All Chapters of Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan : Chapter 31 - Chapter 40
210 Chapters
Bab 31. RESAH DAN GELISAH
"Oh sebentar Tuan, saya masuk dulu, saya suruh Ning cek teleponnya ya, Tuan."Pak Suryo bergegas masuk, dia kebingungan harus ngomong apa, belum sempat memutuskan harus bagaimana{"Pak Sulyo, ayok antal Binta, sekalang! Ayok," kata Binta sambil menarik tangan Pak Suryo."Eh, bentar Non Binta, Pak Sur mau ngecek telepon dulu." "Pak Sur, itu Binta?" sela Bastian."Eh iya, Tuan! Ini ada Non Binta, Tuan.""Sambungkan Pak! Ganti ke mode video call!"Beberapa saat kemudian muncullah wajah si sulung yang sangat menggemaskan."Binta, sudah mandi, Sayang? Kenapa wajahnya cemberut gitu? Ingat janjinya selama Daddy pergi, Binta harus jadi anak pintar, kan?"Bibir Binta bergetar, dia sedang menahan tangis.Bastian yang melihat jadi kaget."Sayang, kenapa?""Binta janji jaga Mommy, tapi Mommy nggak pulang, Binta nggak bisa jaga Mommy. Binta mau Mommy pulang." Binta menangis karena ingin Mommynya pulang.Sekarang giliran Bastian yang sangat kaget."Mommy mungkin masih ada urusan Binta, nanti ka
Read more
Bab 32. BERTAHANLAH, DEMI AKU!
"Vanya, semua sudah siap! Akan tetapi selalu ada faktor X yang terjadi, walau aku berharap semoga tidak terjadi, kamu tetap siaga dan pantau terus perkembangan, jangan jauh-jauh dari ponselmu!"Samuel mengurus tiket pulang, mengurus mobil yang akan mengantar Bastian ke bandara, dan mengurus 'wanita gila' yang sangat sexy, semuanya dilakukan pada saat yang bersamaan.Memang menjadi tangan kanan seorang miliarder tidak mudah, banyak kejadian tidak 'umum' yang telah dialaminya, dia sadar untuk itulah dia dibayar mahal.Bastian berpikir bos-nya yang juga sahabatnya adalah orang yang keras, tetap keras saat sudah menikah dan semakin keras saat berada dalam proses perceraian.Tapi itu saat semua kejadian tidak ada yang namanya 'Almira' di dalamnya. Beda dengan saat ini, sepusing apapun bos-nya begitu 'Almira' tersenyum atau suara merdunya terdengar, seketika boss-nya berubah 180 derajat dan itu bukan dibuat-buat, automaticly!Sebaliknya bos-nya adalah orang yang sangat tenang tapi liha
Read more
Bab 33. TIMBUL TENGGELAM
Kemudian Bastian memulai episode berbicara tentang apa saja kepada Almira, dia pernah mendengar untuk menpertahankan kesadaran seseorang berceritalah... biarkan dia mendengar, hanya mendengar."Kau tahu, Sayang? Dulu hari-hari yang ku lalui sangat membosankan, aku berjuang untuk membesarkan perusahaanku, menggandakan keuntungan yang ku dapat di bursa saham, memenangkan kesepakatan-kesepakatan baru yang sangat menguntungkan, tapi semuanya tetap tidak dapat membuatku merasa lebih baik dari sebelumnya, hari-hari ku tetap terasa membosankan.""Hingga suatu hari aku melihat seorang wanita asli Indonesia yang cantik jelita, namanya Almira Mayangsari, nama yang sangat cocok dengan wajahnya yang begitu lembut, tapi dia tidak tertarik padaku, mengacuhkanku, dia mengucapkan terima kasih tapi seketika menjauh, dia menghindariku karena tidak ingin merusak rumah tangga orang lain, jadi dia pergi! Prinsip yang sangat ku hargai dan aku makin ingin bersamanya, jadi aku mengejarnya.""Aku mencari-
Read more
Bab 34. HALUSINASI(?)
'Hanya satu orang yang memanggilnya 'Ra' satu orang yang paling dia sayang, tapi sedang di luar negeri...apa dia berhalusinasi?' Almira berusaha mengingat dengan susah payah."Ra, bertahan, Sayang! Aku belum pernah mencintai orang lain seperti aku mencintaimu, Ra! Aku mau melakukan apa saja untukmu asal jangan tinggalkan aku, Ra! Berjuanglah...kalau bukan buat aku, berjuanglah demi Binta dan Saras."Bastian duduk di kursi dekat pundak Almira sambil tetap menggenggam tangan Almira dan terus berbicara di sampingnya."Aku sangat menyayangi Binta dan Saras, aku akan menjaga mereka seperti darah dagingku sendiri tapi bersamamu, Ra. Bersamamu ....." Bastian merasa ada yang meledak di dadanya, nyeri sekali saat membayangkan dia sendiri tanpa Almira di sisinya."Hanya kamu yang ku inginkan mendampingiku, menjadi ibu anak-anakku, menggenggam tanganku, memelukku, aku tidak menginginkan yang lain, Ra."Terdengar langkah kaki di depan pintu kamar Almira kemudian seorang perawat masuk dengan memba
Read more
Bab 35. BAHAGIANYA...
Bastian memandang Almira dan menghapus airmata yang menetes di pipi Almira."Masih rasa sakit?" Tanya Bastian mesra seraya menangkup wajah Almira dengan kedua tangannya."Masih, tapi tidak seperti kemaren." Almira masih merasa lemah tetapi hatinya bahagia melihat wajah pria tampan pemilik hatinya.Almira berusaha mengangkat kedua tangannya dan menggerakkan ujung kakinya, sambil memegang tangan Bastian yang masih menangkup wajahnya, Almira bertanya,"kenapa muntaber aja bisa begini melemahkan ya Bast, sampai kemaren aku gak kuat untuk bergerak.""Kalau cairan yang habis dengan cepat tidak segera diganti, memang bisa berakibat fatal, Ra! Kamu sudah tanya dokter kira-kira apa penyebabnya?""Dokter menerangkan panjang lebar sampai mungkin kalau aku sudah sembuh aku bisa menggantikannya mengobati pasien lain!" Kata Almira sambil tersenyum dan Bastian seketika tersenyum lebar, senyumnya yang pertama setelah dia bertolak ke Singapura."Tapi sepertinya karena aku lupa makan ditambah stres wak
Read more
Bab 36. SATU KATA SERIBU JANJI
"Turunin aja, Bast! Nggak usah gendong, Almira udah kuat jalan kok." Bastian hanya bergumam. "Sayanggg, kok diem aja?""Lagi berusaha mengalihkan perhatian, agar kita bisa bercakap-cakap normal." Almira tertawa."Leganya...bisa tertawa..." bisik Almira di leher Bastian. "Kemarin nggak bisa?" Almira menggeleng. "Kemaren nggak kuat buka mata, jangankan ketawa...mau ngomong biasa aja nggak bisa, tapi semua yang terjadi di sekeliling bisa aku dengar, hanya nggak bisa merespon." Sesampainya dikamar mandi, Bastian tidak langsung menurunkan Almira. Almira mendongak, memandang wajah tampan yang sedang memandangnya dengan sangat lembut. "Bast...""Hmm.""Turun.""Kalau nggak, kenapa?" Almira kembali tersenyum lebar."Ya nggak apa-apa, sih. Tapi kan capek." "Nggak kok, gini terus malah bagus buat kesehatan jiwa.""Raga yang protes," celetuk Almira. Nampak Bastian mengangkat keningnya, wajahnya bertolak belakang dengan saat dia baru saja menjenguk Almira. "Senangnya bisa kembal
Read more
Bab 37. RUMAH KITA
"Istirahat dulu, kan Mommy habis bekerja keras...thank you," bisik Bastian yang kembali hanya untuk mengecup pelipis Almira. Bastian segera menggendong anak-anaknya lalu keluar sambil mereka melambaikan tangan kepada Mommynya.Bastian harus mengerahkan segenap kemampuan untuk menutup mulutnya yang ingin tersenyum lebar.Hanya dengan mengingat saja apa yang baru saja Almira lakukan, tubuhnya sudah berkedut riang...Almira.. Almira... Hidup jadi sangat berwarna, banyak kejutan yang dibawa Almira dalam hidupnya.Akhirnya sampailah mereka di mobil dan Bastian mencium anak-anak satu persatu, mereka senang sekali melihat daddy mereka yang hari ini sangat santai dan tersenyum terus."Nanti Om Daddy ada di lumah Salas?" tanya si kecil dengan manja sambil tetap memeluk leher Bastian."Lho, emang itu rumahnya Saras?""Iya lumah Salas, lumah Kakak Binta , lumah Mommy, lumah Om Daddy."Senangnya hati Bastian mendengar namanya disebut."Nah, berarti itu rumah kita," kata Bastian sambil menciu
Read more
Bab 38. KALAU TERJADI PERTIKAIAN..AKU YANG MUNDUR
"Aku harus visite ke pasien yang lain, kalau kondisi calon istrimu sudah lebih baik, perawatan bisa dilanjutkan di rumah, tapi harus jaga makan, jangan sampai sembarang-sembarang masuk mulut," lanjut dokter Bayu.Mendengar perkataan dr Bayu, Almira langsung terpana, memandang dr Bayu dengan bibir terbuka. OMG..Untunglah posisi dokter Bayu sudah membelakangi Almira, hingga dia tidak melihat wajah Almira yang merah padam, teringat apa yang dilakukannya untuk Bastian tadi pagi, melibatkan sesuatu yang masuk mulutnya."Mungkin besok akan aku acarakan untuk pulang." Dokter Bayu menerangkan dengan menekankan kata 'calon istri' seakan ingin mengingatkan Bastian bahwa mereka belum menikah.Kemudian dr Bayu pun berlalu meninggalkan kamar Almira.Saat Bastian menghampiri Almira, wajah Almira masih merah padam.Bastian tahu apa yang membuat wajah Almira merah padam."Kalau kamu masih sebegitu terganggunya, aku takjub kamu tadi mau melakukannya, Ra.""Aku tidak terganggu, Bast!""Jadi karen
Read more
Bab 39. TANDA SAYANG
Hari ini hari pertama Bastian masuk kantor setelah pulang mendadak dari Singapura karena harus menjaga Almira di rumah sakit.Setelah duduk di kantornya, Bastian memanggil sekretarisnya."Terimakasih ya, kamu sudah bantu jaga Ibu, ingatkan aku untuk menambah bonusmu!""Sama-sama Pak, senang bisa membantu, Bu Almira juga sudah ngantor, Pak?""Sudah, hari ini juga, padahal harusnya dia masih pemulihan.""Sudah biasa kerja, Pak! Jadi mungkin nggak enak kalau di rumah, kayak saya.. daripada sendiri di rumah mending ngantor, Pak.""Iya, ini tumpukkan apa aja segini banyaknya?" tanya Bastian melihat tumpukan berkas yang ada di mejanya."Sudah saya pilah-pilah, Pak! Jadi kalau yang paling kanan itu yang paling urgent, tengah urgent, paling kiri tidak urgent.""Ok, aku mulai yang kanan kalau begitu, oh ya tolong panggilkan Samuel ya.""Baik Pak, permisi." Sekretaris Bastian pun berlalu.Selang beberapa lama masuklah Samuel yang langsung berkicau."Wah, wah, wah, kirain lupa kalau puny
Read more
Bab 40 KING OF THE KING
"Lebih kuat man, lagi! Belum selesai, jangan coba-coba selesai duluan dari gue, tahannnnn! Aduh, dikit lagi gue sampai, tambah tenaga dong, ayo dong ihh!"Di dalam sebuah kamar hotel terlihat seorang wanita sexy sedang bercinta dengan seorang pria yang lebih muda.Nampaknya si pria sudah kepayahan, keringat bercucuran di wajah dan seluruh tubuhnya, tetapi si wanita masih juga belum puas."Ayooo man, lebih kuat! Lebih cepat! Doronggg lagi doronggg, lebih kasarrr! Yes! Yes! Ahh ......"Akhirnya si wanita sexy mendapat apa yang diinginkannya.Dia tergeletak tak berdaya, dia merasa puas tapi dia tahu kepuasan itu hanya akan bertahan sesaat.Seperti saat ini, dia puas setelah mendapatkan pelepasannya tapi kemudian kembali rasa hampa itu datang, perasaan kalah, perasaan gagal dalam setiap hal yang dikerjakannya.Sehebat apapun pria yang bercinta dengannya, dia merasa mereka semua tidak dapat menandingi suaminya.Suaminya yang tampan dan kaya raya, sejak awal menikah dia tahu suaminya tidak p
Read more
PREV
123456
...
21
DMCA.com Protection Status