu keakraban tersembunyi antara Edeline dan Shopia. Sehingga ketika Edeline diusir oleh orang-orang Elvis, dia bertindak sigap mengamankan Edeline di kamar asrama—tempat tinggalnya di rumah sakit.Merasa cukup memberikan waktu untuk menenangkan diri, Lina menghampiri Edeline yang sejak tadi duduk termenung di ranjang tidur. Dia duduk di tepian ranjang, sementara bibirnya men
Read more
Bab 36. Meminta Kebebasan
“Kau tidak bercanda, Elvis?” Rebecca langsung menyerang Elvis ketika mereka keluar dari ruangan dingin itu.Elvis hanya tersenyum tipis, tak langsung membenarkan perkataan Rebecca yang menanti jawaban. Bersama dengan Glenn yang kebingungan, Elvis mengajak Rebecca untuk beralih ke tempat yang nyaman, yaitu ruangan kerjanya.“Jawab pertanyaanku, Elvis! Kau benar-benar akan mendonorkan hatimu pada Shopia?” Rebecca sudah mendesak karena tak sabar.“Dia mau mendonorkan hatinya untuk Shopia?” Glenn mengulangi karena cukup terkejut mengetahui.“Kalian tidak percaya padaku?” sahut Elvis merasa tersinggung, tetapi di wajahnya tidak menunjukkan kemarahan sedikit pun.“Bagaimana kami tidak percaya?” Glenn menyambut cepat. “Kau penjahat kejam nomor satu di dunia dalam hidup Shopia,” lanjutnya mencibir.Elvis terkekeh. “Aku memang penjahat kejam di hidup Shopia. Tapi sekarang aku benar-benar ingin memperbaiki segala dosa yang telah aku perbuat pada putriku. Aku masih belum terlambat, kan?***Seha
Read more
Bab 37. Dia Juga Sama
“Tidak apa-apa kita bicara di sini kan, Nyonya Rebecca?” tanya Edeline yang cukup tidak enak hati mengajak Rebecca ke ruangannya. Mereka duduk di meja kerja—di mana sebuah meja menjadi pemisah bagi keduanya yang duduk saling berhadapan.“Malah ini lebih baik. Kau bisa dimarahi karena aku menculikmu di waktu kerja,” gurau Rebecca sembari tertawa lemah.Edeline ikut tertawa, sikapnya itu bertolak belakang dengan jantung yang berdebar takut, karena terlalu mencuri-curi waktu saat bekerja. Dia takut akan tertimpa masalah baru, setelah kemarin dirinya menjadi buah bibir dari rekan-rekan kerja.Sejujurnya Edeline cukup berat mengabulkan permintaan Rebecca. Namun, jiwa Edeline tertarik pada Rebecca yang menatapnya penuh harapan tidak ada penolakan. Wanita itu seolah ingin menyampaikan sesuatu yang tidak bisa diutarakan pada sembarang tempat. Bersyukur saat itu Lina memahami situasi. Sehingga Edeline didorong untuk beranjak cepat dari sana, sementara dia yang mengambil alih tanggung jawab di
Read more
Bab 38. Sebuah Keajaiban
Keheningan membentang akibat keterkejutan yang menyelimuti. Edeline membeku di tempatnya. Dia menganggap bahwa apa yang dia dengar ini adalah sebuah kesalahan, tapi itu tidaklah mungkin. Apa yang dia dengar ini sangatlah jelas. Tidak mungkin salah.“A-anda dan Dokter Elvis pernah hampir menikah?” ulang Edeline memastikan.Rebecca mengangguk. “Ya, dulu Elvis adalah tunanganku. Dia pernah menjadi pria yang aku cintai di masa lalu. Tapi pernikahanku dan Elvis batal karena ulah saudari tiriku yang sangat menyukai Elvis.” Dia membuka lembaran kelam yang tidak diketahui oleh banyak orang.Edeline tampak bijak menyikapi lewat dirinya yang tidak mengeluarkan pernyataan yag menjurus pada sikap tak sopan. Dia menunggu sampai Rebecca menyelesaikan sendiri ceritanya.“Singkatnya saudari tiriku melakukan tindakan keji, hingga pernikahanku dan Elvis batal. Pernikahan yang harusnya aku dan Elvis digantikan saudari tiriku. Desakan orang tua dan kepentingan bisnis, Elvis akhirnya mau menikahi saudari
Read more
Bab 39. Semua Tentang Edeline
Suasana tegang yang menyelimuti perlahan telah mengendur ketika kondisi Shopia dinyatakan stabil. Gadis kecil itu telah membuka mata, tapi belum bisa berinteraksi aktif lewat lisan.Elvis sepenuhnya memahami kondisi Shopia, sehingga dia tidak banyak melakukan pembicaraan yang memaksa. Namun, dia tetap menunjukkan rasa sayangnya pada Shopia.Bibir Elvis terjaga membentuk senyuman manis pada Shopia. Pria itu juga tidak lelah menghujani punggung dari telapak kanan Shopia dengan sebuah ciuman penuh sayang.Tontonan yang penuh rasa haru itu disaksikan oleh Rebecca beserta suaminya—yang langsung menjenguk Sopia ke ruangan ICU. Dokter yang bertanggung jawab atas Shopia pun ikut menjadi saksi kehangatan Elvis memperlakukan Shopia.Mereka pun sadar diri dan memutuskan untuk meninggalkan Elvis bersama Shopia di ICU. Hal itu karena mereka tak ingin merusak apalagi mengganggu Elvis yang sedang menebus rasa bersalah pada Shopia.“Shopia ...” Elvis menegur lembut.Shopia tidak bersuara. Dia hanya
Read more
Bab 40. Didorong Mengakui
“Ayah mertuaku yang menolong Edeline dari percobaan bunuh diri.”Wajah Elvis setengah memucat mendengarkan Rebecca yang bercerita. Jiwanya juga sudah kacau oleh rasa bersalah yang menyerang. Sepasang iris mata Elvis menunjukkan keterkejutan itu. Lidahnya masih kelu, belum mampu merangkai kata.“Malam itu Edeline begitu putus asa setelah hampir diperkosa oleh ayah tirinya. Ibunya juga mengusir karena tidak percaya pada Edeline. Jika saja malam itu ayah mertuaku tidak melihat Edeline—yang sudah bersiap terjun di sebuah jembatan, maka detik ini kita tidak akan mengenal gadis baik itu.”Penjelasan Rebecca itu membuat pandangan Elvis menunduk, memandangan kedua tangan yang terjalin gelisah. Hatinya yang berkecamuk berusaha tenang untuk menyikapi fakta mengenai Edeline. Sayangnya, rasa bersalah telah menyebar ke seluruh pikiran dan relung hati pria itu.“Tidak mudah bagi Edeline untuk menjadi kuat di tengah serangan trauma. Dari luar dia memang terlihat baik-baik saja, tapi di dalam diri Ed
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status